CALL ME ELIA [Revisi Ulang]

By abelliajpr

949K 52.2K 536

( FOLLOW DULU SEBELUM BACA ) Bercerita tentang transmigrasi, romance, balas dendam, mafia, geng motor sampai... More

callmeelia 1
callmeelia 2
callmeelia 3
callmeelia 4
callmeelia 5
callmeelia 6
callmeelia 7
callmeelia 9
callmeelia 10
callmeelia 11
callmeelia 12
callmeelia 13
callmeelia 14
callmeelia 15
callmeelia 16
callmeelia 17
callmeelia 18
callmeelia 19
callmeelia 20
callmeelia 21
callmeelia 22
callmeelia 23
callmeelia 24
callmeelia 25
callmeelia 26
callmeelia 27
callmeelia 28
callmeelia 29
callmeelia 30
callmeelia 31
callmeelia 32
callmeelia 33
callmeelia 34
callmeelia 35
info
callmelia 36
callmeelia 37
callmeelia 38
callmeelia 39
callmeelia 40
callmeelia 41
callmeelia 42
callmeelia 43
callmeelia 44
callmeelia 45
callmeelia 46
callmeelia 47
callmeelia 48
callmeelia 49 end
ekstra part
info
info kelanjutan
info publish

callmeelia 8

21.8K 1.3K 38
By abelliajpr

                       

~happy reading~



"Yuklah masuk kelas pasti udah ada guru sekarang" ucap Nia diangguki oleh keduanya.

Mereka berjalan menuju kelasnya berada. Memasuki kelas yang sudah ada guru mengajar.

"Dari mana kalian ?!" Menatap tajam 3 muridnya yang baru memasuki kelas

"Toilet" jawab Elia singkat

"Kalian berdua?," menunjuk Kalila dan Nia

"Sama Bu" dijawab anggukan oleh guru tersebut

"Yasudah kalian duduk ketempat masing masing"

mereka berjalan memasuki kelas menuju tempat duduk masing masing. Dilanjutkan materi yang diterangkan guru didepan membuat Elia tidak fokus karna memikirkan kata kata cowok tadi.....

Kringgggg!!!!!!

Bel pulang berbunyi membuat semua murid bersorak senang, guru didepan menghentikan acara mengajarnya karna bell tersebut.

"Baiklah anak anak kita akhiri pelajaran hari ini, hati hati dijalan" ucap guru itu berlenggang pergi

diikuti siswa lainnya berhamburan keluar kelas begitupun dengan Elia dkk berjalan keluar kelas menuju parkiran.

"Lu kesekolah naik apa El ?" Nia

"Motor" Elia singkat

"Sejak kapan lu bisa naik motor, perasaan lu gak bisa deh bawa motor" menatap Elia bingung

pasalnya Ella tidak bisa menaiki motor dia akan lebih memilih diantar sopir atau membawa mobil sendiri

tapi sekarang...apa selama Ella menghilang membuat gadis disebelahnya ini merubah segala hal, dari perilaku, cara bicara bahkan kebiasaan kebiasaan yang tidak pernah terpikir oleh keduanya

"Udah lama waktu gue menghilang" Elia

"Lu belum cerita ke kita alasan lu menghilang"

"Iyah nanti kalau gue mood" yang hanya diangguki oleh keduanya

mereka tidak bisa memaksa Elia bercerita takutnya itu membuat nya tidak nyaman. Mereka sampai diparkiran, mata Elia menatap anggota geng Phoenix dan Ella palsu yang menatap nya dari jauh

"Gue pulang dulu ya El udh di jemput___

"gue juga" ucap kedua yang hanya diangguki Elia

"Hati hati" ujar Elia setengah berteriak diacungi jempol oleh keduanya.

Berjalan melewati geng Phoenix tapi  langkah nya terhenti karna suara Ella palsu

"Kak kakak pulang kerumah ya pasti papah mamah merindukan Kakak" ucap Ella palsu membuat Elia memutar badan nya menghadap gadis didepannya ini

"Gue sibuk!" Ucapnya datar sambil menenteng paper bag ditangannya

"Sibuk apa ?! Sampai ketemu papah mamah gak mau" ucap Bumi menatap Elia datar

"Bukan gak mau cuma gak ada waktu untuk ketemu sekarang" balasnya memutar bola matanya malas.

