GANGSTER 2 - THE CORPSE [COMP...

By syaa__00

33.9K 3.9K 661

Tentang sebuah Gangster yang dulu ditakuti, menyerang yang tidak bersalah dan membantai yang lemah. Dulu misi... More

#1 - Selalu Sama
#2 - Ambil Alih
#3 - Membohongi
#4 - Curiga dan Asumsi
#5 : Semua Kembali & Pertempuran Awal
#6 Lebam dan Pertanyaan
#7 Pandai Menyembunyikan
#8 Rasa Takut dan Misi
#9 Balapan, Tantangan, Masa lalu
#10 Ancaman
#11 Bincang
#12 MARBH
#13 Musuh dalam selimut
#14 Kecurigaan
#15 Pencarian
#16 Suspek
#17 Hilang dan Curiga
#18 Ketemu
#19 Pertanyaan dan Penjelasan
#20 Penjagaan
#21 Mortus
GIVEAWAY SPESIAL SEPTEMBER
#22 Sadar
#23 Kabar Buruk
#24 Perubahan dan Perselisihan N&R
#25 Konflik H&C
#26 Perselisihan
#27 Dingin
#28 Faris, Uki
#29 Konflik M&M
#30 Damnwan
#31 Senggol Bacok
#32 Putus
#33 Kerja Sama
#34 Penyelesaian Konflik H&C
#35 Butuh Bantuan
#36 Penjelasan
#37 Sadar
#38 Pergi
#39 Penyelesaian M&M
#40 Kenapa Aku?
#41 Siluet Rindu
#42 Gagal
#43 Bertemu
#44 Penjelasan
#45 Gak Sayang?
#47 Flashback
#48 Nasi Goreng Kambing
#49 Rumah
#50 Peluk
#51 Teman Lama
#52 Nikah
#53 Mulai Mengerti
#54 Detik-detik
#55 Last (END)
EKSTRA PART: Badran Junior
VOTE GANGSTER

#46 Dendam Besar

463 52 3
By syaa__00

Suasana Warbum kali ini cukup menyenangkan. Semua berkumpul pada siang hari untuk membicarakan perihal strategi. Walau pada hari itu tepat dimana hari kerja atau produktif, tapi tidak juga membuat mereka semua para orang dewasa yang seharusnya bekerja mengurungkan niat untuk berkumpul.

Sedangkan beberapa anggota yang masih bersekolah, tidak terlihat satupun wujudnya. Sementara anggota lain yang memang tidak bisa meninggalkan pekerjaannya pun tidak ada diwarbum. Aksa tak pernah mempermasalahkan. Asal ada yang menjaga Warbum, ia akan tenang. Dan memang kedatangan mereka berenam tentu karena hari ini tidak ada yang bisa berjaga diwarbum.

"Kangen banget kumpul siang bolong gini. Dulu jam-jam segini tuh sering cabut kesini," ujar Uki membuka kisah masa lalu mereka.

"Terus kumpul doang kagak ngapa-ngapain, pas jam pulang balik ke sekolah buat ambil tas." Hamid menambahkan. Mereka semua tertawa mengingat kelakuan masing-masing.

"Huh huh, untung aja Pak Damian kagak ngejar." Arki datang bersama Naga dan Danar dengan pakaian putih abu-abu yang sudah tidak berbentuk rapi.

Aksa, Hamid, Manaf, Faris, Uki dan Najwan pun menatap ke arah tiga orang laki-laki yang masih berstatus pelajar itu dengan bingung.

"Damian?" Beo Faris. Setau dia ayah dari Aksa itu tidak menjabat sebagai guru atau apapun.

"Iya Pak Damian kepala sekolah," balas Naga yang langsung mengambil tempat disebelah Najwan kemudian meneguk minuman bersuhu rendang yang dipesan Najwan hingga habis.

Udara yang panas, matahari yang terik ditambah mereka harus berlari dari sekolah sampai Warbum benar-benar membuat dia dahaga.

"Sejak kapan bapak lu jadi kepala sekolah?" Tanya Manaf pada Aksa yang sedang asik menghisap rokok nya.

"Gak tau, udah kurang lebih seminggu gue gak tinggal di rumah." Jawaban Aksa yang santai membuat Naga, Arki dan Danar terkejut.

