Hallo
.
.
.
Happy Reading
•••
Jam 23.45 Akhirnya David dan para saudara-saudarinya telah sampai di masion milik David.
"Udah sekarang masuk kamar ganti baju kalian tidur, gak ada begadang paham!" ucap David kepada Adek-adek nya.
"Ho'oh Bang udah ngantuk kita semua pengen turu," ucap Kenzo menyahut ucapan David.
"Yauda sana masuk kekamar masing-masing," ucap David yang memerintahkan adek-adek untuk beristirahat.
"Good night Abang-abang," ucap Nada, Joe, Alia, Vellyn, Alza, Kendra.
"Good night too Adekku yang cantik dan Adekku yang ganteng," ucap David, Lion, Zergan, Kenzo, Naren, dan Kasa.
Keenam adek David yang berpamitan tadi pun langsung masuk ke kamar nya masing-masing.
"Vid, gua turu ngantuk," ucap Lion berpamitan kepada David.
David pun menggangguk dan berdehem sebagai jawaban.
"Sok cool amat dah Lo Bang," ucap Naren kepada David.
David yang mendengar ucapan Naren pun langsung memberikan tatap tajam kepada Naren.
"Njir, hayo loh Naren Bang David marah," ucap Angkasa menakut-nakuti Naren.
"Sialan," umpat Naren kepada Angkasa
"Wow bagus ya biasa kasar gitu ngomong nya lu," ucap Lion kepada Naren sembari menatap tajam Naren.
"Sekali lagi Abang denger kalian kasar abang tarik fasilitas kalian semua selama 3 hari!" ucap David memberi peringatan kepada adek-adeknya.
Zergan,Kenzo,Naren,dan Kasa yang mendengar itu pun meneguk Saliva dengan susah payah, pasalnya apapun ucapan David ataupun Lion tidak pernah main-main.
"Njir kagak lagi jangan tarik fasilitas gue, maaf Bang gue salah jan tatap gue kayak gitu lu berdua berasa mau di makan harimau gue liat nya," ucap Naren menjawab ucapan David sembari meminta maaf.
David pun berdehem,"Sekarang tidur!" ucap David.
"Iye Bang yauda kita mau turu, good night," ucap Kasa mewakili sang saudara yang lain untuk berpamitan kepada David dan Lion.
"Good night too," ucap David dan Lion secara bersamaan.
Keempat adeknya tadi pun berjalan kekamar mereka masing-masing.
"Yauda sana lu turu Lion," ucap David kepada Lion.
"Hm," ucap Lion berdehem sembari berjalan kearah kamarnya.
David pun melanjutkan langkah nya menuju kekamar nya untuk tidur.
David pun masuk ke kamar nya dan mengganti pakaian nya, setelah selesai akhirnya David langsung beristirahat.
•••
Di Masion Altezza
Pukul 04.45 pagi Nara pun terbangun dari tidurnya ia pun melihat kearah nakas untuk melihat jam berapa sekarang.
"Jam berapa sih," ucap Nara bertanya kepada dirinya sendiri "Oalah udah jam 04.45 tah, yaudah lah mau bangun mandi, terus masak sarapan," ucap nara kepada dirinya sendiri.
Nara pun turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi, setelah 15 menit akhirnya Nara pun selesai ia pun keluar dari kamar mandi.
Setelah selesai pun akhirnya Nara berjalan menuju kaca yang ada dikamarnya."Baju nya lucu," ucap nara sembari tersenyum dan yang melihat penampilan nya di kaca kamarnya dengan outfit serba hitam nya.
"Nara mau turun deh, mau masak buat sarapan," ucap Nara sembari berjalan turun kelantai satu.
Baru beberapa langkah Nara berjalan ia pun terhenti karna mendengarkan pembicaraan seorang penjaga Masion yang sedang menelepon."halo, perintah tuan sudah saya laksanakan tadi malam tuan," ucap penjaga di Masion itu kepada orang dibalik telpon.
