Glow Up Moment (Tamat)

By ujwarf

9.9K 1.3K 368

(Hai, jangan lupa follow sebelum baca yaa). *** Setelah video Tiktok-nya viral, kehidupan Kelana Ken Kertaran... More

MOMEN SATU - DUA COWOK
MOMEN DUA - RUANG KEPALA SEKOLAH
MOMEN TIGA - TENTANG KELANA
MOMEN EMPAT - PASAR TANAH ABANG
MOMEN LIMA - SURPRISE
MOMEN 6 - SEKOLAH SEBELAH
MOMEN 7 - JEBAKAN
MOMEN 8 - HILANG
MOMEN 9 - KEADAAN KELANA
MOMEN 10 - BERTEMU MAMA
MOMEN 11 - Pertemuan Kelana dan Bian
MOMEN 12 - MENGIKUTI KELANA
MOMEN 13 - Tawaran Dari TV
MOMEN 14 - Masalah Baru
MOMEN 15 - Keputusan
MOMEN 16 - Bertemu Seseorang
Momen 17 - Berbagai Keajaiban
MOMEN 18 - KEN ANTARIKSA MANAGEMENT (KAM)
MOMEN 19 - Tuntutan untuk Kelana
Momen 20 - Terpukau
MOMEN 21 - Rencana Baru
MOMEN 22 - TERIMA ATAU TIDAK?
MOMEN 23 - Hal-hal Baru Lagi
MOMEN 24 - Kehadiran Orang Baru
Momen 25 - Tantangan Baru
Momen 26 - Kalah atau Menang
MOMEN 27 - Pimpinan KAM
Momen 28 - Hancur
Momen 29 - Telah Berubah
Momen 30 - Pengorbanan dan Kesempatan
Momen 31 - Lelah
Momen 32 - Dijemput
MOMEN 33 - Modeling
MOMEN 34 - Latihan Cheers
MOMEN 35 - Bian untuk Siapa?
Moment 36 - Mencari Tahu
Momen 37 - Kabar Mencengangkan
Momen 38 - Tersebar
Momen 39 - Ketakutan yang Terjadi
Momen 40 - Duka yang Dalam
Momen 41 - Pilihan
Momen 42 - Mengetahui Semuanya
Momen 43 - Kuat
Momen 44 - Press Conference
Momen 45 - Memulai Kembali
EPILOG

PROLOG

1.6K 145 32
By ujwarf

Hai, hai, hai..... 

Aaaaa, akhirnya aku update cerita baru lagiiiiii. Setelah METAFORGAYA dengan tokoh lulusan kuliah, kini aku kembali dengan toko anak SMA. Semoga dengan membaca novel ini, kamu bisa terhibur. Jangan lupa vote dan ramaikan yaa.

****

PROLOG

Semburan tawa keras dan suara embusan AC menjadi kombinasi yang kuat untuk menubruk pertahanan Kelana. Cewek berambut sebahu yang awalnya tengah berjalan dibarengi senandung, mendadak menghentikan langkah di depan pintu kelas. Badannya terasa segar setelah ditimpa udara dari AC. Namun di sisi lain, telinganya berubah panas karena tawa dari beberapa mulut yang sahut menyahut.

"Tumben," ucap Kelana. "Hari ini, gue belum ngelawak lho, tapi kok udah pada ketawa? Ada yang lucu?"

Seorang cewek berkacamata yang duduk di pojokkan melirik ke arah Kelana. Lirikkan itu memberi tanda bahwa tawa yang keluar dari mulut beberapa siswa itu lebih ke tawa mengejek. Cewek itu, dibarengi satu temannya, mendekat. Mereka berdua langsung menempel di kanan kiri Kelana.

"Lo belum tahu, Lan?" tanya Iti, cewek berkacamata bulat.

"Video lo viral!" sambung Puan sambil menarik ujung kerudung ke bawah. "Dari tadi, anak-anak muterin video lo terus."

