My Wife Changed (S2-Lizkook)...

By IYStoryAcount2

22K 2.2K 23

Lily kembali masuk ke dunia novel nya karena suatu hal, setelah melihat betapa bodohnya Lisa antagonis memper... More

╰( ・ ᗜ ・ )➝1MWC/S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝2MWC/S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝3MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝4MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝5MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝6MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝7MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝8MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝9MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝10MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝11MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝12MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝13MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝14MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝15MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝16MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝17 MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝18MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝19MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝20MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝21MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝22MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝23MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝24MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝25MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝26MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝27 MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝29MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝30MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝31MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝32MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝33MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝34MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝35MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝36MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝37MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝38MWC//S2
╰( ・ ᗜ ・ )➝39MWC//S2
PENGUMUMAN
╰( ・ ᗜ ・ )➝END

╰( ・ ᗜ ・ )➝28MWC//S2

279 40 1
By IYStoryAcount2

Mencoba dan buatlah semua sesuai harapan itulah yang sedang Jung lakukan.

Haruto merasa kesal karena seharian ini ia harus berurusan dengan kakak ipar yang menyebalkan, tau seperti itu ia akan membatalkan pernikahan saudarinya.

Haruto lantas bergegas ke dalam mobil namun saat hendak masuk Lisa datang bersama Kwan. "Haruto!" Teriak Lisa membuat Haruto kembali berdiri di samping mobil.

"Noona, ada apa?"

"Begini, karena Noona ada rapat penting bisakah kamu menemani Kwan jalan-jalan tapi jika kamu sibuk Noona tidak akan memaksa kok." Haruto tersenyum.

"Tentu saja bisa, aku ada waktu luan sampai sore jadi bisa menemani Kwan." Lisa bernafas lega.

"Aku tidak tau Lia kemana, sedari tadi aku mencarinya tapi tidak menemukan di kamar hotel, jadi bisakah kamu yang menjaga putriku?" Haruto menatap Kwan yang menatap balik dengan wajah polosnya.

"Tentu saja, Kwan ayo ikut Samchon!" Kwan mengangguk dan masuk ke dalam mobil Haruto.

"Aku kira kamu sudah pergi dengan Jungkook?" Haruto tersenyum tipis. "Ah sepertinya kami memang punya kesibukan masing-masing jadi tidak bisa bersamaan." Lisa mengangguk mengerti.

"Apakah Noona butuh tumpangan?" Lisa menggeleng.

"Supir akan segera datang, Noona akan pergi bersamanya, Kwan jangan nakal bersama Samchon ya!" Kwan mengangguk mengerti.

"Noona titip ya, adik Noona memang tampan." Haruto tersipu mendengarnya dan lantas izin pergi.

Lisa yang melihat kepergian adiknya merasa lega, ia juga sedikit khawatir karena Lia tidak ada apa sebenarnya yang terjadi mengapa bisa dia tidak ada di kamar hotelnya. Tanpa berlama Lisa segera menghampiri mobil supirnya.

Jungkook yang telah tiba di kantor nampak kebingungan karena sekertaris nya tidak berada disana sebelum ia sampai, biasanya soobin akan datang lebih awal. "Apa ada yang melihat soobin?" Karyawan menggeleng menandakan tidak mengetahuinya.

Jungkook mencoba menghubungi namun tidak ada yang menjawab membuat Jungkook sedikit kesal.

"Awas saja akan aku potong gajinya." Gumam Jungkook lantas masuk ke ruangannya.

Lisa yang telah sampai segera masuk ke ruangan, disana sudah ada Jungkook yang berkutat dengan berkas. "Aku ada rapat yeobo jadi aku akan langsung ke ruangan." Jungkook mengangguk, mendekati istrinya menciumnya dengan lembut.

"Semangat bekerjanya." Lisa mengangguk lantas memeluk Jungkook dengan erat. "Entahlah aku sangat rindu padamu padahal kita sedang bersama." Jungkook terkekeh mengelus punggung mungil sang istri.

"Iya, malam nanti kita akan makan romantis, hanya berdua."

"Kwan?"

