"Komandan nim! Aliansi Indomitable dikatakan menuju ke pantai Kerajaan Caro."
Laporan yang Cale terima tak lama ketika ia bangun membuat Cale menghela napas secara internal.
Ia tidak mendapati nona Slacker Lifenya maupun Clopeh yang pada awalnya duduk di sofa, hanya menyisakan sepucuk surat lagi.
Sebelum berangkat ia membuka suratnya, tercium aroma familiar dari surat itu.
Aroma ini milik Lady Slacker Life, dan Cale mengingatnya dengan jelas.
Kurasa kamu akan sibuk, jadi aku membiarkanmu istirahat sebentar alih-alih berdiskusi, kamu juga butuh istirahat tuan muda.
Aku harus pergi untuk beberapa waktu dan mengurus beberapa rubah, untuk Clopeh maaf aku harus meminjamnya sementara, tapi pasti aku akan mengembalikannya.
Aku tidak tahu kapan aku kembali?
Pastinya aku akan membawa beberapa oleh-oleh untukmu dan anak-anak.
Harap tetap selamat dan menjaga diri dengan baik tuan muda, walaupun aku tidak yakin?
- Nona Slacker Life
Cale melipat suratnya dengan hati-hati dan menyimpannya bersama surat yang pertama kali ia dapat dari nona Slacker Life.
"Teleportasikan ke dekat koordinat Putra Mahkota Valentino." Cale segera berucap setelah memastikan anggota yang akan ikut bersamanya.
Memang tidak banyak tapi orang yang ia bawa sudah cukup terampil.
...
Di sisi lain
Vanna dan Clopeh kini sedang melihat pada gerbang dimensi di mana para rubah akan muncul.
"Kapan perkiraan mereka sampai An?" Tanya Clopeh
"Mungkin sebentar lagi? Aku sudah bisa merasakan auranya." Balas Vanna dan Clopeh mulai mengeratkan cengkeramannya pada pedangnya.
Mereka berdiri di sebuah bukit dimana di depan mereka terdapat lubang dimensi yang semakin lama semakin besar, seolah menunjukkan akan ada sesuatu yang keluar dari sana.
Crak
Clopeh semakin mencengkram pedangnya dengan kuat ketika mendengar suara retakan, sementara Vanna memunculkan busur cahayanya untuk menembak.
Crak
Syuut
Duar
"Huh, hampir saja aku kena, kamu benar-benar menghancurkan portalnya ya?" Ucap sosok yang bertudung dan mulai membuka tudungnya.
"Butuh satu Minggu dengan kemampuanku untuk menciptakan portal dan tiga bulan bagi bawahan ku yang paling berbakat."
"Sepertinya aku berakhir di sini sendirian? Atau tidak?"
"Vanna kamu benar-benar suka sekali bermain benar? Aku kerepotan mencari mu kau tau?"
"Sebaiknya kamu menutup mulutmu Geovanno!" Pekik Vanna jengkel
"Astaga Vanna aku kesini untuk menjemputmu lo...." Ucap Vanna dengan nada main-main dan seringai yang nampak di wajah tampannya.
Vanna mulai menarik busur panahnya, Vanno yang melihatnya mulai menghindarinya satu persatu, namun tanpa ia sadari Clopeh sudah berada di belakangnya dan ingin memenggalnya.
Sayangnya serangan Clopeh meleset, dia berpindah sangat cepat ke belakang Vanna, dan langsung ditendang oleh Vanna.
Vanno mundur beberapa langkah, "yah, kekuatanku belum pulih sepenuhnya, setidaknya kita akan bertemu lagi nanti Vanna." Ucap Vanno mulai melesat dan menghilang.
'Belum pulih? Omong kosong!' batin Vanna menggebu tapi tetap membiarkan Vanno menghilang.
"Apakah baik-baik saja membiarkannya?" Tanya Clopeh
"Mungkin tidak? Tapi jika aku menyerangnya sekarang dia akan membawa sandra dan itu lebih merepotkan, skala pertempurannya akan besar dan itu akan mengacaukan alam." Jelas Vanna
"Lalu bagaimana kamu akan berkelahi?"
"Aku sudah memikirkannya, aku sedang membuat tempatnya butuh beberapa waktu untuk membuat arena agar lingkungan sekitar aman." Ucap Vanna
"Kekuatannya bisa merusak alam?"
"Ya, sangat merusak." Balas Vanna
"Tapi kalau dibiarkan apakah dia tidak akan merusak?" Tanya Clopeh sedikit khawatir dengan dampak yang besar.
"Tidak, selama aku tidak menyerangnya atau dia sendiri melihatku dan ingin menyerang, dia tidak akan melepaskan kekuatannya." Ucap Vanna
...
"Hyung?"
"Kenapa?"
"Aku merasa kehidupan pemalasku tidak akan datang?"
"Kenapa kau berpikir begitu?"
"Entahlah, mungkin firasat?"
