Typo tandain!
Happy reading
•••
Devan mengantarkan zea sampai depan apart nya dan melihat banyak motor disana
"Ada tamu?" Tanya Devan
"H-ha engga mungkin numpang parkir aja" ucap zea
"Gue balik dulu" ucap devan
"Hati² Dev" ucap zea Devan mengangguk dan pergi
Zea berjalan memasuki apart nya, ia melihat anggotanya yang sedang tiduran di depan pintu apart nya zea meringis, ia lupa memberitahu sandi pintu nya tadi
"Ekhem" dehem zea membuat mereka menoleh
"Lama banget Lo" ketus dito
"Lupa gue" ucap zea
"Tadi gue liat Lo di anter cowo ke sini, cowo Lo?" Tanya Zaki, zea menggeleng
"Wih wih Queen punya pacar PJ mana PJ" ucap Toni
"Pala Lo pacar" ketus zea
"Siapa ze?" Tanya bara
"Temen" ucap zea
"Kita ga masuk nih?" Tanya Nando, zea terkekeh lalu membuka pintu apart nya menyuruh mereka masuk
"Ze ini ga bakal di grebek kan?" Tanya Toni
"Grebek? Ini bukan kampung" ucap zea
"Lo nyuruh kesini buat apa?" Tanya bara, ia memang tak suka jika harus bertele tele
"Gue mau Lopada tinggal di Jakarta, dan satu sekolah bareng gue" ucap zea
"Gue ga set--" ucapan bara terpotong oleh zea
"Barangotan diem dulu deh ya gue kan ga minta persetujuan" ucap zea sinis
"Emang kenapa ze?" Tanya Dito
"Lo nanya kenapa? Ya biar gue ada temen" ucap zea
"Semua gitu?" Ucap salah satu anggota
"Inti aja" ucap zea
"Kalian tetep stay Bandung jangan buat ulah lo pada" lanjut zea
"Ay ay kapten" ucap mereka
"Kapan mulai sekolah?" Tanya Nando
"Besok si udah bisa mulai sekolah baju kalian bisa beli di kapsek nya ntar" ucap zea
"Lo yang nyuruh pindah Lo dong yang bayarin" ketus Zaki
"lo ga modal banget jadi cowo" ketus zea
"Ye lagian Lo jadi orang jangan nanggung kali ze berbagi" ucap Zaki
"Ga tau diri banget Lo bangsat" umpat zea
"Diem ze" ucap bara, zea menatapnya sinis namun ia diam
"Mau gue colok mata Lo?" Sinis zea ketika melihat Zaki menatapnya sambil tersenyum remeh
"Anj--
"Queenzea alaric" tekan bara menghentikan ucapan zea
"Ck, awas aja Lo zakingkong" ucap zea sinis
Zea merebahkan tubuh nya dengan paha bara yang menjadi bantal nya, bara hanya diam saja sudah menjadi kebiasaan zea ketika bosan
"Bar" panggil zea sambil menatap bara yang sedang memainkan game nya, bara hanya berdehem
"Kalau suatu hari nanti gue mintain Lo bunga banyak Lo mau kasih dengan ikhlas?" Tanya zea, beberapa dari mereka terdiam karena tau tentang maksud ucapan zea
"Kenapa harus nanti?" Tanya bara
"Apa dosa ya bar jiwa yang ada di raga ini Islam tapi raga nya engga trus jiwanya pengen ngaji tapi raga nya kan bukan orang Islam" ucap zea
"Ya Lo bawa mualaf aja nih raga" ucap Toni
"Jangan" ucap bara
"Kenapa?" Tanya zea
"jangan membuat raga orang lain melupakan Tuhan nya, lo memang Islam dan raga Lo beda, itu ga bisa di paksa ze, jiwa asli raga ini belum tentu bakal nerimanya" jelas bara
"Kalau sekedar toleransi gapapa kan?" Tanya zea lagi, bara mengangguk
"Mau nanya lagi boleh kan?" Tanya zea, bara mengangguk
"Apa lo kehilangan saat tau raga gue mati?" Tanya zea, membuat bara terdiam
Bara membuang pandangan nya mulut nya terasa kelu, ia tak bisa menjawab pertanyaan zea yang mungkin sangat sederhana untuk orang lain namun berbeda dengannya.
"Kalau raga ini kembali mati dan mungkin gue bakal per--" ucapan zea terpotong oleh bara
"Jangan di lanjutin ze" ucap bara, ia tak mau kehilangan orang tersayang nya untuk ke dua kalinya
Cukup sekali ia kehilangan orang yang ia sayang, ia tak mau kehilangan lagi, cukup keterpurukan nya kemarin saat mendengar ketika jasad zea meninggal di tempat.
