The island of devil✅

By araYung3

1.9K 334 41

Menceritakan tentang seorang wanita(kim se jeong) yang ingin mencari keberadaan ayahnya seorang ilmuwan yang... More

Meneliti
Sosok misterius
Sang raja
Kemarahan
Perjalanan
Pertemuan
Darah
Bulan
Promotion
Berdebar
Nama
Janji
Alasan kedua
Masa lalu
Kematian
2022
Berbeda
Akhir
I purple you💜
Update

Kembali

80 19 3
By araYung3

"berani sekali kau melawankuuu!"

Teriak leon dan menghatam hyo seop hingga terjatuh keras ketanah

"apa kau sudah gila? Mereka itu pembunuh orang tuamu dan hidup kau hancur karena merekaaaa!" plakkkk

Ujar leon dan menampar hyo seop hingga mengeluarkan darah dari mulutnya

"aku mencintai gadis itu"

Kalimat yang keluar dari bibir hyo seop yang sudah tidak mampu bergerak lagi karena luka parahnya

"apa katamu?" duamnn

Leon memukul hyo seop dengan sangat keras lagi

"aku mencintai gadis itu"

Hyo seop tetap mengulang kembali kalimatnya

"kau sudah gilaaaaaaa!"  tammmmm

Leon menghantam hyo seop yang sudah lemah hingga tak sadarkan diri

"bawa dia"

Perintah leon kepada prajuritnya

Hyo seop dibawa kembali ke istana tetapi kini bukan diduduki di singgasana lagi melainkan di penjara bawah tanah yang sangat dingin itu

"jangan beri dia minum atau makan!"

Perintah leon kepada prajuritnya

"baik"

Mereka menyetujui leon

Setelah beberapa menit kemudian hyo seop terbangun yang mendapati dirinya didalam penjara bawah tanah dan banyak luka luka yang ada pada wajahnya

"air"

Ujar hyo seop pelan tak sanggup mengeluarkan suara lagi karena merasa seluruh tulangnya patah dengan hantaman pamannya itu

"airr"

Ujarnya lagi dengan bibir kering dan pucat

"air? Maaf raja, kami tidak diizinkan memberikan air kepadamu!"

Ujar seorang prajurit yang sebenarnya tidak tega melihat keadaan hyo seop seperti itu

Dorrr, dor dorrrrr, suara tembakan yang menggema diatas membuat hyo seop maupun prajurit prajurit dipenjara bawah tanah kaget

"suara apa itu?"

Tanya mereka sesama

"aku tidak tahu"

Jawabnya

"biarkan aku periksa!"

Ujar salah satunya lalu naik ketangga

Pammmm, belum sampai naik keatas prajurit itu sudah ambruk duluan dengan kepalanya yang berdarah

Dorr dor, dorrrr, dorrrrr, prajurit penjaga penjara bawah tanah mati semua dengan tembak tembakan itu

"ss- seo jeong"

Hyo seop dengan kondisi lemah dapat melihat bahwa itu adalah se jeong yang datang dengan senapan besar yang berada di kedua tangannya

"aku kembali"

Ujar se jeong dengan wajahnya yang dipenuhi amarah dan luka luka akibat serangan dari prajurit iblis yang menjaga istana diatas tadi

Se jeong yang saat itu dikapal dapat melihat hyo seop yang dipukuli oleh pamannya melalui teropong dan akhirnya se jeong memutuskan untuk kembali dengan membawa senapan senapan serta bom yang tersedia di kapal itu

Dorrr, se jeong menembak kunci gembok penjara itu hingga terbuka

"kenapa kau kembali? Sudah kukatakan, apapun yang terjadi jangan pernah kembali kesini! Kau t—

"haruskah aku meninggalkanmu disiniiii?"

Teriak se jeong dengan sangat marah beriringan dengan air mata yang ikut mengalir di pipinya

"aku tidak apa apa, tapi kau akan mati ditangan pamanku!"

Ujar hyo seop yang tidak sanggup bersuara besar lagi

"kelihatannya kau yang akan mati duluan daripada aku!"

Jawab se jeong saat melihat kondisi hyo seop

Tanpa ingin mendengar hyo seop berbicara se jeong menggandeng hyo seop keluar dari istana berbahaya itu

Dor, dor, dor, se jeong terus menembak prajurit yang menghalangi mereka keluar dari istana itu

"kau kembali? Bagus!"

