Follow ig Afa @wattpadsyafaazz
Keesokan harinya saat Ellard dan Ajeng berada di dapur untuk memasak, mereka malah canggung dan masih malu-malu atas kejadian Lingerie semalam.
"Duhhh gue masih malu" gumam Ajeng.
"Ckckck hadiah kemarin bener-bener ga ramah!" gumam Ellard.
Ketika Ajeng dan Ellard memasak, mereka berdua membutuhkan garam dan mereka melihat kotak garam berada di tengah mereka.
Mereka berdua mengambil kotak garam secara bersamaan dan tangan mereka saling bersentuhan. Moment romantis tersebut membuat mereka menjadi semakin malu.
"MAKIN MALU DEH GUE!" gumam Ellard dan Ajeng sambil melepaskan tangan mereka.
"Lu pake garamnya duluan" suruh Ellard.
"Lu aja dulu" suruh Ajeng.
"Lu aja, besok gue siapin 10 kotak garam biar kita ga sentuhan lagi!" ucap Ellard sambil memalingkan wajahnya.
"Buset 10 kotak garam? Emang dia mau mati muda gegara hipertensi?" gumam Ajeng.
Setelah sarapan bersama, Camilla pun diantar Ellard dan Ajeng pergi ke sekolah. Sesampainya di sekolah, Camilla dan teman sekelasnya berada di lapangan untuk melakukan pelajaran olahraga.
"Yeayyy kita akan melakukan permainan sepak bola, ayo kita tunjukkan kekuatan para perempuan gemoy kek kita!" ucap Gracia pada tim perempuannya.
"Huuuu tim perempuan main masak-masakan aja sono" ejek Rafael teman laki-laki Gracia.
"EHHH JANGAN REMEHKAN KITA! NANTI BOLANYA BIAR AKU TENDANG KE MUKAMU!" ucap Gracia.
"Tidak perlu menendang ke wajahnya, tapi kita harus menendang ke mentalnya" gumam Camilla.
"Ehhh jangan bertengkar, ayo kita mulai" ucap pak Radit guru olahraga Camilla.
Permainan sepak bola pun dimulai. Tim perempuan dan tim laki-laki sama-sama aktif dalam menggelindingkan bola.
Rafael salah satu murid laki-laki yang jago bermain sepak bola dan sering mencetak gol. Gracia pun ketar-ketir melihat tim perempuannya kalah saing dengan tim laki-laki.
"Aaaa kenapa kaki mungilku ini susah mencetak gol" gerutu Gracia sambil menggiring bolanya.
"Oper ke aku!" teriak Camilla yang mengejar Gracia.
Gracia mengoper bolanya pada Camilla dan Camilla langsung menendang bola tersebut ke gawang lawan meskipun jarak ia dengan gawang lawan masih jauh.
Tendangan brutal Camilla membuat bola tersebut seakan terbang melayang menembus gawang lawan.
Sang kiper dari tim laki-laki adalah Tegar. Tegar yang melihat Camilla menendang bola ke arahnya langsung menghindar dari gawang karena ketakutan.
"Mending pasrahin tendangan bola Camilla masuk gawang ini dari pada aku kena tendangan bolanya dan aku malah pingsan" gumam Tegar yang masih teringat ketika dulu tangannya ditendang Camilla.
"LAH KOK MALAH MENGHINDAR DARI GAWANG?" panik tim laki-laki.
DUSHKKKK!
Jaring gawang jebol karena ditembus oleh bola yang ditendang Camilla. Pak Radit terpukau oleh tendangan Camilla yang sangat brutal.
"GOLLL!," teriak pak Radit.
"Tapi saya nanti diomelin kepala sekolah karena gawangnya jebol hufttt" lanjut pak Radit.
"YEAYYY GOLLL, CAMILLA HEBAT!" sorak tim perempuan, namun Camilla masih memasang wajah datarnya tanpa senyum sedikit pun.
