Keluarga Cemara [Enhypen]

By Elsoul59

176K 20.3K 2.4K

Kisah Mas Haris si duda keren kesayangan ibu-ibu komplek berserta tiga anak lanangnya; Reyhan, Satya dan Rick... More

Intro
1
2
3
4
5
Intermezzo [Pindahan keluarga Pramudya]
6
7
8
9
10
11
12
13
14
promote
15
Special Chapter: Akhir Pekan Adhipramana
16
17
18
Intermezzo [Ricky yang Lugu dan Baik Hati]
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Yang Tidak Diceritakan Bag. 2
Yang Tidak Diceritakan Bag. 3
31
32
Yang Tidak Diceritakan Bag. 4
Yang Tidak Diceritakan Bag. 5
33
34
35
36
Yang Tidak Diceritakan Bag.6
Yang Tidak Diceritakan Bag.7
37
38
Special Chapter: Mastermind
39
40

Yang Tidak Diceritakan Bag. 1

2.3K 338 35
By Elsoul59

Namanya Karina Shaqueen Adiwidya.

Suci, penuh cinta, murni, ratu dengan pembawaan tenang, putri bungsu keluarga Adiwidya.

Menyandang gelar sebagai Nyonya Adhipramana, ibu dari tiga anak laki-laki yang tumbuh dengan rupawan walau akhlaknya masih perlu dipertanyakan.

Sosok wanita yang dinilai sangat beruntung bisa bersanding dengan Haris Adhipramana.

Kira-kira hanya itu, yang bisa Taehyung sebut ketika nama Karina Shaqueen Adiwidya disebut.

"Masih perhatiin dokumen lama?"

Celetukan barusan kembali ngebuat Taehyung sadar dari lamunannya ketika menatap map kertas berisi dokumen-dokumen yang ia arsip.

Dokumen dari kasus-kasus yang ia tangani beberapa tahun silam.

Taehyung ngedikin bahunya terus nyapa, "oit bang Liam. Ngapain lo ke sini?"

Namjoon cuma ketawa kecil, pria yang usianya nyaris setengah abad ini jalan masuk ke dalam ruangan Taehyung. Siapapun ga bakal ada yang tau kalau Namjoon bukan orang sembarangan.

Alih-alih setelan khusus sebagai Kadiv Hubinter Interpol, ayah dua anak ini malah pake kemeja pantai yang kancingnya ga dipasang, singlet putih sama jeans selutut.

Berasa pergi holiday nyatanya lagi kerja.

Mana pake kacamata hitam pula.

Memang beda bapak Namjoon ini.

"Gw mau minta arsip kasus yang ngelibatin Interpol. Semuanya lo simpan sendiri kan?"

Namjoon ngambil duduk di sofa tunggal yang letaknya ga jauh dari meja kerjanya Taehyung setelah ngejawab pertanyaan Pramudya senior tersebut.

Terus sedetik kemudian Namjoon malah ngeluh, "betah lo di ruangan ini? Ini ruangan dari jaman lo masih jadi agen seingat gw. Kuno banget."

Taehyung malah ketawa ngakak, throwback dikit pas dia jadi agen lapangan sebelum jadi Deputi V di BIN. Wah lawak sih, nyamar sana sini, tapi kalau ga dapat mandat kayak gitu, Taehyung yang jadi agen pas itu ga bakal ketemu momma Jungkook.

Emang patut disyukuri, pikir bapak bucin ini.

"Penuh kenangan bang," balas Taehyung, doi malah ngelirik monitor-monitor gede yang kepasang di sisi kanan ruangannya, bahkan ada signal jammer yang ngebuat siapapun yang masuk ruangannya ga bisa kelacak.

Alasan lain, Taehyung lebih suka pake ruangan ini setelah direnov buat jadi lebih gede karena ruangan ini ada di spot paling tersembunyi di gedung BIN.

Belum lagi keamanan pintunya berlapis, kebetulan aja pintunya lagi dibuka sama Taehyung makanya Namjoon main nyelonong aja.

