WARAKI STORY

By nadahanifall

21.6K 2.6K 625

kisah tiga bersaudara,putra putri dari subang larang dan gusti prabu siliwangi Raden Walangsungsang:putra sul... More

PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36

PART 18

532 62 5
By nadahanifall

TIDAK MENERIMA PEMBACA GELAP!!

Happy reading
********

Keadaan rara santang maupun istana padjajaran sudah mulai kondusif hanya saja untuk rara santang akan melaksanakan hukuman.iya rara santang dihukum atas tindakanya pada surosowan

"putriku sebenarnya ayahanda tidak tega menghukum dirimu"ucap prabu siliwangi tangannya membelai lembut pipi sang putri

"tidak apa ayahanda,ini semua juga salahku"jawab rara santang tenang

"ibunda khawatir jika kau berada diluar istana sendiri putriku"subang larang menatap dalam putrinya

Rara santang beralih menatap ibundanya "aku akan baik-baik saja ibunda,Allah akan selalu melindungi diriku"jawab rara santang menenangkan sang ibunda

"yunda bagaimana jika aku menemani yunda?"tanya kian santng mengajukan diri

"benar nyimas bagaimana jika kita bertiga mengembara bersama?"sambung walangsungsang

"Tidak perlu raka rayi, keberadaan kalian diistana jauh lebih dibutuhkan"jawab rara santang

"yunda, di istana masih ada rayi surawisesa ia pasti bisa menjaga istana padjajaran dari para musuh"

"rayi dengarkan yunda,jika kita semua pergi dari istana siapa yang akan menjaga ibunda,sedangkan kita semua tau ibunda selalu menjadi korban fitnah"

"aku tau kekhawatiran kalian padaku tapi tenang saja raka rayi aku pasti bisa menjaga diri"

"baiklah nyimas,tapi jika ada sesuatu yang mendesak dirimu keluarkan busur panah air milikmu sebagai pertanda"

"baik raka"

"aku pamit dahulu assalamualikum"

"waalaikumsalam"

Rara santang pergi meinggalkan istana padjajaran sejujurnya ia juga tidak tau hendak melangkahkan kaki kemana, namun ia teringat akan pesan gurunya nyi ajar saketi bahwa perguruan nyi ajar saketi selalu terbuka untuknya. Membuatnya melangkahkan kakinya menuju perguruan nyi ajar saketi

******
kian santang duduk di taman istana menatap hamparan bunga,tiba tiba dirinya teringat akan yundanya rara santang

"rayi sedang apa kau disini?"tanya walangsungsang ikut duduk

"tidak papa raka aku hanya sedang mencari udara segar"jawab kian santang

"rayi aku tau kau menghawatirkan nyimas rara santang,tapi untuk saat ini kita tidak berbuat apa-apa"

"rasanya tidak adil raka, yunda rara santang dihukum atas tindakanya yang menurutku tidak seberapa, sedangkan rayi surosowan di bebaskan dari hukuman"

"mau bagaimana lagi rayi,ini semua juga atas permintaan rakyat"

"sejujurnya aku merasa janggal raka"kian santang berdiri membelakangi sang kakak yang terduduk di kursi taman istana

"bagaimana mungkin rakya mendukung pembebasan rayi surosowan, sementara rakyat tau kesalahan yang diperbuat rayi surosowan jauh lebih besar dari pada yunda"

"jangan heran rayi,aku tau siapa sosok dibalik rakyat yang mendukung rayi surosowan bebas"

"siapa raka?"

"siapa lagi jika bukan paman amuk marugul"

"bukankah ia sudah berhasil ditangkap bersama hariwangsa dan rayi surosowan"

"iya tapi sebelum persidangan ia berhasil membebaskan diri"

"permisi raden"seorang prajurit datang dengan memberi hormat

"ada apa paman?"tanya walangsungsang

"ada seorang mengaku teman dari raden kian santang"jawab sang prajurit

"baiklah paman aku kan menemuinya"jawab kian santang

"siapa rayi?"tanya walangsungsang disela langkahnya

"dia arya raka,orang yang sudah menyelamatkanku dari dasar jurang"jawab kian santang

"arya?"batin walangsungsang ia teringat seseorang dengan nama yang sama

"Arya"panggil kian santang membuat sang empu menoleh, alangkah terkejutnya walangsungsang saat melihat siapa dihadapanya seseorang yang sama di pikirannya

