...
"LEE HEESEUNG, KELUAR KAU"
sudah sekitar lima menit Jay berada di luar pintu unit apartemen Heeseung, tapi yang di teriaki tidak juga keluar. Sungguh, rasanya Jay ingin sekali mendobrak pintu di hadapannya ini.
"Sajangnim, sepertinya tuan Heeseung memang tidak ada di dalam" ujar Jeongwoo hati-hati
Jay sedang dalam kondisi yang sangat tidak baik, jadi dia harus tetap hati-hati agar dirinya tidak kena imbas.
Pria itu menoleh dan menatap Jeongwoo yang juga tengah menatapnya "bagaimana dengan orang-orang suruhanmu ?"
"Maaf sajangnim, mereka belum menemukannya"
BUGH
Dengan kuat Jay memukul Jeongwoo tepat di pipinya, membuat yang di pukul seketika limbung.
"Tidak berguna ! Suruh mereka menemukan Lee Heeseung sebelum matahari terbenam atau aku akan menghancurkan mereka semua" titah Jay dengan penuh amarah
Demi Tuhan, dia akan menghancurkan pria bernama Lee Heeseung karena sudah berani membawa JungwonNya.
...
"Mulai sekarang aku yang akan membantumu membuat skripsi"
Sunghoon yang sejak tadi menunduk sembari memainkan jari jemarinya lantas menoleh ke arah Sunoo yang sejak tadi duduk di sebelahnya.
Saat ini mereka masih berada di ruang tamu flat Sunghoon.
"Tidak usah datang ke Vonex lagi" sambung Sunoo dengan serius. Pria itu jika sedang mode serius memang cukup mengerikan dan menawan di saat bersamaan, dan Sunghoon mengakui yang satu itu.
"Kau dengar ?"
Sunghoon lantas mengangguk kemudian kembali menunduk.
Sunoo nampak menghembuskan nafasnya dengan berat, namun sesaat kemudian tangannya terulur dan menarik tubuh Sunghoon untuk masuk kedalam pelukannya.
"Aku tidak suka sahabatku diperlakukan seperti itu"
Singkat. Tapi hal itu sukses membuat Sunghoon benar-benar tersentuh. Tangannya ikut terangkat untuk membalas pelukan Sunoo.
Dia tidak tau kenapa, tapi sikap Jay padanya pagi tadi membuat hatinya merasakan sedi- tidak.. Tidak hanya sedikit tapi sangat nyeri. Padahal jika di pikir-pikir sebelumnya Jay selalu bersikap kasar padanya, tapi kenapa hari ini rasanya sangat berbeda ?
"Berhenti juga dari cafe Lee Heeseung"
Dan tidak ada yang bisa Sunghoon lakukan selain mengangguk dan mengikuti apa yang Sunoo katakan. Dia yakin kalau Sunoo pasti melakukan sesuatu yang baik untuknya.
"Apa kau menyukai Jay Park ?"
Deg
Menyukai Jay Park ? Dia menyukai Jay Park ?
"Jawab Sunghoon" ujar Sunoo sembari memisahkan tubuh mereka berdua
"Aku -tidak tau"
Sunoo nampak menghela nafasnya dengan kasar sembari menyugar rambut hijau lebatnya. Tidak, bukan maksud Sunoo melarang Sunghoon untuk jatuh cinta, hanya saja....
"Bisakah kau berhenti ?"
Sunghoon mendongak, menatap Sunoo yang menatapnya lamat-lamat, pria itu benar-benar sedang serius jadi Sunghoon tidak bisa u tuk mengabaikannya.
"Dia tidak akan pernah menyukai hatimu, karena yang dia lihat hanya wajahmu..."
"Aku ta...."
"Kau tidak tau Sunghoon, kau tidak tau kalau Jay Park melirikmu hanya karena kau sangat mirip dengan mendiang istrinya"
Deg
"Istri Jay Park, dia juga kekasih dari Lee Heeseung"
Ya, Sunoo sudah tau tentang itu, itu sebabnya dia tidak ingin Sunghoon menyukai Jay Park.. Apapun alasannya.
"M-maksudmu ?"
Flashback on
"Demi Tuhan, hyung tidak bisakah kau pergi dengan pacarmu saja. Aku malas berdiri di sini"
"Ck, diamlah. Lagipula kau ini juga alumni SNU..."
"aku belum yudisium"
"Sama saja, sudah. Diam saja atau kau mau ku panggilkan Gi...."
"Jangan sebut namanya. Sudah sana, aku tunggu disini"
Malas sebenarnya Sunoo itu kalau harus datang ke acara-acara seperti ini. Reuni SNU katanya ?
Geh, dia bahkan baru selesai sidang beberapa minggu yang lalu.
"Ck, lebih baik aku berguling-guling di flat Sunghoon daripada harus bersiam diri di sini" gerutu Sunoo
"Apa maksudmu ?".
"Maksudku yang mana ?"
"Kau tau betul apa maksudku Choi Yeonjun" geram Jay, kakinya bahkan sampau melangkah mendekat hingga ia berdiri tepat di depan Yeonjun.