Namjoon ngangguk-ngangguk doang, dia ngelihatin aja Taehyung sibuk sama arsip-arsip kasusnya di rak dan tetibaan keingat sesuatu, "lo kenal anak pertamanya Karina, kan?"

"Reyhan?"

"Iye."

Taehyung ketawa kecil doang, "kata Sean mantannya bontot lo itu, ah nggak. Udah balikan lagi lapor anak gw. Gimana? Habis minta restu?" tanyanya main-main, matanya masih sibuk ngumpulin dokumen yang diminta Namjoon.

Bapaknya Jungwon sama Soobin ini malah ikutan ngakak, "wah iye, punya mantu sultan gw," jawabnya bercanda.

"Kasus Karina juga gw kasih nih?" tanya Taehyung tiba-tiba, dia natapin arsip yang habis dia baca tadi, masih tergeletak di atas meja.

Namjoon mikir bentar, dia natapin Taehyung penuh pertimbangan, "ga usah. Pas itu interpol ga sengaja aja terlibat, itu urusan BIN," jawabnya.

"Ribet banget dah ni cewek, sumpah. Ga dari masih agen sampe pensiun tetap aja ngasih gw kerjaan," keluh Taehyung, mau kemusuhan juga ga bisa.

Takut kualat.g

Ntar dikutuk sama arwahnya Karina bisa berabe menurut Taehyung.

"Junior lo itu," Namjoon geleng kepala, "laporan akhir lo ke Haris Adhipramana gimana emang? Ga lo beberin Karina juga agen di BIN cuma pensiun dini aja pasca hamil anak ketiganya?" tanya Namjoon lagi.

"Lo mau anak-anak Karina terlibat? Gw ga laporin kayak gitu. Gimana pun ini cuma tentang mata dibalas mata."

Habis ngebalas kayak gitu, Taehyung ngehela nafasnya. Gaada respon apapun dari Namjoon yang dengan tenang ngamatin dia.

Taehyung tau benar Namjoon itu ga sesantai penampilannya.

Abang-abangannya yang dia kenal dari jaman smp ini jenius banget. Taehyung ga ngeraguin apapun tentang Namjoon, bahkan pas Namjoon bermonolog seperti,

"Rada mengherankan Haris Adhipramana ga tau akarnya Adiwidya sih."

"Menurut lo?"

Taehyung nyamperin Namjoon, duduk di sofa panjang dan ngeraih remote kontrol jarak jauh yang langsung terhubung secara paralel ke semua monitor di ruangan Taehyung.

Sedetik kemudian Namjoon bersiul, "wah sinting. Ga heran gw sama keluarga konglomerat kayak gini."

Entah apa yang ditekan Taehyung sampe monitor di ruangan itu malah nampilin dokumen-dokumen hasil retasan yang bisa ajaㅡ

"Ini arsip pribadi gw, bang. Dari awal ni kasus emang ga bisa berhenti di situ aja."

ㅡhasil retasan ilegal Taehyung yang bahkan ga tercatat di arsip BIN.

Tentang Haris Adhipramana, Karina Adiwidya dan siapa keluarga Adiwidya ini.

____________

Jake ga pernah cemburu pas lihat potret gede mendiang istrinya Heeseung di ruang kerja ayah tiga anak itu.

Alih-alih cemburu, Jake setuju banget kalau seperti opini publik, mendiang Nyonya Adhipramana itu beneran kayak malaikat.

Tenang dan anggun.

Potret wanita yang lagi ketawa bareng dua anaknya dengan babybump yang mulai kelihatan itu beneran cantik banget.

Jake akuin sih emang dia suka sama Heeseung, gimana pembawaan ayah tiga anak itu berhasil ngebuat Jake naruh perhatian.

Mereka baru sebulan dekat, sebatas ngobrol soal bisnis bahkan. Suka ga masuk akal aja Jake bisa sampe naksir Adhipramana senior ini.