"Good, saya tunggu kabar selanjutnya," jawab orang ditelpon itu sembari penjaga itu langsung mematikan telpon nya.
Nara yang mendengar pembahasan pembicaraan mereka tadi pun hanya beroh ria dan tertawa kecil, "so stupid you bastard!" Ucap Nara pelan.
Penjaga tadi pun akhirnya pergi dari tempat dia menelepon seseorang itu.
Nara pun melanjutkan langkah nya menuju kedapur untuk memasak.
"Okei kita masak sup ayam sama opor ayam," ucap Nara.
Nara pun memotong semua bahan-bahan nya,"tak tak tak tak," suara pisau berbunyi.
Setelah selesai mempersiapkan bahan-bahan Nara pun langsung memasukkan sayuran sup kedalam panci sembari menunggu Nara pun sambil memasak opor ayam.
Setelah 45 menit bergelud di dapur dengan bahan-bahan masakan akhirnya makanan nya sudah siap dihidangkan, "hufttt, akhirnya selesai,"ucap nara bersyukur masakannya sudah selesai.
Tak lama kemudian para Abang-abang dan Queen pun turun.
"Nara, sudah bangun? Bangun pukul berapa kamu de?" ucap Marvel menyapa sembari bertanya kepada Nara.
"Nara bangun jam 04.45 abang, oh iya tumben kalian udah bangun masih pagi padahal," Nara pun menjawab pertanyaan Marvel dan Nara pun bertanya kembali kepada Marvel.
"Gimana ga bangun Dek lu masak harumnya sampe ke kamar apa kaga bangun, bela-belain mandi gua buat makan masakan lu," ucap El yang berceros kepada nara.
"Mending makan dari pada ribut," ucap Ezza mengajak saudara nya untuk sarapan.
Mereka semua pun menggangguk menyetujui ajakan Ezza, mereka pun berjalan ke arah meja makan dan makan bersama.
"Enak banget anjir opornya suka gue betegee sampai gue nambah gini," ucap Queen setelah makan 3 piring.
Nara pun terkekeh kecil," makan aja yang banyak Queen,"ucap Nara.
Abang-abang pun hanya tertawa kecil melihat tingkah Queen dan Nara.
"Abang, Nara izin keluar ya," ucap Nara meminta izin untuk keluar kepada Abang-abang nya.
Dirga pun menoleh dan bertanya kepada Nara,"ingin kemana? Bersama siapa?" tanya Dirga kepada Nara.
Nara pun menjawab pertanyaan Dirga,
"Ada yang mau Nara beli abang Nara juga sama supir kesana nya," ucap Nara.
"Ah baiklah, nanti kabarin abang jika ingin kami jemput," ucap Dirga.
"Queen ikut?" Tanya Nara kepada Queen.
"Kaga gue mo disini aja gapapa ya Nar?" Ucap Queen menolak halus ajakan Nara.
"oalahh okeiii gapapa aman kok," ucap Nara.
"Yaudah bang Nara pamit ya udah selesai makan juga ini Nara keluar dulu ya," ucap Nara berpamitan dengan saudaranya.
"Ok hati-hati Dede," ucap Ezza
"Be careful Princess," ucap Marvel
"Kabari abang atau yang lain kalau ada apa-apa. Ucap Dirga
"Tiati ya cil bocil gue," ucap El
"Iya aabang, yauda Nara permisi dulu Papayy ," ucap Nara
"Hati-hati sayang," sahut mereka Dirga,El,Marvel, dan Ezza.
"Queen masih capek istirahat aja ya dek kekamar tidur aja," ucap Marvel kepada Queen.
"Iya bang, yaudah Queen ke kamar dulu," ucap Queen sembari berpamitan.
Mereka semua pun menggangguk.
Ezza pun berjalan mengambil kotak yang ia temukan tadi malam dan menyerahkan kepada saudaranya.
"ANJING! TEROR TEROS SAMPE GUE MAMPUSIN NTAR,"ucap El yang geram.
