Madam Asterax

By Alyarhl_

33.8K 3.3K 262

Alica tidak menyangka jika kecelakaan yang dia alami akan membawa jiwanya berpindah keraga Lalisa Alicia Aste... More

satu
dua
tiga
lima
enam
Tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
duabelas
tigabelas
empat belas

empat

2.5K 265 7
By Alyarhl_

Pagi-pagi sekali semua pelayan dikediaman utama Asterax sudah terlihat sibuk, namun bukan sibuk dengan pekerjaan mereka melainkan sibuk membantu alicia mencari kartunya yang tiba-tiba hilang.

"Kenapa ribut sekali" Tanya jenna, dia turun dari lantai dua dengan masih memakai baju tidurnya. Berpegangan pada pembatas tangga, jenna menatap binggung pada semua pelayan yang nampak sibuk kesana kemari.

"Ibu huhu, ibu apa kamu melihat semua kartu cia?" Alicia berdiri dibawah tangga dan mendongak dengan sedih menatap jenna.

"Kartu?" Sebut jenna.

"Iya, kartu cia yang didalamnya banyak uang" kata alicia sambil menekuk bibirnya dengan sedih.

Jenna turun dari anak tangga sambil menggelengkan kepala" ibu tidak lihat, memangnya kamu taruh dimana sampai bisa hilang" tanya jenna sembari menepuk pelan puncak kepala alicia yang tengah sedih.

"Cia taruh dibawah bantal cia tapi pagi ini saat cia mau melihatnya kartunya sudah tidak ada, semuanya hilang ibu. Cia miskin lagi huhu" ratap sedih alicia sembari duduk dilantai dan menutupi wajahnya dengan tangannya.

"Hei cia, astagaaa.." panik jenna saat melihat kedua bahu alicia bergetar.

"Oke cia jangan menangis, Ayahmu akan mengganti semua kartunya. Iya dia akan menggantinya, diamlah yah sayang" bujuk jenna sambil berjongkok didepan alicia dan mengelus pelan kepala menantu kecilnya itu.

"Tidak, cia mau kartu cia. Tidak mau kartu yang diganti huaaa..." Tangis alicia pecah, dan suara sedihnya membuat semua pelayan berhenti mencari dan berkumpul untuk membantu jenna membujuknya.

"Huhu siapa penjahat yang mencuri kartu cia, siapa? Ibu harus menemukannya dan potong titidnya karena berani menggambil kartu cia" kata alicia penuh dendam, dia berbicara pada jenna dengan pipi mengembung dan mata yang membulat lucu.

"Kamu semalam membakar apa?" Tanya kakek won ji melirik jeon yang berdiri disampingnya.

Eunwoo, Taehyung dan Mingyu langsung ikut menatap Jeon yang tampak berdiri acuh didekat mereka. Saat ini mereka ada diambang pintu dan baru saja pulang dari lari pagi mengelilingi perkebunan yang ada dibelakang mansion utama .

"Kamu, kamu..." kakek won ji langsung menunjuk jeon dengan marah apalagi saat mendengar tangis sedih alicia yang meratapi kartu-kartunya yang hilang.

Jeon mengabaikan kakeknya dan berjalan maju kedepan, dia mendekati alicia dan mengangkat badan kecil istrinya itu kedalam gendongannya.

"Kamu benar-benar tidak menyanyangi pantatmu lagi, masih ingin menangis?" Tanya jeon menatap alicia yang langsung berhenti menanggis dan sedang menatapnya dengan rautnya yang penuh keluhan.

"Kartuku hilang, kamu cari!" Cicit alicia meminta pada jeon.

"Kamu lebih sayang kartu itu dari pantatmu" jeon menaikkan alisnya menatap alicia.

Alicia memelototkan matanya dan menunduk dengan sedih"kamu, kamu..." alicia tidak mampu berbicara lagi saat ditatap datar oleh jeon, diapun mendengus kesal dan balik meremas rambut bagian belakang milik jeon.

