Moon

By HanJjemin

23.3K 2.9K 244

Tidak apa sendiri, yang terpenting aku akan tetap disini jika kau kembali. Tidak peduli sesakit apa hati ini... More

Prolog
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7 [NSFW]
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12 Ending

Bagian 8

1.4K 228 28
By HanJjemin

Fong menarik kasar Build untuk memasuki mansion yang begitu indah, tempat itu memang begitu megah dan indah, tetapi itu adalah sebuah neraka untuk Build. Ia kembali ke tempat ini, ia akan kembali merasa sakit, ia akan kembali merasa pukulan serta cambukan.

Fong melempar kasar Build sehingga ia terjatuh pada lantai, perutnya semakin terasa menjadi-jadi sakitnya. Fong segera mengambil alat pemukul yang akan ia gunakan kepada Build, Build beranjak, ia mencoba menghindari apa yang Fong lakukan, akan tetapi ia sedikit terlambat dan mengenai pinggang Build. Build terjatuh menahan sakit yang teramat, ia tak tahu harus pasrah atau kembali melawan. Ia bahkan tak sanggup untuk melawannya.

"Tuan hentikan! Aku mohon." Ujar Som yang datang, ia bahkan melihat Build yang tengah meringkuk kesakitan.

"Pergi atau aku semakin menyiksa anak ini!"

"Biarkan Tuan muda pergi, Tuan. Cukup hentikan."

"Aku sudah tahu dari awal kau berada dipihak anak ini, jadi saat ini kau tidak diperkenankan kembali bekerja ditempat ini. Pergi!"

"Tuan, aku tidak peduli anda memecat saya. Tetapi hentikan, Tuan muda sudah sangat sakit. Setidaknya ada sedikit berterima kasih karena Tuan muda anda kembali sehat." Fong terdiam sesaat dan melihat Som. Apa maksudnya?

Build mencoba berdiri dengan memegang perutnya. Tubuhnya gemetar menahan sakit dan ketakutan. Ia bahkan melihat sang Ayah yang tak pernah menatapnya dengan lembut. Air mata Build lolos begitu saja.

"Aku tahu-...aku tak berhak hidup, tetapi mengapa anda tidak langsung membunuhku? Mengapa aku harus merasakan sakit? Apa aku meminta untuk hadir? Apa aku meminta untuk Ma mengorbankan nyawa untukku? Bahkan jika boleh aku memutar waktu, aku ingin, aku yang mati." Dada Build bahkan terasa sesak, pandangannya pun sedikit kabur. Ia berusaha menahannya, bahkan ia tak menyadari bahwa darah segar mengalir dari hidung mancungnya.

Som segera menghampiri Build, tetapi Build menghindarinya.

"Jika anda memang benar-benar ingin aku mati, bisakah langsung membunuhku? Tidak perlu seperti ini? Ini benar-benar sakit."

Fong menatap Build, ia bahkan melepaskan alat pemukul dari tangannya sehingga benda itu terjatuh ke lantai. Build meremas perutnya yang semakin sakit. Fong melangkah mendekati Build, semakin jelas bahwa Build menahan sakit.

Build menatap Fong, "Bisa biarkan aku pergi?" Ujar Build, Fong hanya menggelengkan kepalanya. Build hanya menghela nafas, memang sulit untuk lari. Padangan Build bahkan mulai memudar, perlahan ia kehilangan kesadarannya. Fong segera menahan tubuh Build, tubuhnya bahkan sangat dingin. Wajah Build begitu pucat.

Fong menepuk pipi Build, tetapi Build sendiri tidak meresponnya. Nafas Build begitu lemah.

"Panggilkan dokter!" Ujar Fong, ia masih berusaha membuat Build tersadar, tetapi percuma. Bahkan wajah Build sudah kotor karena noda darah.

....

....

Bible hanya terdiam melihat pintu rumahnya yang terbuka, bukannya ia telah menutupnya? Tidak mungkin pula Build membuka pintu dan lupa menutupnya. Bible segera masuk, dan memanggil Build, tetapi tak ada jawaban sama sekali. Jantungnya berdegup semakin tak karuan. Ia segera mengambil ponsel dan menghubungi seseorang. Wajahnya bahkan sungguh begitu cemas.

"Ta, apa kau datang dan mengajak Biu pergi?" Tanya Bible.

"Tidak, aku sedang menemani Ma, ada apa Hia?"

Sial! Ternyata Build tidak bersama dengan Ta, Bible segera memutuskan komunikasinya, bahkan ia menghubungi Us ataupun Tong, tetapi jawaban mereka semua sama, mereka tidak bersama Build.

