Sorry for being super late!!! Bener-bener harus curi waktu buat update ff ku *-*
Lucid PD is here, with another story that I wish becomes real
Heheheheheheheheheh~~~
•
Satu gelas, katanya. But look at them now, Taehyung is drunk while Lisa on tipsy mode.
Keduanya sibuk menari mengikuti hentakan musik, bersama para model dan undangan khusus. Bahkan pada satu kesempatan saat mereka mengelilingi tiang poledance, para model mulai menari dengan erotis. Saat itu salah seorang model pria yang sedang menari mengajak Taehyung untuk bergabung.
Jika itu adalah Taehyung yang biasanya, dia tentu akan menolak. Namun yang berada disana adalah drunken Tae, dan kehadiran Lisa dalam mode tipsy yang sibuk bersorak untuk Taehyung membuat kekasihnya semakin bersemangat. Jangan berpikir mereka berada di luar kendali, karena Bogum yang masih Setia dengan kesadarannya memutuskan untuk meminimalisir konsumsi alkoholnya agar dapat tetap mengawasi sepasang kekasih itu.
Bagaimanapun diantara ketiganya dialah yang tertua, juga profesinya sebagai aktor sendiri diantara dua idol ini. Bonus, seorang jomblo diantara sepasang kekasih yang dimabuk Asmara. Entah bagaimana peran obat nyamuknya kini telah berganti menjadi baby sitter untuk pasangan ini, ya, Bogum tidak boleh mabuk untuk bisa mencegah hal-hal yang mungkin di luar kendali.
"WOOOOOOOOOO JE T'AIME TAEHYUNGIE OPPA!!!"
Lihat betapa bersemangat nya Lisa saat menyoraki Taehyung, meski hasilnya Kim justru terlihat seperti bocah di wahana taman bermain. Ketika Taehyung turun, orang-orang justru mulai menyoraki Lisa. Mereka mulai berseru sembari bertepuk tangan, mengelu-elukan nama gadis yang tertawa kecil menyadari dirinya menjadi pusat sorotan.
"Okay okay i'll go"
Satu, dua, hup!
Sorakan memenuhi tempat itu tatkala Lisa melakukan poledance nya dengan cepat, namun gadis itu merasa kurang puas. Tangannya berkeringat, dan posisinya kurang siap. Lagipula high heels yang dikenakan sang gadis tak membantu sama sekali. Alih-alih turun dari sana, Lisa mengatur nafas dan posisinya sembari tersenyum.
"Once again"
Dan orang-orang kembali berseru untuknya, saat Lisa melakukan poledance nya dengan sempurna. Postur, attitude dan lekuk tubuhnya membuat penampilan Lisa tampak begitu sensual. Oh sial, Taehyung tergoda. Saat Lisa turun dari sana, hal yang tak pernah ia duga akan terjadi. Taehyung mengulurkan tangannya disambut jemari Lisa, dalam sekejap Lalisa telah berada dalam dekapannya.
"My mine"
Kim Taehyung mencium Lisa disana, tepat dihadapan semua orang yang langsung berseru heboh. Dengan kamera yang merekam dan ratusan shutter kamera? Ya, tentu saja. Lalisa mungkin terkejut, namun ia menikmatinya. Drunken Tae and tipsy Lisa issa perfect combination, melahirkan pasangan dimabuk Asmara yang lupa tempat dan dunia.
Tatkala Taehyung mengulum bibir bawahnya, Lalisa membuka aksesnya dengan senang hati. Menyambut lidah Taehyung, mengecap indera perasanya, saling bertukar saliva dengan begitu sensual. Tatkala Kim memperdalam ciumannya, ia merengkuh pinggang Lisa hingga tubuh keduanya menempel sempurna dengan kedua tangan gadis yang melingkari leher Taehyung. Keringat dan alkohol, segala hal tentang keduanya meningkatkan hormon testosteron dan estrogen dalam tubuh masing-masing hingga sebuah percikan api mulai membara dalam diri keduanya.
