Insanity ✓

By semutkayang

9.8K 1.7K 323

[AU, completed] my love is dangerousㅡ Warn: harsh word Lee Juyeon, Kim Umji, Eric Sohn fanfiction. ft.The Boy... More

intro
satu
dua
tiga
empat
lima
enam
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
dua belas
tiga belas
empat belas
lima belas
enam belas
tujuh belas
delapan belas
sembilan belas
dua puluh
dua puluh satu
dua puluh tiga
dua puluh empat
dua puluh lima
dua puluh enam
dua puluh tujuh
dua puluh delapan
dua puluh sembilan
tiga puluh
tiga puluh satu
tiga puluh dua
tiga puluh tiga
tiga puluh empat
tiga puluh lima
tiga puluh enam
tiga puluh tujuh
tiga puluh delapan
tiga puluh sembilan
empat puluh
outro

dua puluh dua

183 39 5
By semutkayang

"Aku minta maaf. Seriusan, Ji."

Umji mengurut kening saat suara Juyeon terdengar terbata.

"Oke aku salah karena main kasar sama kamu lagi, tapi kamu jugaㅡ" Suara helaan napas Juyeon terdengar dari balik pintu yang masih dalam upaya ditutup sama Umji. "ㅡsudah seribu kali aku kasih tau kamu buat jangan dekat-dekat sama mereka. Kevin, Hyunjae atau yang lain. Aku gak suka."

Ini hari ketiga setelah kejadian hari itu. Umji masih gak mau keluar rumah. Batinnya terguncang setelah dapet kekerasan disaat dia lagi hamil. Apalagi ditodong pisau. Dia bahkan sempat berpikir bakal mati di tempat sebelum kemudian Donghan datang ngebantu dia.

"Aku cinta sama kamu. Dan itu udah cukup buat kamu gak nyari cowok lain."

Ucapan itu sukses bikin Umji merinding ditempat.

"Gue cinta sama lo. Itu udah lebih dari cukup buat lo ngerti dan gak nyari cowok lain, Umji."

"Umji. Kamu denger aku, kan? Maaf."

Cewek itu menggeleng. Tubuhnya melemas dan mendadak hampir jatuh kalau dia gak berhasil pegangan ke meja disampingnya.

"Pergi,"

"Umj-"

"Pergi. Kita bicara besok."

Juyeon menghela napas. Lalu ngangguk. "Iya. Besok aku tunggu di ruangan biasㅡ"

"Di kantin. Jam sembilan, habis kelas pertama selesai. Aku kesana gak sendirian, kamu bisa ajak satu temen kamu."

Juyeon tau. Banget. Umji trauma. Ditarik paksa ke tempat parkiran dengan kondisi berantakan gak mungkin gak bikin cewek itu ketakutan. Juga karena selain ditampar, cewek itu hampir dia lecehin lagi.

Juyeon kelepasan, demi Tuhan. Dia gak berniat bikin Umji setakut ini ketemu dia.

"Ya," jawabnya setelah berhasil neguk salivanya susah payah. "Iya, aku kesana sama Bang Sangyeon. Aku pulang dulu, sayang. Cepat sembuh. Maaf."

Getir rasanya saat dia ngelangkahin kakinya pergi dari rumah semi minimalis itu tanpa ada balasan ramah dari si penghuni rumah. Dia tau itu salah. Umji berkali-kali menjerit minta dilepasin sebelum kemudian dia beralih nampar cewek itu sebagai ganti karena udah ngeberontak.

Juyeon kehilangan kewarasannya.

"Gue udah gilaㅡ" sesalnya.

"ㅡgara-gara jatuh cinta sama lo."

***

"Lo beneran suka cewek, Bi?"

"Anjing," umpat Sinbi dan sukses bikin lawan bicaranya kaget banget. "Omongan bangsat mana lagi yang elu denger, njir?"

"Ya selow dong, monyet. Gue baru dateng udah lo katain aja. Kasian emak gue namain gue Hwanwoong malah lo sebut anjing. Bego banget."

Sinbi yang awalnya emosi langsung berubah ketawa ngakak ngeliat ekspresi dan misuhan cowok satu itu. Dia kemudian minta maaf dan neguk minumannya buat ngebilas mulut dari kripik kentangnya.

"Maap-maap. Lagian lu juga pagi-pagi omongannya udah ngawur aja," balas cewek itu sambil nyengir.

Hwanwoong mengendikkan bahu gak peduli. "Tapi beneran lo suka cewek? Lo lesbi?"