"Kita percayakan pada Lia." Ucap Jungkook. "Ah, aku melupakan sesuatu tapi nanti kita bicarakan, aku harus segera rapat." Jungkook mengangguk melepas rengkuhannya, melihat Lisa keluar dari ruangan ia tersenyum manis. "Istriku sangat cantik."

Kini Haruto sedang menyetir dengan Kwan yang duduk di sebelahnya. "Kwan, apakah merindukan sesuatu?" Mendapati pertanyaan dari pamannya Kwan menoleh.

"Tentu saja." Jawabnya.

"Apa?"

"Makanan, sedari Kwan datang tidak ada makanan yang masuk ke perut, Samchon tau dimana tempat makanan paling enak?" Haruto mengangguk lantas membawa keponakannya makan di restoran terdekat.

"Wah ternyata Samchon tidak mau direpotkan ya sampai kita makan di tempat terdekat." Lihatlah betapa ucapannya menyebalkan, tapi karena darah keluarganya masih mengalir pada keponakannya ia masih memaklumi.

"Ayo turun!" Kwan mengangguk.

Setibanya disana Kwan segera memesan banyak makanan. "Astaga kau ini babi ya? Kau akan menjadi gemuk memesan banyak makanan." Kwan bergidik acuh.

"Memang kenapa jika Kwan menjadi gemuk?" Tanya Kwan membuat Haruto menyeringai.

"Tentu saja kalau kau gemuk tidak akan ada pria yang mau denganmu." Ucap Haruto menakuti, membuat Kwan terkekeh menutup mulutnya lantas ia berbisik.

"Samchon yakin, bahkan Samchon yang bertubuh bagus pun tetap menjadi pria tidak laku." Ucap Kwan lantas mengedipkan mata membuat Haruto terdiam, jantungnya seperti di hantam batu. Astaga perkataan anak ini, siapa yang mengajarinya.

"Kau! Kenapa kau dengan Papamu sama menyebalkan." Kesal Haruto.

"Tentu saja aku putrinya." Kwan tertawa melihat kekesalan yang diperlihatkan Samchon nya.

"Aku berharap Seol tidak seperti Papanya."

"Sayang sekali Oppa itu duplikat Papa, maaf saja jika Papa lebih dominan karena saat pernikahan Samchon tidak datang." Haruto mengerutkan dahinya tidak mengerti.

"Bicara apa kamu?"

"Tentu saja jika Samchon datang Samchon bisa memilihkan Papa yang baik untuk Mama tapi sayang Samchon tidak bisa memilihnya jadi terima saja punya keponakan seperti kami hehe..." Haruto setuju, ini memeng salahnya.

"Tapi benar juga, jika aku datang kau tidak akan muncul di dunia ini." Kwan melipat kedua tangannya merasa kesal dengan ucapan Haruto.

"Dan paman akan merasa menyesal karena berkata begitu, anak seperti Kwan hanya ada satu di dunia ini."

"Tentu saja memang siapa bilang ada 100 kalau benar kau adalah kloning nya." Kwan merasa sebal dengan ucapan Pamannya, jadi disini siapa yang menyebalkan.

Akhirnya makanan pun datang. "Selamat makan."

1 jam kemudian...

"Astaga Samchon makanan disini sangat lezat." Haruto menatap datar keponakannya, sebenarnya disini siapa yang rakus lihatlah 7 hidangan ia habiskan bahkan teh pesanannya ikut menjadi korban, keponakannya sungguh special.

"Apa kau tidak pernah di beri makanan oleh Noona?"

"Tentu saja diberi tapi tidak dengan traktiran karena Mama selalu masak, sedangkan sekarang Kwan ingin menghabiskan uangnya Samchon, Mama bilang Samchon kaya dan Kwan mau menjadi salah satu orang yang terlibat menghabiskan kekayaan Samchon." Haruto memijat pangkal hidungnya, menatap Kwan yang begitu polos namun berbahaya.

"Lakukan sesukamu, kau sudah seperti anak setan menyebalkan rakus dan juga menjengkelkan." Kwan mengangguk.

"Ya, Oppa selalu mengatakannya Samchon tenang Kwan sudah kebal dengan makian itu, Mama bilang itu bukti bahwa orang itu memperhatikan kita, lambat laun mereka akan menyayangi kita, benarkan Samchon kau menyayangiku seperti kau menyayangi Mama?" Tanya Kwan mengerjapkan mata meminta Haruto menjawab dengan jujur.