Satu Minggu bahkan bara tak mau keluar dari kamar nya, kematian zea mengingatkan nya tentang kematian adiknya
Bahkan Zaki dan para inti lain berkunjung kerumahnya ia tak ada niatan untuk menemuinya
"Bar" panggil zea
"Tidur ze" titah bara, ia tak mau jika zea kembali mengeluarkan kata² ngelantur dari mulut zea, mungkin zea sedang tak enak badan fikirnya
"Bar" panggil nando saat melihat zea yang sudah tertidur, hanya dibalas deheman oleh bara
"Lo ngerti maksud pas zea ngomong tadi?" Tanya nando, bara menaikan satu alisnya
"Dia bilang tadi suatu hari nanti dia bakal minta banyak bunga dari Lo dan Lo harus ikhlas, Lo ga ngerti ucapan zea bar?" Ucap Nando, bara terdiam
"Semua pembicaraan nya mengarah ke kematian bar" lanjutnya
"Dia ga bakal pergi, gue yang bakal slalu jaga dia" ucap bara yakin
Seseorang terkekeh sinis mendengarnya
"Pindahin aja bar kasian lehernya ntar sakit" ucap zaki, bara mengangguk dan membawa zea ke kamarnya
Setelah selesai bara menyelimuti zea ia kembali keluar berkumpul dengan anggota lainnya
"Kalian ambil ambal yang ada di pojok mau ke arah dapur, kalau mau tidur" ucap Zaki
"Ga perlu ki gampang kita mah" ucap salah satu anggota
Tok tok!
"Woi ini kita di grebek kah?" Tanya Toni panik
"Buka aja dulu" ucal Zaki
Dito berjalan ke arah pintu lalu membukanya perlahan
"Maaf ini pesanannya nak zea dari sore tadi belum di ambil di pos" ucap sang penjaga apart zea
"Oh iya makasih ya pak" ucap dito
"Sama² kalau gitu saya permisi" Dito hanya mengangguk dan kembali masuk ke dalam
"Siapa dit?" Tanya Toni
"Penjaga apart, tadi sore katanya ada orang nitip pesanan zea" ucap dito
"Wih udah pasti buat kita nih" ucap Toni
"Makan aja asal jangan lupa beresin" ucap zaki, mereka menganguk
•••
"Astaghfirullah bangun woi lopada" ucap zea sdikit berteriak, membuat mereka terkejut dan dengan cepat bangun
"DITO, ZAKI, TONI, NANDO BANGUN LOPADA" teriak zea, Zaki dan Nando terbangun namun tidak dengan Toni dan Dito
"Bar bangunin dong" ucap zea menatap bara, bara menegakkan badannya dan pergi ke dapur, tak berselang lama bara datang membawa botol minum dingin
Byur
"BANJIR SALJU WOI TOLONG" pekik Toni sedangkan Dito hanya terkejut
"Mana ada banjir salju bego" ketus zaki
"Bangun lopada" ketus bara
"Haha makanya kalo tidur tuh jangan ngebo" ucap zea
"Pasti Lo kan yang nyuruh bara" ucap Toni
"Wow Lo cenayang ya kok tau, hebat" ucap zea
"Kalo kalian ga mau telat cepetan siap² gapake lama" ucap zea dan pergi ke kamar nya
•••
Brum Brum!
Suara motor itu terdengar oleh warga sekolah yang kini menatap beberapa motor yang baru saja masuk
Wih wih most wanted baru
Cogan cuy
Hiks srot yang paling cakep udah berpawang
Lah iya ya duh potek nih ati gue
Aaa liat tuh dia ngedipin matanya
Kalo buayanya cakep gitu gapapa deh gue ikhlas
"Mau masuk ga Lo Toni, Dito" ucap zea menatap Dito dan Toni yang sedang sibuk tebar pesona
Lah jadi cewe itu zea?
Pacar nya cakep cuy
Zea pacar Lo buat gue boleh ga?
"Pala kau buat Lo enak aja" batin zea menatap sinis
Bara yang melihat itu terkekeh dan menggenggam tangan zea berjalan keruang kapsek
Sepanjang koridor banyak yang menatap mereka namun seakan mereka tak melihat apapun tetap berjalan
Tok tok!
"BANG GUE MASUK YA" pekik zea dan langsung mendobrak pintu itu
Brak!
"Anj--
"Ekhem" dehem bara membuat kapsek itu terdiam
"Beneran jadi pindah kalian" ucap kapsek
"Jadi, karna si zea maksa sih" ucap Nando
"gue mau ke toilet bentar ya" ucap zea dan berlari keluar
"Mulut Lo dijaga" ucap bara menatap Nando tajam
"Tau Lo lagi ada masalah nan? Ga biasanya Lo gini ke zea" ucap dito, Nando hanya diam dan tak ingin menjawab
•••
Jangan lupa vote + share ke temen' kalian
Spam next 👉🏻