"Wow ingin bermain rupanya," ucap Dirga sambil bersmirk.
"Siapa penghianat nya?" Tanya Marvel kepada saudaranya.
Mereka pun saling menatap satu sama lain bingung dengan semua teka-teki yang diberikan oleh musuh bebuyutan nya karna teka-teki kali ini sangat susah untuk dipahami oleh mereka.
Sementara itu Nara tengah asik menikmati perjalanannya, tak disangka ternyata sang supir yang mengemudikan mobil itu melirik Nara melalui spion mobil sembari ia bersmirk.
Nara yang sadar akan hal itu dari tadi pun hanya pura-pura tidak tahu, "you will lost bastard!" ucap Nara dalam hati sembari bersmirk di balik rambut yang menutupi wajahnya.
Mobil pun tiba-tiba terhenti dan sang supir pun berkata bahwa mobil yang mereka tumpangi mengalami kendala,
"Maaf Nona perjalanan kita tidak bisa dilanjutkan karna mobil yang kita tumpangi tiba-tiba mengalami kendala," ucap sang supir.
Nara pun berdehem sebelum menjawab,"Really? atau kau ingin mencoba bermain-main dengan ku dengan cara berkhianat?" Ucap Nara membentak sang supir.
"Rupa nya kau sudah mengetahui nya, Nona kecil mari saatnya kau untuk mengakui kekalahan mu Nona," ucap sang supir sembari mengarahkan pistol dikepala Nara.
Nara pun bersmirk dan berkata,"Teknik cara kau memegang senjata sangat buruk Tuan," ucap Nara mengejek sang supir.
Sang supir yang kesal pun langsung menarik Nara keluar mobil agar bisa menyiksa Nara.
Nara pun hanya membiarkan sang supir menarik nya keluar,"So crazy," ucap Nara dalam hati.
Terjadilah perperangan antara mereka berdua.
Sang supir yang tak mau kalah pun akhirnya mencoba menembak Nara tapi nihil tidak dapat membuat Nara tumbang tembakan dari musuh itu hanya mengenai tangan Nara.
"Sudah ku bilang ilmu mu itu kurang sialan!" Ucap Nara kepada musuh itu.
Nara pun beralih mengambil sesuatu disepatunya, Nara mengambil sebuah belati kecil yang sudah dirancang khusus untuk nya,"Your only two choices are you die or I will torture you" ucap Nara yang tidak main-main.
Nara pun langsung menyerang musuh secara bruntal berulang kali musuh itu melukai Nara hanya terkena sedikit saja.
Musuh pun langsung menggores tangan Nara menggunakan pisau lipat yang ia bawa "srettt," suara goresan di tangann Nara yang begitu dalam.
Nara pun mencoba menetralkan dirinya ia pun bangkit dan menyerang musuh dengan pistol yang ada didekatnya,
Dor dor
suara tembakan yang dikeluarkan Nara untuk menyerang musuh dengan dua peluru yang mengenai tangan dan perut musuh.
"Kau belum tau bagaimana aku Tuan jadi jangan coba-coba untuk bermain-main dengan ku atau pun Abangku karena kau tidak tau nanti nya apa akibat dari permainan yang kau mulai," ucap Nara dengan musuh yang sudah mulai tidak sadar kan diri.
Kondisi Nara pun di penuhin darah di baju dan luka sobek ditangan nya akibat tembakkan dan luka gores tadi.
"Ck, sialan lemah banget gue," batin Nara.
Sementara itu David, Lion dan Zergan baru pulang dari supermarket setelah membeli beberapa bahan untuk di Masion mereka.
"Bang, bang liat dah dia kayak Adeknya temen lu yang tadi malam," ucap Zergan sembari menunjuk kearah luar jendela mobil.
David dan Lion pun melihat kearah yang ditunjuk oleh Zergan,"Dia kan?" Ucap Lion terhenti karna David langsung menyuruh nya turun.
"Gausah banyak omong ayo turun!" Ucap David kepada Lion dan Zergan.