Tidak, sampai Bogum muncul disana dan menarik tangan masing-masing.
"Hey, cukup"
"Engh!!!"
Taehyung mengerang frustasi, ciumannya terlepas begitu saja karena Bogum juga menarik Lisa. Ingin marah, namun wajah Bogum hyung tampak lebih galak. Orang-orang berseru kencang, disaat Bogum justru merasa seperti was-was. Ia menarik tangan keduanya, persis seperti seorang kakak yang mengajak adiknya pulang kerumah.
Sulit baginya untuk berkomunikasi lebih jauh, namun Bogum harus mengambil tanggung jawab ini. Jadi sementara ia membawa Lisa dan Taehyung kembali ke meja, Bogum juga meminta tolong pada Diana untuk mewakili dirinya berbicara pada para undangan yang memenuhi after party tersebut. Well, Diana meminjam mic dari band dan mulai memberitahu mereka yang merekam agar tak membocorkan hal tadi.
Bukan soal poledance atau TaeLice yang mabuk, tapi soal keduanya yang bercumbu dengan panas. Itu mungkin hal yang normal untuk sebuah pasangan, namun mereka sedang backstreet. Dan bocornya informasi ini ke publik dapat mengancam hubungan mereka, tentang rekamannya, Diana meminta agar lebih baik untuk menghapusnya.
But who knows, mungkin saja ada yang memilih untuk menyimpannya?
"Lalisa you're soooooo pretty, it's sooowwww nice to meet you in person~ hee...."
"You too Ray"
Senyuman Lalisa terulas cerah, merespon sanjungan salah seorang model Celine yang ditemuinya saat debut runaway Lisa sebelumnya. Pemuda kurus itu merangkul Lisa dengan akrab, aroma gin menguar kuat dari dirinya. Namun dasarnya Lisa sedang tipsy, ia membiarkan Ray merangkulnya sembari mengikuti hentakan musik.
Lisa beranjak dari kursinya saat Bogum pergi ke toilet, sedang Taehyung sibuk bergelung dengan drunken mode yang membuatnya merasa pening.
Kepalanya pusing, mungkin Taehyung kebanyakan minum. Pikirannya masih mengawang, dan ia tak menemukan sang kekasih disisinya. Dimana Lisa? Kepalanya bergerak cepat, mengitari ruangan berusaha menemukan sang terkasih. Emerald Kim menyipit, mendapatu postur yang amat dikenalinya berada dalam rangkulan seorang pemuda jangkung dengan sebotol gin. Oh wow, rasa peningnya lenyap begitu saja.
Kim Taehyung menemukan keseimbangannya dalam sekejap, berjalan penuh menghampiri keduanya dan menarik Lisa dalam satu hentakan.
"Get off your fucking hands!"
Srakk
Bukan hanya keduanya, beberapa orang yang kebetulan berada di dekat mereka ikut terkejut. Suara bass Taehyung menggema murka, apakah ia bahkan berteriak disana? Karena nyatanya suara Kim bahkan menyaingi musik yang menghentak, Lisa yang tertarik ke sisi sang kekasih langsung memeluk lengan Taehyung dengan senyuman manisnya.
"Tae oppa, what's wrong eum?"
"What's your problem, little boy?"
Berbeda dari Lisa yang bertanya dengan nada dan suara menggemaskannya, pria itu menegur Taehyung dengan nada merendahkan yang kentara. Dan itu membuat Taehyung tersulut, drunken Taehyung tak memikirkan konsekuensi atau apapun. Dia mungkin kalah tinggi dari orang itu, tapi Taehyung tak kalah nyali hanya karena dia orang Korea.
"Don't you dare to put your fucking hands on my girl, motherfucker"
"Lisa never said that she's belongs to someone, she isn't on any relationship anyway"
Buagh
"Tae stop!"