Sinbi menggeleng. Raut wajahnya datar.

"Lo nanya gini karena gak pernah liat gue pacaran atau berduaan sama cowok ya?" tanyanya kemudian. "Gue gak mau pacaran kalo samaan kampusnya. Bagus lagi kalo kampus ujung kota noh. Jauh. Lebih menantang."

"Lah anjir?" Hwanwoong berseru bingung. "Gosipnya cuy! Setaunya lo lesbi. Makanya lo gak pernah jauh dari Umji sama Suji."

"Geblek sia itu yang bilang."

Sinbi gak peduli. Lagian dia gak mungkin begitu meski itu emang urusannya sendiri. Dia masi inget larangan Tuhan meski kadang sering absen kalo disuruh pergi ibadah minggu. Bisa-bisa seluruh kartu kredit dan rekeningnya di bekukan kalo ketauan sang Mama.

"Yeu, bukan bilang kali. Kan ditulis di mading," sahut cowok itu sambil nyomot kripik kentang Sinbi yang kini terbelalak ditempat.

Mading, dibilang?

"Bangsat."

Hwanwoong tersentak kaget saat Sinbi langsung beranjak dari duduknya dan berlari kearah mading yang terletak di tengah koridor, dekat aula utama, lantai satu.

"Anjir anjir! Ngamuk lagi tu macan satu," umpat cowok itu.

Dia ngerogoh sakunya dan segera ngedial satu nomor yang untungnya langsung ngangkat panggilannya di dering ke dua.

"Halo, Ji?"

"Kenapa, Woong? Gue baru nyampe lampu merah keduaㅡ"

"Sinbi di gosipin lesbi sama anak mading! Anaknya otw kesana, bakal berantem lagi. Lo buruan kesini, seriusan."

Hwanwoong gak bohong. Dia tahu kalo Sinbi bakal ngamuk sengamuk-ngamuknya macan yang bad mood kalau di senggol begitu. "Gue gak mau liat dia bikin anak mading sampe sujud lagi kayak waktu itu," lanjutnya.

Hening.

"Suji? Lo denger gue?" Cowok itu semakin gusar saat denger suara heboh yang berasal dari gedung utama. Tempat dimana mading yang dia maksud berada. "Geblek anjir, sohib lo itu kalo ngamuk gak pernah ngotak. Lo buruan kesini dah, gue tunggu."

Pip!

"Bang! Temen lo bikin anak semester satu babak belur! Buruan lerai!"

Tuh kan.

Hwanwoong dengan cepat nganggukin kepalanya saat di kasih tau sama adek tingkatnya yang kebetulan deket sama dia. Kemudian cowok itu segera lari kearah mading yang kemudian berubah menjadi arena perkelahian dengan dominasi dipegang sama sesosok cewek bergelar cewek sabuk hitam.

Easter Sinbi, partner lesbi Umji.

.


.

.

Disisi lain, tepatnya di mobil yang di kendarai oleh sesosok cewek berpakaian kasual. Cantik. Rapi dan anggun. Senyum mengembang di bibirnya setelah panggilan itu dimatikan. Kontak bernama Hwanwoong itu sukses bikin moodnya makin naik.

Ting!

Kak
Temen aku udah dilabrak sama kak Sinbi
Ini aku disuruh ngumpet dulu karena gak tau mau jawab apa kalo dia nanyain tentang infonya

Kak

Kakak beneran bisa dipercaya kan?

Suji tersenyum.

Mumpung lampu lalu lintas masih berwarna merah, dia dengan cepat ngetik balasan sembari melampirkan screenshoot yang dia siapin sejak malam.

Pasti
Ini bukti gue udah transfer ke lo
Sepuluh juta dibagi lima orang pas kan?

Lo tenang aja dia ngamuknya gak lama kok
Nanti temennya ada yang nenangin dia
Lo dan temen-temen lo bakal baik-baik aja

Sebenernya aku gak mau berurusan sama Kak Sinbi

Senyum Suji semakin mengembang.

Apalagi kalo udah sama kak Umji dan kak Suji.
Bisa habis kami sampe empat semester kedepan

Umji lagi cuti

"Mmm.. Kalo gue lagi ngapain ya?" gumamnya lalu ketawa kecil. "Ah sinting. Seru banget bikin beginian."

Jemarinya dengan cepat ngetik balasan lagi.

Suji mungkin agak jahat, tapi dia gak terlalu permasalahin itu kok
Setau gue, dia lumayan baik diantara ketiga cewek itu

Kalo dia nanya aku dapet info darimana
Aku harus jawab apa?