"Kamu kok malah kabur dari gawang sih?!" omel Rafael.
"Noh lihat jaring gawangnya aja sampe jebol gitu, kalo aku coba tangkep bolanya tadi bisa-bisa akunya juga jebol" ucap Tegar dengan miris.
"Huuuu sana main kejar-kejaran aja dari pada kalian ikut sepak bola tapi malah kabur dari gawang" ejek Gracia. Rafael pun berdecak kesal.
Hari ini ruang kerja Ajeng dan Ellard tampak sepi dan sunyi. Para penghuni kantor pun merasa takjub akan fenomena langka ini.
"Tumben sih ruang kerja Ajeng sama Ellard sepi?" tanya Arin yang sedang berjalan bersama Lili.
"Tau tuh biasanya kan rame banget, sampe-sampe semua pekerja disini udah biasa kupingnya sakit gegara berisiknya Ellard sama Ajeng" ucap Lili.
"Woahh apa si pasutri barbar ini udah tobat?" ejek Arin.
"Heishhh itu mah ga bakal terjadi, coba kita nguping di pintunya yok" ajak Lili.
Arin dan Lili yang suka mengurusi kehidupan pernikahan Ellard dan Ajeng pun menempelkan satu telinga mereka ke pintu ruang kerja Ellard.
Ajeng dan Ellard masih canggung dan irit bicara. Sampai akhirnya Ellard terbatuk-batuk karena sedang sakit Flu dan Ajeng menawarkan teh untuknya.
UHUKK UHUKKKK
"Emm... mau gue bikinin teh buat minum obat?" tanya Ajeng.
"Uhuk! Ya, bikinin gue teh panas" ucap Ellard.
Telinga Arin dan Lili yang mendengar percakapan Ajeng dan Ellard tersebut langsung terkejut serta heboh.
"Omaigat mereka udah saling peduli!" heboh Lili.
"Iya woi! Padahal dulu aja lempar-lemparan lpg sama kompor" ucap Arin.
"Aaaa sekarang mereka jadi pasutri romantis" girang Lili.
Karena sibuk menggosipi Ajeng dan Ellard, Arin dan Lili tak menyadari bahwa Ajeng akan membuka pintunya. Saat Ajeng membuka pintu, Lili dan Arin pun langsung terjatuh.
"AKHHH" teriak Lili dan Arin.
"HAH KALIAN NGUPING?" kaget Ajeng.
"Kalo aja gue lagi ga batuk, udah gue omelin mereka uhukkk uhuk..." gumam Ellard sambil terbatuk-batuk.
"A-anu cuma ngetes kuping kita doang kok hehe" bohong Lili dengan wajah tak bersalah.
"Sama aja buset, dahlah gue mau ke dapur dulu" ucap Ajeng.
"Kita ikut!" teriak Arin dan Lili.
Sesampainya di dapur kantor, Lili dan Arin terus bertanya tentang kehidupan pernikahan Ellard dan Ajeng.
"Ciyeee udah perhatian sama suami nih" goda Arin.
"Ciyee pasti udah ada rasa cintaaa" goda Lili.
"IMPOSSIBLE!" ucap Ajeng.
"Terus kenapa kalian hari ini kalem gitu?" tanya Lili.
Ajeng menghela nafas dan memutuskan untuk menceritakan tentang Lingerie tadi malam. Arin dan Lili langsung tertawa mendengar cerita Ajeng.
"Hahaha kenapa lu malu soal lingerie? Emang lu sama Ellard ga pernah nganu?" tanya Lili.
"YA GA LAH BEGO! Pernikahan ini kan cuma sementara!" omel Ajeng.
"Ssttt gue ada saran bagus buat lu Jeng" ucap Arin yang memiliki saran SESAD untuk Ajeng.
Kepo saran SESAD Arin? Baca part selanjutnya yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa see youuuuuuuuuuuu.