Akhirnya mereka pun turun dan benar orang yang mereka lihat itu adalah Nara adek dari teman baik David.
"Nara, kenapa bisa gini?" ucap David yang bingung tentang kejadian ini dan rasa khawatir kepada nara.
"Biar gue yang gendong bawa kemobil kita bawa ke RS, lu kabarin temen lu Vid," ucap Lion.
David pun mengangguk dan segera menelepon El untuk memberi tau tentang Nara.
Lion pun langsung membawa Nara ke mobil," Zer lu bawa mobilnya," ucap Lion kepada Zergan.
"Ok Bang," sahut Zergan.
Sementara itu di Mandi Altezza, mereka tengah sibuk berkutat dengan laptopnya dan El pun berhenti mengerjakan sesuatu karna ada suara telpon dari handphone nya
"Tumben bener David telpon gue," ucap El didepan saudara nya.
Tringg tringg tringg
Suara panggilan telpon masuk.
El pun mengangkat telpon dari David.
"Eyyo, naon Vid tumben nelpon nih ada paan kangen lu ma gue?" Ucap El menyapa David sembari bercanda dengan David.
"Kaga, lu cepet ke Rumah Sakit Internasional City El ajak saudara lu, tadi gue nemuin Adek lu Nara bersimbah darah dijalan sepi gue bawa dia ke RS lu cepet kesini," ucap David.
El pun terdiam mendengar ucapan David," Ok thanks gue sama yg lain otw vid titip Adek gua dulu, gue matiin callnya," sahut El dengan rasa khawatir marah yang berkecamuk.
"Kita ke RS sekarang Nara di temuin David bersimbah darah dijalan sepi," ucap El.
Mereka pun terkejut mendengar ucapan El, "udah gua duga bakal gini!" Ucap Marvel yang marah.
"GALAA KESINI LO SEKARANG!" ucap Marvel memanggil Gala dengan emosi.
"Kunaon Bang?" Gala pun bingung kenapa dengan mereka.
"Suruh anggota lacak keberadaan terakhir Nara sebelum di RS jemput supir yang udah bawa Nara tadi bawa ketempat biasa!" Ucap Marvel kepada Gala.
"Nara kenapa? Nara kenapa bangsat?" Ucap gala yang khawatir.
"Lu kerjain apa yang disuruh sama Marvel nanti gue sharelock dimana Nara di rawat," ucap El kepada Gala.
Gala hanya bisa menggangguk patuh dan segera menghubungi anggota nya.
"Berangkat sekarang!" Titah Dirga.
"Zer bawa mobilnya cepetan dikit gue takut ini kenapa-kenapa ntar," ucap David.
"Iya Bang bentar lagi sampe," ucap Zergan.
Akhirnya mereka bertiga pun sampai di Rumah sakit dan segera membawa Nara ke UGD untuk ditangani lebih lanjut.
"Suster, Suster tolong Bankar nya," ucap Zergan kepada Suster.
"Mari, mari silahkan ini Bankarnya kami permisi dulu silahkan tunggu disini," ucap suster sembari menyuruh untuk segera meletakkan pasien di Bankar dan suster pun mendorong Bankar kearah ruangan UGD.
David, Lion,dan Zergan pun akhirnya menunggu di depan pintu ruangan UGD.
"Semoga dia ga kenapa-kenapa,"ucap David.
"Amin," ucap Lion dan Zergan.
David pun memberi kabar kepada El melalui chat bahwa Nara ada diUGD
Mereka pun bergegas kerumah sakit.
El pun membawa laju mobil dengan kecepatan 180km/jam dengan perasaan campur aduk dia pun membawa mobil dengan kecepatan tinggi.
"El, pelan-pelan bawa mobilnya El kasian Queen ketakutan gara-gara lu bawa mobil kayak orang kesetanan," ucap Marvel memperingati El.
"Please,serem amat bawa mobilnya gue gak mau kenapa-kenapa please gue mau ketemu Haruto sama Taehyung help me ayang," ucap Queen dalam hati.