Bible pun keluar dan mencari Build, ia tahu bahwa Build tak mungkin keluar tanpa dirinya, sepertinya ada sesuatu tak beres disini. Satu-satunya yang Bible curigai kini adalah Fong. Bagaimana pun Build telah menjadi buronan Ayahnya sendiri, cepat atau lambat ia pasti akan tahu dimana Build berada. Bible memang tidak yakin, tetapi ia akan memastikan bahwa Build tidak berada disana, setidaknya itu akan membuatnya sedikit lega.

Bible kembali memasuki mobilnya dan pergi, ia harus mendatangi kekediaman Fong.

....

....

Suara tangisan bayi terdengar, bahkan Fong hanya diam membiarkan bayi itu menangis, tidak boleh seorang pun mendekat. Bayi itu mungkin haus dan butuh susu, tetapi Fong melarang siapapun memberikannya susu formula.

"Bisa diam brengsek!" Kesal Fong memaki bayinya, karena suara keras, bayi itu semakin menangis.

"Kau menangis? Apa yang kau tangisi hah?! APA KAU PUAS MEMBUNUH ISTRIKU?"

Fong benar-benar gila, ia terlalu mencintai istrinya, seharusnya ia pun mencintai anaknya, tetapi ini tidak. Fong menutup hatinya dengan begitu rapat. Ia sangat ingin Build menderita.

..

"Bagaimana?" Tanya Fong setelah sang dokter memeriksa kondisi Build.

"Sepertinya harus ke Rumah Sakit, melihat kondisinya, harus dilihat lebih dalam, dan semua alat itu ada di Rumah Sakit." Ujarnya.

"Apa cukup serius?"

Sang doker hanya menghela nafasnya. "Biu adalah seorang omega, dan kau pasti mengetahuinya. Saat aku merabanya, sepertinya ia tengah mengandung, tetapi aku tidak yakin. Tetapi jika benar ya, Biu harus menggugurkannya, seperti yang aku katakan bahwa ia hanya memiliki satu ginjal, dan sangat berbahaya untuknya." Fong hanya mengepalkan kuat tangannya.

"Jika begitu, gugurkan segera sebelum anak itu tumbuh."

Dokter itu hanya mengangguk, Fong mengizinkan Build untuk dibawa ke Rumah Sakit, ia tidak tahu harus bereaksi bagaimana saat ini. Tidak seharusnya Build mendonorkan salah satu ginjalnya. Fong hanya mengusap kasar wajahnya.

"Tuan... ada seseorang yang datang."

"Siapa?" Tanya Fong heran.

"Ia mengatakan kekasih Tuan muda, dan ia berusaha masuk, saat ini beberapa orang sedang menahannya."

Fong pun segera keluar dari kamar tersebut untuk menemui Bible. Ia bahkan terlihat begitu marah kepada Bible.

"Ada apa? Apa yang kau cari?" Tanya Fong saat berhadapan langsung dengan Bible.

"Kembalikan Biu! Kembalikan kekasihkku!" Ujar Bible, bahkan saat ini ia berusaha untuk lepas dari pegangan kedua pengawal keluarga Puttha.

"Atas dasar apa kau memintanya? Hanya karena kau mengaku menjadi kekasihnya, kau berhak atas dirinya? Dia anakku, dan yang berhak akan dirinya hanya aku. Jangan karena kau meniduri anakku dan menghamilinya, kau dapat mengklaim Biu milikmu."

Bible terdiam, siapa yang hamil? Build?

"Hamil?"

Fong terdiam sesaat, apa dia belum mengetahuinya?

Bible terdiam, bahkan yang ia takuti terjadi, ia bahkan melupakan bahwa hal buruk bisa terjadi jika Build hamil. Bible hanya menggelengkan kepalanya.

"Sepertinya kau dan dia belum mengetahui hal ini, jadi tidak masalah jika anak itu memang harus dihilangkan." Ujar Fong, Bible hanya menatap Fong. Gila! Baiklah, mungkin pikiran Bible seperti itu, tetapi saat ini Fong mengatakan hal tersebut tanpa beban.

"Apa anda berhak mengatakan itu?" Ujar seseorang. Fong dan Bible segera melihat sumber suara terasebut, ternyata itu Build, wajahnya begitu pucat.

"Aku mendengarnya, jika memang benar didalam sini ada anakku, aku tidak ingin kehilangannya. Dia milikku, anda tidak berhak untuknya."

"Tetapi kau anakku! Aku berhak-.."

"Berhak untuk anda siksa? Berhak untuk dijadikan pelampiasan? Apa anda pernah menganggapku manusia? Anda hanya menganggapku alat bukan? Alat saat anda marah. Kenapa anda takut akan anak yang aku miliki? Bukannya anda sangat ingin melihatku mati perlahan-lahan dengan rasa sakit?"

Fong terdiam melihat Build, bahkan ia melihat air mata yang keluar dari mata Build. Ia ingin menghapusnya, tetapi egonya masih begitu tinggi saat ini.

