Hari yang di tunggu-tunggu pun datang, tepat di hari ini dua pasangan yang sedang di mabuk cinta ini akan mensahkan hubungan mereka di depan pendeta dan tamu undangan.
"Tamara, sudah siap sayang? Gaun yang sangat cantik." Ujar Jennie memuji kecantikan anak perempuannya yang akan menjadi istri sah haruto.
Tamara berjalan mendekati Jennie dengan gaun yang melekat di tubuh cantiknya.
"Aku degdegan ma."
"Tidak apa-apa sayang, itu wajar untuk seorang pengantin seperti kamu, tetap tenang ya di sini ada mama yang bakalan nemenin kamu."
"Iyah ma, terimakasih banyak."
"Tidak perlu berterimakasih, mama benar-benar tidak menyangka kalo kamu sudah tumbuh begitu cepat, perasaan dulu mama masih menggendong kamu, menyuapi kamu, tapi sekarang? Kamu akan menikah dengan pria yang tepat untuk kamu."
"Mama jangan menangis, aku tidak bisa melihat mama nangis seperti ini."
"Tidak sayang, mama tidak menangis, kalo pun mama menangis, itu adalah air mata kebahagiaan mama untuk kamu, semoga pernikahan kamu membawa berkah untuk keluarga kecil kamu."
Tamara mengangguk walaupun hati nya ingin sekali menangis, di lain sisi ia juga tidak menyangka kalo sebentar lagi ia akan menjadi istri sah dari haruto, dan di sisi lain ia pasti akan merindukan masa-masa manja kepada mama nya.
"Wah, cantik sekali." Ujar rose dan jisoo yang datang mengenakan gaun putih mereka.
"Terimakasih kak, kalian berdua juga cantik." Ucap Tamara.
"Bisa saja kamu, ya sudah ayo pengantin pria sudah menunggu kamu." Ucap Jisoo.
Tamara mengangguk lalu berjalan dengan kanan kiri nya di gandeng oleh Jennie dan Rose, sedangkan jisoo berada di posisi belakang mengangkat sedikit gaun Tamara.
Sedangkan di gedung pernikahan yang sudah banyak tamu dari rekan bisnis haruto dan hanbin datang dengan balutan jas rapih mereka, haruto yang berdiri dengan balutan jas hitam yang rapih itu terlihat sangat tampan dan gagah.
Jungkook dan mashiho yang bertugas menjadi MC juga sudah bersiap di tempatnya.
"Selamat pagi untuk semua tamu undangan yang telah hadir di acara pernikahan ini, dan untuk itu kamu selaku MC ingin meminta kepada seluruh tamu undangan untuk berdiri semuanya." Ucap Mashiho, seketika mereka semua berdiri dari duduknya.
"Baik terimakasih, pengantin wanita akan memasuki gedung pernikahan sebentar lagi." Ucap Jungkook.
Mereka semua menoleh ke arah pintu masuk gedung begitupun haruto yang tersenyum saat melihat gadis nya yang begitu cantik dengan balutan gaun pengantin berjalan ke arahnya.
"Cantik banget."
"Beruntung sekali tuan Haruto mendapatkan istri yang cantik."
Seperti itu lah sekiranya pujian demi pujian dari kolega bisnis haruto.
"Mama tinggal ya sayang, jangan lupa untuk tetap tenang dan tatap mata suami kamu." Bisik Jennie di angguki Tamara.
"Haruto, tolong tepati janji kamu ke mama." Ucap Jennie sebelum meninggalkan tempat pelaminan.
"Aku akan selalu mengingat dan menepati janjiku ke mama." Ucap Haruto yang memegang tangan Tamara.
Jennie, rose dan jisoo berpindah ke tempat Lisa dan liz berdiri dari panggung pelaminan.
"Di harapkan untuk tetap tenang, karena acara akad pernikahan akan di mulai." Ucap Mashiho.
Semua mata tertuju kepada dua pengantin yang sekarang saling berhadapan dengan satu pendeta di depan mereka.
"Tatap mata pasangan anda." Ujar pendeta itu,"Apa kalian sudah siap untuk mensahkan hubungan kalian dan mengikat janji suci pernikahan?."
"Kami siap."
"Baiklah kalo gitu mari kita mulai, tolong jawab setelah saya membacakan ikat janji pernikahan."
