Dinikahi DoGan (Dosen Ganteng)

By JeongMoon17

50.1K 4.1K 701

| •Airina ♡ Alexander• | "Kenapa bapak nikahin aku??? " "Karena saya cinta sama kamu. saya suka saat liat kam... More

Prologue
01 : Menikah
02 : Rumah Alex
3 : Kembali Ke Kampus
4 : Sssstttt!!!(Rahasia)
5 : Poernomo
6 : Honeymoon??
7 : Honeymoon Ceunah
8 : I Love You, Istriku
09 : Maluu
10 : Pak/Bu dokter
11 : Billy Putra Jamaludin
12 : Wifes❤️
13 : Seblak sehah
14 : Gara-gara seblak
15 : Haruskah
16 : Selalu ada
17 : Kencan
18 : Cemburu
19 : Flashback
20 : Merajuk
21 : Bohong
22 : Terbiasa
23 : I Love You Suamiku
24 : Cemburu 2
25 : Viral
26 : Trauma
27 : Tanya Mantan
28 : Hari pertama (Magang)
29 : Sarangheo, nae nampyon
31 : Mantan Terindah
32 : Ngambek
33 : Berpisah
34 : Prank
35 : "Semua lelaki sama saja!"
36 : Salah Paham
37 : Masih marah
38 : Baikan Ceunah
39 : Pamer Pawang
40 : Akhirnya
Sekuel
Om, eh suami

30 : Cemburu 3

685 71 21
By JeongMoon17

****

"Assalamualaikum warrahmatullah. Assalamualaikum warrahmatullah." Alex dan Airin baru saja menyelesaikan sholat subuh berjamaah.

Airin mencium punggung tangan kanan Alex.

==

"Tungguin a!!" Alex lari begitu cepat sampai-sampai Airin kewalahan untuk menyusulnya. Alex mengajak Airin untuk jogging, daripada rebahan setelah sholat subuh kan. Sudah lama juga Alex tidak jogging karena pekerjaannya.

"Ayo sayang cepet."

"Tung-ghu a." Airin kecapekan hingga berjongkok di jalan.

"Yaudah istirahat dulu disini ya." mereka pun duduk di sebuah kursi di taman. "Nih, minum dulu."

"Thank you." Airin meneguk air putih yang Alex bawa dari rumah. "Larinya jangan cepet-cepet atuh. Aku capek."

"Perasaan aku lari pelan ah."

"Masa iya."

"Heem."

Karena Alex tak mau Airin lebih kecapekan, kini mereka mensejajarkan langkahnya. Bukan jogging tapi lebih ke jalan santai untuk pulang.

"Eh, a kesana dulu yu. Ada tukang sayur, aku mau belanja sayur buat sarapan sekarang." Alex mengangguk dan mereka pergi ke tukang sayur keliling yang tengah mangkal.

"Mau beli apa mbak cantik?" tanya penjual sayur yang berjenis kelamin pria kepada Airin.

"Eee,, aa mau makan apa?" Airin bertanya pada Alex.

"Terserah kamu aja mau masak apa sayang."

"Ih kok terserah. Yaudah deh, ada ayam gak mas?"

"Ada dong cantik." awalnya Alex biasa saja saat tukang sayur itu menyebut 'mbak cantik' pada Airin, karena itu nyata. Airin memang cantik uhuyy.

Cantik kan?? Iyalah istri Alex mah cantik, badannya juga bagus, calon budokter lagi,, ihih!!

"Mau berapa kilo?"

"Setengah kilo aja mas." Airin pun melihat-lihat bahan-bahan lain disana. Tidak lama 2 orang ibu-ibu datang. Sepertinya ingin berbelanja juga.

"Ada kangkung gak mas?" tanya ibu itu.

"Ada dong bu. Mau berapa ikat?"

"2 aja." Ibu itu melirik Airin dan Alex. "Eh pak dokter. Udah lama gak liat. Tumben belanja disini?"

Airin dan Alex menoleh, lalu tersenyum. "Iya bu rt. Istri saya yang mau, katanya sekalian."

"Oh ini istrinya ya?" tanya bu Rt dan di angguki Airin dengan senyuman. "Ibu baru liat karena kalian jarang keluar rumah dan bersosialisasi di lingkungan ini."

"Maaf sebelumnya tapi kami sibuk dan jarang di rumah. Bukan jarang keluar rumah." jelas Alex.

