°Happy Reading!°
40:4 Sehat 5 Sekarat
•••🔥•••
Vian,Devan,Arzan,dan juga Alan,kini tengah berada disalah satu caffe.Mereka duduk disalah satu meja yang berada paling pojok.Katanya sih untuk melepas rindu yang tak pernah lagi nongkrong-nongkrong bareng karena sibuk.
Alan,dari tadi cowok itu tidak selesai-selesai memakan makanannya.Cowok itu memesan makanan paling banyak di antara mereka.
Arzan menatap Alan heran."Gak kebanyakan,Lan? Banyak banget lo makannya,"tanya Arzan.
"Gwe lwapwer,bwang."jawab Alan dengan mulut yang masih setia mengunyah makanannya.
"Telen dulu,Lan!"tegur Vian.
Alan menelan makanannya,kemudian menyengir."Hehe maaf-maaf.Abisnya gue laper banget,bang."ucap Alan.
"Banyak banget lo pesen makanan,belum puas lo?"tanya Devan menggelengkan kepalanya.
"Ini tuh namanya,makanan empat sehat lima sempurna,bang!"jawab Alan bijak.
"Sehat matamu!"
"Menurut gue,sih,bukan empat sehat lima sempurna tapi--"ucapan Arzan terpotong.
"Empat sehat lima sekarat!"Potong Devan,kemudian tertawa jahat.
Arzan tertawa terbahak-bahak mendengar itu,sedangkan Vian menggelengkan kepalanya.Alan,cowok polos itu mendengus sebal,dengan kasar ia memakan makanannya.
"Tadi gue liat orang tabrakan,bang!"celetuk Alan.Membuat mereka bertiga menoleh kearah Alan.
"Siapa?
"Kapan?"
"Dimana?"
Mereka bertiga kompak bertanya.Alan menatap malas kearah mereka,kemudian berkata."Gue gak tau siapa,tadi gue liat pas gue mau kesini.Di depan warung nasi goreng di deket sini itu kejadiannya,bang."jelas Alan.
"Lo liat? Parah gak,lukanya?"tanya Devan penasaran.
"Liat,gak parah,sih cuman,di bagian kakinya ada yang lepas."jawab Alan.
Mereka semua membulatkan matanya,Alan bilang tidak parah tapi,cowok itu bilang ada yang lepas dibagian kakinya,maksudnya apa?
"Apanya,Lan? Jari-jarinya yang lepas?"tanya Devan heboh.
"Terus,ada darahnya gak?"sambung Devan.
"Gak,gaada darahnya.Bukan jari-jarinya yang lepas,bang. "jawab Alan menggeleng.
"Emang apanya yang lepas,Lan?"tanya Vian ikut bertanya.
"Sendalnya,bang."jawab Alan dengan wajah tanpa dosanya.
Alan kemudian berdiri dari duduknya,cowok polos itu dengan santainya pergi dari sana.Tapi,sebelum itu ia lebih dulu mengatakan sesuatu yang membuat Vian,Arzan,dan juga Devan ingin mengirim cowok itu ke neraka lewat jalur express.
"Bayarin makanan gue ya,bang!"seru Alan.
"ANJING BABI KAU!!"teriak Arzan murka.
"SIALAN LO,ANAK NYOKAP!!"timpal Devan kesal.
Bukan apa-apa tapi,cowok itu memesan makanan banyak,bagaimana nasib dompet Devan dan juga Arzan? Sedangkan Vian santai-santai saja,segitu tidak seberapa baginya bahkan membeli caffe ini pun ia mampu.Sultan mahh bebas!!
"Ntar,gue yang bayar,"ucap Vian.
"Uwihh,sekalian punya kita ya bos!"suruh Arzan dengan watadosnya.
"Hm"
"Sultan mah bebas,ya gak,Ar?"Devan menyenggol lengan Arzan.
"Yoi bro!!"jawab Arzan.
•••☆•••
Kantin sangat ramai di penuhi para murid yang sedang makan,ada juga yang sedang mengantri untuk membelai makanan.
Dipojok kantin ada 3 cewek dan 4 cowok,yang sedang asik bercanda.Ada Devan dan Arzan yang sibuk bercanda,Vian yang memainkan game online di ponselnya,Alan yang sibuk men-stalking cewek cantik diinstagramnya.Dan para cewek sibuk menggibah.
"Gak seru,ahh,mainnya stalking kenapa gak langsung talking!"celetuk Devan yang melihat Alan menggeser-geser foto cewek cantik di instagramnya.
Alan yang merasa tersindir mendongak kemudian tersenyum miring ke arah Devan."Oke!"
"Lo mau gue langsung talking?"tanya Alan.
"Berani lo?"tanya Devan menantang.
"Berani."jawab Alan soteg(sok tegas).
"Coba kalo berani!"tantang Devan.
"Oke,siapa berani!"sahut Alan.
"Eh--maksudnya siapa takut."rakat Alan.
Alan kemudian bangkit dari duduknya,ia berjalan ke salah satu stand yang menjual makanan dan minuman.
"Mbak Dewi,Alan beli ini satu ya! Kembaliannya ambil aja!"ujar Alan sambil memberikan uang sepuluh ribu kepada mbak Dewi.
