Who Am I ? [COMPLETED]

By anissa_kinanti

535 26 4

Masa-masa sekolah adalah masa yang menyenangkan. Banyak kenangan yang aku alami selama itu. Tidak ingin rasan... More

That incident
My Memory

Sorry

131 10 1
By anissa_kinanti

"hiro kamu harus istirahat, apa kamu tidak ingat kata dokter" kata ibu tiriku. dia terlihat marah saat aku akan pamit untuk pergi.

"ibu lihat hiro. hiro sehat bu, lagi pula hiro hanya jalan sekitar sini doang kok. tenang saja" kataku dengan percaya diri. walaupun aku tau bagaimana keadaanku yang sebenarnya.

"hei fiko" sapaku saat bertemu dengan fiko dekat sebuah cafe.

"kau keras kepala ya" kata fiko sedikit kesal dengan tingkahku.

"biarlah ini demi clara, yang penting dia bisa kembali mengingat semuanya" kataku sambil senyum-senyum.

"harusnya kamu nyatakan perasaanmu kepadanya. kan kamu sudah tau bagaimana perasaan dia kepadamu" kata fiko menyarankan.

"ya aku memang berniat seperti itu. tapi setelah mengetahui umurku yang tidak panjang. aku mau kalian yang menjaga dia ya" kataku sambil ternyum penuh arti.

"tidak baik loh ngomong kayak gitu" kata fiko sambil berjalan untuk menjemput chika.

"ya itu kenyataannya fiko" kataku pasrah. aku sudah tau kalau umurku tidak panjang. dan hanya sebuah keajaiban yang bisa menyelamatkanku.

"baiklah jika kamu berkata seperti itu. yang penting sekarang kita buat clara mengingat semuanya" kata fiko dengan semangat. clara lupa ingatan karena kesalahanku, aku bertengkar dengannya dan membuat dia ceroboh sehingga kecelekaan itu terjadi. aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri karena hal itu. maka dari itu aku bertekad untuk membuat dia ingat dengan semuanya. setidaknya sebelum aku pergi.

~TIME SKIP~

"eh kalian sudah sampai, tunggu sebentar ya. biar tante panggil clara" kata ibunya clara saat kami sampai di rumah clara. Dia pun masuk dan memanggil clara.

"Jangan paksakan dirimu hiro, ingat" kata chika mengingatkan.

"Tenang saja" kataku. Aku sebenarnya menahan rasa sakit tapi demi clara aku harus menahanya. lalu tidak lama clara pun keluar.

"hai, clara. mau jalan bareng kita?" tanya chika sambil tersenyum. aku harap clara mau.

"boleh" katanya sambil tersenyum, kami pun sangat senang. aku juga merasa sangat senang.

"oh ya... kau tau clara... biasanya kalau lagi jalan-jalan kayak gini. kamu tau ynag paling cerewet dan buat kita semua ketawa. kangen saat-saat itu" kata chika saat kami sedang berjalan. apa yang di katakan chika benar. selama ini clara lah yang membuat kami merasa nyaman.

"maaf, aku belum bisa mengingatnya dengan betul" katanya sambil menatap chika dengan tatapan sedih. clara tersenyum. aku harap secepatnya dia mengingat kami

"aku mengerti, pelan-pelan saja. kamu pasti akan mengingatnya" kata chika. dia tersenyum saat mendengarnya. dia dan chika pun ngobrol cukup banyak, chika menceritakan semua kesehariannya. mereka mengobrol dan melupakan 2 orang di belakang mereka.

"hei kalian, jika ingin ngobrol berdua. pergi berdua saja, ngapain ngajak kami" kata fiko kesal. aku hanya tersenyum mendengar kata-kata fiko. bagaimana tidak, dia kan pacarnya chika.

"asik ada yang cemburu tuh" kata chika sambil ketawa. aku ikut tertawa saat mendengarnya, baru pertama kalinya aku melihat fiko cemburu hanya karena teman dekat pacarnya. akhirnya mereka berdebat tidak jelas. ya beginilah keseharian mereka

"hei, jangan diam saja. biasanya kamu loh yang menghentikan mereka" kataku sambil memegang pundak clara.

"benarkah?" tanya clara tidak percaya.

"kamu itu sangat berarti di antara kami. walaupun sebenar aku dan kamu pun sering beratem kayak mereka. tapi kita juga akur kok" kataku sambil tersenyum.

"sepertinya banyak yang kulupakan" kata clara sambil tersenyum dan mendekati chika dan fiko.

"sudah sudah, bagaimana kalau kita makan es krim untuk mendinginkan pikiran kalian" kata clara sambil tersenyum. tiba-tiba chika meneteskan air mata.

