AGASA

By zhr_fn19

4.3K 399 315

Afgan Gevanio Bagasditya siswa laki laki yang terkenal cerdas. Afgan dikenal dengan segala kemisteriusan nya... More

Prolog
01. Altair High School
02. Sebuah Awal Kisah
03. Makan Malam Bersama
04. Olimpiade & Pertandingan Basket
05. Mulai Dekat
06. Berubah?
07. Menghilang
08. Antara Percaya & Tidak Percaya
09. Menjaga Dia
10. Tidak Percaya Diri
11. Ketegasan Afgan
12. Calon Ibu Ketua?
13. Ibu Ketua Ferocious
14. Kekecewaan
15. Dia Berubah
16. Kesempatan Itu Ada
17. Keputusan Yang Salah
18. Kembalinya Yang Hampir Usai
19. Sudah Baik-Baik Saja
20. Belajar
21. Kepercayaan
22. Rencana Ulang Tahun
23. Kebahagiaan
24. Afgan Birthday Party
25. Tentang Daniel
26. Dendam atau Cinta
27. Pilihan
28. Sedikit Cerita Terbongkar
29. Kesabaran
30. Tentang Yang Tidak Diketahui
31. Khawatir
33. Apa Yang Terjadi?
34. Kenyataan Yang Harus Diterima
35. Keyakinan itu
36. Tentang Rahasia itu
37. Tentang Takdir itu
38. Bentuk Cinta Sejati
39. Kehendak Tuhan
40. Air Mata
41. Senyum dan Tangis Bahagia

32. Pentas Seni

70 6 5
By zhr_fn19

"ini adalah harinya aku dan kamu.."
-afgan-
.
.
.

Hari ini adalah hari ke 3 Rossa berlatih bernyanyi sendiri. Dimana Afgan. Dia selalu bilang dia akan kembali secepatnya tapi apa? Ini hari ke 5 Afgan tidak ada disisi Rossa.

Saat ini Rossa duduk menyendiri. Meminum air putih miliknya. Olivia menghampiri sahabat nya itu. "Cha, are u okay?" Tanya Olivia.

"Yeah, i'm okay.." jawab Rossa. Olivia tersenyum.

"Next penampilan lu sama agan Cha. Yuk naik." Ujar Olivia. Rossa tersenyum kecut. Rossa bangkit dari duduknya dengan rasa malas.

Rossa kini sudah berdiri disana. Seperti hari-hari sebelumnya. Suara Afgan diganti dengan suara dari pemilik lagu aslinya.

Rossa menyanyikan part lirik milik nya. Saat lirik berikutnya, yang seharusnya muncul adalah suara dari penyanyi aslinya. Tapi.. suara ini berbeda.

Suara lembut yang ia kenal ini milik siapa. Rossa menengok. Disana berdiri sosok laki-laki dengan baju yang dikeluarkan. Dan tangan kanan yang penuh dengan beberapa gelang tangan kesayangan pemilik tangan tersebut.

Rossa tersenyum lebar. Laki-laki itu berjalan menghampiri Rossa. Rossa tersenyum. Hendak menetes kan air mata. Afgan merangkul nya. Dan berbisik. "Jangan nangis sekarang Cha."

Rossa menyeka air matanya. Ia tersenyum bahagia. Rindu. Rindu ada di dalam hatinya. Sungguh jika tidak di depan murid yang lainnya, saat ini pasti Rossa sudah memeluk Afgan dengan sangat erat.

Keduanya menyelesaikan lagu dengan sempurna. Chemistry terbangun dengan begitu cepat. Bahkan ini kali pertama mereka latihan, tapi semuanya terlihat tampilan mereka sudah begitu sempurna.

Kini Afgan dan Rossa duduk jauh dari panggung. Afgan merangkul Rossa. Dan Rossa melingkar kan tangannya di pinggang Afgan dan menaruh kepalanya di dada Afgan. Afgan mengelus kepala Rossa lembut.

"I miss u so much gan.." ujar Rossa. Afgan tersenyum.

"Me too cha.." balas Afgan.

"Gan.." panggil Rossa.

"Iyah?" Tanya Afgan.

"Jangan pergi lagi yah.. setiap hari, setiap saat, setiap waktu, aku selalu merindukan kamu.. fikiran aku terus berputar di kamu gan. Jangan tinggalin aku lagi yah.." ujar Rossa.

Afgan terkekeh. "Okey.. I promise.." ujar Afgan. Rossa tersenyum mengeratkan tangannya. Sesaat terjadi hening. Keduanya sama sama menikmati momen ini.

"Cha.." panggil Afgan.

"hm.." jawab Rossa.

"Aku ga mau angkat kasus tabrak lari yang dilakukan daniel. Aku anggap semuanya udah selesai. Dan aku ga akan laporin daniel ke kepolisian." Ujar Afgan. Membuat Rossa mengangkat kepalanya.

"Apa semuanya karena aku?" Tanya Rossa. Afgan sudah menduga Rossa pasti menanyakan itu.

Tangan Afgan menyentuh pipi Rossa. Mengelusnya pelan.