"Biarkan aku pergi, aku sudah menerima apa yang Istri anda alami, jadi anda tidak perlu bersulit-sulit menyiksaku, karena sepertinya Tuhan saja sudah memberikanku hukuman." Build berjalan perlahan menghampiri Fong, setelahnya ia menghela nafasnya.

"Aku mencintai Bible, anak ini hadir karena cinta kami, ini anakku dengan Bible, jadi anda tidak berhak mengaturnya. Maaf, karena mengatakan ini. Biarkan aku pergi, setidaknya biarkan aku bahagia sedikit saja sebelum semua berakhir."

Fong tidak dapat menjawab apapun, ia bahkan teringat wajah Dyne yang memohon untuk mempertahankan kandungannya saat itu, mengapa kembali terulang hal yang sama?

Build menghampiri Bible, bahkan ia meminta kedua penjaga itu melepas Bible.

"Kau pikir semudah itu pergi?" Ujar Fong, Bible ingin sekali menghajar Fong, tetapi Build menahannya.

"Tidak ada yang mengizinkanmu pergi. Aku memang tidak berhak atas anakmu itu, tetapi aku berhak atas dirimu."

"Aku tahu, dan anda berhak atas diriku karena ingin aku mati saja bukan? Apa selama ini anda pernah memperlakukan aku sebagai anak anda?"

Fong tak dapat menjawabnya.

"Ayo pulang." Ujar Build mengajak Bible, Bible pun mengangguk dan menggenggam tangan Build, kali ini Fong tak dapat apa-apa. Ia bahkan melihat Build pergi bersama Bible. Ia tidak mengerti bagaimana hatinya saat ini. Ia benar-benar merasa sangat bingung akan perasaannya.

...

Build sudah memasuki mobil Bible, mereka pun pergi dari mansion besar tersebut.

"Kita ke Rumah Sakit." Ujar Bible, Build hanya melihat Bible.

"Kau tidak akan menghilangkan anak ini bukan?" Tanya Build. Bible bahkan terdiam, entahlah. Ini kali pertama Build kecewa dengan Bible.

"Jika kau seperti ini, aku harus percaya kepada siapa lagi?" Ujar Build.

"Biu dengarkan aku sayang-.."

"KAU YANG HARUS MENDENGARKANKU!"

Bible hanya menghela nafasnya, ia segera menepikan mobilnya dan berhenti.

"Biu dengarkan baik-baik. Untuk mengandung itu sulit. Kondisimu tidak baik dengan satu ginjal yang kau miliki." Ujar Bible, bahkan ia masih berusaha menahan emosinya.

"Tapi ini anakmu Bible!"

"Aku tahu, aku tahu itu anakku, aku pun menginginkannya, tetapi aku tidak ingin kehilanganmu karena dia. Mengertilah sayang."

"Lihat! Bahkan kau samanya dengan Pa!"

"AKU TIDAK SAMA DENGANNYA!" Ujar keras Bible dan membuat Build sedikit terkejut, Bible menyadarinya, ia menghela nafasnya dan meraih tangan Build.

"Maaf sudah membentakmu." Ujar Bible, tak ada jawaban dari Build selain wajah penuh kekecewaan.

"Ini anakmu Bible." Ujar Build.

"Aku tahu, aku sangat tahu itu. Tetapi kehadirannya akan mempersulitmu, kehadirannya akan membuatku mungkin akan kehilanganmu."

"Bukannya kita yang membuatnya hadir, lalu sekarang kau akan menghilangkannya? Jika kau memang benar-benar memaksa, aku akan pergi. Aku tidak peduli kemana aku harus pergi, asal aku dapat mempertahankan anak ini."

Bible hanya mengusap kasar wajahnya.

"Baiklah. Kau menang. Tetapi, kita harus tetap ke Rumah Sakit untuk memeriksanya, dan kita mencari solusi untuk ini." Ujar Bible pasrah, Build sedikit tersenyum. Setidaknya ia senang karena ia tidak menghilangkan anaknya.

...

...

Fong hanya mampu mengusap kasar wajahnya sedari tadi, dokter pribadi keluarganya masih berada disana.

"Bagaimana bisa Biu yang menjadi pendonorku?" Ujar Fong membuka suara.

"Dia mengatakan dia melihat berita tentangmu, ia pun datang untuk melihatmu pertama kalinya, tetapi beberapa dari berikutnya, pendonor untukmu tidak kunjung ada, dan kondisimu menurun. Dia kembali datang dan menjadikan pendonor untukmu. Dia datang dengan kekasihnya saat itu."

"Jadi dia tahu Biu mendonorkan ginjalnya, dan dia tetap menghamili Biu? Kurang ajar!" Kesal Fong.

