"Owhh... Ini buat aku?" tanya zweitson.
"Iya lha buat siapa lagi kalau bukan kamu"
"Yaa sapa tau buat pacar kmu"
"Siapa lagi aku nggk ada pacar zweitson"
"Seblum kita nikah kmu masih pnya cwek kan?"
"Kan udah putus"
"Owh"
"Udah nih ambil nggk mau yaudah nggk papa"
"Iyh thnks yh" ucap zweitson sambil menerima buket yang di berikan oleh Fajri.
"Iya sama sama"
"Hmm"
"Yaudah tidur gih masih malam lho"
"Nnti ah baru juga bngn"
"Yaudah deh"
"Iyh"
"Son mabar yok"
"Ndak mau" ucap zweitson sambil memanyunkan bibir nya.
"Terus?"
"Gk ada terusan nya aji"
"Son aji bosen"
"He'um... Ngpin kek"
"Tidur"
"Tidur lha Zwei blm ngantuk"
"Hmmm"
"Yudh sana tdr" suruh zweitson.
"Ndk mau"
"Lha trus mo ngpin? Dah mlm lho gk baik buat CEO² kek kmu"
"Tenang masih libur dari besok sampai seterusnya"
"Yudh terserah lha" ucap zweitson sambil memainkan handphone nya.
"Hmmm ya"
"He'um😊" dehem zweitson sambil tersenyum.
"Gemesin banget sih"
"Dari lahir ay"
"Affa iyh?"
"He'um"
"Aji nggk percaya"
"Yudh"
"Bercanda lho yang"
"Gk lucu lho by" ucap zweitson sambil menatap Fajri datar.
"Tau, mukanya jan kek gitu weh"
"Ngapa emng?" tanya zweitson.
'Merasa kek tengil bngtt gw njir😖'batin zweitson.
"Aji takut" rengek Fajri.
"Dih CEO kok letoy" ejek Zweitson lalu pergi ke lantai bawah.
"Ihh sayang ikut dong main ninggal aja, bodo amat emang napa"
"Dih by jijiq jan kek gitu!, gk apa cuma mau ngejekin doang!" teriak zweitson dari lantai bawah.
"Nyenyenyenye,hmm"
"Dih nisa sabyan"
"Biarin"
"Hmm" dehem zweitson sambil memainkan handphone nya.
"Nisa sabyan"
"Bct"
"Heh!"
"Paan?" tanya zweitson sambil menatap Fajri.
"Omongannya dijaga"
"Iyh iyh sorry ayng" bisik Zweitson.
"Hmmm dimaafin"
"Yudh bagus"
"Hmm"
"Nisa sabyan"
"Biarin"
"Yudh, nikah aja sana sama nisa sabyan"
"Nggk gitu juga kali konsepnya"
"Owh"
"Ya"
"He'um... Bosen😖" ucap zweitson sambil mematikan handphone nya.
"Tidur"
"Gk mau Zwei gk ngantuk"
"Terus?"
"Gk ada terusan nya sayng" ucap zweitson sambil memeluk Fajri.
"Hmmm serah dah" ucap Fajri lalu membalas pelukan Zweitson.
"He'um"
"Son"
"Paan?" tanya zweitson.
"Ikut aji yok"
"Kmna udh mlm gini"
"Ada deh udah ayok"
"Gendong?"
"Yaudah ayok"
"Zwei gk berat kan?" tanya zweitson sambil menaiki punggung Fajri.
"Nggk sayang"
"Yudh" ucap zweitson.
"Keluar mau nggk?"
"Mau ngpin?" tanya zweitson.
"Ke suatu tempat"
"Yudh Zwei ngikut aja"
"Yaudah ayok" ucap Fajri lalu mengambil kunci mobilnya.
"Hmm ayok"
"Enaknya kemana son?"
"Dih situ tdi ngmng mau ke suatu tempat"
"Owh iya ya sorry lupa"
"Maklum dah tua"
"Blm tua ya"
"Owh, yudh jalan"
"Hmmm ya"
*skip.....
"Dah turun"
"Iyh" ucap zweitson lalu turun dari gendongan Fajri.
"Hmm"
"He'um"
"Ya"
"Aji kita mo kmna sih? Dah mlm juga"
"Mau ke bar ya mau ke tempat rahasia lha"
"Haishh, segala pake rahasia²an"
"Biarin"
"Yudh cepet ah jalan"
"Iye iye bawel bat dah"
"Bodoamat"
"Hmmm"
*skip di hotel...
"Dah turun"
"Ngpin ke sini?" tanya zweitson.
"Kepo"
"Dih"
"Apa? Disuruh papa tadi buat kesini katanya ada surprise tapi gtw"
"Owh"
"Hmmm dah ayok"
"Ayok"
*skip dilantai lima...
"Nah akhirnya kalian datang"
"Iyh pa, eum btw ada apa yh?"
"Owh iya, tadi mau ngasih apa ya bentar lupa"
"Lha papa gimna sih"
"Iya iya udah inget, masuk aja kekamar"
"Mau ngpin?" tanya zweitson.
"Ada sesuatu"
"Hmm Oke"
"Yaudah sana"
"Iyh"
"Ya"
"Ayok ajii masuk Zwei mau liat ada apa di dalem" ucap zweitson sambil menarik tangan Fajri.
"Iya ayok masuk"
"Yok"
"Ayok"
Bersambung.....