"kau!!"tunjuk walangsungsang tepat di depan wajah arya

"raka kenal dengan arya?"tanya kian santang cengo

"siapa yang tidak kenal dengan lelaki ini rayi"

"dia orang yang sudah membuat kejiwaan nyimas rara santang terguncang selama bertahun tahun"lanjutnya penuh amarah

"ma-maksud raka?"cengo kian santang namun pertanyaannya tidak dihiraukan walangsungsang

"mau apa kau kesini"tanya walangsungsang pada arya matanya tak henti-hentinya menatap tajam arya

"lebih baik kau pergi dari sini,sebelum ku habisi kau"lanjutnya dengan ancaman

"putraku ada apa ini?"suara dari subang larang mengalihkan perhatian kian santang dan walangsungsang maupun arya mangkubumi

"dia.."ucap subang larang menggantung

"iya dia lelaki menjijikan yang hampir menyentuh nyimas rara santang"jawab walangsungsang penuh amarah

Tanpa basa basi walangsungsang menyeret kerah baju arya mangkubumi membawanya keluar dari gerbang istana padjajaran,lalu menghempaskanya dengan kasar

"pergi kau dari sini padjajaran tidak menerima laki-laki sepertimu"ucap walangsungsang lugas

"raka"kian santang memegang bahu sang kakak

"putraku sudah nak..."subang larang mengelus bahu walangsungsang

"sampai kapanpun aku tidak akan bisa memaafkan dia"tunjuk walangsungsang

"astagfirullah raka,kita tidak boleh menyimpan dendam"nasihat kian santang

"mohon menghadap raden gusti ratu"sapaan dari prajurit mengalihkan perhatian keempatnya

"ada apa paman?"tanya subang larang

"di gerbang utara ada raden abikara ia hendak menemui gusti ratu"

"baiklah mari kita kesana paman"subang larang melangkah pergi namun sebelum itu ia menatap arya mangkubumi cukup lama,tatapan yang sendu namun dengan segala makna tersirat membuat orang yang ditatap merasa bersalah

"ibunda"panggil walangsungsang yang berada jauh di depannya

Subang larang menyusul langkah walangsungsang yang sudah jauh

"arya"ucap kian santang tak enak hati

"mengapa kau tidak jujur padaku jika kau kian santang"ucap arya sendu,perasaanya campuraduk sedih marah

"bukan maksudku untuk membohongimu...maafkan aku"ucap kian santang merasa bersalah

"tidak papa maafkan aku juga"ucap arya sebelum melangkah pergi meninggalkan gerbang istana, kian santang hanya menatap punggung arya yang mulai menjauh hendak mengejar namun kakinya sangat berat untuk melangkah

"prajurit tolong jaga ia,jika ada apa apa lapor padaku"

"sendika raden"

"mungkin hanya ini yang bisaku lakukan untuk menjaga ia"batin kian santang

*******
"coba saja raden sisir hutan ke arah kota raja, pasti putriku rara santang belum jauh" ucap subang larang

Ya abikara datang menemui subang larang untuk meminta izin membawa rara santang keistana kandang wesi

"baiklah gusti ratu, aku akan menyusul nyimas rara santang semoga saja ia belum jauh"

"hamba pamit gusti,sampurasun"ucap abikara hormat

"rampes"jawab walangsungsang dan subang larang bersamaan

********

Rara santang beristriahat di bawah sebuah pohon besar "pasti perjalanan kali ini akan melelahkan"gumamnya

"apalagi aku hanya sendiri"lanjutnya

Tap

Tap

Suara langkah kaki terdengar jelas di telinga rara santang "siapa itu,apakah raka dan rayi menyusulku?"tanyanya pada diri sendiri ia bangkit hendak mengecek suara langkah kaki siapa itu

"nyimas"ucap seseorang yang sudah berdiri di belakang rara santang

"suara ini sepertinya aku mengenalinya"mendadak jantung rara santang berdegub sangat kencang