"chika kamu kenapa?" kata clara khawatir saat melihat dia menangis.

"walaupun kamu lupa ingatan tapi kamu tetap clara yang ku kenal" katanya sambil terus terisak. aku kaget saat mendengar clara bicara seperti itu, dia seolah-olah mengingat semuanya.

"clara, kamu tidak berubah walaupun lupa ingatan seperti ini" kata fiko sambil tersenyum.

"maksudnya?" tanya clara bingung.

"dulu kamu sering melerai kami dengan mengajak kami beli es krim" kata chika sambil terus menangis.

"begitu ya... syukurlah" kata clara sambil tersenyum. chika pun tersenyum dan memeluk clara. aku pun ikut senang melihatnya.

"baiklah sekarang kita ke kedai es krim yuk" kata fiko sambil tersenyum. clara pun mengangguk. kami pun pergi ke sebuah kedai es krim tidak jauh dari tempat itu. seharian kami bersama , kami menceritakan semua tentang clara. walaupun aku sendiri tidak yakin tentang benar atau tidaknya cerita mereka.

"makasih ya, udah mau ajak aku jalan" kata clara saat kami akan pulang.

"itu sudah tugas kami untuk membantumu" kataku kepada clara sambil tersenyum.

"walaupun masih sulit untuk mengingatnya, aku yakin akan mengingat kalian" kata clara sambil tersenyum. yang lain pun ikut tersenyum. kenangan yang telah dia lupakan pasti akan kembali. hanya membutuhkan sedikit usaha untuk mengingatnya. dan aku akan menunggu walaupun pada akhirnya aku lah yang harus pergi.

"clara tidak dapat mengingatnya. tapi dia melakukan hal yang biasa dia lakukan" komentar chika saat kami pulang dari rumah clara.

"ya setidaknya itu adalah prosesnya. sedikit usaha lagi pasti dia akan mengingatnya" kataku dengan percaya diri.

"hiro? kau terlihat pucat" kata fiko sambil memerhatikanku dengan seksama.

"benarkah? perasaan kalian saja" kataku menutupi semuanya.

"jika kamu merasa sakit bilang saja. tidak usah dipaksakan" kata fiko lagi. dia terlihat sangat khawatir.

"aku tidak apa-apa fiko" kataku berusaha menutupinya. walaupun badanku sebenarnya sudah tidak kuat lagi.

"aku tidak yakin" kata chika.

"hiro..." panggil fiko saat pandanganku mulai hilang. aku tidak tau apa yang terjadi selanjutnya.

~DAY SKIP~

"sudah ku bilang jangan di paksakan. sekarang kamu jadi masuk rumah sakit kan" kata fiko kesal saat aku mulai sadar.

"hehe... aku hanya tidak mau membuat kalian cemas" kataku sambil tersenyum.

"kelakuanmu seperti inilah yang membuat kami cemas" kata chika. aku mengerti perasaan mereka.

"maaf kalau aku membuat kalian cemas" kataku.

"oh iya kalian sudah bertemu dengan clara lagi. kalau sudah jangan katakan padanya mengenai aku ya" lanjutku sambil memohon.

"belum, kami belum bertemu dengannya. saat kami datang kata ibunya dia sedang tertidur" kata chika.

"oh begitu baiklah. aku rasa aku sudah tidak akan bangun dari kasur ini. dokter sudah memperingatkanku tapi aku melanggarnya. ya inilah hukuman untukku" kataku sambil terlihat sedih.

"ya tadi, ibu tirimu bilang begitu. dia terlihat sangat terpukul" kata chika sambil menunduk.

"aku sudah membuat dia repot ya" kataku sedih. dia memang ibu tiriku tapi dia menyayangiku seperti anaknya sendiri. aku merasa bersalah kalau membuat dia repot terus. sejak ibu meninggal dialah yang merawatku dan membesarkanku.

"di bilang repot iya tapi menurutku dia tidak akan memikirkan hal itu" kata fiko sambil melihat ke arah pintu.

"sekarang dia sedang bicara dengan dokter. saranku, ikuti saja kata-katanya jika kamu tidak mau merepotkannya" lanjut fiko lalu tersenyum ke arahku.

"terima kasih atas sarannya" kataku sambil membalas senyumannya.

"baiklah kami pulang dulu. jaga dirimu" kata fiko lalu pergi bersama chika meninggalkanku. aku tau mereka pun khawatir kepadaku. sudah terlalu banyak orang yang aku buat repot. ya dengan tubuh yang lemah ini aku pasti akan membuat orang lain kerepotan.