"Tidak ada maksud apapun. Aku hanya heran, setahuku yang berpacaran lama dengan Park Sungyoon adalah Heeseung, tapi kenapa gadis itu justru malah menikah denganmu. Astaga.. Bahkan aku tidak pernah melihat kalian berdua bergandengan tangan, sedangkan Heeseung sudah bersama Sungyoon sejak SMA. Apa kalian.... YA !"
Flashback off
"Kau tentu tau apa maksudku Sunghoon..." ujar Sunoo sembari mengusap lembut rambut panjang Sunghoon "...kau boleh menyukai siapapun, tapi jangan jika itu Jay Park. Aku tidak mau kau terluka"
000
"Appaaaaaaa~"
Jay yang baru saja turun dari mobilnya seketika menoleh kala mendengar suara teriakan Jungwon.
"Jungwon ?"
Iya, itu Jungwon... Pria yang sedang berlari ke arahnya dari arah pintu rumah itu adalah Jungwon.
Hap
"Appa, tadi Jungwon di ajak jalan-jalan ke banyak tempat sama paman Heeseung, Jungwon lihat gajah yang belalai panjaaang sekali, Jungwon juga lihat harimau yang seperti ayah, oh oh.. Jungwon juga naik banyak permainan...."
"Jeongwoo"
Jeongwoo yang di panggil dengan cepat mendekat dan menunggu perintah dari tuannya.
"Bawa Jungwon ke kamar"
"Ne sajangnim"
Tanpa menunggu lama Jeongwoo langsung menggandeng tangan Jungwon untuk segera ia bawa masuk, meski anak itu melayangkan banyak kalimat protes tapi Jeongwoo tidak menghiraukannya dan tetap menjalankan perintah dari Jay.
Kini di halaman hanya tersisa Jay dan Heeseung. Kedunya saling bertatapan namun demgan sorot yang berbeda.
"Bagaimana rasanya ?"
Heeseung berujar lebih dulu dengan seringaian yang terpatri di sudut bibirnya
"Bagaimana rasanya kehilangan ? Kau suka ?" sambungnya lagi
Kedua tangan Jay terkepal erat, sudah sangat siap untum melayangkan banyak bogeman mentah di setiap sisi tubuh Heeseung. Namun untuk sementara dia akan menahannya.
"Itu yang aku rasakan enam tahun lalu. Mencari seseorang seperti orang bodoh dan ternyata dia yang kucari sedang bersamamu dengan kondisi telah rusak. Kau pikir bagaimana perasaanku ?"
Jay masih tetap diam, dia ingin marah tapi di sisi lain hatinya merasa sedikit tercubit dengan apa yang baru saja Heeseung katakan.
Melihat mimik wajah Jay yang perlahan-lahan semakin melunak membuat Heeseung terkekeh ringan, kakinya melangkah mendekat dan menepuk bahu Jay.
"Jungwon.... Milikku"
000
Satu minggu
Sudah satu minggu Jay tidak melihat eksistensi Sunghoon di sekitarnya, padahal seharusnya gadis itu rutin beekunjung ke Vonex untuk mengerjakan skripsinya, tapi hingga sekarang dia sama sekali tidak pernah muncul.
Jay paham, pasti ini karena kejadian satu minggu yang lalu dimana dia menyalahkan Sunghoon karena Jungwon di jemput Heeseung, Jay akui kalau dia salah tapi dia tidak menyangka jika gadia itu akan benar-benar kecewa dengannya sampai seperri ini. Bukankah sebelumnya mereka sering saling memaku dan gadis itu baik-baik saja ?
"Apa lagi sekarang ?"
Jay yang sejak tadi melamun di kursi kebesarannya lantas mengangkat pandangannya. Di lihat Niki yang baru saja memasuki ruangannya.
"Jungwon sudah bersamamu, Heeseung juga sudah tidak ada di Vonex, lalu apa lagi yang kau lamunkan ?"
"Tidak ada"
Niki terkekeh sumbang mendengarnya "Sunghoon ?"
Dan, ya...
Jay langsung mengangkat pandangannya untuk menatap Niki.
"Kau menyukai gadis itu ?..." tanya Niki lagi "...atau hanya karena dia mirip dengan Park Sungyoon ?"
"Diam !"
"Ck, sudahlah.. Sekarang yang harus kau pikirkan adalah bagaimana caranya merayu para investor itu agar kembali menanam saham di Vonex. Kau tidak mau tiba-tiba jatuh miskin kan ?"
Jay terdiam cukup lama, sampai pada akhirnya di bangkit dan menyambar kunci mobilnya.
"YA ! kau mau..."
"Menjemput Jungwon" potong Jay lalu meninggalkan ruangannya
Niki melihat pada jam tangannya kemudian terkekeh sumbang "di jam 10 pagi ?..." kepalanya menoleh dan menatap pintu ruangan Jay yang baru saja tertutup "... Ck, si bajingan ini"
...
Dan disinilah Jay sekarang
Di depan sebuah perpustakaan kampus dengan mata yang menyorot lekat seseorang yang sedang duduk berdua dengan seorang pria berambut pink.