"Berhenti bersedih, kamu lupa suamimu ini sangat kaya" kata jeon sambil membawa alicia menaiki tangga kelantai atas.

"Tapi kamu pelit " cicit keras alicia membuat kakek won ji, ibunya jenna dan ketiga kakak iparnnya menahan tawa.

Plak..

"Bicara lagi.."suruh jeon setelah menampar gemas pantat alicia.

"Kakek, ibu. Sakiiiittttt...." jerit alicia dan setelah itu tangis sedihnya kembali pecah.

"Jeon kamu anak nakal berhenti menindasnya "kakek won ji dan jenna berteriak memperingatkan jeon dari lantai bawah.

------

Xavier membukakan pintu mobil untuk Alicia, dia mengikuti nyonya kecilnya itu masuk kedalam benteng besar yang menjadi tempat pelatihan bagi tentara keluarga Wanston.

Lalisa Alicia Wanston nyonyanya merupakan keturunan satu-satunya dari Mark Wanston, Pria hebat yang paling ditakuti presiden Tandior itu sangat dihormati oleh seluruh rakyat. Jika saja Mark Wanston tetarik menjadi Presiden maka dia akan duduk dikursi kepresiden dengan suara penuh tapi sayang pria hebat itu tidak tertarik pada dunia yang akan menambah banyak beban dipundaknya.

Suara tembakkan beruntun terdengar saat dia masuk kedalam benteng, Xavier tampa ekpresi namun hatinya bergetar hebat. Dia sudah lama tidak berlatih dibawah mata Mark gurunya sejak dia diambil oleh Jeon dan ditugaskan untuk menjaga keselamatan Alicia.

Jiwa tentara Xavier memberontak, dia rasanya ingin berlari dan mengambil senjata apinya lalu bergabung bersama seratus satu tentara diarena tembak sana.

"Papah.." pekik alicia lalu dia berlari kearah Mark yang sedang mengawasi para tentaranya sambil berdiri tegak dan dia nampak begitu hebat dilihat dari sisi manapun.

Mark berbalik dan wajah datarnya yang sudah bertahan selama sebulan ini kini nampak menunjukkan senyuman lembut yang jarang sekali dilihat oleh tentara dibawahnya ataupun orang-orang diluar sana.

"Kamu kamari" Mark menatap sayang pada alicia dan menepuk pelan puncak kepala putri kecilnya itu.

"Yah, aku merindukan papah" alicia langsung memeluk erat pinggang Mark dan mendongakkan kepalanya untuk menunjukkan senyum lucunya pada papanya yang sangat tampan dan sama persis dengan papanya dikehidupannya yang lalu.

Mark mengelus kepala alicia dan mencium keningnya" Kamu habis menangis" kata Mark menyentuh kantung mata alicia yang sedikit nampak.

"Yah, cia terus ditindas. tolong papah lindungi cia " pinta alicia merengek sedih didepan Mark.

"Siapa yang berani?" Tanya Mark tajam.

" Jeon, itu dia. Dia terus saja memukul pantat cia papah" adu alicia sambil menekuk bibirnya dengan sedih.

Mark sontak tertawa dan membuat alicia kebingungan" papah, kenapa kamu tertawa" tanya alicia sambil mengerjapkan matanya.

"Aku bahagia untuk pantatmu yang dipukul" kata Mark terus terang.

" papah kamu.."alicia sontak melepaskan pelukannya dan berkacak pinggang pada mark.

Mark menghentikan tawanya yang membuat semua orang terpana dan beralih mengetuk kening alicia " kamu selalu nakal dan tidak patuh, kamu memang pantas dipukul" kata mark membuat alicia tercengang.

"Papah, aku meragukan kamu papahku" kata alicia menatap tidak percaya pada mark yang langsung mendengus.

"Papah apa aku dan jeon tertukar selagi bayi" tanya alicia membuat kepalanya kembali diketuk oleh Mark.