"Kenapa ? kakak udah gak sayang ya Sama mamah papah" ucapnya menunduk takut seakan mengompori percakapan kali ini

"Ck! Bacot lu, lu gak perlu tau gue sayang mereka atau enggak, emang itu penting buat lu"

ck! Hei Elia ini ingin cepat cepat pulang untuk bergelut dengan selimutnya sebelum bergadang untuk mencari sesuatu kenapa susah sekali

"Shireen bisa gk lu ngomong yang baik sama Ella, dia nanya baik baik" Bumi menatap Elia tajam

"gue udah bilang gue bukan Shireen gue Elia! budek lu" sarkas Elia kesal

"Ekhmm neng Elia jangan marah marah terus nanti cepet tua mending jadi pacar aa aja gimana biar gak marah marah terus" ucap Zeno menaik turunkan alisnya

"Gak nyambung goblok" Raga menonyor Kepala Zeno kesal

suka sekali anak ini mengambil kesempatan dalam kesempitan

"Sakit anjing, lagian apa salahnya Elia juga jomblo ya kan El" menatap Elia penuh harap Elia menggukkam kepalanya membenarkan perkataan Zeno

"Nah kan!!!" Berteriak kegirangan sambil menabok lengan Elio kuat

"Sakit goblok" ucapnya sambil mengelus lengannya

"Hehe sorry, jadi gimana neng Elia mau gak jadi pacarnya aa" ucap Zeno menyugar rambutnya kebelakang membuat Elia yang melihat tersenyum geli karna kelakukan Zeno

"Sok keren lu nyet, jangan mau El Zeno ini pacarnya banyak nanti lu bakal dijadiin yang ke 345" Raga mengompori

"Busett banyak banget" gumam Elia yang masih didengar oleh mereka

"Enggak kok El kalau gue bisa dapet lu gue bakal putusin semua pacar gue" ucapnya menarik turun kan alisnya

"Ekhemm!!!."

Deheman keras seseorang membuat Zeno menegang seketika apalgi tatapan tajam seseorang yang siap melumpuhkan dirinya dengan sekali kedip

Zeno meneguk ludahnya kasar melirik seseorang itu lalu meringis menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Heheh bercanda bos" Elia memandang Zeno aneh

"Kenapa lu natap Zeno sperti itu Xander ?."

Max memutus pandang nya pada Zeno berganti menatap Elia dengan pandangan yang sulit diartikan

"Gak!"

Mereka menatap Elia aneh kenapa Elia memanggil Max dengan sebutan Xander biasanya Ella asli memanggil Max dengan panggilan Dev begitupun Ella palsu

awalnya Shireen memanggil Max dengan panggilan Max karna identitas nya sekarang berganti menjadi Ella. jadi otomatis dia juga ikutan memanggil Max dengan sebutan Dev biar tidak ada yang curiga

(Bingung gk ? Sama saya juga 😭)

Elia mengangguk mengerti

"Gue pulang dulu, gue akan kerumah kalau urusan gue udah selesai" menatap Bumi lalu berlenggang pergi menuju motor nya berada

perilaku Elia tidak luput dari orang orang yang berada diparkiran, menaiki motor besarnya melajukan motornya keluar dari gerbang sekolahan...

membelah jalanan dengan pelan menikmati kota Jakarta yang ramai akan orang yang berlalu lalang. dan banyak sekali jajanan jajanan yang menggiurkan untuk Elia lewatkan, huff tapi mungkin tidak untuk sekarang Elia harus ke supermarket untuk membeli bahan bahan makanan.

Elia sampai  disupermarket memarkirkan motornya lalu masuk kedalam. Menyusuri rak rak daging, sayur, buah, minuman, makanan makanan ringan, kebutuhan wanita dan trakhir eskrim kesukaan Elia dirasa sudah komplit semua Elia menuju kasir untuk membayar

"Totalnya 500 ribu kak" Elia menyerahkan blackcard nya pada mba mba kasir

"Ini mba belanjaannya dan ini kartunya. Terima kasih" Elia mengangguk lalu keluar supermaket sambil menenteng belanjaannya menuju motor

saat Elia memasukkan kartunya tidak sengaja menyenggol pelan bahu wanita paru baya yang tidak sengaja lewat

"Maaf Tante saya enggak sengaja" ucap Elia memandang wanita paru baya tersebut

wanita itu menegang seketika saat melihat wajah Elia, lalu tergantikan dengan tatapan sendu dan rindu.

"Maaf sekali lagi Tante" maaf Elia sekali lagi lalu berjalan menuju motor nya berada

sedikit kesusahan memang membawa belanjaannya tapi Elia bisa menghandel itu. Sebelum menjalankan motornya wanita tadi ingin menghampiri nya tapi keburu Elia melajukan motornya

"Anakku" lirihnya meneteskan air matanya memandang sendu motor Elia yang mulai menjauh

Elia sudah berada di apartemen meletakkan belanjaannya didapur lalu menuju kamarnya untuk membersihkan diri

15 menit Elia membersihkan diri lalu keluar kamar merapikan barang belanjaannya dikulkas, setelah dirasa sudah beres Elia melanjutkan memasak. Jangan salah sebandel bandelnya Elia, Elia juga jago masak Elia tuh serba bisa