"Hey.. bukan itu cha.. kak Reno bilang, buat apa dilanjutin, toh semua juga udah lama terjadi.. yang pergi menghadap Tuhan tidak akan pernah bisa kembali kesini Cha.." ujar Afgan.

"Tapi mama kamu pasti bahagia kalau pelaku yang sesungguhnya diberikan hukuman yang seharusnya." Ujar Rossa.

"Chaa.. ga semua orang bahagia dengan hal itu.. kak Reno juga bilang mama di sana lebih bahagia jika aku bisa melupakan semuanya.. memaafkan yang bersalah.. dan mencoba menerima kenyataan.." ujar Afgan.

"Tapi--" Rossa menggantung kan kalimatnya. Afgan melepaskan tangannya. Dan menghadap depan. Ia menghela nafasnya.

"Aku punya seseorang yang aku anggap sebagai ibu kedua aku. Namanya bi Yayah. Dia sudah aku anggap sebagai ibu kedua setelah mama. Semenjak kepergian mana, bi Yayah yang mengurus aku dan kak Reno. Bi Yayah yangs selalu memberikan aku sedikit nasehat. Yah yang membuat aku bisa untuk memahami keadaan ini." Ujar Afgan.

Afgan menengok. "Aku akan mencoba menerima semuanya. Bantu aku yah. Bantu aku untuk bisa menerima semuanya." Ujar Afgan kepada Rossa. Rossa mengangguk pasti. Pasti ia akan membantu. Rossa memeluk Afgan.

Sekali lagi dan lagi Rossa mengucapkan terimakasih kepada Tuhan, karena telah mengirimkannya laki-laki yang hatinya sebaik Afgan.

"I love you.." ujar Rossa. Afgan tersenyum.

"I love you too.." balas Afgan.

*******

Altair High School mengadakan acara pentas seni. Dimana acara ini diselenggarakan 1 kali dalam 1 tahun. Menjadi acara yang cukup besar dan sangat ditunggu oleh siswa siswi disekolah manapun.

Pentas Seni yang di gelar Altair menghadirkan beberapa bintang tamu populer di Indonesia. Penyanyi penyanyi ternama Indonesia.

Ada Afgan, Rossa, Nadin Amizah, Rizky Febian, dan Mahalini.

Ini seperti bukan pensi tapi sebuah konser musik besar.

Acara dimulai. Satu persatu penampilan dari murid altair di tampilkan dengan begitu amazing. Murid murid altair menunjukkan bakat mereka masing-masing.

Dimulai dari menari, menyanyi, drama, bahkan ada bela diri. Semua tampil apik di atas sana.

Tangan Afgan dan Rossa saling menggenggam. Menyalurkan energi kekuatan dari masing-masing. Mereka berdoa untuk kelancaran tampilan mereka nanti.

Karena pentas seni ini bukan hanya di hadiri oleh guru dan murid, tetapi ada gubernur DKI yang ikut hadir. Dan orang orang dari luar, yang merupakan fans dari ke 5 guest star.

Kini tiba saat nya mereka berdua naik ke atas. Keduanya saling tatap dan tersenyum. Mereka melangkah bersama.

Lagu pertama. Ternyata Hanya Kamu-Stevan Pasaribu & Brisia Jodie. Afgan mulai memetikkan gitarnya.

"Ingin ku ulang kembali... Kisah kita... Cerita yang tlah terjadi... Cinta kita..." Afgan menyanyikan lirik lagu pertama bagiannya..

Suara indahnya membuat semua tersenyum mendengarnya. Termasuk Rossa yang ada di hadapannya.

"Semua... Yang tlah terbagi indah denganmu... Dahulu... Membuatku... Mengerti cintamu..." Kini Rossa mengeluarkan suara nya.

"Ternyata hanya kamu... Tempat untuk hatiku... Takkan lagi aku mencari... Karna hanya kamu... Hu oh..." Kini Afgan bernyanyi sambil menatap Rossa. Ini lirik ia tujuan untuk kekasihnya itu.

Iya hanya Rossa. Tidak perlu lagi mencari perempuan lain. Rossa yang terbaik untuknya, dan hatinya sudah di rebut oleh perempuan mungil dengan senyum manisnya itu.

"Selama jauh darimu... Aku pun mengerti... Penuh hatiku denganmu... Takkan pernah terganti..." Lanjut Rossa yang dimana lirik ini sesuai dengan keadaan mereka sebelumnya.

Kepergian Afgan waktu itu benar benar membuat Rossa seperti di rantai kerinduan. Fikirannya, hatinya terus berputar nama Afgan.

"Semua... Yang tlah terbagi indah denganmu... Dahulu..." Kini sedikit lirik bagian Afgan.

"Hm membuatku mengerti cintamu..." Kini suara keduanya menyatu.

Kembali beberapa lirik mereka nyanyikan sesuai bagian masing masing.

"Oh hanya kamu... Tempat untuk hatiku... Takkan lagi aku mencari..." Rossa menyanyikan bagiannya.

"Kembali bersamaku ho..." Bagian keduanya bersuara bersama.