Mbak Dewi mengangguk."Makasi nak!"jawab mbak Dewi.
Alan kemudian pergi dari sana,ia berjalan kesalah satu meja yang tak jauh dari teman-temannya duduki.Dengan membawa susu milku rasa coklat di tangannya.
Vian,Devan,Arzan,Zaza,Lifa,dan juga Vania,menatap bingung kearah Alan.Mereka ber-enam terus menatap cowok polos itu.
"BANG DEV,LIAT SINI WOY!!"teriak Alan membuat mereka yang berada disana mengalihkan perhatiannya kearah Alan.
Alan memulai aksinya,ia duduk di sebelah cewek cantik yang juga menatapnya dengan tatapan bingung.Detik kemudian Alan mengedipkan sebelah matanya dengan satu sudut bibir yang terangkat.Membuat mereka yang berada disana terpesona melihat itu.Ingin rasanya berada di posisi cewek cantik tersebut.
Cewek itu adalah,Putri,nama lengkapnya Adara Putri.Cewek itu menatap aneh kearah Alan.
"Ekhm.."Alan berdehem singkat.
"Put!"panggil Alan.
"Kenapa,Lan?"tanya Putri.
Alan mengangkat susu milku rasa coklat yang ia pegang."Lo tau,gak? Bedanya lo sama ini?"tanya Alan.
Putri mengeryit bingung sedetik kemudian ia menggeleng."Enggak.Emang apa,Lan?"tanya Putri.
Pemandangan itu tak lepas dari seluruh siswa,mereka masih pesaran sekaligus bingung,dengan apa yang dilakukan cowok polos nan gesrek itu.
"Kalo ini milku,"Alan menunjuk susu milku rasa coklat tersebut menggunakan jari telunjuknya,kemudian beralih menunjuk Putri."Kalo kamu miliku!"ucap Alan sambil mencolek hidung Putri sambil tersenyum manis.
OMO!! DAEBAK!!
JIAKHHH!!
PAK CEPAK CEPAK CEPAK JEDERR!!
Receh Lan!!
Gombal-gombalan cowok P3.
Polos-polos playboy kyakhh!!
Jantung aman put?!?
Baper gak? Baper gak?
BAPERLAH MASA ENGGAK!!
Mereka yang menyaksikan itu berteriak heboh.
Putri,cewek itu tersipu malu,ia menundukkan kepalanya.Baper sekali! Ingin rasanya ia menghilang dari sini saat ini juga.Tolonglah jantungnya tidak bisa dikondisikan.
•••☆•••
Setelah kejadian tadi,saat Alan menggoda cewek cantik tersebut,membuat para jajaran mantan Alan patah hati.
"Gila aja lo,Lan berani banget lo,"ujar Arzan kagum.
"Uwihh,uwihh,uwih daebak emang!"kagum Devan.
"Alan gitu loh!"Alan mengibaskan kerah bajunya.
"Btw,yang tadi lo baperin itu,satu sama lo'kan?"tanya Arzan.
"Hm sama,bang.Cuma beda orang tua."jawab Alan.
"Ya,iyalah beda,Lan.Kalo sama beda lagi konsepnya!"ucap Devan.
"Konsep apanya,bang?"tanya Alan polos.
"Konsep antara,sama ortu dengan beda ortu."jawab Devan.
"Ohh,emang ortu itu apa,bang Dev?"tanya Alan.
Semuanya menganga dengan pertanyaan Alan,udah tahun berapa ini? Cowok polos itu tidak tau apa itu ortu? Sungguh kudet.
"Kudet banget lu,bocah!"maki Devan kesal.
"Udah tahun berapa ini woi,Lan.Lo gak tau apa itu ortu?"tanya Arzan tidak percaya.
"Iya."jawab Alan,sambil melihat-lihat video kartun Sppongebob yang menurutnya bagus,akan ia download.
Alan menoleh ke arah Devan."Setau gue sih,bang.Ortu itu kesingkatan dari orang tua."sambung Alan.
Mereka bertiga mengumpat dalam hati,ingin rasanya mencekik leher cowok polos yang berada didepannya itu.
"ITU LO UDAH TAU BODOH!!"teriak Devan kesal.
"Gue gak habis pikir sama isi otak lo,Lan!"Arzan geleng-geleng kepala melihat itu.
Vian hanya terkekeh pelan,melihat kebodohan Alan.
Devan menghela nafasnya kasar."Kalo aja bunuh orang gak bikin masuk penjara,"
"Udah gue bunuh lo,Lan."sambung Devan.
Alan menjentikkan jarinya."Baguslah kalo gitu.Gue gak jadi di bunuh sama bang Devan."jawab Alan.
Mereka semua kompak bangun dari duduknya,kemudian pergi meninggalkan Alan sendirian di rooftop.
"LO BIKIN GUE NAIK DARAH,LAN!!"
"MASIH GUE PANTAU,BELOM GUE SANTET LO,LAN!!"
--•☆TBC☆•--
Haii!!
Kehabisan ide,sumpah!
Maaf pendek.
Jangan lupa vote
Jangan lupa follow
Jangan lupa komen
Makasi.
See you next part!
By:dennilaaa.