Langit semakin terang, hari sudah mulai pagi
Kenjo berdiam diri bersama iblis yang masih berada diatas pagar jembatan
Kenjo terpikirkan suatu hal, ia sering membaca atau mendengar cerita tentang orang-orang yang membuat perjanjian dengan iblis, Kenjo sedikit tertarik apalagi ketika melihat iblis yang sedang berada disebelahnya
"Pengen sesuatu yang seru nggak? " tawar Kenjo
Iblis tersebut terlihat bersemangat dan kembali menyeringai, "like what?" Kenjo ikut menyeringai, keduanya saling bertatap mata
"Kita bikin perjanjian," Sang iblis memiringkan wajahnya
"y-yya semacam kontrak!! kamu bantuin saya buat capai apa yang saya mau,"
"Huh-? HAHAHAHA," Iblis tersebut tertawa keras membuat Kenjo kebingungan, apa ada yang salah dengan tawarannya?
Sang iblis memajukan wajahnya mendekati Kenjo
Wajah iblis tersebut gelap, Kenjo tak dapat melihat apapun hanya mata berwarna merah yang selalu menatap nyalang padanya
"Serius? Lu sendiri pasti udah tau setiap orang yang bikin perjanjian atau kontrak dengan iblis pasti berakhir naas," jelas sang iblis
Kenjo tentunya tau apa yang terjadi dengan orang-orang yang membuat perjanjian dengan iblis, tak jarang dari mereka selalu memiliki akhir yang mengenaskan, atau penderitaan sepanjang hidup karena akibat perjanjian tersebut
Tapi, bukankah Kenjo sudah cukup menderita saat ini?
"Saya tau,"
Iblis tersebut memundurkan kembali wajahnya, "Lalu?"
"Saya bakalan kasih kamu apa saja, kalau perlu jiwa saya sendiri, itu cukup kan?"
Sang iblis terlihat berpikir, "Menarik,"
Kenjo bernafas lega, dirinya berharap dengan perjanjian tersebut hidupnya akan lebih baik daripada harus terjun lalu mati, mengakhiri semuanya tanpa menghadapinya
"wait," iblis tersebut menjentikkan jarinya lalu dalam sekejap mereka berpindah tempat
"Hmmm, gua bukan iblis yang suka bikin kontrak sama manusia sih, ngerepotin soalnya," gumam sang iblis
Kenjo melihat sekelilingnya yang gelap, tempat tersebut terlihat aneh gelap bahkan tak terlihat ujungnya, Kenjo terlihat gusar ia takut dengan gelap
Iblis tersebut kembali menjentikkan jarinya lalu munculah sebuah cawan didepan keduanya, "celupin jari lo,"
"Buat apa?" bingung Kenjo, air di cawan tersebut terlihat mencurigakan karena warnanya yang merah pekat
"Ckh, tadi katanya mau bikin perjanjian sama gua gimana sih," kesal sang iblis
"Tadi kamu bilang ngerepotin," balas Kenjo, ia mendengar saat iblis tadi berbicara sendiri
"Iyasih, tapi lo menarik, orang yang bikin kontrak sama iblis biasanya mereka ketakutan, tapi lo enggak," sang iblis duduk di kursi yang tiba-tiba muncul
Enggak? Padahal sekarang Kenjo tengah mampus ketakutan, "Takut," lirihnya pelan
"Lo takut karena tempatnya, bukan kontraknya,"
"tapi-"
"Udah, biar cepet selese celupin jari telunjuk," perintah sang iblis
"Tangan kiri,"
Dengan terpaksa Kenjo memasukkan jari telunjuknya seperti apa yang diperintahkan sang Iblis
Mata Kenjo membulat sempurna disaat ia melihat jarinya digerogoti oleh hewan aneh dalam cawan tersebut, air mukanya berubah panik Kenjo sekuat tenaga menarik kembali jarinya namun nihil, ia menyaksikan sendiri jarinya tengah digerogoti hewan aneh
"Jari lo gabakalan ilang," tenang sang iblis
Kenjo masih mencoba mengeluarkan jarinya dari cawan tersebut sebelum hewan tersebut memakan habis jarinya
Kenjo bernafas lega ia berhasil mengeluarkan jarinya dari sana, namun belum sempat melihat keadaan jarinya pandangannya kabur lalu matanya tertutup rapat dan tak sadarkan diri
"huh… dasar manusia,"
*Kringgg kringgg kringgg
Dering jam beker memenuhi isi kamar membuat sang empunya terbangun
"Udah pagi?" ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur
Kenjo, ia mengucek matanya
"Hoammmm, bentar banget rasanya," keluhnya lalu berusaha bangun
Dengan langkah berat Kenjo memaksakan dirinya untuk berjalan mencari handuk yang ntah berada di mana
Kenjo mendekati gantungan baju yang berada disebelah kasurnya, sesekali ia menguap karena rasa kantuk yang belum hilang
"Hoamm, badan pegel banget, kayak abis olahraga aja," Kenjo menggaruk pundaknya
"Ngapain sih kemarin, pegel banget ni badan,"
"bikin kontrak," jawab seseorang
Kenjo meloncat kaget, ia segera melihat kebelakang, seorang pria tengah berdiri membelakanginya, pria tersebut menggunakan stelan jas, tingginya mungkin sama dengan dirinya, "SIAPA?!"
"Kok bisa masuk kamar saya?!" Panik Kenjo ia segera mengambil bantal guna melemparkannya pada pria tersebut jika terjadi apa-apa
"ckh," seseorang tersebut berdecak lalu membalikkan badannya menghadap Kenjo
Keduanya saling bertatap, tak lama telinga Kenjo berdengung keras juga kepalanya yang tiba-tiba sakit ingatan malam tadi berputar jelas didalam kepalanya
Ingatan tentang dirinya yang akan loncat dari jembatan, lalu seorang iblis, lalu dirinya menawarkan perjanjian, lalu… JARINYA!!
"H-HAH?!"
"JARI TELUNJUK!!!" Panik Kenjo meraba tangan kirinya
Tbc..
Hmmm hmmm
Rajin up sabi nih