GHAZI ~ (END) Terbit

By tae_kim98

93.9K 5.7K 1.3K

#sicklit #teenfiction #sadstory ketika perubahan sikap tidak mampu untuk membawa semuanya kembali seperti dul... More

PROLOG
Visual ridels geng
1. adek laknat
2. awal keretakan ridels
3. berharap perhatian
4. vampire?
5. cukup gue
6.tutor arthur
7. ketika ali tau
8. harusnya jujur
9. kenapa harus mundur?
10. mungkinkah jatuh cinta?
11. bahkan belum memulai
12. kejutan berbalik
13. last fight
14. stop out?
15. pertandingan MMA terakhir
16. maaf untuk mundur
17. pergi
18. maaf
19. tidak di anggap
20. keras kepala
21. cantik
22. panik
23. pulang kampung
24. ingin tapi takut
25. terlalu boros
26. tawa ridels
27. ridels lagi
28. lebih keras dari pada batu
29. maaf pah
30. keputusan tepat?
32. kecewa
33. ikut ghazi
34. adik ridels?
35. amarah bryan
36. kondisi memburuk
37. tidak ada harapan?
38. pada akhir nya menyesal
39. kritis?
40. pergi?
epilog chap.40
41. terlambat
42. benar pergi?
43. kisah akhir (END)
no update
extra part (ghazi untuk acha)
DEKAP AZI
hiii

31. jangan bilang maaf

1.4K 99 8
By tae_kim98

🔥

"Apa maksud kamu?" Tanya romi karena bingung dengan pernyataan dari putra nya tersebut.

"Ghazi udah berhenti dari MMA, dan ghazi juga udah mundur sebagai ketua the ridels pah" ujar ghazi membuat romi menatap putra nya tersebut tidak percaya lalu tanpa sadar mulai tersenyum tipis.

"Papa suka dengan semua semua keputusan kamu, tetapi semua hal itu tidak mungkin mempengaruhi kuliah kamu kan ghazi?" Ujar romi lagi bertanya dengan sedikit pelan kali ini.

"Ghazi hanya ingin istirahat sejenak dari semua aktivitas pah, ghazi mohon beri ghazi izin" ujar ghazi memohon kepada papa nya tersebut.

"Papa sudah menghadap dekan kamu, dan berkas SO kamu sudah papa cabut dan kamu harus kembali mulai besok. TIDAK ADA BANTAHAN!!" ujar romi dengan tegas.

"Pah reno mohon! Kasih ghazi sedikit istirahat pah karena kondi. ."

"Baik pah, ghazi akan kembali. ghazi akan ikuti semua perintah papa. Maafin ghazi karena udah menimbulkan semua keributan ini" ujar ghazi cepat memotong perkataan reno sebelum abang nya tersebut mengatakan segala nya.

Romi mengangguk sembari tersenyum tipis lalu mulai beranjak dari sofa membuat ghazi, reno dan juga regan ikut bangkit.

"Antar papa pulang regan sekalian kalian katakan kepada sopir papa untuk segera pulang karena papa ada jadwal visit pasien malam ini" ujar romi pada regan dan setelah itu langsung berbicara kepada ghazi dan juga reno.

"Iya pah!!" Jawab ghazi.

"Dan satu lagi, papa senang dengan semua keputusan kamu ghazi. Tetap fokus pada kuliah mu dan jaga kesehatan" ujar romi lagi membuat ghazi tidak mampu menahan senyumnya dan mulai tersenyum senang mendengar kata-kata yang keluar dari bibir sang papa.

"Hal itu bahkan bukan kalimat pujian
Tetapi ghazi bahagia ketika papa mengatakan hal itu untuk ghazi..

Makasih pah!!"

"Lo bilang apaan zi?" Tanya arlan yang sedang melepaskan sarung tinju di ke dua tangan nya begitu pula vanno.

Mereka saat ini sedang berada di ruang latihan dengan ghazi, bisma, andra, ali, roki dan juga ravi sebagai penonton. Sedangkan bryan di antara arlan dan juga vanno sebagai wasit.

"Gue gak jadi SO lan, surat permohonan stop out gue di tolak. Lebih tepat nya udah dicabut" ujar ghazi menjawab pertanyaan dari arlan yang terlihat sangat penasaran.

"Kok bisa sih zi" tanya ravi kali ini.

Arlan dan juga vanno turun dari ring lalu mulai duduk di lantai sembari mengelap keringat mereka menggunakan handuk kecil berwarna hitam yang sebelum nya di lemparkan oleh roki.

Sedangkan bryan, ia malah permisi untuk pergi ke toilet padahal ia juga penasaran akan jawaban dari ghazi.

"Dekan fakultas ngelaporin semuanya ke bokap gue rav, gue lupa kalo pak dekan juga dokter spesialis di rumah sakit bokap gue" jawab ghazi sembari menghela nafas kasar.

"Dekan kalian ember banget zi, mau gue pukul mulut nya" ujar roki kesal.

"Mulut lo kurang ajar, kaya sampah!!" Ujar andra sembari memukul mulut sahabat nya tersebut dengan keras karena roki yang berbicara tanpa berfikir terlebih dahulu.

"Bokap lo ndra? Kok lo yang protes sih sat" ujar roki lagi karena tidak terima menerima pukulan dari andra.

"Mulut lo terlalu lincah rok, ntar ke gep nangis" ujar andra lagi.