"tidak mungkin dia, untuk apa ia sampai kepadjajaran"batinya

"nyimas rara santang"sapanya sekali lagi

Rara santang menghadap ke arah orang yang memanggilnya alangkah terkejutnya ia saat mendapati orang yang dihadapanya adalah arya mangkubumi lelaki yang pernah menjadi sahabatnya semasa menimba ilmu di padepokan milik nyi ajar saketi, perlahan rara santang memundurkan langkahnya namun sialnya kakinya justru tersandung akar sehingga membuat dirinya terjatuh

"nyimas kau tidak papa?"arya berjalan mendekati rara santang khawatir dengan keadaan rara santang

"jangan mendekat"ucap rara santang takut

"nyimas aku tidak akan menyakitimu"ucap arya namun tetap saja rara santang berjalan dengan kedua tanganya menghindari arya

Bughh

Sebuah tendangan mendarat di tubuh arya, beruntungnya ia sempat menghindar jadi lukanya tidak terlalu parah

"siapa kau kisanak?"tanya arya kesal

"harusnya aku yang bertanya siapa kau, kenapa kau menganggu nyimas rara santang"

"aku arya mangkubumi sahabat nyimas rara santang"jawabnya

"apa benar nyimas dia sahabatmu?"

"bu-bukan"jawab rara santang mampu menyentuh hati kecil arya

"nyimas kita bersahabat,bagaimana mungkin kau melupakan persahabatan kita"arya berjalan mendekati rara saantang namun dihadang oleh abikara yang berdiri dihadapan rara santang

"kau dengar sendiri nyimas rara santang saja tidak mengakui kau sahabat jadi enyahlah jangan menganggunya"

"kau siapa menyuruh-nyuruhku,kau saja mengenakan penutup wajah, oh atau kau jangan jangan orang jahat yang ingin menculik nyimas rara santang, tidak akan ku biarkan kau menyentuh nyimas rara santang"tanpa basa-basi arya menyerang penopeng tersebut tanpa ampun namun sang penopeng hanya menghindar sesekali membalas serangan arya membuat arya kewalahan menghadapi gerak gesit si penopeng

Tak..

Tak..

Dua kali totokan mampu menghentikan gerakan arya

"lepaskan aku"ucap arya kesal

"nyimas ini aku abikara,ikutlah denganku"abikara mengulurkan tangan membantu rara santang berdiri

"apa kau tidak papa?"tanya abikara

"aku tidak papa"jawab rara santang

"mari kita pergi dari sini"ajak abikara

"ta-tapi..."

"tenang saja totokan itu akan memudar dengan sendirinya"jawab abikara yang sudah tau arah tatapan mata rara santang

Rara santang mengangguk keduanya pergi dari hadapan arya membuat arya mengumpati si penopeng yang tak lain adalah abikara

"heii tunggu jangan bawa nyimas rara santang"teriaknya yang  tak dihiraukan rara santang maupun abikara

Titik sambung_

Jangan lupa vote dan komen

Continue Reading

You'll Also Like

725K 70.5K 56
I want you. All of you. Your flaws, your mistakes, your imperfection, your happiness and sadness, everything.
257K 33.4K 38
Just brothership not bl! vote dulu sebelum membaca! Terlahir kembali sebagai bayi Titan dari bangsa Titan yang hampir punah. Eh? Keajaiban benar-ben...
597K 38.1K 27
katanya musuh tapi kok posesif? -- ya, ini yang sedang dialami oleh ๐—ฅ๐—ถ๐—ฐ๐—ธ๐˜† ๐—ฑ๐—ถ๐—ฝ๐˜๐—ฎ ๐—ฎ๐—ฑ๐—ต๐—ถ๐˜๐—ฎ๐—บ๐—ฎ yang harus berurusan dengan musuh sejatin...
147K 8.8K 40
๐“๐ž๐ง๐ญ๐š๐ง๐  ๐Š๐ข๐š๐ง,๐๐ž๐ฆ๐ฎ๐๐š ๐ ๐ข๐ฅ๐š ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐›๐ž๐ ๐ข๐ญ๐ฎ ๐ฌ๐š๐ง๐ ๐š๐ญ ๐ญ๐ž๐ซ๐จ๐›๐ฌ๐ž๐ฌ๐ข ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ง ๐ค๐ž๐ฆ๐š๐ญ๐ข๐š๐ง. ๐‹๐š๐ฅ๐ฎ ๐›๐š๐ ๐š๏ฟฝ...