Saat sudah keluar dari istana, leon sudah berdiri dihadapan mereka berdua

"iya. Aku kembali untuk menjemputnya biarkan aku membawanya bersamaku!"

Ujar se jeong dengan tegas dan ekspresi wajah yang mengerikan

"haha hahahahhahaha. Jadi kau gadis yang dicintai oleh pria bodoh itu!"

Leon tertawa terbahak bahak mendengar perkataan se jeong

"biarkan kami pergi"

Ujar se jeong

"tentu saja. Aku akan membiarkanmu pergi, pergi dari dunia ini!"

Ujar leon lalu prajurit prajuritnya menyerang mereka

Dorrrrrr, dorrrrrrrr, se jeong menembak mereka dengan sebelah tangannya karena sebelah tangan lagi dia harus menggandeng hyo seop yang sudah lemah

Dorrr, dorrrrrrrr, dor, dorrrrr, se jeong tidak pernah menyerah untuk membunuh mereka semua

"se jeong pergilah"

Perintah hyo seop karena kondisinya saat ini tidak bisa melindungi se jeong

"aku akan pergi bersamamu!"

Jawab se jeong yang tetap fokus dengan prajurit prajurit yang terus menyerang mereka

Dorrrr dor dorrr dorr dorrr dorrrr, begitulah seterusnya se jeong terus membunuh prajurit itu satu persatu

"hemm, ternyata dia lebih kuat dari yang kukira!"

Ujar leon saat melihat prajuritnya belum ada yang bisa menyerangnya

Srakkk, seorang prajurit berhasil mencakar tangan se jeong dengan kuku panjangnya hingga berdarah

Dooorrrrrrrrr, walaupun merasa perih dan sakit se jeong terus berjuang untuk membunuh mereka semua

Dorrrrrrr, dorrrr ,dorrrrrrrrr, dengan usaha kerasnya se jeong berhasil membunuh semua prajuritnya dengan senapannya

"karena mereka tidak berhasil membawamu pergi dari dunia ini. Maka aku sendiri yang akan mengirimmu pergi!"

Ujar leon yang sudah mengeluarkan kuku panjang dan taringnya

"jangannn"

Teriak hyo seop yang sudah berusaha untuk mengeluarkan suara besarnya

"kenapa? Kau takut gadismu mati?"

Tanya leon tersenyum sinis

"jangan pamannnn"

Hyo seop bertekuk lutut memohon kepada pamannya untuk tidak membunuh se jeong. Hyo seop yang kuat saja tidak mampu mengalahkan pamannya apalagi se jeong yang tidak ada apa apanya bagi leon

"paman akan membalaskan dendam ayahmu!"

Ujar leon lalu menarik kerah baju se jeong dan melemparnya dengan sangat keras

"akkkkk"

Ringis se jeong yang mengeluarkan darah dimulutnya, dadanya terasa sangat sakit dan kepalanya mulai pening

Namun se jeong tidak menyerah, ia bangkit dan yakin bahwa ia dapat melawan leon

Dorrrrrrr,  se jeong menembak leon tepat dibahunya

Trabbbb, leon mengambil dua buah senapan itu lalu mematahkannya hingga tidak ada senjata bagi se jeong untuk mengalahkannya

"jangan sok kuat"

Ketus leon lalu menghantam se jeong hingga tergeletak ke tanah

Srenggggggggggg, leon menyeret se jeong hingga batu batu yang keras tergores dipunggungnya

Tentu saja itu sangat sakit dan rasanya ingin sekali se jeong menangis sekencang mungkin

Tetapi dia tidak ingin menyerah begitu saja hingga bangkit kembali dan mengambil sebuah batu besar lalu memukul kepala leon

"akkk"

Terasa sakit dikepalanya leon melihat darah yang mengalir di kepalanya semakin membuatnya menjadi sangat marah

Dengan sekuat tenaga dan sebesar emosi leon menarik tubuh mungil se jeong lalu melemparkannya hingga kepala se jeong terbentur batu

"se jeonggg"

Teriak hyo seop saat melihat se jeong yang sudah tidak sadarkan diri

"tidakkkkk"

Teriak hyo seop merasa sangat bersalah karena tidak bisa melindunginya

"semoga kau bertemu ayahmu disana"

Ujar leon hendak meminum darah se jeong

Duammmmmm, hyo seop yang sangat marah berjalan tertatih tatih memukul pamannya dengan sebatang kayu

"apa yang kau lakukannnn?"

