Halooo beban negara roh jahat yang imut manis mungiel nan manjalitah kombekk red karpet pliiissss 🔪😎
__________
" Aku berasal dari dunia yang jauh sangat jauh..." Gadis itu memulai ceritanya.
Pemuda didepannya senantiasa menyimak dan mencoba memahami setiap penjelasan dari gadis didepannya dengan seksama.
" Didunia kami, tidak ada yang namanya listrik, tidak ada teknologi canggih dan tidak ada barang-barang branded lainnya..." Ujar gadis itu sambil menatap pemuda di depannya.
" Terus? Lo tinggal di desa?" Tanya pemuda itu penasaran.
" Jangan potong ceritaku, aku belum selesai, Bara.." jawab gadis itu tak suka.
" Maaf.."
Anes_gadia itu tersenyum lalu mengusap kepala Bara lembut.
" Kami percaya sihir, dan masing-masing dari kami punya kekuatan sihir sendiri. Aku punya ayah dan ibu yang sayang sama aku awalnya..." Anes melanjutkan ceritanya.
Ia mendongak dan menatap langit malam yang dipenuhi dengan bintang.
" Suatu hari, mereka ngadopsi anak yang mereka temuin dihutan dekat kastil. Aku sudah peringati dari awal kalau anak itu bukan anak baik-baik..
Mereka marah, sampai akhirnya anak itu jebak aku dan aku diusir dari duniaku dan dibuang ke bumi..."
Bara menatap lekat mata Anes, ia mencoba mencari kebohongan dalam netra hazel itu namun nihil.
" Dibumi, aku luntang-lantung kesana-kemari cari tempat tinggal, sampai suatu hari aku ketemu sama Theodora..."
" Lo ketemu kakak?"
Anes terkekeh, " Tapi bukan dalam wujug Theodora Via Alcander.."
" Maksudnya? Kok jadi berputar-putar gini?" Tanya Bara penasaran.
" Jiwa Theodora kakak kau itu pernah pindah ke tubuh orang lain sewaktu kecil, tapi untungnya sekarang kakak kau udah balik ketubuh ini lagi..." Jawab Anes sambil meminum susu kotak.
" Lo bohongkan? Mana ada orang bisa pindah tubuh.." sanggah Bara.
" Percaya atau Idak itu hak kau.."
" Terus apa yang Lo lakuin pas ketemu kakak gue?" Tanya Bara lagi.
" Waktu itu aku kelaparan, makanan di sini asing dan aku juga Idak ada uang buat beli makanan. Dia kasih aku makanan dan juga ngantar aku ke panti asuhan...
Di panti asuhan aku diadopsi sama pasutri muda dan dibawa ke Palembang, lalu aku balik ke Jakarta lagi tepat aku umur 16 tahun.."
" Terus?"
" Aku cari keberadaan penyelamat aku yang nggak lain adalah kakak kau, aku pergi ke mansion tempat dia tinggal disana dia disiksa batin dan fisiknya. Lalu aku membuat sedikit kesepakatan dengan Raja Achilles tempat aku tinggal.."
" Kesepakatan?" Beo Bara.
Anes mengangguk, " Aku bilang kembalikan dia ketubuh aslinya, raja awalnya nolak keras permintaan itu karena masalah yang aku buat dulu mereka jadi nggak percaya sama aku lagi..
... Tapi aku nggak nyerah gitu aja, masalah beberapa tahun silam itu aku buka di sidang raja dan aku kasih bukti kalau aku nggak salah, singkatnya anak yang diadopsi orang tuaku itu ketahuan salah, dia dipenjara seumur hidup karena telah memfitnah ku dan juga karena ketahuan menggunakan sihir hitam.."
" Semacam santed?"
Anes menggeleng sambil tertawa kecil, " Bukan, itu beda lagi. Aihir hitam itu semacam emmmm... Kekuatan iblis enaknya bilang..."
Bara mengangguk paham.
" Permohonan ku disetujui raja tapi dengan satu syarat.."
" Apa itu?"
" Setelah dia kembali ketubuhnya, menemukan kebahagiaan dan membalaskan dendamnya, aku harus pulang ke duniaku..." Jawab Anes sambil menitikkan air matanya.
" Sihirku, kekuatanku, ingatanku dan setengah dari nyawaku akan diambil sebagai bayarannya...." Lanjut Anes sambil mengusap air matanya dan tersenyum lembut.
" Dan Lo setuju?!" Pekik Bara kaget.
Anes mengangguk, " Aku harus balas budi, penjahat terakhir udah ku atasi dan sekarang tugasku selesai dan aku harus pulang ke tempat asal ku..."
" Nggak boleh! Lo mau ninggalin gue sendirian di sini?!" Tanya Bara dengan nada dingin, sorotan matanya menajam dan penuh dengan kilatan emosi.
Anes menggenggam tangan Bara, " Maaf.... Maaf... Aku harus bikin kau nyaman maaf ...hiks ..maaf,"
" LO JAHAT!" Murka Bara lalu pergi meninggalkan Anes sendirian ditaman itu.
Anes memegangi dadanya yang terasa sesak, air matanya tak berhenti mengalir. Nyaman ia sudah nyaman di sini, ia punya banyak teman, ia merasakan hangatnya keluarga dan pertemanan tanpa adanya rasa iri, niat terselubung dan pikiran licik lainnya.
