Tepat pukul 7 malam Reza, Vino, Rein, dan Roy sampai di mension Keluarga Atmaja. Disana mereka langsung menuju meja makan sambil menunggu kedatangan Reva, Eva, Citra, Vanya, Adel, Atha, dan juga Lee
"Hallo Pah, Mah, Om?" ucap Reza sopan
"Hallo juga sayang, astaga akhirnya kalian datang juga, Mamah udah nungguin dikira kalian ga dateng" ~Jawab Intan
"Hehe maaf Mah, tadi nungguin si Rein dulu, yang dandan udah kaya cewek aja. Makannya kita bisa telat" ucap Roy
"Ahahaha... Ya sudah, ayo duduk" ~Intan
"Ini semua Mamah yang masak?" tanya Vino
"Tidak juga, Mamah dibantu bibi" jawab Intan
"Wah udah lama kita ga makan masakan Mamah, terakhir kayanya setahun yang lalu" ucap Roy
"Masih ingat aja kamu, Roy" kata Intan
"Masakan Mamah kan yang paling the best" ucap Rein sambil mengacungkan dua jempol nya
Sudah tidak perlu ditanyakan lagi kenapa mereka memanggil Intan dengan sebutan 'Mamah'. Sebab, mereka sudah berteman dengan Kevin sejak mereka SMP dan dulu mension Kevin sudah seperti markas bagi mereka untuk sekedar bermalas-malasan, menginap, bermain game, dll
Tak lama kemudian yang ditunggu-tunggu akhirnya menampakkan batang hidung mereka. Ada 5 orang gadis cantik yang berhasil membuat semuanya terpukau dengan kecantikan mereka bahkan mereka melihat ke 5 gadis tersebut tanpa berkedip, dan ada dua pria tampan yang mendampingi nya
Tapi tak semua merasa terpukau dengan kecantikan mereka, ada juga yang terkejut saat melihat Reva dan Eva, ya dia adalah teman Riko yang sudah sampai dari tadi. Terlihat jelas jika muka mereka langsung pucat pasi dengan keringat dingin yang tiba-tiba muncul
"Ada apa?" bisik Riko kepada dua teman nya itu
"Ah i-itu-" jawab teman 1 gugup
"Tidak apa-apa, hanya tidak asing saja dengan dua gadis dress putih itu" jawab teman 2 memotong ucapan temannya itu
"Maksud mu?" tanya Riko tetap berbisik
"Jangan sekarang" jawab teman 2 yang langsung dimengerti oleh Riko
"Maaf kami datang terlambat" ucap Reva
"Ah iya tak apa, ayo silahkan duduk" ucap Intan ramah "Astaga kalian cantik sekali, aduh Mamah jadi bingung milihnya" puji Intan
"Mah..." tegur Kevin
"Berhubung semuanya sudah berkumpul, langsung saja silahkan dinikmati hidangannya semoga kalian suka" ucap Riko
Mereka semua pun melahap masakan Intan dengan lahap, bahkan tanpa malu Vino, Rein, dan Roy menambah
Disaat mereka semua sibuk dengan makanan mereka masing-masing, kedua teman Riko sesekali melirik ke arah Eva ataupun Reva. Entah apa yang mereka pikirkan. Sebenarnya Eva menyadari gelagat aneh dari dua teman Riko itu, tapi ia mencoba mengacuhkan nya dan tetap siap siaga
Setelah acara makan malam telah selesai, mereka kembali berkumpul di ruang keluarga untuk sekedar mengobrol dan bercerita
"Saya pamit pulang dulu ya" ucap temannya Riko
"Cepet amat, ngobrol aja dulu disini" ucap Riko
"Lain kali saja ya, makasih atas jamuan makan malam nya, kami permisi dulu" ucapnya lalu pergi dengan tergesa-gesa
"Salam buat Papah ya" ucap Intan
"Ten-tentu" jawab teman 1
"Mereka kenapa ya? ga biasanya mereka kaya gitu" batin Riko
"Siapa orang itu? kenapa terasa tak asing buat gue, dan kenapa saat gue liat bokap nya Kevin gue kaya udah pernah ketemu, tapi dimana? Fu*k ini nih yang gue benci, daya ingat gue yang buruk" batin Lee
"Oh ya berarti ini Rein udah sama Adel, Vino sama Citra, Atha sama Vanya, gitu?" tanya Intan setelah tadi mereka memperkenalkan diri
"Iya Tante" jawab Citra
"Jangan panggil Tante dong, panggil aja 'Mamah' sama 'Papah' ya, anggap aja kita itu orang tua kalian" kata Intan
"Iya, Mah" ucap Citra
"Terus kalian berdua belum punya pasangan?" tanya Intan pada Reva dan Eva
"Kalo Reva belum nemu yang cocok, Ma-mah" jawab Reva
"Saya masih belum kepikiran untuk menjalin sebuah hubungan" jawab Eva
"Ahhh baiklah-baiklah" ~Intan