Jujur, mereka baru tau kalau Pak Damian sang kepala sekolah yang baru menjabat adalah ayah dari Aksa. Selama ini ia hanya tau bahwa SMA Bina Bangsa adalah milik keluarga Aksa.

"Demi apa Pak Damian bapak lu bang?" Danar bertanya memastikan.

"Lah bocah iya, lo perhatiin aja tuh mukanya mirip." Faris berucap dengan tawa.

"Kejamnya kan sama," tambah Najwan.

Arki kemudian mengangguk mantap,
"Sialan baru sadar."

"Anjing! Bapak lo serem, peraturan makin ketat. Makin susah cabut, sialan bang asli." Naga ikut menambahkan keluhan nya.

Aksa lalu tertawa mendengar keluhan dari beberapa siswa yang bersekolah di sekolah milik keluarga nya.

"Ini lo semua cabut lewat mana?" Kini Uki bertanya.

"Arki sogok satpam pake rokok dua bungkus, ketahuan sama Pak Damian yang baru selesai rapat dari luar. Terus lari, dikejar tadi tapi gak sampe sini." Danar menjelaskan.

"Tempat cabut belakang emang gak bisa?" Tanya Manaf penasaran.

Tempat anak-anak membolos yang Manaf maksud adalah yang dahulu sering mereka gunakan.

"Pak Damian udah hafal tempat itu. Sekarang dikasih CCTV, kalau ketahuan langsung bunyi bel peringatan. Gak lama, guru BK dateng." Naga menjelaskan suasana SMA Bina Bangsa yang sudah berubah karena sosok Damian, ayah kandung dari Aksa.

"Penjara anjing," balas Uki dengan tawa.

"Kita rusak CCTV nya nanti," balas Aksa tenang. Ia selalu saja memang bertentangan dengan sang Ayah. Dan itu tak pernah membuatnya takut atau gentar.

Najwan tertawa terbahak, ia benar-benar salut dengan nyali pemberontak milik Aksa.
"Gila," ucapan Najwan dengan tepuk tangan diakhir.

"Dia gak bakal lama jabat disana." Aksa kembali berucap.

Ia tau alasan sang Papah tiba-tiba menjabat sebagai kepala sekolah karena tahu beberapa anak SMA Bina Bangsa tergabung dalam The Corpse dan ia ingin semua anak tersebut tidak bisa mengikuti aktivitas The Corpse. Terutama kabur saat pelajaran menuju warbum.

"Muke gile," jawab Arki takjub.

Sedang asik berbincang, tiba-tiba ada sebuah benda keras yang menghantam kepala Aksa dari belakang.

"Anjing apaan tuh!" Seru Hamid.

"Bangsat nyari perkara!" Sambung Faris dengan emosi.

Mereka semua langsung melihat ke arah gerombolan orang berpakaian SMA dengan mengibarkan bendera MARBH, Apolo dan Mortus. Rival yang bergabung untuk menghancurkan The Corpse. Yang beberapa waktu lalu sempat membuat The Corpse kacau.

"Woi anjing sini!" Arki berteriak hendak berlari mengejar namun ditahan oleh Najwan.

"Jangan tahan gue!" Protes Arki.

"Itu sengaja mancing, lo kejar dan lo bakal habis. Mereka bakal bawa lo ke pasukannya yang udah siap dititik pengeroyokan. Yang begini-begini tuh dari dulu gak berubah, selalu sama strategi nya. Strategi orang-orang cupu yang modalnya keroyokan." Najwan menjelaskan.

"Kepala lo aman?" Hamid bertanya pada Aksa.

"Bocor," jawab Aksa santai sambil menunjukkan tangannya yang penuh darah karena cowok itu sempat menyentuhnya.

"ANJING AYO KE RUMAH SAKIT BANGSAT." Faris berucap heboh namun Aksa menolak.

"Gak usah, ntar juga berhenti darahnya." Aksa yang acuh memilih melanjutkan kegiatan merokoknya.

"Emang bener-bener ajaib," ucap Danar heran melihat Aksa.

"Terus kita gimana?" Naga bertanya kepada orang dewasa yang ada disana.