Dengan rasa gugup nya Tamara mencoba untuk menenangkan perasaan nya yang degdegan, haruto yang tau hal itu mengelus lembut telapak tangan Tamara menyakinkan kalo semuanya akan berjalan dengan lancar.
"Kim haruto watanabe, maukah saudara menikah dengan Kim tamara Gabriela yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup, baik dalam suka maupun dalam duka?."
"Ya, saya mau." Ucap haruto tegas.
"Kim tamara Gabriela, maukah saudara menikah dengan Kim haruto Watanabe yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup, baik dalam suka maupun dalam duka?."
"Ya, saya mau."
"Selamat, kalian sudah sah menjadi suami dan istri sekarang, silahkan pasangan cincin itu di Jari pasangan."
Haruto memakaikan cincin itu di jari manis tamara begitupun sebaliknya, senyum bahagia merekah di bibir kedua pengantin yang sudah sah di mata agama maupun hukum, haruto mencium bibir Tamara tanpa memberitahunya membuat Tamara membulat dan terkejut.
Suara tepuk tangan begitu meriah menunjukkan bahwa mereka semua juga ikut senang melihat acara pernikahan berjalan dengan lancar.
"Wah, akhirnya sudah sah juga, selamat untuk haruto dan Tamara semoga menjadi keluarga yang bahagia dan harmonis." Ucap Jungkook.
"Nee, untuk acara selanjutnya para tamu undangan dipersilahkan untuk memakan makanan yang sudah di siapkan, kami berdua pamit undur diri, selamat menikmati." Ucap Mashiho menutup acaranya.
Saat tamu undangan berbaris untuk bersalaman dengan pengantin dan menikmati semua hidangan yang tersedia, kini giliran mereka yang rusuh di pelaminan.
"Selamat ya sayang, akhirnya kalian udah sah jadi suami istri, ingat, kalo ada masalah harus di selesaikan berdua dan pakai kepala dingin, khususnya untuk kamu Tamara, dengar apa yang di ucapin sama suami kamu selagi itu hal yang baik untuk kamu." Ucap Jennie.
"Iyah mama, pasti aku akan mendengarkan ucapan suami aku."
"Akhirnya kamu jadi menantu papa juga Tamara, semoga kalian bahagia selalu, dan haruto jaga istri kamu kalo sampai kenapa-kenapa, siap-siap saja pistol papa melubangi kepala kamu."
"Iyah pa, aku pasti akan menjaganya."
"Selamat ya tamara, semoga kalian cepat di berikan momongan." Ucap Jisoo.
"Dan ini hadiah dari kami semua." Ucap Rose memberikan hadiah ke Tamara.
"Terimakasih kak! Tante." Ucap Tamara.
"Menantu mama cantik sekali, kalo haruto malam kasar main nya kamu tendang saja dari kasur ya." Ucap Lisa membuat Yoshi dan yang lainnya menahan ketawanya.
"Tidak sekalian saja tendang adiknya Tan." Ucap Jisung.
"Jangan dong, kan malam pertama nanti mereka tidak bisa bikin anak."
"Astaga, ini pembahasan tidak berguna, sungguh." Ujar Junghwan terkekeh, sedangkan Tamara sudah menahan malunya karena di ledekin.
"Kak Tamara, ini hadiah untuk kalian berdua." Ucap Liz.
"Wah, makasih cantik." Ucap Tamara menerima hadiah dari Liz.
"Selamat ya kalian berdua." Ujar Seokjin.
"Terimakasih Hyung." Ucap haruto.
"Haruto-ssi, sekarang kamu sudah menjadi kepala rumah tangga, jadi jaga istri kamu baik-baik, ingat, sekali air mata turun darinya kamu akan berhadapan dengan kami semua." Ucap Donghae menepuk pundak haruto.
"Aku yang menikah kalian yang protektif, hyung dan yang lainnya tenang saja, aku tidak mungkin membiarkan istri ku menangis apalagi sedih, ya kan sayang." Ucap Haruto merangkul pinggang Tamara mendekat kearahnya.
"Iyah, tenang saja aku percaya sama haruto."
"Kalo gitu, gimana kalo kita foto-foto?." Tanya Jimin di setujui oleh mereka semua.
Saat mereka tersenyum bahagia ada sosok pria yang tersenyum walaupun hati nya masih terasa belum membaik, ya dia adalah juyeon.
"Seharusnya kamu ada di sini, merasakan kebahagiaan bersama kami semua Lee know, maafkan aku yang masih belum bisa melupakan kamu sampai sekarang." Batin Juyeon.