"Vin, mana orang yang kamu maksud calon menantu Papah" bisik Riko pada anaknya
"Ish... Papah pikirannya kesitu mulu, itu yang pake baju putih yang duduk di pinggir" jawab Kevin
"Wah selera kamu ga jauh beda sama Papah, Papah bangga sama kamu. Tapi kok, tebakan Papah dia agak-" bisik Riko lagi
"Dia gak suka basa-basi, jarang ngomong, muka datar, yaa bisa dibilang dingin" potong Kevin
"Astaga anak Papah udah besar ternyata" ~Riko
Intan yang duduk di sebelah Riko pun masih bisa mendengar kan ucapan mereka berdua, dan tersenyum saat mengetahui mana gadis yang menjadi pilihan anaknya itu
"Em... saya izin ke toilet sebentar" izin Eva lalu beranjak pergi menuju toilet hanya untuk melepas high heels nya sebentar
"Ini sepatu apaan sih, gak enak banget dipake, ini juga baju ih risih banget. Awas aja kalian ya" ucap Eva kesal
Setelah dirasa cukup, Eva pun kembali menuju ruang keluarga, tapi saat menuju kesana ia tak sengaja melihat ke sebuah lorong yang gelap dan melihat ada sebuah foto yang terpajang di dinding. Karena merasa penasaran ia pun mendekat dengan bantuan sinar dari ponsel pintarnya
Di dalam foto tersebut terdapat seorang wanita yang tak lain adalah Intan yang di apit oleh dua lelaki tampan, yang satu masih terlihat sangat muda dan satunya sudah terlihat tua tapi masih terlihat tampan, salah satu lelaki tersebut adalah Riko dan yang satunya entah siapa
"Siapa lelaki yang di sebelah kanan nyokap nya Kevin ya? kenapa mukanya sangat mirip dengan Ayah, bahkan ia juga memiliki kalung yang sama seperti Ayah, siapa dia?" tanya Eva penasaran
"Sayang, sedang apa kamu disini?" tanya Intan yang tiba-tiba muncul di belakang Eva
"Eh Tante, maaf atas kelancangan saya" ucap Eva
"Ko masih panggil Tante sih, panggil 'Mamah' aja" ~Intan
"Maaf aku belum terbiasa dengan sebutan itu" ~Eva
"Yasudah Mamah tak akan memaksa, dan kamu pasti penasaran ya siapa lelaki yang berada di samping kanan Mamah?" ~Intan sambil mengelus pundak Eva
"Maaf atas kelancangan ku, saya tidak bermaksud untuk-" ~Eva
"Suuttt... Kenapa harus minta maaf, itu hanya sebuah foto saja. Ayo kita kembali, semuanya pasti udah nungguin " Intan menarik lembut tangan Eva, dan Eva yang ditarik pun hanya mengikuti saja sambil sesekali ia menengok ke arah foto tadi
Tak terasa hari sudah semakin larut, Eva dan yang lainnya pun berpamitan untuk pulang. Di jalan Eva masih terus memikirkan tentang foto yang tadi ia lihat, begitupun Lee ia masih memikirkan siapa sebenarnya Riko dan temannya, kenapa ia merasa tak asing saat melihat mereka berdua bahkan ia merasa pernah bertemu dengan mereka berdua tapi dimana dan kapan
Di mension Keluarga Atmaja, mereka bertiga masih berkumpul di ruang keluarga sambil meminum teh dan memakan cemilan mereka yang belum habis
"Pilihan kamu cantik juga, Vin" ucap Riko
"Iya Mamah juga setuju, tapi kenapa dia datar sekali?" tanya Intan
"Maaf Mamah sama Papah belum saat nya tau siapa sebenarnya Eva" ucap Kevin
"Loh kenapa?" ~Riko dan Intan
"Ga papa, Kevin ke kamar dulu ya" ~Kevin
"Siapa sebenernya calon menantu kita ya, Pah?" ~Intan
"Entah lah sepertinya dia bukan orang biasa, Papah bisa rasakan dari aura nya yang sangat kuat" ~Riko
"Hemmm..." ~Intan
"Mamah" Ucap Riko dengan nada menggoda
"Apa sih Pah?" jawab Intan yang pura-pura tidak tau
"Mau itu" ~Riko
"Ga bisa Mamah lagi kedatangan tamu, dah lah Mamah mau kekamar dulu" ucap nya yang membuat Riko langsung cemberut "Tapi boong" sambung nya sambil berlari masuk ke kamar
"Awas ya kamu udah berani bohongin suami... habis kamu malam ini, hei sayang tunggu!!!" ucap Riko sambil menyusul Intan
°•°•°•°
Gak kerasa udah 2023 aja:)
Perasaan kaya baru kemaren 2022 eh sekarang dah ganti tahun.
Say welcome to 2023... Semoga bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, fighting!!
BE HAPPY EVERYONE
LOVE YOUU...♡♡