"Aa. Bukan gitu bu, lebih tepatnya kami tidak ada banyak waktu di rumah kalau siang hari. Kami harus bekerja di rumah sakit sepanjang hari. Karena, sakit tidak ada hari libur kan? Terus kalo malem juga kita istirahat, karena kecapekan kerja." jelas Airin lebih lembut.

"Oh mbaknya juga dokter?" tanya Ibu satunya.

"Hehe, belum dokter. Tapi, masih kuliah dan baru Koas bu." mereka mengangguk-angguk.

"Nama mbaknya siapa?"

"Nama saya Airin bu."

"Nama saya Nia, ibu Rt disini,, kalo mau ikutan pkk disini boleh loh. Biar pada deket juga mbak." ajak Ibu Nia--ibu rt.

"Boleh boleh.. Airin belum pernah ikutan yang kayak gitu soalnya, penasaran.. Kalo ada apa-apa kabarin Airin juga ya bu." ramah Airin.

"Boleh saya minta no wa nya gak mbak dokter? Biar bisa di masukin ke grup pkk."

"Boleh boleh." Airin pun menuliskan no whattsapnya di ponsel yang bu rt itu.

"Mau beli apa lagi mbak cantik?"

==

Airin yang tengah memasak merasa jengkel, kenapa? Karena sedari pulang jogging tadi Alex terus saja membuntutinya, sampai ke kamar mandi dan mau tidak mau Airin pun setuju dan mereka mandi bersama. Tentu saja bukan hanya mandi- ekhem.

Airin kira itu akan menyenangkan mood suaminya yang entah kenapa sangat buruk pagi ini, tapi ternyata tidak. Karena Alex terus saja menempel kepada Airin, dan sekarang Alex tengah memeluk tubuh Airin dari belakang sambil memperhatikan sang istri memasak.

"Ih, aa kenapa sih? Coba cerita sama aku. Udah aku kasih jatah loh pagi-pagi, masih aja cemberut mukanya di tekuk, jelek tau." bukannya menjawab atau melepaskan pelukannya, Alex malah mempererat dan menelusupkan wajahnya di leher Airin. Entah mereka tidak sadar atau memang sengaja mengumbar kemesraan di depan Tasya yang tengah bersih-bersih. "A, geli!"

"Aku itu cemburu."

"Hah?" Airin terkejoet,, cemburu katanya. Tasya yang mendengarnya pun terkejoet.

Kyoptaaaa!!!

"Cemburu sama siapa?" tanya Airin lagi sedikit menoleh.

"Dasar gak peka. Pikir aja." Airin berpikir.

"Jangan bilang... Sama tukang sayur itu?" Alex menghela nafas panjang dan sedikit mengangguk. "HAHAHA!!!"

"Kok kamu malah ngabrut sih? Kamu seneng ya digadoin sama cowok lain?" Alex menjadi lebih kesal. Tasya lebih kesal lagi.

"Hahahai,, digodain. A, kok bisa-bisanya sih aa cemburu? Ya allah, gemesh banget suami aku." Airin berbalik dan mencubit pipi Alex gemas, Airin hendak mengecup suaminya tapi tak jadi saat melihat Tasya melihat mereka. Airin kembali berbalik dan lanjut memasak dengan Alex di belakangnya sambil memeluk mesra.

==

Alex tengah mengajar di kelas yang terdapat Airin dan Rina. Kelas selesai setelah Alex memberikan tugas kepada para mahasiswa/i.

"Tugas bisa di kumpulkan minggu depan saat saya mengajar lagi. Sekian, untuk hari ini. Waasalamualaikum warrahmatulahi wabarrakatuh."

"WAALAIKUMSALAM WR. WB."

==

Rina dan Airin tengah berjalan di koridor, sambil berbincang tentang tugas yang di berikan Alex.

"Ay, gimana kalo kita meminta pelajaran tambahan sama pak Alex?"

"Pelajaran tambahan?"

"Heem. Jujurly gue gak ngerti, butuh penjelasan sih tentang ini." ucap Rina sambil memperlihatkan tugasnya. Entah kebetulan atau apa, Alex lewat depan mereka. "Itu dia pak Alex. PAK ALEX!" Alex menoleh dan Rina menghampirinya, diikuti oleh Airin.

"Iya, ada apa?" tanya Alex ramah.

"Ee, ini pak. Saya sama Airin kurang mengerti dengan tugas yang bapak kasih. Jadi, kami mau pelajaran tambahan dari bapak, boleh kan?" Airin menggeleng pada Alex yang berarti kalau ia tak boleh setuju.

"Kalau untuk sekarang, saya masih ada ngajar."