Saat selesai sesi foto bersama, taehyung yang ingin mengungkapkan perasaannya itu melirik ke arah Tamara dan haruto yang memberikan anggukan kepala untuk taehyung, pria itu pun melangkah menggambil mic membuat semuanya menoleh ke arahnya.
"Maaf mengganggu waktu kalian semua, aku ingin mengungkapkan sesuatu untuk seorang wanita yang berdiri di sana."
Tiba-tiba lampu mati dan hanya satu yang menyala menyorot ke arah Jennie.
"Aku?." Tanya Jennie bingung.
"Aku tau ini sedikit memalukan berbicara di depan banyak orang, tapi karena aku tidak bisa menahannya lagi, aku ingin bicara sesuatu untukmu Jennie."
Taehyung menarik nafas panjangnya sebelum melanjutkan ucapannya.
"Pertama kalinya aku melihatmu membuatku tertarik padamu, setiap melihat senyuman mu aku selalu membencinya karena itu membuat jantung ku semakin berdebar kencang, setelah aku meminta izin dari anakmu, aku ingin mengungkapkan sesuatu untukmu, aku mencintaimu, Kim jennie."
Jennie membulatkan matanya saat mendengar ungkapan perasaan dari taehyung, sedangkan enam saudara taehyung sudah lebih dulu mengetahui hal itu.
"Maukah kamu menjadi pasangan hidupku selamanya, aku berjanji akan menjaga dan membahagiakan kamu, aku juga tau mungkin aku tidak akan bisa menggantikan posisi cinta pertama kamu, tapi aku janji akan menjadi cinta terakhir kamu."
Jennie diam lalu menatap ke arah Tamara yang menganggukkan kepalanya pelan, Jennie menatap ke arah taehyung yang menunggu jawabannya.
"Aku mau." Ujar Jennie tersenyum manis.
Lampu menyala dengan taehyung yang berjalan langsung memeluk tubuh Jennie dengan senyum bahagia.
"Kamu serius nerima aku?."
"Serius, emang aku main-main."
"Ah terimakasih Jennie, aku bakalan menepati janji aku."
"Iyah aku percaya sama kamu." Ucap Jennie tersenyum.
"Yaa! Kenapa kalian tidak sekalian nikah saja di sini." Ucap Jungkook.
"Tidak, kami ingin menikmati berdua dulu." Ucap Jennie.
"Aku setuju." Ucap taehyung.
"Seterah kalian saja." Ucap Suga.
"Papa." Ucap Tamara membuat taehyung kaget.
"Papa?." Tanya taehyung.
Tamara mengangguk,"Iyah, karena om sudah di terima sama mama jadi aku akan panggil om sebagai papa, dan aku harap om juga menepati janji om, dan jangan terlalu lama berpacaran."
"Pasti papa akan menepati janji papa, terimakasih Tamara."
Tamara mengangguk sambil tersenyum manis lalu menatap ke suaminya yang juga sedang tersenyum menatapnya.
20:00 PM.
Saat malam tiba dan acara masih berlangsung meriah, tiba-tiba saja lampu gedung mati membuat mereka semua panik, namun, tak berlangsung lama sebuah layar besar menyala menampilkan wajah Lee know.
"Lee know." Ujar juyeon terkejut menatap layar lebar itu.
"Hai, wah pasti sangat menyenangkan berada di sana kan? Yaa! Selamat ya untuk kalian berdua semoga bahagia selalu, dan untuk haruto, jaga istri kamu jangan sampai jisung memeluknya, hati-hati jisung jarang mandi"
Mereka semua tertawa mendengar candaan Lee know begitupun jisung yang tertawa dengan bibir menahan nangis.
"Aku sebenarnya belum mandi tapi aku tau kalo aku itu tampan jangan beritahu yoshi dia pasti akan menyembunyikan wajahku di ketiaknya, ah hentikan itu membuatku mual yoshi-ya"
Lagi dan lagi Yoshi harus menangis diam-diam saat mendengar candaan Lee know.
"Kalian tau kenapa aku buat video ini? Ah entahlah, aku hanya ingin buat saja karena bangun tidur aku langsung bosan, dan sembunyikan hal ini juga dari junghwan dia pasti akan meledekku nanti."