Tak bisa di pungkiri, ia juga nyaman dengan Bara. Ia suka saat Bara marah padanya, Bara yang tsundere, Bara yang cuek tapi perhatian, dan Bara yang mengusap kepalanya ia suka itu.
" Maaf...." Ia terus mengulangi kata-kata itu sambil memeluk dinginnya malam.
______
Theodora dan ke-lima pemuda yang kini resmi menjadi kekasihnya tengah duduk di ruang tamu bersama inti Silent Boom, Jessie, Bella dan Viona.
Oke mari kita Flashback bagaimana para bapack-bapack mengungkapkan perasaannya.
Flashback
Theodora tengah menatap tajam kelima pemuda yang baru saja sampai dengan pakaian yang berantakan.
" Bagus... Bagus..." Ujar Theodora sambil bertepuk tangan.
Kelima pemuda itu menunduk enggan menatap netra grey Theodora yang menajam.
" Darimana?" Tanya Theodora sambil menyilangkan tangannya didepan dada, persis seperti ibu-ibu yang memerahi anaknya.
" A-anu itu emm-"
" Ngomong yang jelas!" Bentak Theodora.
Keenan menyenggol lengan Sebastian dan mengisyaratkan agar ia berbicara.
" Ngomong jangan diem aja..." Bisik Keenan.
" Saya gemeteran ini..." Sahut Sebastian sambil menunjukkan kedua tangannya.
Gabriel mencubit perut Elkavander, dan mengkode agar ia yang menjelaskan. Elkavander menggeleng lalu menyenggol lengan Kevin.
" Ohh.... Bisu ya?" Tanya Theodora sinis.
" Anu itu... Sunshine anu... Tadi abis-"
" Sunshine... Sunshine kaga sekalian aja sunlight, ha?!" Ketus Theodora. " Jawab!"
" Tadi abis ke markas terus nyebokin Joko anjingnya Sebastian, hump!" Jawab Kevin cepat lalu menutup mulutnya.
Keempat pemuda itu menatap Kevin horor, alasan macam apa itu?! Dia pikir Theodora akan percaya dengan alasannya?! Theodora itukan pint-
" Owalahh.... Kenapa nggak ngajak?" Tanya Theodora sambil merengut kesal.
Doeng!
Mereka semua seperti tertimpa batu bata saat Theodora percaya dengan perkataan Kevin.
" K-kamu percaya?" Tanya Keenan hati-hati.
Theodora mengangguk, " Emang kalian bohongin gue?" Tanya Theodora penuh selidik.
Kelima pemuda itu langsung menggeleng cepat.
" Ohh iya, ada yang mau kita sampaikan ke kamu.." ujar Sebastian.
" Apa?"
" Will you be our Lover?" Tanya Sebastian sambil mengeluarkan sebuah permen milkita.
Elkavander, Gabriel, Keenan dan Kevin juga melakukan hal yang sama, mereka menyodorkan sebuah permen milkita kearah Theodora.
" Kalian nembak gue?"
Mereka semua mengangguk, yaaa sebenarnya mereka sempat melakukan aksi adu jotos dan adu tembak tapi siapa sangka hasilnya seimbang.
Daripada tidak bisa memiliki Theodora sama sekali, mending berbagikan? Berbagi itu indah kawand.
" EDAN! Lo pikir lobang gue muat dimasukin lima burung? Anjirlah..."
[Terima saja meong, ini sudah jadi takdir anda]
" Pwiissss...." Ujar ke-lima pemuda itu sambil memasang wajah bak anak babi yang kehujanan dan nyemplung ke got.
Nggak canda.
Theodora memalingkan wajahnya, ia tak kuat dengan serangan keimutan jantungnya itu baperan.
" U-uh.... Oke!"
" YAY! SUNSHINE!"
" Finally my baby..."
" Aahh.... Nona manis ku,"
" Little cat.."
" Halo future wife..."
Theodora memutar bola matanya malas, nembak cewek pake milkita? Apaan coba ewh!
Bangkrut kaliya!
Flashback off
" INI SEMUA GARA-GARA KAKAK!"
Mereka semua menatap kearah pemuda yang baru datang yang berpenampilan berantakan.
Rambutnya acak-acakan, tangannya berdarah, lalu bekas air mata yang mengering dan dua kancing baju terlepas dari tempatnya.
" Apa maksud Lo? Gila Lo ya?" Tanya Alvin kaget.
" Kalo karena kakak bahagia diabjadi pergi, maka akan ku buat kakak merasakan penderitaan..."
Bara mengeluarkan pistol dari sakunya dan mengarahkan kearah Theodora.
" BARAA!"
" ISTIGHFAR BARA!"
" LO GILA!"
" BARA STOP!"
" BARA LO APA-APAAN?!"
" BARA SADAR BARA! LO KENAPA BARA?!"
" DIA KAKAK LO!! LO GILA?!"
" IYA GUE GILA!" Murka Bara, " Gue emang gila, puas kalian?!"
" Bara! Jangan ngelakuin hal nekat.." tegur Daren sambil berdiri didepan Theodora.
Gadis itu tengah dipeluk oleh Jessie dan dikelilingi oleh kekasihnya, Theodora masih sedikit shock dengan apa yang Bara lakukan barusan.
" Gimana kalo kakak mati aja?"
" BARAA!!"
DORRR..
Bersambung ⚠️