"Oh gak sekarang juga gak papa kok pak. Kalau bapak pulang aja, terus kita bisa ngomongin pelajaraannya di rumah bapak." Airin melotot.

"Eh Rin. Kamu gak boleh lancang gitu, seenaknya mau belajar di rumah pak Alex." gumam Airin kepada Rina.

"Ih gak papa atuh. Pak Alexnya juga gak keberatan. Ya kan pak? Bisa kan pak, nanti pulangnya kita langsung ke rumah bapak?" Rina menatap Alex penuh harap dan Airin menatap Alex sambil menggelengkan kepalanya dan menatapnya tajam.

"Iya, saya tidak keberatan. Nanti setelah saya selesai jam 13:00, kita bertemu di parkiran dan kalian harus berada disana tepat waktu ya. Karena jam 13:40 saya harus ke rumah sakit." Airin menghela nafasnya berat.

"Ok siap. Terima kasih pak." Rina sedikit menunduk dan Alex pun berlalu. "Lu kenapa sih?"

"Gak papa."

==

Tiba saatnya mereka menunggu Alex di parkiran.

"Emang harus gitu ke rumahnya pak Alex, Rin?" tanya Airin memastikan.

"Ya iyalah. Lo mau nilai bagus kan? Belajar sama yang ngasih tugas bruh." Airin kembali menghela nafas.

"Kalian mau kemana tanpa gue?" tiba-tiba Alif datang dengan cemberut.

"Lo mau tau aja."

"Gak mau tau pokoknya gue ikut."

"Dih."

"Semuanya sudah siap?" Alex sudah datang. Ia melihat wajah Airin yang nampak kesal.

"Iy-eh. Duh, bentar-bentar. Kok tiba-tiba kebelet ya? Bentar ya pak, saya ke toilet sebentar." Rina lari ke toilet.

"Eh, hp aing mana?" Alif merogoh saku dan tasnya yang tak mendapatkan ponselnya disana.

"Ketinggalan kali."

"Iya kali ya. Tadi gue habis ke ruang guru. Bentar ya. Awas, gue ikut, tungguin gue!!" Alif berlari pergi.

"Kamu marah?" Alex mendekat.

"Jangan deket-deket nanti orang lain liat." Alex menghela nafas.

"Kirain hari ini aku ke kampus sama kamu udah bisa bebas." Alex ikut menyenderkan punggungnya ke mobil Airin seperti pemiliknya itu. "Tapi kenapa, Aldyo Mahardika gak ngasih tau orang lain?"

"Mana aku tau, tanya aja sendiri." hening. Tiba-tiba Airin membelalakan matanya dan menghadap Alex. "Telpon pak sugi, suruh dia beresin semua foto dan barang-barang aku di ruangan tamu dan lain-lain. Rina bakal tau kalo liat satu aja barang aku."

"Kamu gak usah khawatir. Aku udah telpon pak sugi kok." tenang Alex melipat kedua tangan di dadanya.

Rina dan Alif datang bersamaa.

"Ayo pak. Maaf nunggu lama hehe." cengenges Rina.

"Tidak apa. Yuk."

"Rina, Alif naik mobil aku aja, ya?"

"Gak mau. Aku mau naik mobil Pak Alex aja." pilih Rina.

"Lu gak mau gpp. Biar gue aja sama Airin. Yu Ay." mereka pun naik mobil.

****

Mohon maaf bila ada typo atau kesalahan lainnya.. Tolong tandai bila ada.

Gak akan minta vote karena percuma gak akan ada yang denger dan baca juga🙂

14/feb/2023

Continue Reading

You'll Also Like

860K 71.2K 50
Demi menghindari sebuah aib, Gus Afkar terpaksa dinikahkan dengan ustadzah Fiza, perempuan yang lebih dewasa darinya. Gus Afkar tidak menyukai Fiza...
411K 35.4K 22
Sepa jadi mommy dong? ⚠️LAPAK BXB, [GAK SUKA? SKIP] ⚠️MPREG ALIAS COWO HAMIL. ⚠️HOMOPHOBIC MENJAUH!!! 🔞🔞🔞 • • • • • • 'Sepa Aditama Wijaya' s...
20.8M 965K 65
Bagaimana jika gadis bar-bar yang tak tau aturan dinikahkan diam-diam oleh keluarganya? ... Cerita ini berlatar belakang tentang persahabatan dan per...
1.9M 74.8K 46
"Tadi siapa?" "Denger, lo itu cuma milik gue, paham?" Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...