"Masak masak sendiri, makan makan sendiri, cuci baju sendiri tidur pun sendiri ayekkk" Elia menggoyangkan pantatnya sambil meresapi lagunya

"Gila bagus banget yak suara gue, cocok nih buat masuk MasterChef" ucapnya berdecak kagum dengan suaranya. Mencicipi masakan nya

"Ck ck ck ini mah suami gue pasti bangga punya istri kek gue" tak henti henti nya ia berdecak kagum dengan hasil yang diciptakan sendiri

menyajikan masakan nya dimeja makan lalu memakan masakan nya sendiri tanpa ditemani orang spesial ciahh. Elia mah mandiri masa makan minta ditemani yaa malu dong sama banci lampu merah.

Setelah makan Elia mencuci piringnya meletakkan dirak piring lalu berjalan mengambil cemilan dikulkas untuk dibawa ke kamar sambil menikmati Drakor disore hari. Nikmat mana yang engkau dustakan.

• • • • •


Markas Phoenix

Kerusuhan kerusuhan yang mereka buat membuat ruangan tersebut ramai akan gelak tawa, saling melempar humor, menistakan satu sama lain sepertinya hanya Zeno, Raga dan Elio saja yang saling melempar humor hanya mereka bertiga yang sejak tadi berisik tanpa henti,

sedangkan Axel bumi dan max sibuk dengan dunia nya sendiri. Axel yang sibuk dengan gitarnya, Bumi yang sibuk dengan ponselnya dan Max yang sibuk menyesap nikotin disela sela jarinya.

"Zeno, Elio gue mau tanya pantat itu ada 1 atau 2" ucap Raga menatap keduanya serius seakan akan pernyataan itu adalah pertanyaan tersulit didunia

"Ya satulah bege" ucap Zeno mendahului

"Dualah coba lu letakin kedua tangan lu dipantat, coba hitung lu megang berapa pantat" ucap Elio berdiri lalu mencontoh kata kata yang keluar dari mulutnya tak ayal mereka berdua juga mengikuti ucapan Elio

"Coba hitung ada berapa"

"2" jawab keduanya serempak

"Nah berarti ada dua"

"Tapi kalo dilihat orang 1" ucap Zeno menyangkal jawaban Elio

"Tapi kalo lu pegang 2" ucap Elio tak mau kalah

sedangkan yang memberi pertanyaan memakan cemilan sambil menonton keduanya yang sibuk berdebat, emng raga ini halal untuk digeplak

" 1 "

" 2"

" 1"

"Berisik!!!" Ucapan tegas seseorang membuat keduanya bungkam seketika.

Mereka memilih duduk dengan tenang tanpa ada yang bicara mereka takut mengeluarkan suara karna teguran max

"Max" panggil Axel meletakkan gitarnya yang hanya dijawab deheman

"Bagaimana dengan Shireen ?" Mereka yang tau kemana arah pembicaraan menatap serius

"Elia maksud lu ?" Ucap Zeno membenarkan

"Hem" Axel

"Iyah sekarang dia beda banget gak seperti dulu" ucap Raga ikut menimpali

"He,em dia kembali saat menghilang 1 thn lebih membawa perubahan yang besar, apalagi sekarang dia gak mau dipanggil Shireen" Elio ikut menimpali ucapan Raga menatap Max yang sibuk menyesap nikotin yang sudah menjadi candu untuknya.

Walaupun begitu mereka tau Max menyimak pembicaraan kali ini.

"Tetep waspada kita tidak tau rencana apa yang dibuat olehnya, apalagi itu menyangkut Ella, tetap awasi dia karena gue sendiri yang akan turun tangan nantinya" ucap Max dingin dijawab anggukan oleh mereka

Continue Reading

You'll Also Like

6.2K 2K 34
Tiara Apriliana, gadis tomboy nan dingin.. dibalik itu terdapat jiwa bar-bar yang dimiliki nya. Tidak terlalu suka berdandan seperti sang kakak.. Tid...
1.4M 97.5K 69
can you follow me? awal² cerita mungkin membosankan tapi dicoba baca sampe pertengahan pasti seru :) 💯% murni pemikiran saya, jika ada kesamaan mngk...
ARDANA By CAHAYA

Teen Fiction

2K 137 24
Muka datar,sifat dingin,irit bicara. itulah ciri khas seorang ARDANA DZAKI AL FATIH putra dari Cahaya dan Bintang. Ardana yang biasa dipanggil Ardan...
68.2K 2.4K 18
"Bunda bakal pindahin kalian kesekolah Kuning Berlian." Ucap Joanna. "What the fu--? Bunda gak salah kan? Itu kan sekolah ketat, Alana pernah ngomong...