"Ternyata hanya kamu (hanya kamu)... Tempat untuk hatiku (untuk hatiku)... Takkan lagi aku mencari... Karena hanya kamu..."

"Kembali bersamaku (kembali bersamaku)... Takkan ada yang lain (takkan ada yang lain)... Hanya denganmu ku bahagia... Ku kembali (ku kembali)... Ku kembali... berlabuh disisimu... uuu.."

"Tlah utuh kau dan aku.."

Lagu berakhir. Mereka tutup dengan begitu manis. Membuat tepukan tangan terdengar di tempat itu.

Rossa menghela nafasnya tersenyum. "Next song?" Tanya Rossa pada Afgan. Afgan tersenyum kecil.

"Tapi sebelum ke lagu selanjutnya. Lagu ini itu penyanyi aslinya ada disini. Namanya sama lagi sama kita berdua.. jangan jangan emang kita ga sih gan. Hahahaha.." Rossa berbicara di akhiri dengan tawa kecil.

"Lagu ini pernah dibawakan duet oleh kak Afgan dan juga teh ocha.. tuh nama panggilannya sama lagi.. hahaha." Ujar Rossa. Membuat semua orang ditempat itu tertawa bersama.

"Ya mungkin kedua orang tua aku nge fans sama kak Afgan dan kedua orang tua kamu nge fans sama teh ocha. Makanya nama kita dibuat sama, sama mereka. Persis.. beda nama belakang aja." Afgan bersuara.

"Iyah mungkin bisa jadi. Hahaha.." timpal Rossa.

"Yaudah kita lanjut aja. Our last song. 'nada-nada cinta'.." ujar Rossa.

Afgan mulai memetikkan gitarnya. Alunan musik mulai berayun. Mereka mulai menyanyi lagu itu dengan begitu indah.

Hingga sampai di lirik dimana Afgan kini menatap Rossa dalam.

"Aku bersyukur karna dirimu... kekasih yang baik hati..." Afgan menyanyikan lirik itu dengan tulus. Rossa tersenyum.

"Slalu menjaga kejujuranmu.." lanjut kini bagian Rossa.

"Semoga abadi tali cinta kita... huu..." Kini bagian keduanya sama sama bersuara.

Senyum terukir dari masing-masing untuk satu sama lain.

Hingga lagu selesai. Kembali tepukan tangan terdengar jelas sekali. Keduanya tersenyum kepada satu sama lain. Lalu tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada para penonton.

"Terimakasih dari kami berdua, Afgan dan Rossa kw.." ujar Rossa. Membuat seluruh penonton tertawa. Rossa dan Afgan turun dari panggung.

Acara berlanjut.. hingga pukul 23.00 Pentas seni Altair High School usai.

Kini Rossa kembali ke rumahnya. Dengan diantar oleh Afgan.

"Selamat beristirahat tuan putri bawel.." ujar Afgan. Rossa terkekeh.

"Selamat beristirahat juga pangéran es batuu.." ujar Rossa. Afgan tersenyum.

"Aku pamit yah.. sampai jumpa senin.. i love you sayang nya aku.." ujar Afgan.

Rossa tersenyum. "I love you too sayangnya akuu.. hati hati yah.." ujar Rossa. Afgan tersenyum mengangguk.

Afgan menyalakan motornya dan pergi meninggalkan rumah Rossa. Rossa pun masuk ke dalam rumahnya.

Hanya bersama Rossa, Afgan bisa semanis itu, hanya bersama Rossa Afgan bisa se bahagia itu dan hanya bersama Rossa Afgan menjadi dirinya sendiri.

Cahaya kebahagiaan itu ada. Terlihat. Semoga tidak hilang dan berganti langit gelap penuh kesedihan.

















Assalamualaikum...
Selamat malam...
Hallo semuanyaaa...
Apa kabarr??

Harusnya aku up kemarin ga sih?? Hahaha maaf lupaa.. jadi sekarang aja deh.. malming nih wkwkwkwk..

Gimana part inii??

Next bahagia??

Bismillah..

Happy reading all...

Love youu..

Jangan lupa vote dan komen nyaa..

Bye bye..

Thank you...

See youuu...

Continue Reading

You'll Also Like

1M 30.1K 34
Dax, bangun di sebuah kamar hotel dalam keadaan telanjang bersama dengan seorang wanita yang bukan pacarnya. Setelah mengetahui wanita itu ternyata...
531K 30.9K 54
"Sepertinya belum sebulan sejak pemutusan pertunangan Tuan muda Zarren, tapi dia dengan cepat melangsungkan pernikahan" "Apa benar kalau pengantin wa...
354K 9.4K 48
Salma gadis cantik ber umur 20 tahun yang sehari- harinya hanya menjaga toko kelontong milik ayahnya sendiri. Tiba-tiba di lamar oleh ayah dari sahab...
1.8M 116K 27
Yang baru ketemu cerita ini jangan baca, sudah di hapus sebagian !!! Bagaimana jika laki-laki setenang Ndoro Karso harus menghadapi tingkah istrinya...