"Gadis bodoh.." marah mark kemudian dia mengangkat tanganya dan membuat alicia langsung berlari lalu berlindung dibelakang xavier.

"Papah kamu tidak boleh memukul pantatku, pantatku masih sakit. Kamu tau itu" kata alicia sambil mengintip kearah Mark dari balik lengan xavier yang begitu tinggi darinya.

Mark menghela nafasnya " kamu kemari!" Kata Mark meminta alicia untuk mendekat kearahnya.

Alicia yang melihat raut mendingan dari wajah tegas Mark pun langsung sedikit berani untuk keluar dari balik tubuh xavier dan berjalan pelan kedekat mark papanya.

"Bagaimana kabarmu, kamu baik-baik saja?, tidurmu nyenyak? Nafsu makanmu baik?. Kamu terlihat semakin montok saja, dan sepertinya bocah iblis itu merawatmu dengan baik" kata Mark sambil melihat kondisi badan alicia yang terlihat semakin montok.

"Tidak, Papah salah. Dia tidak merawat cia dengan baik, dia selalu membuat cia tidur larut. Dia juga membuat cia kelelahan setiap malam, oh yah dia juga sering menindih cia. Tidak tau apa kalau badannya dia itu berat, dan yah yah. Papah, dia juga sering memukul pantat cia. Rasanya sakit sekali.. " adu alicia bercerita dengan semangat dan tidak menyadari perubahan raut muka mark, xavier dan para tentara yang mendengarkannya.

" Nyonya apa otakmu itu tidak berpikir dulu sebelum bicara begitu banyak omong kosong.." Xavier

" kami tidak mendengar, kami tidak punya telinga" para tentara.

"Baiklah, kamu diam dan jangan bicara lagi" marah mark dengan raut muka tegasnya yang semakin retak dan retak saat dia lebih lama lagi mendegarkan cerita dari putri kecilnya yang sangat nakal juga tidak patuh.

"Oke papah, mulut cia juga pegal. Kenapa kamu tidak menghentikan cia dari tadi saja" alicia mendengus kesal membuat mark menahan geram.

Mark langsung meremas pipi acilia dan menahan kekuatannya saat teringat tangis nyaring putri kecilnya itu.

"Papah cia ingin mencoba menembak" kata acilia sambil berlari kecil kedepan dan merebut senjata api dari satu tentara.

"Woh woh... aduuhhh.." pekik kencang acilia yang terduduk ditanah dengan senjata api diatas pahanya.

"Apa senapan ini berisi peluru atau batu, kenapa berat sekali" gerutu acilia yang sudah berdiri dengan susah payah.

Mark menggeleng melihat acilia menggerutu dengan muka lucunya seperti itu" berikan senapannya lagi, itu bukan dibuat untukmu." Suruh Mark menatap acilia yang semakin cemberut.

"Tidak, aku akan menemb..."

"TIARAP......"

Doorrr_doorr_doorrr_doorr_doorr...

alicia tercengang, dia menatap senapan ditangannya yang baru saja menembakkan lima peluruh tampa ia sadari lalu pada semua tentara yang tiarap ditanah.

Plang...

" cia tidak melakukannya, senapan itu ditanah. Cia tidak memegangnya, tidak juga menembak. sungguh..." acilia panik, dia menjelaskan setelah membuang asal senapan ditangannya ketanah.

"LALISA ACILIA WANSTON..."

" AH IYA PAPAH, TIDAK... AKU TIDAK... JANGAN PUKUL CIA HUHUHU..."

-------

"Papah yang jahat, cia tidak akan suka dia lagi.." dumel alicia yang terbaring tengkurep disopa dan mengemili kacang almondnya dengan ivi yang duduk dilantai didepan sopa dan setia menyuapinya.

"Nyonya apa sangat sakit? kamu terus saja menggerutu dari tadi" tanya ivi dengan muka polosnya yang benar-benar polos.