"Aku berjanji akan memberimu waktu istirahat Cale." Ucap Alberu
"Aku memegang ucapan mu Hyung." Balas Cale
Sedangkan Choi Han yang mendengar obrolan komunikasi vidio dari kedua saudara itu hanya bisa diam mengingat sebenarnya Cale selalu sibuk?
Setelah obrolan dalam komunikasi vidio, Cale mulai berdiri sebelum suatu keberadaan mengagetkannya.
"Cale!"
"Nona... Kamu tidak bisa asal muncul dan mengagetkanku." Ucap Cale
Clopeh yang baru muncul di belakang Vanna mulai membungkukkan badannya dan berucap.
"Dari sini saya akan mengikuti anda legen- Komandan nim."
Cale tersentak sebelum bertanya "dan kenapa aku harus membawamu?"
"Karena saya sandra?" Celetuk Clopeh
Valentino yang baru datang menjatuhkan rahangnya, apa yang dia lewatkan? Seorang musuh yang mengaku dengan bangga bahwa ia sandra?
Valentino menggelengkan kepalanya dan atensinya jatuh pada gadis yang beberapa waktu lalu sempat ia lihat di dalam alat perekam bersama dengan Cale Henituse.
"Ekhem maaf nona, bolehkah saya bertanya siapa Anda?" Tanya Putra Mahkota Valentino dengan sopan.
Vanna yang mendengar pertanyaan Valentino mulai melepaskan tudungnya yang membuat Cale langsung ingin menutupinya tapi terlambat.
"Maaf kalau saya kurang sopan, saya Jovanna Bashyta, anda bisa memanggil saya Vanna." Ucap Vanna memperkenalkan diri.
Choi Han tertegun, Valentino pun ikut tertegun.
Cale mendecakkan lidahnya dan mengambil tudung Vanna lalu menutup kepala Vanna lagi.
Valentino sedikit terkejut akan tindakan tiba-tiba dari Cale Henituse, namun ia tidak banyak berkomentar.
'Sepertinya mereka memiliki hubungan?' Itulah yang ada dipikiran Valentino ketika melihat ke-protektifan Cale pada gadis itu.
Gadis itu pun tak banyak berkomentar akan tindakan Cale yang kurang ajar? Entahlah.
Sedangkan Clopeh terlihat menghela nafasnya dan bergumam gila.
"Ikut denganku," titah Cale pada gadis itu.
Choi Han yang ingin mengikuti langsung dihadang oleh Clopeh.
"Kau tidak bisa menghalangi kencan dewiku dan legenda...." Ucap Clopeh yang membuat Valentino sekali lagi merasa gila.
...
"Kenapa membuka tudung?" Tanya Cale
"Karena aku mengenalkan diriku?" Balas Vanna
"Tapi tidak perlu melepasnya kan?"
"Karena itu tidak sopan?"
"Pertama kali aku bertemu denganmu kamu juga tidak melepasnya."
Vanna terdiam, itu benar, dia tidak melepas tudungnya.
"Huh, jangan melepasnya lagi untuk lain kali." Ucap Cale
Vanna mulai bingung, kenapa tidak boleh? Apakah ia buruk rupa? Ia cantik dan ia mengakuinya, jadi ia rasa ia tidaklah buruk rupa, dan lagi bukankah Cale Henituse bukan orang yang rasis?
Cale merebahkan dirinya lagi ke pangkuan Vanna.
"Kamu tidak akan berbincang dengan Clopeh?"
"Tidak dibutuhkan,"
"Lelah?" Tanya Vanna sembari mengelus pucuk kepala Cale.
Cale hanya mengangguk dan mulai membenamkan wajahnya di perut Vanna.
'Apakah hanya perasaan ku saja atau Cale yang menjadi manja?' batin Vanna yang tak peka oleh keadaan.
Cale bergumam tapi Vanna tak bisa mendengarnya karena suara Cale teredam oleh perutnya, Cale juga semakin menduselkan wajahnya ke perut Vanna.
"Cale... Bukankah kamu harus pergi?" Tanya Vanna
"Aku tak ingin pergi."
Vanna mengerutkan keningnya, seharusnya Cale tidak begini kan di alur ceritanya? Apakah ia terlalu merusak?
"Kenapa?" Vanna mulai bertanya karena penasaran.
"Kamu tidak akan mengikuti ku dan akan pergi lagi dan itu dengan Clopeh." Balas Cale sembari menekan nama Clopeh.
Vanna semakin bingung tapi tidak berkata apa-apa dan sekali lagi membujuk Cale yang sepertinya sedang merajuk untuk segera pergi, namun tidak ditanggapi.
...
Hallo readers maaf ya Hyta kemarin ga update karena sibuk, jadi rencananya hari ini mau double up, mungkin nanti malem bakal Hyta publish.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote cerita ini, dan tunggu part selanjutnya yang sedang Hyta siapkan untuk nanti malam.
Papay~
24-10-22 Hytacalrafi caca720 Amandaralia