Setelah perjalan selama 15 menit dengan kecepatan tinggi tadi akhirnya mereka pun sampai di Rumah Sakit Internasional City dan segera memarkirkan mobil.
"UGD," ucap El singkat.
Mereka semua pun melangkah berjalan dengan cepat kearah UGD
"Vid Adek gua mana," ucap El bertanya kepada David setelah sampai di depan UGD.
"Lagi ditangani sama dokter El sabar dulu duduk kalian," ucap David menjawab pertanyaan El sembari menyuruh mereka untuk duduk.
Dirga, Marvel, Ezza, dan Queen pun duduk sembari menetralkan perasaan mereka.
El sedari tadi hanya mondar-mandir tidak karuan sebab khawatir dengan kondisi Nara.
"Dek, lo kuat Dek jangan sampai lo kenapa-kenapa gue mohon bertahan ntah gimana kalo dia tau sekarang lo di RS gini Dek gue siap tanggung konsekuensi dari dia karena gua udah lalai jaga lo Nara," ucap El dalam hati.
Akhirnya setelah 30 menit penangganan dari dokter kepada Nara pun selesai, dokter pun keluar dari ruangan.
"Dok, gimana keadaan adek saya?" Tanya El kepada dokter.
"Pasien mengalami pendarahan yang cukup parah akibat ada luka sayatan dibagian tangan yang cukup dalam dan di bagian perut pasien ada lebam, saat ini pasien harus dirawat secara intensif dan pasien juga kekurangan banyak darah," ucap Dokter menjelaskan kondisi Nara.
Mereka semua pun terdiam setelah mendengarkan perkataan dokter.
"Stok golongan darah B di rumah sakit ini sedang kosong apa apa ada pihak keluarga yang bersedia mendonorkan darah?" ucap dokter menjelaskan kepada mereka sembari bertanya.
"Saya dok," ucap El dengan cepat.
"Mari ikut saya," ucap dokter.
El pun mengikuti dokter untuk melakukan transfusi darah kepada Nara.
"Baiklah sudah selesai tuan, tetaplah di sini jangan terlalu banyak gerak terlebih dahulu saya permisi dulu ingin mengchek keadaan Nona Nara," ucap dokter kepada El.
El pun hanya mengangguk.
Sementara itu ada sosok yang memperhatikan Nara "Kamu ga boleh kenapa-kenapa Nara," ucap seseorang di balik jendela ruang rawat Nara dan melihat Nara yang terbaring lemah sosok ini pun meneteskan air mata ketika melihat Nara seperti ini.
Tak lama setelah itu Gala dan beberapa anggota datang kerumah sakit setelah sudah selesai melakukan tugas yang diminta oleh Marvel tadi.
"Bang, Nara mana? Keadaan dia gimana?" Ucap Gala bertanya kepada beberapa orang yang ada di sana.
"Nara masih belum sadarkan diri," ucap Ezza menjawab pertanyaan Gala.
"Lu udah bawa dia ketempat biasa?" Ucap Marvel kepada Gala.
"Aman bang setelah gua sama yang lain paksa dia untuk ngaku akhirnya dia ngaku juga," ucap Gala.
"Ok biar gue yang urus nanti,"ucap Marvel sembari bersmirk.
David, Lion, dan Zergan pun akhirnya berpamitan kepada mereka,"Gue sama Adek gue balik dulu ya nanti malam kita kesini lagi," ucap David mewakili sang adek.
"Iya David, terimakasih banyak maaf telah merepotkan kalian," ucap Dirga.
"Sama-sama sans aja gapapa,yauda kita bertiga pamit dulu," ucap David dan melangkah berjalan keluar diikuti Lion dan Zergan.
Dirga pun menggangguk.
"Gal, suruh 3 anggota kawal David dari jauh gue gak mau mereka jadi target," ucap Marvel memerintahkan kepada Gala.
"Ok bang siap," ucap gala dan ia pun langsung memerintahkan anggota nya .