Sial!
Bogum yang barusaja kembali dari toilet langsung melompat penuh, astaga apa lagi ini. Pemuda yang dipukulnya nyaris membalas jika saja bodyguard tak datang lebih cepat, Diana mengoceh kesal saat menghampiri ketiganya. Bukan pada Taehyung, obsidian gadis itu mengikuti arah pergi sang model yang dibawa oleh beberapa orang.
"Ray selalu seperti itu, dia selalu membuat masalah!"
"Always?"
"Always!"
Diam-diam Bogum bersyukur, jika dasarnya orang itu problematik maka sikap Taehyung barusan masih bisa ditolerir. Meski ia akui, Taehyung cukup keterlaluan. Dia adalah seorang pencemburu, tipe pria manja yang meletakkan pusat dunianya pada sang kekasih. Jika biasanya Taehyung akan menahan perasaannya dan menyimpan kecemburuannya, mode mabuk pria itu membuatnya melepaskan amarah dan emosinya begitu saja.
Dan begitulah after party Celine berakhir, meski banyak hal tak terduga namun banyak kenangan manis juga. Saat akan masuk ke mobil, Lisa yang masih tipsy bahkan masih sempat-sempatnya menggoda Bogum.
"Bogum-ie oppa, look at me! Ee-he!"
Pria bermarga Park itu mau tak mau langsung tersenyum menahan tawa, Lisa menggemaskan sekali. Suara dan ekspresinya sangat lucu, jika tak ingat tempat dan Taehyung mungkin Bogum sudah mengusap kepalanya gemas. Ia mengangguk pelan, meminta Lisa segera masuk kedalam mobil. Ya, mereka pulang ke hotel dengan mobil terpisah.
Ah.... Fuck, it's time....
Pagi-pagi sekali, sesuai dengan schedule yang telah di jadwalkan. Akhirnya waktu bagi mereka untuk meninggalkan Paris pun tiba, sejak di bandara mood Taehyung telah turun drastis. Ia dan Bogum berjalan bersama, sedang Lisa menyusul bersama staffnya. Mereka sempat melambai sejenak pada fans, sebelum akhirnya benar-benar menghilang.
"Kenapa wajahmu begitu, Tae?"
"Aniyo hyung"
"Kau tak senang kembali ke Korea?"
"Bukan begitu juga, bukannya aku tak senang. Hanya saja..."
Kim Taehyung menghela nafas berat, pandangannya jatuh pada sang kekasih yang sedang berbaring sembari menonton anime favoritnya ㅡSpy×Family. Menyadari arah pandang Taehyung membuat Bogum ikut menatap Lisa, ia tersenyum kecil. Anehnya, melihat Bogum yang ikut tersenyum saat menatap Lisa justru membuat Taehyung kesal.
Ia mendengus, kini Lisa ikut menyadari perubahan mood sang kekasih. Diam-diam melirik Bogum, namun yang ditatap mengendikkan bahunya. Fyi, saat ini ketiganya sedang berada di lounge khusus sebagai ruang tunggu vvip sebelum penerbangan.
"Oppa wae...?"
Bagus, ia tak mendapatkan responnya. Bogum yang cukup tahu langsung beranjak, sementara Lisa berpindah ke sisi Taehyung. Ia menghela nafas pelan, meletakkan ponselnya dan menyentuh kedua sisi wajah Taehyung lembut.
Tatkala telapak tangan sang terkasih menyentuh kulit wajahnya, emerald Kim terpejam konstan. Seperti sebuah gestur alami, rasa nyaman dan menenangkan meliputi hati dan jiwanya. Ia tersenyum kecil, detik itu emerald Kim menemukan jalan menuju amethyst memukau wanitanya. Lisa menghela nafas sembari tersenyum lembut, menyadari kekasihnya telah menemukan titik tenangnya.
"Ada sesuatu yang mengganggumu? Atau kau masih ingin menghabiskan lebih banyak waktu di Paris?"