"Jika janin itu semakin berkembang, aktivitas Biu akan semakin sulit, dan ia pasti akan semakin mudah lelah, ditambah lagi seorang omega male lebih memiliki resiko tinggi saat melahirkan kelak walau ia dalam kondisi sehat. Jika ditanya berapa presentasi Biu selamat, itu hampir mustahil."

"Baiklah, aku akan kembali membawanya dan memintanya menggugurkan janin itu." Ujar Fong.

"Jangan terlalu memaksanya, bicarakan baik-baik. Selagi janin itu belum tumbuh." Ujar sang dokter, Fong pun mengangguk paham.

Dilain tempat, Bible dan Build sudah sampai di Rumah Sakit, bahkan untuk saat ini dokter sedang memeriksa Build. Dapat dilihat dari layar monitor bahwa memang ada janin dalam perut Build.

"Ada dua kantung janin yang terlihat, kekasihmu memang tengah hamil." Ujar dokter. Build terlihat begitu senang, tetapi Bible hanya diam. Jika mungkin kondisi Build seperti sebelum mendonorkan ginjalnya, ia akan sangat senang, tetapi ini berbeda. Ia takut kemungkinan buruk terjadi.

"Apa akan baik-baik saja ia menjalani kehamilannya dengan satu ginjal yang ia miliki?" Ujar Bible.

"Sedikit sulit, tetapi mungkin jika kau membantunya dengan baik, semua bisa berjalan baik. Memang ini sangat berbahaya."

"Bible, percayalah. Aku akan baik-baik saja. Aku sangat menanti mereka. Ayolah. Ma dan Ta pasti sangat senang akan hal ini."

Bible hanya menghela nafasnya. Ia membelai kepala Build dan mengecup lembut kening Build.

"Setelah ini, bagaimana kita tinggal bersama Ma? Aku akan takut kau sendirian lagi. Setidaknya saat aku pergi ada Ma yang menemanimu atau Ta saat ia pulang sekolah."

"Apa tidak merepotkan?"

"Ma yang menyuruh kita dari awal, lalu saat ini kondisimu tengah hamil. Bagaimana jika Pa-Mu kembali datang saat aku pergi? Dan lagi, jika kau memang ingin mereka tumbuh sehat, menurutlah kepadaku, aku hanya ingin kau baik-baik saja. Mengerti?"

Build tersenyum dan mengangguk, "Aku akan baik-baik saja demi mereka. Aku senang karena kau menerima mereka."

Bible menghela nafasnya dan kembali mengecup kening Build. "Mereka hadir karena aku mencintaimu, jelas aku menerimanya. Aku hanya takut kau pergi, itu saja."

"Aku akan berusaha, tetapi jika aku tidak berhasil, jangan membenci mereka. Ini keinginanku."

Bible pun menyentil pelan hidung mancung Build, "aku baru saja mencoba menghilangkan rasa takut, dan sekarang kau mengingatkannya."

Build hanya terkekeh mendengarnya, Bible pun membantu Build beranjak bangun dan turun dari brankar. Mereka segera menghampiri sang dokter.

Sejujurnya ini berat untuk Bible, tetapi ia sendiri tidak tahu apa yang harus ia pilih. Ia takut kehilangan Build, tetapi disisi lain, ia tak ingin melihat Build sedih dan tertekan. Ia sendiri tak tahu apa keputusannya ini untuk mempertahankan anak-anak itu tepat atau tidak.

Jujur saja, Bible sangat takut. Ia tak ingin kehilangan Build. Bagaimana hidupnya tanpa Build? Ia mungkin bisa gila!

Ia mencoba mengabaikan hal buruk terjadi, tetapi itu bukanlah kemungkinan, tetapi hal yang memang akan terjadi. Ia benar-benar takut untuk menghadapinya. Sungguh.



Tbc dulu ya

Maaf banyak typo

Terima kasih yang sudah mampir.

Love you

Ggi

16 Januari 2023

Continue Reading

You'll Also Like

320K 12.5K 20
"Semesta tolong izinkan ketujuh pemuda hebat ini bahagia." ______ Bahasa Kasar
23.1K 1.4K 11
Tiba tiba punya suami? Yang bener aja ⚠️ Mpreg ⚠️ ⚠️ BXB ⚠️ ⚠️ 21+ ⚠️
10.1K 923 29
mengikuti takdir itu seru, tapi kenapa takdirku begitu konyol? "Ahhh sudahlah nikmatin aja" Ta "Kalo kepaksa Masi bisa nolak kok" Jeffy "Lebih siap k...
1.1K 155 8
Sedikit cerita karangan tentang DaiShun dari Reality Show The Boyfriend.... Shun yang awalnya mengira jika Dai kekasihnya, datang untuk melamarnya...