David, Lion,dan Zergan pun langsung masuk ke mobil dan David pun Membawa laju mobil dengan kecepatan sedang, "Kenapa dia bisa kayak tadi ya?" Ucap David bertanya kepada Lion dan Zergan.
"Gak tau juga gue bang parah banget dah asli, nasib supir nya tadi gimana?" Ucap Zergan kepada David.
"Ntah lah Dek Abang juga ga tau tapi supir tadi kayak nya yang menyerang Nara duluan," ucap David kepada Zergan.
"Udah yang penting Nara gak kenapa-kenapa kita doain aja dia," ucap Lion kepada Zergan dan David..
Zergan dan David pun menggangguk.
"Gak masuk akal sama sekali menurut gue kalo ga ada sesuatu, gak akan ada pertarungan kayak tadi apalagi dua-duanya saling terluka satu sama lain apa ada dendam dari salah satu diantara mereka?" ucap David dalam hati.
"Sebenarnya mereka ada masalah dengan orang atau gimana sih kenapa bisa sampe bruntal gitu," ucap zergan dalam hati.
"Ada yang ga beres apa mereka mafia?"ucap Lion bertanya di dalam hati sembari melamun.
"Pada ngelamun ntar kemasukan setan" ucap David.
"Ah, anj- bikin kaget lu," ucap Lion yang terkejut dengan ucapan David.
"Tau Lo bang," ucap Zergan yang juga terkejut.
David pun hanya ber oh ria saja.
Setelah 30 menit akhirnya mereka sampai di Masion David,"Turun jangan lupa bawa belanjaan," ucap David kepada Lion dan Zergan.
Lion dan Zergan pun mengangguk sebagai jawaban.
"Abang udah pulang guys," ucap Alia berteriak kepada saudara-saudarinya.
"Hi, Dek ayo masuk Dek,"ucap David kepada Alia.
"Iya bang, eh bang Lion kenapa kok baju Lo berdarah gitu bang?" Ucap Alia yang bingung melihat baju lion ada bercak darah.
"Engga papa dek," ucap Lion sembari berjalan masuk ke Masion.
Lion pun masuk kedalam masion dan memanggil Kenzo dan Naren, "Kenzo Naren bantu abang angkat beberapa barang belanjaan di mobil," ucap Lion kepada Kenzo dan Lion.
Kenzo dan Naren yang di panggil pun langsung mendatangi Lion,"Iya Bang bentar, btw lu kenapa anjir berdarah gitu," ucap Kenzo bertanya setelah melihat baju lion yang ada bercak darah.
"Engga papa Dek, tadi Abang sama David Zergan gak sengaja liat Nara yang adeknya temen David tadi malam dijalan sepi luka bersimbah darah terus tadi kami antar kan ke RS makanya kami baru kembali sekarang nanti malam kami mau kembali ke RS jenguk Nara kamu sama yang lain jaga Adek-adek," ucap Lion menjelaskan kejadian tadi dan menyuruh Kenzo dan Naren untuk menjaga Adek-adeknya.
"Anjir baru tadi malam ketemu loh dia baik-baik aja," ucap Joe yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka.
"Iya bener," ucap Nada.
"Terus dia sekarang gimana Bang?" Tanya Joe.
"Dia engga papa cuma dia belum sadarkan diri aja," ucap Lion kepada Joe.
"Syukurlah kalo gapapa," ucap Joe
"Kalo Lo mau jenguk dia ajak kita semua Bang," ucap Nada.
"Iya Adekku, yauda Abang mau mandi dulu ya," pamit Lion kepada Adek-adeknya.
"Iya Bang," ucap mereka.
Kenzo dan Naren pun keluar untuk mengambil barang di mobil,"Lo bawa itu sana Ren," ucap Kenzo kepada Naren.
"Kaga apa-apaan Lo aja sana gue kagak mau," ucap Naren.
Akhirnya mereka pun adu mulut akibat tidak ingin membawa ikan lele karena geli.