"Kamu bertanya? Aku akan menyuruh ama memukul pantatmu dengan sapu dan kamu rasakan sendiri" marah alicia, untung ivi itu pelayan yang benar-benar polos jika tidak sudah dia tampar muka lugunya dari tadi.

"Aku tidak tertarik mencoba, nyonya saja yang coba lagi." Ceplos ivi membuat alicia nyonyanya mengangkat kepala dan matanya nampak melotot horor kearahnya.

"KAMU BERANI,.." Bentak alicia membuat ivi terlonjak kaget sampai punggungnya terbentur meja yang mengapitnya dengan sopa yang menjadi tempat alicia berbaring.

"Nyonya.."ama buru-buru datang dari belakang saat mendengar suara keras acilia.

"Nyonya kenapa" tanya ama menatap alicia yang masih memelototi ivi.

"DIA.." alicia menunjuk ivi yang nampak kebingungan.

"Bawa dia pergi dari depanku" suruh acilia sambil membuang nafas kasar.

Ama tau ivi pasti membuat acilia kesal dengan perkataanya, dia pun buru-buru meraih tangan ivi dan menariknya pergi kedapur.

Acilia melirik kepergian ama dan ivi, dia bergerak dan duduk dengan susah payah. Jika orang akan meminta dia diam saat dia sedang bicara maka dia akan terdiam oleh ivi, pelayan itu memang polos-polos menyebalkan.

Suara mesin mobil membuat alicia sadar, dia menjengah dan melihat mobil jeon dari cela pintu utama yang sedikit terbuka.

Jeon masuk kedalam rumah, dia tersenyum geli ketika melihat acilia duduk disopa dengan muka polosnya yang terkesan lucu untuk dilihat.

Cup...

"Jangan cium-cium, cia lagi kesal" kata acilia sambil membuang mukanya dari jeon.

Alis jeon terangkat melihat tingkah menggemaskan acilia ini, dia duduk disamping acilia dan mengangkat acilia keatas pangkuannya.

Alisa menatap jeon dan membuang muka lagi, jeon pun benar-benar geli melihatnya. Dia memeluk pinggang acilia kemudian bertanya pada istrinya itu " siapa yang berani membuatmu kesal?" Tanya jeon sambil menikmati raut lucu alicia.

"Jangan tanya, cia malas menjawab" ketus acilia melirik jeon sekilas lalu membuang muka lagi.

Jeon tertawa rendah " XAVIER... " panggil jeon dengan suara lantangnya.

Xavier langsung masuk dari luar "iya tuan" sahut xavier.

"Siapa yang membuat nyonyamu kesal" tanya jeon sambil mengelus surai hitam acilia yang sudah kembali menatapnya dengan mata cantiknya yang membola lucu.

Xavier menceritakan semuanya dan membuat jeon mendengus melirik acilia " kamu memang pantas dipukul.." kata jeon sambil memberi taparan lagi pada pantat acilia.

"Cia membenci papah juga kamu, sungguh. Cia tidak akan biacara padamu lagi huhu..." pekik acilia dan akhirnya dia menangis nyaring dipangkuan jeon yang diam menikmati muka sedih alicia.

Oke masih aman kan?..

Continue Reading

You'll Also Like

7.2M 350K 59
Serina, seorang gadis cantik yang sangat suka dengan pakaian seksi baru lulus sekolah dan akan menjadi aktris terkenal harus pupus karena meninggal o...
1.4M 151K 43
Yg gk sabar jangan baca. Slow up !!! Bagaimana jika laki-laki setenang Ndoro Karso harus menghadapi tingkah istrinya yang kadang bikin sakit kepala. ...
688K 15.8K 61
bagaimana kalau hidup kamu yang awal nya bahagia dengan pekerjaan itu, malahan menjadi petaka untuk kamu sendiri. Pernikahan paksa akibat sebuah jeba...
399K 13K 31
Dax, bangun di sebuah kamar hotel dalam keadaan telanjang bersama dengan seorang wanita yang bukan pacarnya. Setelah mengetahui wanita itu ternyata...