Hai semua, akhirnya ketemu lagi
Gimana kabar kalian hari ini?
Sebelum baca jangan lupa kasih vote dan komen.
Maaf kalau telat up.
Happy reading.
""
" Ayo Tasyah, saya antar"
Sayup-sayup Deon mendengar pembicaraan bahwa seorang guru dan seorang perempuan cantik yang sepertinya siswa baru. Tampak gadis itu tersenyum manis saat baru saja keluar dari ruang TU sambil memegangi selembar kertas yang ia yakini bahwa itu adalah absen baru.
Dion masih terdiam didepan pintu ruang BK saking penasarannya, ia masih memperhatikan bahkan sampai gadis dan sang guru memasuki kelas XI IPS 4 yang letaknya berseberangan dengan ruang BK.
" Yon! Dion woe budek" panggil Jeno emosi karna temannya yang satu ini selalu menunda-nunda waktu untuk dihukum.
Dion berbalik, dilihatnya pak botak tengah duduk di atas kursi sembari menatapnya tajam bak ingin menerkam. Namun karna tubuh Dion yang tinggi, membuatnya harus merunduk untuk melihat ekspresi sang guru.
Sementara Vagenza, Jeno, Raka dan Kenan sedang menatapnya malas. Mereka sudah duduk diatas kursi dihadapan pak botak, Dion-pun imun menyusul duduk karna pegal.
" Jadi kenapa kalian terlambat? Sudah hampir setiap hari kalian terlambat, ga capek apa keluar masuk BK terus, saya saja bosan harus mengurus kalian tiap hari" celetuk Dama jengan, alias si pak botak.
" Karena..karena saya lupa kalau hari ini sekolah pak" ceplos Dion asal.
" Karena ga dibangunin ayang pak" tambah Jeno ngarang padahal doinya bejibun. Hampir seantero SMA CAKRAWALA sudah menjadi mantannya.
" Kirini gi dibinginin iying pik. Padahal mulai dari yang cupu, bodoh, burik, goblok, upik, cabe-cabean, nenek, sampe ke mbak Kunti aja Lo pacarin. Masa iyah ga ada yang bangunin Lo satupun" cibir Kenan karna alasan Jeno tak masuk akal sama sekali.
Pak botak memijit pelipisnya pusing, " lalu alasan kamu apa?" Tanya pak botak menunjuk Kenan.
" Karna si-Upil lahiran pak, saya capek habis bantu si- Upil lahiran. Jadi nya telat deh"
" Si-upil? Ibu kamu?" Tanya pak botak lagi memastikan.
" Bukan pak, tapi kucing saya yang gendut macam bapak itu loh"
....
" Ini gara-gara Lo tau gak, Ken! Coba kalau Lo ngasih alasan yang bener. Ga mungkin kan kita dihukum bersihin toilet yang baunya nauzubillah Min zalik astagfirullah Allahuakbar" gerutu Jeno tak terima karna gegara alasan yang Kenan berikan membuat mereka berlima harus dihukum membersihkan toilet dan setelah itu dipaksa hormat ke bendera sampai jam istirahat.
" Ya kan gua cuma becanda, pak botaknya aja yang baperan. Toh pak botak kan emang gandut, alergi fakta sih" ujar Kenan membela diri.
" Halah, bilang aja Lo iri karna badan Lo tinggal tulang. Makanya ngatain pak botak itu gendut, ya kan? Ngaku Lo!" Tambah Dion menyudutkan.
Jeno, Kenan dan Dion terus berdebat hingga sampai kekantin sekolah. Sementara Vagenza dan Raka masih setia dengan penampilan cold nya dengan satu tangan dimasukkan kedalam saku yang disertai dengan sweater hitam berlogo kepala tengkorak dan sebuah pedang.