"REN LO NGALAH NAPA SIH ANJIR," ucap Kenzo.
"Gue kagak mao Ken, Lo lah ngalah Lo kan Abang," ucap Naren yang tenggil.
Zergan yang mendengar keributan di luar Masion pun keluar,"Ada apaan sih," ucap Zergan .
"Tau tuh Kenzo gue kagak mau bawa ikan lele malah disuruh bawa," ucap Naren mengadu kepada Zergan.
"Dih gue juga kagak mao bawa ikan lele anjir gue geli," ucap Kenzo kepada Zergan.
"Bang David bang sini dah bang liat Kenzo sama Naren," ucap Zergan yang berteriak memanggil David.
David yang sedang asik menaruh belanjaan didapur pun akhirnya terhenti karna zergan memanggil nya ia pun melangkah berjalan keluar.
"Kenapa Zer?" Tanya David.
"Tuh liat bang mereka gak mau bawa ikan lele geli katanya," ucap zergan sembari tertawa kecil.
"Ken," ucap David sambil menatap tajam Kenzo.
"Yaudah dah gue yang bawa," ujar Kenzo.
Baru beberapa langkah ia berjalan ia pun terpleset karna terinjak sendal Naren dan otomatis Naren pun ikut jatuh akibat ditarik oleh Kenzo.
"Dughhh ," suara belanjaan dan mereka pun terjatuh .
"WOY LAH BANG TOLONGIN GUE GELI SAMA LELE ANJ," ucap Naren saat melihat lele yang masih hidup berserakan disekitar dia yang jatuh.
"WOY BANG," ucap Kenzo meminta tolong.
David dan Zergan pun tertawa puas melihat mereka kelimpungan karna geli dengan ikan lele.
"Makanya Ken, Ren hati-hati," ucap zergan sembari tertawa.
David pun berhenti tertawa dan menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Kenzo dan Naren.
Lion yang sudah selesai mandi pun berjalan kearah ruang tamu tetapi dia mendengar suara di luar ia pun berjalan ke luar dan Lion pun terkejut melihat Kenzo dan Naren kelimpungan akibat ikan lele.
"Astaga Kenzo Naren!" Ucap Lion.
"BANG TOLONG BANG GUE SAMA KENZO GELI SAMA LELE JANGAN LO PADA SURUH TANGKEP INI LELE GUE KAGAK MAU," ucap Naren kepada Lion.
Lion pun kesal melihat kelakuan Adek-adek nya yang geli dengan ikan lele,"Astaga Dek kalian ini kenapa sih," ucap Lion.
"Alia, kesini ," ucap Lion memanggil adeknya.
Alia pun berjalan keluar,"Kenapa Bang?," ucap Alia bertanya kepada Lion.
"Kamu bisa nangkep lele kan dek?" tanya Lion.
"Bisa bang kenapa?" ucap Alia kepada Lion.
"Nah itu liat dua abang mu itu geli sama ikan lele kamu tangkep lele nya ya abang udah mandi soalnya nanti abang kasih uang jajan" ucap Lion kepada Alia.
"Pftttt-kasian bener, yauda Bang gue tangkepin ntar kasi uang jajan ok," ucap Alia.
"Iya dek," ucap Lion.
"Yauda Kenzo Naren kalian mandi sana bau lele," ucap Zergan kepada Kenzo dan Naren.
"Nyeh awas lo Bang gue tabok ntar," ucap Naren.
Kenzo dan Naren pun masuk lewat pintu samping Masion.
"Bang gue bantuin Alia tangkep lele nya ya," ucap Zergan kepada Lion dan David.
"Iya Zer gih bantuin, Abang mau mandi Lion lu terusin beres-beres didapur ye" ucap David.
"Hm," ucap Lion.
"Ok," ucap David sembari berjalan masuk menuju kamar untuk mandi.
"Yauda Abang mau kedapur ya," ucap Lion kepada Alia dan zergan.