"Hiks, aku kan cuman mau ikutan doang." Mendengar ucapan itu mereka semua tertawa terbahak-bahak mendengar nya.
"Yaa! Juyeon-ah, jangan sering-sering mampir di mimpiku kau menggangguku di mimpi, sesekali aku yang akan datang di mimpimu untuk mengganggumu, dan satu hal lagi, aku bersyukur memiliki kamu sebagai sahabat sekamarku, jangan lupa untuk makan Juyeon-ah, kau selalu membangunkan ku di tengah malam hanya untuk menemani mu makan, tapi aku suka dengan hal itu."
Juyeon menangis kembali mendengar hal itu.
"Dan sekarang kamu sudah tiada, tidak ada lagi yang akan aku ganggu untuk menemaniku makan di tengah malam hiks." Batin Juyeon.
Walaupun di video itu Lee know tertawa lebar tapi itu membuat yoshi, haruto, junghwan dan Ji-Sung menangis.
"Ah entahlah, tapi aku ingin mengatakan hal ini sejak lama, aku bahagia bertemu dengan kalian dan melakukan banyak pekerjaan bersama kalian, aku bahagia dan aku sangat menyayangi kalian semua, terimakasih sudah hadir dalam hidupku teman-teman, terimakasih sudah banyak membantuku juga, sudah ya, aku akan pergi, sampai jumpa."
Video itu berakhir dengan senyum lebar Lee know, ya ini adalah video Lee know beberapa Minggu lalu dan itu atas bantuan Jungkook, lampu kembali menyala melihat mereka yang menangis setelah video itu selesai.
"Maaf teman-teman, aku harus menyalahkan video itu karena aku ingin di hari pernikahan ini Lee know juga hadir di sini." Ujar Jungkook.
"Kapan dia membuat video itu Hyung?." Tanya mashiho.
"Beberapa Minggu lalu saat dia datang ke kamarku untuk menemaniku bermain game di ponsel, dia bilang untukku menyimpan video itu untuk kenang-kenangannya, dan karena aku pikir juyeon masih larut dalam kesedihan aku mau tidak mau menyalakan video itu untuk kalian semua, sebagai bukti kalo Lee know bahagia di sana."
"Juyeon-ah, kamu harus bisa merelakan Lee know, dia sudah bilang bahagia itu artinya dia sudah bahagia." Ucap J-Hope.
"Aku tau Hyung, aku akan merelakannya." Ucap juyeon menyeka air matanya dengan tissue.
"Jangan nangis, aku yakin Lee know pasti melihat kita dari atas sana." Ucap Tamara mengelus lengan tangan haruto.
"Iyah sayang, aku percaya itu." Ujar haruto tersenyum.
"Sudah jangan pada sedih, kita harus happy di hari pernikahan haruto dan Tamara, lebih baik kita dance bareng di tengah-tengah? Ada yang mau nyanyi?." Tanya Donghae.
"Bagaimana kalo kita berempat tampil lebih dulu?." Tanya Rose.
"Mama?." Tanya Tamara.
"Tenang Tamara, mama sudah menyiapkan lagu untuk kalian, ayo grils."
"Yaa! Younghoon, nyalakan lagu boombayah." Ujar Lisa.
"Okayy."
Saat keadaan ramai dengan suara merdu keempat wanita itu dan dance yang luar biasa membuat suasana kembali ramai.
Tamara dan haruto sangat bahagia sekarang khususnya haruto yang bisa melihat keempat teman-temannya kembali tertawa.
Sampai ketika mata mereka membulat sempurna melihat sosok arwah yang berdiri di depan pintu gedung dengan senyum menatap pelaminan.
"Lee know." Ujar haruto terkejut.
"Kamu juga melihatnya, haruto?."
"Iyah sayang, dia tersenyum di sana."
"Aku tau ini menyakitkan Lee know, tapi terimakasih sudah hadir di acara pernikahanku walaupun kami semua tidak bisa melihat kamu, terimakasih." Ujar Haruto dalam hati.
"Terimakasih sudah datang Lee know, aku pasti akan merindukanmu di saat kami berkumpul, tolong jaga papa di sana." Ujar Tamara dalam hati.
Arwah Lee know tersenyum mengangguk pelan, arwah itu bergerak mundur dan mundur keluar dari gedung pernikahan dan menghilang saat sebuah senyuman itu juga ikut memudar.
"Sampai jumpa lagi, aku pasti akan merindukanmu." Batin Haruto.