" Aaaa kak Vagenza ganteng banget"
" Fazero gang memang ga ada yang bisa nandingin"
" Dengan tatapan tajam penuh percaya diri"
" Sumpah ganteng banget"
" Bundanya Vagenza ngidam apa sih pas lagi hamil, kok bisa ngelahirin cowo kutub utara setampan ini"
" Kak Kenan, walaupun prik. Tapi tetep ganteng"
" Apalagi Dion, lesung pipinya ya Allah tuhan Yesus"
" Walaupun Jeno piala bergilir, tapi dia tetep ganteng"
" Ternyata pesona gua ga main-main" ujar Dion percaya diri tersenyum manis melambai-lambaikan tangannya menyapa seisi kantin yang masih tampak sedikit, karna bel baru berbunyi.
" Idih somplak, muka kaya pantat babi aja bangga" maki Kenan tak sopan.
Kini meteka berlima duduk ditempat duduk yang sudah meteka claim sebagai tempat duduknya dan tempat berkumpul Fazero gang saat berada dikantin. Tapi kadang tempat itu kosong, karna Fazero gang lebih suka nangkring di warung mbok Ireng yang berada di sebrang belakang sekolah.
" Lo mau pesen apa, Tha?" Tanya Rani yang hendak memasan makanan.
" Aku mau roti slay pandan aja sama susu vanila. Kalau ga ada yang slay pandan, ya udah ga jadi beli" jawab Anatha penuh penekaan. Mood nya sedang tidak baik, gegara kemaren setelah mengantarkan berkas-berkas daftar ulang. Si doi menelponnya untuk meminta putus.
" Parfum Vanila, warna kesukaan Vanila, sampe susu pun ikut-ikutan rasa Vanila" komen Anya heran.
" Ya udah, Lo kaya biasa kan Nya. Gua pesen dulu yah" Setelah mendapat anggukan dari Anya, Rani pun bergegas untuk memesan makanan.
Sayup-sayup Dion mendengarkan percakapan tiga woman yang baru saja sampai karna keadaan kantin tak terlalu riuh dan juga posisinya tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat.
" Nah itu tu bro, siswi baru yang buat gua bengong ampe pak botak mengeluarkan jurus dengan tatapan tajam penuh percaya diri" ujar Dion sambil mengarahkan jari telunjuknya kearah gadis yang tengah duduk bersama Anya.
" Eh asal kamu tau yah! Vanila itu enak, wangi dan indah. Jadi apa salahnya aku suka Vanila?"
" Vanila itu jelek, kena coklat dikit lansung berubah warna. Ga pernah tegas sama warna sendiri"
" Anjir masalah warna aja ribut" celetuk Jeno yang menyaksikan acara adu bait antara Anatha dengan Anya.
" Halo guys bertemu lagi dengan Vagenza sikutub utara yang tampaan rupawan dan Raka yang tak kalah ganteng dari Vagenza berserta dengan tiga orang cecurutnya yang jeleknya nauzubillah" teriak Dani mengarahkan kamera Fujifilm X-A10 miliknya arah kelima sahabatnya itu, sigendut kribo lambe turahnya SMA CAKRAWALA. Eist, yang satu ini masuk kedalam list anggota inti FAZERO GANG.
Teriakan Dani mampu membuat pandangan Anatha dan Anya teralihkan padanya hingga mereka berdua berhenti berdebat.
" Anjg Lo kibo" umpat Jeno kesal karna dibilang curut jelek.
Dani hendak membalas namun pandangan nya terhenti saat melihat siswi cantik yang ia yakini bahwa siswi itu adalah siswi baru.
" Guys perkenal, SMA CAKRAWALA punya warga baru nih. Cantik kan, bismillah jodohnya kutub Utara" celetuk Dani mengarahkan kameranya keaajah Anatha. Sontak saja Anatha lansung menutup wajahnya dengan tangan.
" Cocok tuh. Vagenza Kutubganz sedangkan An-natasyah jadi mataharichan" sorak Dion bersemangat sambil mengejak name tg milik Anatha.
" Kata nya sekolah elit, tapi kok isinya prik semua yah" celetuk Anatha asal.
....
Bahkan kamu masih terlihat indah dimaa setelah menyakitiku berkali-kali.