"Gue kesel ndra, tuh dekan gak tau aja gimana kondisi ghazi. sialan emang" ujar roki lagi tanpa perduli pada andra dan sahabat nya yang lain membuat andra hanya bisa menghela nafas nya kasar

"Beneran di cabut zi, lo gak jadi Stop Out? Ini udah semester 6 zi! Lo butuh istirahat penuh. terlebih lagi lo harus check up rutin" ujar ali dengan nada khawatir karena takut akan kondisi ghazi yang sering tidak stabil.

"Mau gimana lagi al, bokap gue kalo udah buat keputusan gak akan mungkin dia tarik lagi. Gue harus balik kuliah kaya biasa" jawab ghazi lirih.

Ali menghela nafas pelan, begitu pula dengan anggota ridels yang lain.

Semua orang menatap ghazi dengan sendu karena tidak bisa berbuat apa pun untuk sahabat mereka kecuali support.

Tubuh ghazi semakin hari semakin kurus, rambut nya yang semakin hari semakin menipis akibat efek dari kemoterapi membuat nya semakin terlihat bahwa ia tidak baik-baik saja.

Bahkan...

Lingkaran hitam di bawah mata nya terlihat jelas menandakan bahwa ia kesulitan untuk tidur semalaman.

"Maafin kita semua ya zi!" Ujar arlan lirih.

"Apaan sih lan! Apa yang perlu gue maafin, letak perbuatan salah kalian dimana? Please. bisa kan jangan buat gue bingung dengan sikap dan pertanyaan kalian" ujar ghazi menjawab arlan dengan sedikit kesal.

"Maaf karena gak bisa bantuin dan cari solusi buat lo zi, kita semua terlalu bodoh karena gak bisa bantu buat menyelesaikan masalah lo" ujar bryan kali ini yang baru saja selesai dari toilet namun masih mendengarkan perdebatan anggota ridels yang lain.

Karena letak toilet memang berada tidak jauh sehingga  apa yg ridels katakan masih terdengar jelas di telinga nya.

Ghazi tertawa pelan mendengar kalimat maaf yang keluar dari bibir arlan dan juga bryan.

"Udahlah bray. gak ada yang perlu di permasalahin, semua yang terjadi bahkan di luar jalur kendali gue, apa lagi kalian" jawab ghazi.

"Jangan pernah ngerasa kalo kalian itu bersalah karena semua yang terjadi di luar kendali kita semua. Dan kalian juga tau kan gimana benci nya bokap gue sama ridels? Yang ada! Kalian semua bakal di suntik mati sama bokap gue" jawab ghazi panjang lebar lalu mulai tertawa pelan.

"Bisa-bisa nya lo becanda disaat kaya gini zi, padahal kan wajar kalo kita semua peduli sama lo" ujar bryan lagi dengan pelan.

"Salah ya kalo gue nyoba buat cairin suasana! Maaf bray karena gue gak bisa ngertiin perasaan kalian. Gue cuma mau kalian bersikap seperti biasanya karena gue gak mau kalian kaya bang reno yang selalu takut" ujar ghazi lirih dan senyum nya pada akhir nya luntur.

"Bang reno?" Tanya roki heran.

"Bang reno hidup di penuhi dengan rasa takut!! Takut akan kondisi gue yang tiba-tiba nge drop, takut fungsi hati gue rusak sepenuh nya, takut gak mendapatkan donor hati buat gue"

". . . ."

"Lebih tepat nya, dia takut kalo gue akan pergi untuk selama nya" lanjut nya lagi dengan pelan.

"Ghazi.."

"Capek van, capek banget ngejalanin hidup gak seperti orang normal pada umum nya, yang gak perlu minum obat setiap hari, gak takut makan-makanan yang gue pengen dan gak perlu terima tranfusi darah secara rutin" ujar ghazi dan terdengar semakin lirih di akhir kalimat nya.

Bisma perlahan mendekat lalu memeluk ghazi dengan lembut mencoba memberi ketenangan kepada sahabat nya itu dan juga memberi isyarat bahwa semua akan baik-baik saja.

Namun...

Bukan nya tenang, sahabat nya itu malah terisak lalu dengan cepat pula menghapus nya dengan kasar menggunakan ujung telapak tangan nya.

"Ada kita semua zi, kita semua selalu support lo. Yakin, Semua nya akan baik-baik saja dan lo akan segera sembuh lalu kembali jadi ketua ridels" ujar bisma pelan dan menepuk bahu sahabat nya itu dengan lembut

"Awalnya seperti itu bi!"

TBC

🔥NEXT or NO?🔥

Continue Reading

You'll Also Like

451K 36.4K 49
•The missing piece of Alea Jacta Est• Selamat datang di pertunjukan paling spektakuler. Anda tak akan pernah tau topeng mana yang asli. Anda tak akan...
19.5K 2K 90
"Kenapa selalu aku yang disalahkan. Kenapa semua orang membenciku. Kenapa, Tuhan!" "Kenapa aku terlahir dengan takdir yang tak pernah mendapatkan ke...
9.2K 646 6
Reno, siswa laki laki kelas 2 SMA sekolah negeri elit ternama. Ia mengidap penyakit jantung sejak lahir. Tetapi Regan, sang kakak yang hanya beda set...
8.3K 772 22
sederhana,kisah dua kakak adik kembar yg memiliki banyak perbedaan. Perbedaan nasib yg membuat mereka sengsara. Masalah yg hadir dalam hidup mereka p...