"Tentu...tidak! Kau dengan Noona sangat berbeda, sungguh bisakah Tuhan mengganti keponakanku dengan yang lebih baik." Kwan cemberut, matanya sudah berkaca membuat Haruto terkejut.

"Eh,"

"Hiks...Hwaa....Samchon jahat!! Samchon mendoakan Kwan mati kan, lalu Mama punya anak lagi hiks...lalu setelah itu Oppa akan berkuasa hwaa...." Haruto yang malu karena banyak pengunjung yang menatapnya akhirnya memangku Kwan.

"Tidak, siapa bilang, Kwan itu menggemaskan cantik dan itu membuat Samchon bersyukur." Hibur Haruto dengan wajah pucat nya.

"Samchon tidak berbohong kan?" Haruto mengangguk.

"Yasudah, Kwan mau ke mall aksesoris kemarin semua sudah Kwan berikan pada teman dan habis, jadi sebagai gantinya Samchon harus temani Kwan ke mall!" Haruto hanya bisa setuju, jika tidak ia akan di cap menjadi paman tidak bertanggung-jawab.

Mereka pun ke mall bersama hingga tak sengaja Haruto hampir menabrak seorang wanita.

Citt

Mereka pun keluar mobil.

"Apa kau terluka?" Tanya Haruto, wanita itu mendongkak, ia berbinar melihat siapa pria itu.

"Hiks...kakiku sakit Tuan, anda harus membantu saya ke rumah sakit." Haruto mengangguk.

Kwan menatap tajam ke arah wanita itu lantas ia menyingkirkan Haruto yang menghalangi, ia duduk di samping wanita itu mengamati kakinya yang masih mulus.

"Hai Tante manis." Wanita itu menoleh, ia mengira Kwan mungkin anak pria itu ia pun bersikap ramah.

"Ada apa sayang?" Kwan mendekat.

"Apakah kau terluka? Astaga ini benar-benar harus di periksa." Tanpa wanita itu sadari Kwan menekan kakinya, namun wanita itu diam saja.

"Tentu saja sayang." Kwan lantas berdiri berbisik ke pada Haruto, Haruto menyeringai lantas berjongkok.

"Kakimu sakit ya?" Haruto menarik kakinya lalu menekan hingga berbunyi, wanita itu berteriak sakit. "Beraninya kau membohongiku b*tch, untung keponakanku pintar, obati lukamu sendiri." Haruto melempar uangnya lalu pergi meninggalkan wanita itu yang mengadu kesakitan.

"Zaman sekarang wanita memang matre Samchon, mereka pasti suka menghabiskan uang pria kaya." Mendengar ucapan Keponakannya Haruto menatap tidak percaya, apakah yang berkata begitu tidak merasa dirinya pun sama.

"Kau memang ajaib, untung anak Noona kalau tidak sudah ku lempar ke rawa buaya."

"Hey, Samchon harusnya berterimakasih padaku, kalau tidak Samchon tidak akan selamat dari wanita penipu itu."

"Iya Ratu, Samchon sangat merasa senang ratu menolong Samchon." Mendengarnya Kwan senang, melipat kedua tangan di dadanya dengan wajah angkuh.

"Lalu tunggu apa lagi, ayo ke mall." Haruto hanya bisa tersenyum paksa, ayolah bisakah seseorang menggantikan keponakannya yang satu ini.

TBC.


Continue Reading

You'll Also Like

14M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
8M 595K 39
Seorang gadis SMA yang dijual oleh kedua orang tuanya kepada pengusaha besar yang berusia sekitar tujuh tahun lebih tua darinya. Sayna, gadis berusia...
9.7M 677K 70
"Aku hamil Rion" Arion menatap dingin Aurora yang berdiri dihadapannya. "Gugurin!" satu kata yang berhasil menghancurkan perasaan Aurora. PLAKK "Ga...
29.6M 2.5M 70
Heaven Higher Favian. Namanya berartikan surga, tampangnya juga sangat surgawi. Tapi sial, kelakuannya tak mencerminkan sebagai penghuni surga. Cowo...