~3 DAY SKIP~

selang sudah terpasang di hidungku. sekarang aku sudah tidak bisa bernapas seperti biasa lagi. aku harap semua ini cepat berakhir.

"hei" sapa fiko saat memasuki ruanganku. aku tersenyum saat melihat dia datang menjenguk.

"hei, akhirnya kau datang. aku mau tanya soal clara" kataku sambil berusaha bangun.

"hati-hati" kata fiko sambil membantuku bangun.

"bagaimana keadaan clara? apa dia sudah bisa mengingatnya?" tanyaku penasaran.

"kalau boleh jujur, dia masuk rumah sakit sekarang. ternyata setelah kita mengajaknya jalan waktu itu, dia membaca buku harian dia yang pernah kau baca. setelah itu dia jatuh pingsan dan belum sadarkan diri sampai saat ini" kata fiko sambil tertunduk.

"buku hariannya? jangan bilang dia juga baca bagian yang itu" kataku kaget saat mendengar penjelasan fiko.

"aku rasa iya, karena saat clara pingsan buku itu terbuka tepat di bagian itu" kata fiko. aku jadi cemas dengan keadaannya.

"bantu aku menuju kamarnya. aku mau melihat dia" kataku sambil berusaha turun dari ranjang.

"baiklah" kata fiko sambil mengambil kursi roda dan membawaku ke kamar clara. saat kami sampai ternyata di sana ada chika.

"oh hai fiko, hiro" sapa chika saat melihat kami masuk.

"apa ini salah kita sampai dia seperti ini?" tanyaku saat melihat tubuh clara yang sedang berbaring.

"aku rasa tidak, ibunya bilang ini juga efek dari kecelakaan waktu itu. kepala clara terbentur terlalu keras" kata chika sambil melihat tubuh sahabatnya itu. aku hanya bisa merasa sedih.

"dia membaca bagian itu, hiro. mungkin karena itu juga, dia kaget saat membacanya mungkin. padahal itu dia sendiri yang menulisnya" kata chika sambil memegang tangan clara.

"padahal aku ingin melihat senyumannya lagi walaupun untuk terakhir kalinya" kataku sedih. tidak kuat juga melihat clara yang seperti ini.

"lebih baik aku kembali. tubuhku terasa sangat lemas" kataku. lalu fiko membawaku kembali. dan sejak saat itu aku hanya berbaring tanpa bisa merasakan udara bebas lagi. alat-alat mulai di pasangkan di beberapa bagian tubuhku. aku sudah tidak bisa terbangun dari ranjang ini lagi. sampai ajal menjemput aku akan seperti ini. waktu untukku pergi sudah tiba, aku tau bahwa umurku tidak lama lagi. aku memutuskan untuk bertemu chika dan fiko untuk terakhir kalinya.

"kau terlihat berbeda" komentar fiko, di sebelahnya chika hanya bisa menatapku dengan tatapan kasihan.

"tolong jaga clara untukku ya. aku sudah tidak mungkin menjaganya. aku ingin sekali melihat senyumannya. jangan buat dia menangis, aku tidak suka saat melihat tangisannya" kataku sambil tersenyum. chika dan fiko terlihat menahan tangis lalu mengangguk setuju. aku tersenyum, dan itu lah senyuman terakhirku. aku pun pergi dengan tenang menuju alam lain.

aku harap kamu bahagia, clara. aku sangat mencintaimu dan perasaanku ini tak akan berubah sampai kapanku. Dan maaf jika aku tidak bisa selalu bersamamu... aku janji akan menjagamu dari sini, melihat dan mendengar suaramu, aku akan melakukan hal itu demi kamu clara. karena itulah perasaanku yang sebenarnya.

sorry if i leave you first. sorry if i can't protect you. sorry if i can't with you. i'm sorry for all my fault to you. sorry... please forgive me... i wish we can meet again someday, maybe in the different situation. good bye for this time ~ who am i?

oke ceritanya selesai. eits.. tapi ceritanya tidak berakhir disini karena clara akan melanjutkan hidupnya tanpa hiro. maaf kalau ceritanya terlalu pendek. dan maaf jika ada salah kata atau ejaan yang salah. maaf >.< sampai berjumpa di cerita selanjutnya..... jangan lupa vote dan komenya ya hehe... ~ author sama

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 46.1K 60
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
2.4M 447K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
545K 88.6K 30
✒ 노민 [ Completed ] Mereka nyata bukan hanya karangan fiksi, mereka diciptakan atau tercipta dengan sendirinya, hidup diluar nalar dan keluar dari huk...