"Iya Bang," ucap Alia dan zergan bersamaan.
Lion pun masuk kedalam Masion menuju dapur.
Setelah 20 menit akhirnya Zergan dan Alia selesai menangkap lele.
"Udah kelar Dek, mandi sana" ucap Zergan memerintahkan Alia untuk mandi.
"Ho'oh Bang gue duluan ya tolong bawaain ya Bang," ucap Alia kepada Zergan sembari berpamitan masuk.
"Iya Dek," ucap Zergan.
Zergan pun membawa masuk baskom dengan ikan lele kedalam Masion.
Internasional hospital city
Hari pun berganti malam dan belum ada tanda-tanda Nara akan sadar.
"Dir, lo ada hubungin dia kabarin soal Nara?" ucap Marvel.
"Tidak saya belum ada menghubungi nya," ucap Dirga kepada Marvel.
"Bagus lah nanti dulu kita liat sampai besok kalo Nara belum sadarin diri kita bawa dia ke LN untuk pengobatan lebih lanjut," ucap Marvel.
"Dok, pasien bisa di jenguk?" Ucap El bertanya kepada dokter.
"Bisa tuan, ingin menjenguk nya?" Ucap dokter.
"Iya saya mau jenguk dia," ucap El.
"Mari saya bantu tuan keadaan anda belum stabil," ucap dokter sembari membantu El.
"Iya dok, terimakasih" ucap El.
"Sama-sama tuan El," ucap dokter tersebut.
El pun keluar diantarkan oleh dokter.
"El lu udah nggak papa?" Tanya Ezza.
"Udah gapapa lagian cuma transfusi darah," ucap El kepada Ezza.
"Syukurlah,lu mau kemana?" Ucap Ezza bertanya kepada El.
"Izinin gua jadi orang yang pertama jenguk Nara," ucap El memohon.
"Iya El silahkan," ucap Ezza.
El pun masuk ke ruang perawatan Nara dan duduk disebelah bankar Nara.
"Dek, bangun yuk Abang kangen Dek" ucap El dengan suara lemah tak dikira air mata El pun terjatuh sendiri nya.
15 menit berlalu El pun hanya bisa menatap Nara yang terbaring lemah ada rasa sakit dihatinya melihat keadaan Nara sekarang.
"Cepet sadar ya Dek Abang sama yang lain kangen kamu," ucap El sembari mengecup kening Nara.
El pun ingin meninggalkan Nara keluar tetapi terhenti karena Nara memanggil nya.
"A-abang," ucap Nara dengan lemah.
El pun terkejut dan segera memanggil dokter ia pun segera memencet tombol yang ada di dekat bankar.
"Dek, bisa denger suara Abang sayang?" tanya El.
Nara pun menggangguk dan berkata,"A-abang Nara haus," ucap Nara dengan suara lemah dan sedikit terbata-bata.
El pun langsung mengambil air minum yang ada di atas nakas.
"Ini Dek minum pelan-pelan ya," ucap El dengan lembut.
Nara pun mengangguk lemah.
Tak lama kemudian dokter dan suster pun datang untuk memeriksa Nara.
"Permisi Tuan bisa keluar dulu dokter ingin memeriksa keadaan pasien dulu," ucap suster kepada El.
El pun mengangguk dan keluar.
"El, Nara kenapa? Kenapa dokter dan suster berlarian?" Tanya Dirga.
"Nara udah sadar dan sekarang lagi di periksa," ucap El.
Mereka semua pun bernafas lega setelah mendengarkan penuturan El.
Sementara itu sosok orang yang tadi siang memperhatikan Nara pun tersenyum saat mengetahui bahwa Nara sudah sadarkan diri.
"Halo,dia sudah sadar" ucap sosok itu yang menelpon seseorang.
"That's good" ucap orang ditelpon itu.
Telpon pun dimatikan dan sosok tadi pun pergi dari RS.
Sampai sini dulu ya nanti Ivy up lagii
.
.
.
.
Jangan lupa Vote ya makasii