"Kita bakal hubungi beberapa anggota The Corpse yang udah gak aktif untuk turut bantu buat bentrok nanti. Gue udah minta tolong Aan untuk itu. Bentrok yang bakal besar-besaran. Gua minta Hamid dan Manaf siapin beberapa peralatan antisipasi kalau lawan main curang. Najwan gue minta jelasin teknik berantem yang bener sama yang lain, Uki gue minta lo siapin anak-anak The Corpse pokoknya kumpulin dan ajarin teknik kelabui yang lo bisa. Oh iya kasih tau juga tempat cabut atau jalan tikus yang cocok buat kabur kalau dikejar antisipasi takut ada polisi dan Faris tolong beberin kelemahan musuh biar jadi senjata utama. Gue tau lo bayar mahal orang dalam untuk dapetin itu. Gua bakal fokus ke leader mereka. Gue cukup paham sama cara kelahi leader MARBH, Apolo dan Mortus. Gue pelajari mereka," jelas Aksa.

"Oke noted." Najwan menjawab, sedangkan yang lain mulai mengangguk paham. Semua pun bubar untuk mengerjakan urusan dan tugas masing-masing. Arki, Naga dan Danar juga berpencar membantu.

Sisa Najwan dan Aksa yang masih memutuskan tetap di Warbum.
"Udah pelajari dari video yang gue kasih?" Tanya Najwan kepada Aksa.

Video yang dimaksudkan oleh Najwan adalah video tiga leader dari Gangster yang akan bentrok dengan mereka saat berkelahi. Sebuah fakta menarik yang hanya Najwan saja yang ketahui bahwa Aksa itu bisa belajar gerak gerik lawan hanya melalui video. Dimana dia nantinya akan belajar dan mengingat semua teknik/gerakan berkelahi yang digunakan oleh lawannya. Dan Aksa yang akan memikirkan sebuah serangan khusus yang dapat mampu melumpuhkan lawan. Mempelajari sela-sela dia bisa mempunyai kesempatan besar untuk semakin menjatuhkan lawannya.

"Udah. Mudah." Jawaban Aksa dibalas anggukan Najwan. Ia sangat bangga dengan Aksa.

"Bakal jadi bentrok gede, gue selalu nunggu moment ini." Najwan berucap dengan kekehan diakhir.

"Gua tau itu."

"Bakal jadi bentrok terakhir?" Tebak Najwan.

"Kalau kita menang, iya. Gua butuh mereka semua akui bahwa The Corpse diatas dari semua Gangster yang ada. Bakal jadi sejarah, satu Gangster yang sempet redup unggul melawan langsung tiga Gangster yang dikenal sebagai Gangster besar. Posisi The Corpse akan selalu nomor satu kalau bentrok kali itu menang. Karena gak ada yang bisa selain kita. Dan kalau semua itu terjadi, gak akan ada lagi tantangan yang datang. Semua bakal takut," jawab Aksa bangga.

"Anak-anak lain? Gue liat mereka secinta itu, mereka udah masuk ke The Corpse seperti kita dulu. Lo yakin berhentiin medianya?"

Aksa terdiam. Ucapan Najwan membuatnya berfikir dengan keras.
"Tujuannya sama, jadi nomor satu tanpa menyakiti kan? Mau berhenti udah sejauh ini? Pikirin lagi." Najwan lalu pergi meninggalkan Aksa yang masih terdiam.

Apakah harus diakhiri? Atau dibiarkan berjalan dengan nama yang harum?

To be continue...
Hallooooo untuk membayar kemarinn aku gak upload part, hari ini aku upload dua kali yaww. Yang satu nanti malem☺️👊🏻

Terima kasih banyak semuaa yang udah baca, jangan lupa jaga kesehatan.

Untuk pembelian Novel Gangster dan RANA hanya bisa dilakukan melalui shopee Gloriousofficial16 atau Tokotmindo yaa!

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 239K 58
đź“ŚSpin off "Kiblat Cinta". Disarankan untuk membaca Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengenal masing-masing karakter tokoh di dalam cerita Muara Kiblat...
6.9K 943 40
SEDANG BERLANGSUNG! Don't copy my story! Alzarda Calvin Afriano seorang cowok yang lahir dari keluarga bermarga Afriano, Ayahnya memiliki banyak ca...
1M 86.1K 80
[GENORAZORS SERIES 1] Kazanta Ellardio Dawana, sosok jenius yang menyembunyikan segala keburukannya dibalik prestasinya yang menganggumkan. Semua ora...
2K 120 26
Desita adalah gadis biasa di antara remaja seusianya. Wajahnya standar, nilai ulangannya pun selalu pas-pas an. Tapi,itu semua tak menghalangi Desit...