Bentak leon

"jangan sakitinya lagiiii!"

Teriak hyo seop dengan mata sembabnya

"cinta itu telah membutakanmuuu! Sadarlahhhh"

Teriak leon

"tidakkkk! Cinta telah menyadarkanku! Bahwa menjalani hidup dipenuhi dendam hanya membuat hidupku terasa di neraka. Sekarang aku hanya ingin hidup bahagia tanpa ada rasa dendam dan penyesalan!"

Ujar hyo seop

"bahagia? Kau tidak akan pernah bahagia! Bangsa seperti kita tidak akan pernah bahagia! Kita hanya akan selalu direndahkan oleh manusia"

Ujar leon dengan sangat marah mengingat perlakukan manusia kepada mereka

"tetapi dia mencintaiku dan menerima kekuranganku!"

Ujar hyo seop menunjuk kearah se jeong

"itu hanya kebohongannya!"

Bantah leon

"tidak! Aku merasakan ketulusannya saat dia mengatakan mencintaiku! Belum pernah kurasakan orang disekitarku yang mengatakan mencintaiku setulus itu"

Ujar hyo seop

"lihat dia bahkan rela kembali lagi kesini demi menyelamatkanku! Apakah itu yang kau maksud berbohong?"

tanya hyo seop kepada leon

Leon menatap se jeong yang sudah tidak sadarkan diri, wajahnya yang dipenuhi luka luka dan tangannya yang berdarah kondisinya lebih buruk dari hyo seop saat ini

"tetapi dia berasal dari bangsa pembunuh kakakku"

Ujar leon yang emosinya sudah mereda

"tapi bukan dia pembunuhnya! Bahkan dia yang telah menyelamatkanku diwaktu kecilku dulu dari manusia manusia itu"

Ujar hyo seop yang maksudnya pembunuh itu adalah direktur corneo, direktur corneo beserta anggotanya sudah mati dibunuh oleh bangsa iblis

"Pergilah!"

Ujar leon setelah terdiam beberapa saat

"apa?"

Tanya hyo seop heran

"pergilah dari pulau ini dan bawa dia bersamamuuuu!"

Teriak leon bersikeras setelah hatinya berdebat dengan fikirannya

"pergilah dan jangan pernah kembali kepulau ini"

Ujar leon yang baru pertama kalinya mengeluarkan air matanya

Hyo seop dengan segera menggendong se jeong untuk pergi ke kapal

"maafkan aku paman, jaga dirimu baik baik. Semoga kau berumur panjang dan sehat selalu!"

Ujar hyo seop lalu pergi dengan menggendong se jeong ke kapal

kapal hyo seop dan se jeong telah berlayar, leon menatap mereka yang telah pergi dari kejauhan

"maafkan paman hyo seop, paman harap kau benar benar bisa hidup bahagia bersama cintamu!"

Ujar leon dengan air mata yang menetes di matanya

Duammmmmm, leon menekan bom milik se jeong yang jatuh ditanah

Dan akhirnya pulau itu meledak tanpa tersisa apa pun

"pamann"

Hyo seop dapat melihat pulau itu meledak dari kejauhan




•••

Happy reading😉
Jangan lupa vote dan komennya yaa


See you all👋🙏







Continue Reading

You'll Also Like

362K 21.2K 20
Naven tidak pernah membayangkan hidupnya bisa berubah dalam sekejap. Setelah terbangun di dunia yang bukan miliknya, ia mendapati dirinya berada dala...
298K 30.8K 46
"Jangan pernah berpikir kau bisa lari dariku, tak akan terjadi sekalipun dalam mimpi." ~ Zale Mitnar, pria brengsek yang mengambil satu gadis dari t...
14M 1.1M 81
♠ 𝘼 𝙈𝘼𝙁𝙄𝘼 𝙍𝙊𝙈𝘼𝙉𝘾𝙀 ♠ "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...
41.9K 4.5K 34
"Aku memang mencintainya, namun Tuhanku lebih mencintainya. Lalu, apakah aku harus mengikhlaskannya?" - Andini Kharisma Putri "Tuhan, Izinkan aku unt...