"Ke kelihatanya mood kalian berdua sedang bagus ya" ujar ban yeo ryeong.
"Oh? " sahut dan yi.
"Ah ya sepertinya begitu" sahut (name) dengan senang dan berjalan dengan tersenyum.
"Karena aku sangat menyukaimu" ujar dan yi dan menggandeng lengan ban yeo ryeong.
'Idih modus' batin (name) yang melihat dan yi.
"Ayo pulang! " sahut (name) dan berjalan duluan.
SYUT
ban yeo ryeong tiba tiba berhenti berjalan dan menundukkan kepala ya membuat dan yi dan (name) ikut berhenti berjalan.
"Ada apa? " tanya (name).
"Ah... Bukan apa apa kok" ujar ban yeo ryeong gugup.
"Katakan saja ban yeo ryeong" ujar (name) meyakinkan.
"Iya! Wajahmu seperti ada apa apa begitu? Ada masalah apa? " tanya dan yi was was.
"Dan, (name). Sampai saat ini kan kita ngak pernah berada di kelas yang berbeda" ujar ban yeo ryeong.
"Iya" sahut keduanya.
"Aku hanya.... Ah aku ngak mau bilang! " seru ban yeo ryeong dan berjalan meningalkan dan yi dan (name).
"Apa apaan anak itu" ujar (name) bingung.
"Ada 2 cara membuat orang marah. Yang pertama mau bicara, tapi ngak jadi. Lalu yang kedua.... " ujar dan yi menatap punggung ban yeo ryeong.
"Ini akan terdengar kekanakan, jadi aku ngak akan bilang" seru ban yeo ryeong berhenti di depan sana membuat dan yi dan (name) menghampiri ban yeo ryeong.
"Katakan saja" ujar (name) mengengan tangan ban yeo ryeong.
"Ngak" potong ban yeo ryeong cepat.
"Aku bukan berada di sisi kalian berdua bukan saat senang saja" ujar ban yeo ryeong membuat dan yi dan (name) tertegun.
'Kami berdua juga pernah seperti itu. Kami ingin sekali membuat kalian berjanji untuk tidak akan meninggalkan kami berdua, tapi kami tidak bisa mengatakannya karena akan terdengar kekanak-kanakan' batin (name) dengan sedih.
'Aku tidak mau ban yeo ryeong mengalami kepedihan yang sama dengan kami berdua' batin dan yi dan menatap ban yeo ryeong dengan lekat.
"Katakanlah" seru dan yi dan (name) secara bersamaan dan mengengam kedua tangan ban yeo ryeong erat.
"Dan, (name). Aku.... AKU NGAK MAU KALIAN BERDUA PACARAN! " teriak ban yeo ryeong dan memeluk keduanya dengan erat.
"Iya iya begitu ya" ujar dan yi dengan biasa saja dan mengelus punggung ban yeo ryeong.
"NGAK.KENAPA TIBA TIBA KAU BERBICARA NGAK MASUK AKAL BEGINI?! " teriak (name) dan melepaskan pelukan ban yeo ryeong.
'Orang sudah mendengarkan dengan serius juga! 'Batin (name) kesal.
"TADI AKU MELIHAT (NAME) BERPAMITAN DENGAN SI RAMBUT PIRANG ITU DENGAN PENUH KASIH SAYANG! " teriak ban yeo ryeong.
"BUKAN SEPERTI ITU! " teriak (name) yang kaget mendengar perkataan ban yeo ryeong.
"DAN YI, KALAU KAU MAU PUNYA PACAR JUGA BERARTI WAKTU BERMAIN KALIAN BERDUA DENGAN KAMI SEMAKIN SEDIKIT! DAN JUGA KALIAN AKAN JARANG MEMBALAS PESANKU! " teriak ban yeo ryeong kesal.
"KALAU ADA YANG DENGAR, MEREKA BISA MENGIRA AKU DAN (NAME) SUDAH PUNYA PACARPACAR SEBELUM NYA! " teriak dan yi.
'Ah kepalaku pening' batin (name).
"Ban yeo ryeong, memangnya kau mengajak kami sebagai orang yang akan membuang temanya kalau sudah punya pacar? " tanya (name) dengan nada yang lebih lembut.
"Mana mungkin! " tepis ban yeo ryeong cepat.
"Iya kan? " tanya dan yi.
"Memang dasar anak yang polos" ujar (name) yang melihat ban yeo ryeong sudah lebih tenang dan melanjutkan perjalanan mereka.
"Pokoknya seperti yang aku bilang waktu itu, kalian ngak boleh pacaran sama yang rambutnya di cat, ya?! " ujar ban yeo ryeong.
"Iya iya kami mengerti" sahut (name) tertawa garing.
'Yang pasti aku bersyukur karena ini bukan hal yang besar' batin dan yi lega.
****************
Beberapa hari kemudian saat jam pulang sekolah. F4, dan yi, (name), dan ban yeo ryeong tidak langsung pulang dan berdiri di salah satu kelas yang sudah kosong dan di dalam kelas itu terdapat ban yeo ryeong dan seorang laki laki yang ingin menyatakan cintanya pada ban yeo ryeong.