"Jika boleh jujur, aku ingin kita menetap selamanya di Paris"
"Kenapa?"
"Karena hanya disinilah kita bisa menjadi sepasang kekasih, pasangan normal yang berkencan, tidur dan berciuman"
Bolehkah begini? Sejujurnya bukan hanya Taehyung, Lisa sendiri merasa cukup berat untuk kembali melangkahkan kakinya ke dalam pesawat. Meninggalkan kota Cinta itu, kembali ke negara dengan segala jenis aturan dan keterbatasan yang mencekik keduanya. Taehyung benar, jika saja mereka punya lebih banyak waktu.
"Only you don't know, Oppa. Aku berharap waktu berhenti saat kita berada di Paris, meski hanya sedetik, sehingga aku bisa menikmati waktu bersamamu selamanya tanpa harus takut pada apapun atau siapapun"
Tak butuh lebih banyak kata untuk membuat Taehyung menarik sang gadis kedalam dekapannya, sial, kenapa maniknya berembun? Emeraldnya terpejam kuat, merasakan bahu gemetar sang terkasih dalam dekapannya. Apakah Lisa sedang menangis? Ia akan terkejut jika Lisa tidak, karena Taehyung bahkan nyaris kehilangan pertahanannya.
Mereka bukan penjahat, namun kembali ke Korea akan membuat mereka kembali menjadi tahanan agensi. Mereka tahu, ini Cinta yang mustahil dan menyedihkan. Padahal perasaan mereka begitu sederhana, hanya dua anak manusia yang saling jatuh Cinta dan mencintai. Seorang Lalisa dan Taehyung, bukan Lisa Blackpink dan V BTS.
Diluar itu semua, Park Bogum yang bersandar di sisi pintu masuk lounge menghela nafas berat. Bukan bermaksud menguping, namun ia pikir pembicaraan mereka sudah berakhir saat ia kembali dari toilet. Namun apa yang didapatinya adalah kisah Cinta menyedihkan keduanya, kembali ke tanah kelahiran Taehyung justru berubah menjadi momok menakutkan.
Berat sekali kisah mereka, menjadi idol dengan standarisasi kelas dunia nyatanya tak semudah itu. Semoga, semoga saja. Park Bogum berharap secara tulus pada Tuhan, agar senantiasa menjaga hati dan perasaan mereka berdua. Dan semoga perjuangan mereka ini akan berlabuh dalam sebuah akhir yang Indah dalam ikrar sakral di hadapan Tuhan, semoga saja..
Dan bahkan dalam perjalanan panjang selama 13 jam itu, tak sedetikpun genggaman Taehyung atas jemari Lalisa terlepas. Kepala yang bersandar di atas pundak, rengkuhan hangat atas kepemilikan sang terkasih. Seakan berjalan semakin dekat menuju garis pembatas yang akan memisahkan keduanya, saat private jet yang membawa ketiganya tiba di atas langit Seoul, genggaman Taehyung atas gadisnya mengerat.
Bahkan setelah ban pesawat menyentuh landasan dan pesawat mereka benar-benar membumi, Kim Taehyung mengecup dalam punggung tangan sang kekasih dalam genggamannya. Mengusap setitik jejak krystal yang menyusuri pipi putih wanitanya, udara mencekik dan sorotan penuh pengawasan telah kembali.
It's time....
°
°
Yeah it's time to say goodbye to this fiction..
Thank's for your love and supports towards me and TaeLice~
Nantikan karya Lucid selanjutnya, semoga kalian tidak bosan untuk menunggu author yang timelog nya bobrok ini...
Terimaksih juga sudah mau bertahan dengan Lucid, menemani karya-karya yang masih dalam proses belajar agar bisa menjadi semakin baik ini...
Big love for y'all!
Dengan bangga Lucid katakan, buku Utopia resmi ditutup disini...
The End
©lucid