Pengakuan itu membuat Kelana mengerutkan kening. Spontan, dia mengeluarkan ponsel android dari saku blazer birunya. Dia membuka aplikasi Tiktok dan ... melotot. Kelana melirik ke kanan dan ke kiri. "Gila! Ini ...."

"Tepuk tangan guys!" potong seorang cewek menghentikan riuh. "Akhirnya kelas kita punya artis!" Si cewek memelintir rambut curly-nya. "Artis pasar tanah abang!"

Riuh yang sempat terhenti, berlanjut lagi. Beberapa orang bahkan memeragakan gerakkan Kelana yang berjoget ria. Dalam video yang tersebar, Kelana berjoget di sebuah kios dengan background berbagai pakaian perempuan.

"Oh ...." Kelana terkikik. "Waw!" Sekarang, cewek itu melangkah ke arah Clarissa, cewek yang paling vocal dari tadi. Cewek yang juga paling bening di kelas ini. "Caca, thanks ..." Kelana menyodorkan tangan untuk bersalaman. "Gue bangga bisa ngehibur lo dan teman-teman yang lain!"

"Lo pikir gue suka?" Clarissa melirik ke arah dua temannya untuk mencari dukungan. Saat lirikkan itu mendarat, mereka kontan tertawa lagi. "Gue nggak pernah bangga sama adegan joget-joget nggak jelas. Tindakan lo justru malah bikin citra sekolah kita buruk!"

"Oya?" Kelana menurunkan tangan yang tak dapat sambutan. "Kalau adegan lo jatuh saat pertunjukkan cheerleaders, apa itu nggak bikin malu? Katanya cheerleaders terbaik se-Jakarta, tapi kok ...."

"Diem lo!" Suara tegas itu terlontar dibarengi dorongan cukup keras hingga Kelana mundur dua langkah. "Lo nggak tahu apa-apa soal kejadian itu."

"Ups." Kelana tertawa lagi. "Kok bisa ya ada orang kayak Caca?" Kelana terkekeh. "Aneh aja gitu. Hobinya ngerendahin orang. Eh sendirinya nggak mau direndahin. Apa dia nggak punya cermin? Dia malah ...."

"Dasar cewek sialan!" Ucapan itu terlontar berbarengan dengan gerakkan Clarissa yang menghambur ke depan Kelana. Tangan putihnya membongkah seperti batu, lantas melayang ke wajah Kelana.

Sorakkan demi sorakkan memenuhi ruangan yang berisi 32 siswa itu. Beberapa orang berteriak mendukung Clarissa. Beberapa lainnya menyebut nama Kelana. Tentu saja, Kelana tak tinggal diam. Tonjokan yang telah mendarat di wajahnya dibalas dengan tarikkan keras di rambut serta tendangan di kaki mulus Clarissa.

"Lo pikir gue takut?" teriak Kelana disela gerakkan tangkasnya.

***

Saat baca prolog, apa yang kamu pikirkan tentang Kelana? Tulis di komentar yaaa.

Continue Reading

You'll Also Like

358 132 40
Kanzia sudah lelah karena setiap luka sama menghampiri kehidupannya. Raphael--orang yang selalu melindunginya kini mulai berubah. Dan hal itu membuat...
Tentang Hujan By By

Teen Fiction

132K 11.1K 48
Seperti nama nya, Ini tentang dia yang penuh kesedihan. Hujan, dan Airmata. namun sayang tak berasa, Gadis itu tak mengerti apa itu emosi. Hingga ta...
20.3K 3.5K 100
Kata mama jadi mahasiswa itu enak, tinggal dateng ke kampus, duduk, terus pulang atau main di mall, nongki-nongki ala anak muda. Pokoknya jadi mahasi...
979 462 31
Tetangga Julid? Tetangga Cerewet? Tetangga Bucin? Tetangga Pamer? Bagaimana ciri ciri tetanggamu? Mari kita simak keseharian Hannah bersama tetangga...