"Sajangnim ?"
Shit
Hampir saja Jay mengumpati seseorang yang tiba-tiba saja mengagetinya.
Ck, dan itu si botak tua bangka yang biasa Sunghoon katai
"Sajangnim untuk apa kemari ? Apa anda memiliki keperluan dengan...."
Masa bodoh, Jay malas mendengar basa-basi si penjilat itu. Yang menjadi fokus utamanya disini adalah dia yang harus segera bergerak untuk menarik Sunghoon dari Sunoo yang entah tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke wajah Sunghoon.
Sialan, apa yang si rambut pink itu mau lakukan.
Sret
Sunghoon seketika terlonjak kaget karena tiba-tiba lengannya di tarik paksa untuk berdiri.
"Kim Sunoo..."
Sunoo nampak sama sekali tidak kaget dengan kedatangan Jay, pria itu justru menyeringai dan menarik lembut tangan Sunghoon untuk berpindah ke sisinya.
"kau baru saja menyentuh kekasihku tuan Jay" ujarnya santai
Rahang Jay mengeras, kedua tangannya mengepal erat hingga buku-buku jarinya memutih. Apa katanya tadi ? Kekasih ?
"Gadis ini, gadis di sampingku ini sekarang kekasihku. Dia Park Sunghoon, bukan Park Sungyoon"
BUGH
Satu bogeman mendarat tepat di pipi Sunoo yang mana itu membuat Sunghoon seketika memekik dan memegangi tubuh Sunoo yang hampir oleng.
"Brengsek apa yang kau.... YA !"
Jay mengabaikan Sunghoon yang terus memberontak, yang terpenting dia hanya ingin menyeret Sunghoon agar ikut dengannya menjauh dari Kim Sunoo.
Bruk
"JAY PARK, BUKA PINTUNYA"
tidak perduli dengan apapun permintaan Sunghoon, Jay hanya terus mengemudikan mobilnya meninggalkan area kampus. Hingga saat mereka sampai di sebuah jalanan sepi Jay akhirnya menghentikan mobilnya namun tidak sampai membuka kunci pintu mobilnya, membuat Sunghoon semakin memberontak di kursi penumpang.
"JAY CEPAT BU..."
"Maaf"
Kalimat protes Sunghoon terpotong saat telinganya tiba-tiba mendengar kata maaf dari Jay.
Gadis itu menoleh dan mendapati Jay yang menghadap ke arahnya namun kepalanya nampak tertunduk pertanda ia memang sedang menyedali sesuatu.
"Maaf untuk perilaku dan kata-kata burukku waktu itu" sambung Jay. Pria itu perlahan mengangkat wajahnya untuk menatap Sunghoon yang kini juga menatapnya
"Maaf sudah melukaimu, aku-"
"Aku bukan Park Sungyoon" potong Sunghoon. Sebisa mungkin Sunghoon harus menahan air matanya yang entah kenapa rasanya ingin sekali keluar. Dia tidak suka jadi sensitif seperti ini.
"Aku Sunghoon"
"Aku tau..." sahut Jay, kedua matanya yang menyiratkan penyesalan masih menatap lekat Sunghoon "...aku tau, kau memang bukan Sungyoon. Kau -kau Sunghoon"
"Lalu kenapa ? Kenapa kau melakukan semua ini ? Karena aku mirip dengan Park Sungyoon ? Karena aku mirip dengan istrimu itu ? Karena itu kau memanfaatkanku ? Kau..."
"Kau Sunghoon, kau tidak pernah menjadi Sungyoon" potong Jay "kau akan tetap menjadi Sunghoon"
Suara Jay terdengar sangat lembut, Sunghoon bahkan baru mendengarnya. Tatapan pria itu juga terlihat sangat sayu..
"Sunghoon-a..."
Entah apa yang Sunghoon pikirkan, katakan saja Sunghoon gila karena nyatanya saat Jay mendekat dan membingkai salah satu pipinya, ia justru juga ikut mendekatkan kepalanya hingga mempersempit jarak di antara keduanya.
Cup
Ya, pada akhirnya bibir kedua kembali bersentuhan. Tidak ada paksaan tidak juga ada penolakan, semua terjadi begitu saja. Bahkan saat Jay mulai melumat bibirnya Sunghoon justru ikut membalasnya.
Cpk
Jay melepaskan pagutannya namun bukan berarti dia menjauhkan dirinya. Dalam jarak yang sangat dekat ia menatap Sunghoon yang masih menutup matanya.
"Aku mencintaimu..." bisik Jay. "...bukan sebagai Park Sungyoon, tapi Park Sunghoon"
000
"Hai sayang, kau lihat kan. Dia tidak benar-benar mencintaimu. Hanya aku yang benar-benar memujamu. Ah, aku sepertinya sudah bosan dengan warna rambut ini, bagaimana kalau aku menggantinya ? Nanti aku akan menggantinya dengan warna kesukaanmu, aku yakin nanti kau pasti akan langsung berpaling padaku. Iya kan sayang ?"
To be continue...
ADA YANG OLENG KE KIM SUNOO ?🤭