Suji terdiam sebentar.

Tik
Tik
Tik

Tepat sebelum lampu berubah hijau, Suji sudah selesai ngetik jawabannya dan kembali fokus melajukan mobilnya.

"Haha, gak sabar ngeliat macan ngamuk."

Jawab aja
Dari mahasiswa semester empat juga
Juyeon

***

"Gak mungkin Juyeon yang bilang. Walaupun saya sama dia lagi ada masalah, dia gak mungkin nyebarin gosip begitu," ujar cewek berhoodie navy itu sambil meremas ujung bajunya nahan kesel. "Lagian, kalau misal saya sama Sinbi gak beneran lesbi atau apalah itu, mau kalian tanggung jawab?"

BRAKK!

"Temen gue nanya elu, bangsat," desis Sinbi sambil natap tajam dua mahasiswi di depannya. Tangannya terkepal dan sudah ngegebrak meja kayu yang sukses bikin keduanya terlonjak kaget. "Nulis doang berani. Pas dilabrak malah nangis. CUPU!"

Ruangan itu ruangan dosen.

Tapi sama sekali gak ada dosen yang duduk diantara mereka. Menengahi atau setidaknya ngawasin jalannya introgasi mendadak ini.

Seratus persen gak ada.

Kalau ditanya kenapa, tolong diingat kalau orangtua mereka udah terlalu berkuasa disana. Kasta mereka sudah next level sampe-sampe nyelesaiin masalah sendirian setelah Sinbi narik kedua orang itu ke ruangan ini.

"Kamu anak beasiswa ya?"

Deg

Umji noleh kearah Sinbi yang berucap demikian dengan suara mengancamnya.

"Bi, jangan bahas ituㅡ" selanya pelan. "Gue tau lo emosi, tapi itu udah lain lagi."

"Lu digosipin macem-macem sama anak bau bawang, Umji, tapi lo masih lunak kayak gini?" Suara Sinbi meninggi. "Gue keras ke anak-anak gak tau diri kayak gini tuh biar jadi pelajaran. Jangan mancing api kalo gak mau kebakar. Sekarang apa? Takut juga kan?"

Umji ngangguk. "Kalian gak tau siapa yang ngasih info bohong itu?" tanyanya pelan ke kedua cewek yang tertunduk takut itu.

Perlahan pertanyaannya dijawab gelengan kepala.

"Demi Tuhan, Kak. Dia cuma bilang informasinya dari anak semester empat juga. Kak Juyeon," cicit cewek berambut sebahu gugup. Dia cuma berani natap Umji, itupun curi-curi pandang. Apalagi Sinbi. Gak mungkin.

Terlalu serem.

"Kalian mikirnya itu bener?"

Pertanyaan Umji kembali terdengar.

"Jawab." Cewek itu keliatan kesal. "Mikir gak kalau itu beneran dari Juyeon?"

"S-sebenernya enggㅡ"

Brakk!

Bunyi pintu dibuka kasar itu sukses bikin keempatnya noleh ke ambang pintu. Natap sosok yang datang dengan ekspresi dingin dan tatapan tajam. Belum lagi sosok-sosok yang muncul dibelakang orang pertama, juga gak kalah nyereminnya.

Sumpah. Ini hari terburuk sepanjang dua semester kedua mahasiswi yang kini merutuki sikap ceroboh mereka.

"Gue udah kasih surat pindah lo berdua dan curut yang lain ke kampus sebelah," ucap Juyeon dingin. "Besok, jangan berani kaki lo masuk kampus sini kalo gak mau gue ambil semua beasiswa lo."


Aku update lebih awal biar ga lupa hehe :)

Continue Reading

You'll Also Like

1.3K 243 12
"Losing me is better than losing you." - Bisa diakui Lee Minho iri pada mereka yang berhasil pergi dengan pintu yang tertutup rapat. Pintunya sudah...
443 219 4
Ia begitu lemah─paling tidak itu yang dipikirkan Rachellia Zuha pada awalnya. Pemuda itu meringkuk dengan pandangan yang tak terbaca. Tetapi sorot ma...
81K 6.8K 47
seorang yeoja menikah dengan seorang namja yang awalnya anget2 aja timbul punya masalah karna kedatangan beberapa anak dari namja tersebut sontak yeo...
71.9K 7.9K 46
"Let's keep it private" - Heeseung •SEASON 2 [✓] (scroll bagian bab, di tandai dengan " [2] " ) - Aensoo ini populer di sosial media karena postingan...