Heeseung yang baru sadar kalau Jake sibuk ngelihatin potret mendiang istrinya milih nyamperin cowok manis itu, mata Heeseung juga ga lepas dari potret yang ditatapin mulu sama Jake setiap tunggal Nareswara ini masuk ke ruangannya.

"Itu pas Ricky belum lahir, Reyhan sama Satya excited banget nunggu adiknya. Karena moment di foto ini kelihatan cantik banget di mata saya, saya ngeabadiin moment ini. Emang udah benar banget tindakan saya saat itu, nyatanya kalau aja potret ini ga saya ambil, saya ga bakal punya apapun yang bisa sayang kenang dari istri saya," jelas Heeseung, dia berdiri di sebelah Jake.

"Huh?" Jake ngernyit bingung, masa iya kenangannya cuma potret ini doang?

Aneh bener.

Heeseung senyum, sorot matanya bahkan ga lepas dari potret gede itu, "serius. Karina itu, tenang kelihatannya. Banyak yang ga masuk akal dari dia, memang ada banyak kenangan, tapi yang satu ini beda. Saya ga punya potret Karina bersamaan dengan dua putra saya, ini satu-satunya," jelas Heeseung.

Jake ngangguk paham, tapi dia nanya lagi, "foto keluarga? Berempat?"

Heeseung menggeleng, "sebenarnya kita berdua sempat rencana buat ngambil potret bareng Reyhan sama Satya. Tapi selalu di undur sampai Karina ngasih kabar bahagia, jadi kita mutusin mundurin rencananya sampai Ricky lahir."

"Sayang banget ya, Pak," celetuk Jake, beneran menyayangkan kalau Heeseung bahkan ga sempat take foto keluarga bareng anak-anak sama istrinya.

"Perasaan minggu lalu saya dipanggil kak," Heeseung ngebalasin jahil, ngelihat gimana Jake tiba-tiba kelihatan sedikit gugup, Heeseung cuma ketawa kecil.

Jake melototin ayah tiga anak itu, "pak, jangan ngalihin topik deh," ucapnya kemusuhan.

Nyerah, Heeseung lebih milih ga gangguin Jake lagi, "cantik, kan?"

"Bu Karina? Ya iya pak, cantik banget," balas Jake cepat dan sangat amat yakin.

Tawa Heeseung meledak, "ga kalah kok sama kamu."

"Ha gimana?"

Jake ngebug.

Heeseung ngedikin bahunya, tawanya juga masih awet, "kalian sama-sama cantik sih," jawabnya enteng.

Mau mleyot aja Jake, ga sanggup dan gamau mikirin ini Heeseung murni muji atau ngegodain dia.

Nyatanya sih Jake ini ga suka dipuji cantik, tapi pas Heeseung yang muji kayak gitu, Jake boro-boro marah.

Malah malu dia =_=.

Berusaha ngenetralin ekspresi wajahnya, Jake milih beralih ke potret Karina dan nanya, "kalau boleh tau, alasanㅡ"

"Santai aja Azka," sela Heeseung, dia paham bener kalau Jake rada ragu nanya ke dia alasan Karina meningga, "Karina meninggal pas ngelahirin Ricky."

Hanya sederet jawaban itu dan Jake milih ga nanya lagi.

Namun Heeseung, tatapan penuh perhitungan yang dia arahin ke potret mendiang istrinya kelihatan ganjil buat Jake pahami.

_____________

[A/N] yOK YOK KONFLIK 😂😂

Continue Reading

You'll Also Like

133K 11.7K 47
Cerita fanfic ini akan fokus kepada kehidupan Hong Haein dan Baek Hyun Woo sebelum mereka menikah kembali, ketika menikah, dan setelah mereka menikah...
1.2M 111K 50
Bertransmigrasi menjadi ayah satu anak membuat Alga terkejut dengan takdirnya.
362K 32.2K 47
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
68K 6.4K 75
Langsung gas baca!! WARNING ❌ THIS STORY ABOUT BxB, So Please Go away kalau kalian tidak suka. Terimakasih ❤️ Seluruh karya dan picture pada story or...