"Padahal sudah pasti di tolak tapi masih nekat juga" cibir (name) melihat pria itu.
"Ayo pacaran denganku" ujar pria itu serius.
"Maaf" tolak ban yeo ryeong cepat membuat pria itu kena mental.
"Makan tuh" seru (name) dengan wajah penuh semangat.
"Kau terlalu kejam" seru dan yi menatap (name).
"Biarkan saja toh dia sendiri yang kekeh ingin menyatakan cintanya padahal sudah tau 100℅ di tolak" seru (name) tampa beban.
"Astaga kau ini" seru dan yi dan melihat F4 yang tengah melihat ban yeo ryeong dan pria itu dengan serius.
"Hei, ban yeo ryeong itu berpikir nya berapa detik, ya? " tanya ji ho dan tersenyum remeh sambil bersender di depan pintu kelas menatap kedalam kelas.
"Sepertinya ngak sampai 1 detik deh" sahut dan yi sweat drop.
"Bukan sekali dia kali ban yeo ryeong menerima pernyataan cinta ya? " tanya (name) yang memandang ban yeo ryeong.
"Ternyata perkataan teman mirip itu bukan sekedar kata kata saja, ya. " ujar ji ho menatap (name) lekat.
"Bicara apaan sih eun ji ho? Aku harus menerima pernyataan cinta dulu baru bisa tahu akan berpikir 1 detik atau ngak" seru (name) menatap ji ho datar.
Namun ji ho menatap (name) dengan lekat membuat (name) kaget sendiri.
"Hei, kau pernah menerima pernyataan cinta, tahu? " ujar ji ho.
"Hah? Kapan? " tanya (name) bingung.
"Sudahlah.... Kau ngak akan mengerti maksud ku" seru ji ho mengehla nafas.
"Dia kenapa deh? " tanya (name) kepada kwon eun hyeong.
"Entahlah" sahut kwon eun hyeong mengelus rambut (name).
Sedangkan yoo cheon yeong menatap lekat kearah (name) dan melirik sekilas ji ho.
"AH ITU! " teriak jooin dan berlari masuk kedalam kelas membuat (name) kaget.
"LEPASKAN TANGANKU! " teriak ban yeo ryeong karena tanganya sudah di gengam oleh pria itu.
"YEO RYEONG! " teriak dan yi dan ikut masuk kedalam kelas dengan panik.
"Wah berani sekali dia! " ujar (name) yang kesal melihat hal itu.
TAK!
dengan cepat ji ho memegang tangan pria itu erat membuat pria itu kaget.
"SIAPA KAU?! " Teriak pria itu takut dan kesal.
"Kau ngak papa ban yeo ryeong? " tanya dan yi dengan cemas dan memegang lengan ban yeo ryeong.
"Kalau tau bakal begini, ada untungnya juga kita mengintip" seru (name) dan menatap tajam kearah pria itu.
"Bukan sekali dia kali ini terjadi.... Ah benar benar deh! Ban yeo ryeong pasti sangat terguncang" seru dan yi yang melihat ban yeo ryeong menutup matanya.
"Hah! Semoga kita ngak perlu bertemu lagi ya, kak. " seru ban yeo ryeong menatap kearah pria itu dengan muak dengan wajah yang datar dan mengusap poninya.
Dan yi kaget karena baru pertama kali melihat ekspresi ban yeo ryeong yang seperti ini.
"Mampus kau! " seru (name) puas.
"UKHHH! " seru pria itu dengan takut dan juga merasa sakit karena gengaman ji ho yang kuat.
"HEI! SIALAN! KARENA CANTIK, KAU PIKIR BISA BERBUAT SEENAKNYA? YANG CANTIK SEPERTI MU ITU HANYA TAU?! KAU ITU BUKAN APA APA! BERANI SEKALI BERSIKAP ANGKUH BRENGSEK! " teriak pria itu dengan marah dan melepaskan tangan ji ho.
"HEI RASA BURUK RUPA! APA KAU TIDAK TAU KALAU WAJAH KAU ITU SEPERTI PANTAT BEBEK? KALAU GADIS CANTIK SEPERTI BAN YEO RYEONG ITU BANYAK PASTI MEREKA JUGA TIDAK AKAN MENERIMA PRIA BRENGSEK DAN BURUK RUPA SEPERTI MU! " teriak (name) dengan kesal menunjuk wajah pria itu.
"Dadar gila! " seru dan yi menatap pria itu tajam.
TEP!
ban yeo ryeong menutup kuping dan yi dengan kedua tangan nya membuat dan yi bingung.
"Ngak usah dengar" seru ban yeo ryeong tersenyum.
"DASAR BRENGSEK KAU NGAK TAU AKU SIAPA? " tanya pria itu yang kesal dan ingin menghampiri (name) namun ditahan oleh ji ho.
"MAJU SINI KAU SIALAN! " teriak (name) dengan kesal dan ingin menghampiri pria itu namun ditahan oleh yoo cheon yeong.
"Lepaskan! " ujar (name) yang berusaha melepaskan diri dari yoo cheon yeong.
"Apaa apaan? Kau berani memukulku? " tanya pria itu yang mendapat tatapan membunuh dari ji ho.
"Kau mau memukul senior? Tanya pria itu lagi.