Udah ada keputusan kau? "tanya Ridwan
Udah, aku gak akan ikut kepengurusan osis "jawab Gunawan
Gak mungkin papah mamah kau ngelarang, pasti ada alasan lain "ucap Faul penuh curiga
Emang bukan karena papah dan mamah. Udah sana kalian kumpul, aku mau pulang "ucap Gunawan
Ku sumpahin kau masuk paskib "ucap Ridwan
Gak bisa ya, itupun akan ku tolak "sahut Gunawan dengan sombongnya
Mana bisa, paskib kn ngerekrut yang sebelumnya pernah ijut, apalagi kau pernah jadi palu "timpal Faul
Tapi kan tetep keputusannya ada di orangtua, kalau orangtua gak ngijinin senior bahkan pembimbing pun gak bisa maksa "ucap Gunawan dengan menjulurkan lidahnya diakhir
Aku tahu ya tante dan om gak pernah ngelarang kau berorganisasi "sahut Faul lagi
Kenapa kalian maksa banget sih, udah-udah aku mau pulang, selamat bersibuk-sibuk ria "Gunawan melenggang meninggalkan kedua sahabatnya
Tu orang kenapa sih, osis gak mau, paskib juga gak mau, padahal muka-muka kayak dia pas banget jadi osis "gerutu Ridwan
Entahlah, aku rasa dia lagi kasmaran, daritadi dikelas senyum-senyum terus "ucap Faul
Kasmaran sama siapa? Dia kan cinta mati sama si Rara "tanya Ridwan heran
Ya sama si Rara kali, tapi tumbenan dia gak cerita sama aku, biasanya kalau ada hal baru sama Rara pasti cerita "ucap Faul
Dor, kalian berdua ngomongin aku ya "Faul dan Ridwan kaget karena ada yang menepuk pundaknya dari arah belakang
Eh loh kok balik lagi? "tanya Ridwan
Aku lupa, besok jadi ya nobar persib vs persija "ucap Gunawan dengan sumringah
Di cafe biasa kan? "tambah Gunawan lagi
Kau datang sama siapa? Kita pasang-pasangan loh, Meli katanya mau ajak coach nya kan "ucap Faul
Pokoknya kita ketemu disana ya, daaah... "Gunawan melambaikan tangannya
Tu bocah aneh deh tingkahnya, apa mereka balikan? "selidik Ridwan
Tidak semudah itu bos "Faul menggelengkan kepalanya
Iya juga sih "sahut Ridwan
Ternyata sedari tadi ada yang memperhatikan ketiga lelaki itu.
Alhamdulillah dia menepati omongannya "lirih Rara
Ada apa sih Ra daritadi serius banget merhatiin tiga serangkai itu "ucap Putri
Gapapa, kamu jadi nginep dirumah kan? "tanya Rara
Jadi, tapi Nabila sama Aul gak bisa, mereka gak diijinin katanya "jawab Putri
It's oke. Ya udah sampai ketemu dirumah ya "ucap Rara
Lalu kedua sahabat itu berpisah menuju rumahnya masing-masing.
******************************************
Gunawan baru saja sampai dirumahnya, dia dikagetkan dengan keberadaan sang ibu.
Selamat siang bungsunya mamah "ucap Dini kepada sang anak
Mamah, tumben jam segini udah dirumah "Gunawan menyambut pelukan sang ibu
Jadi gak boleh nih mamah pulang cepet "ucap Dini
Bukan gitu, biasanya kan selain weekend mamah sama papah selalu pulang malam "ucap Gunawan
Hari ini papah gak banyak kerjaannya jadi bisa pulang cepet. Makan yuk, mamah udah masakin makanan kesukaan kamu "Dini menggandeng Gunawan menuju meja makan
Papah mana? "tanya Gunawan
Papah disini "Hilman datang dari arah belakang Gunawan
Ganti baju dulu gih, setelah itu kita makan "setelah menyalimi tangan papahnya, Gunawan pergi ke kamarnya untuk berganti baju
Fyi : sejak kakak keempatnya (Deni) berkuliah di kota Jakarta, Gunawan hanya tinggal bertiga dengan orangtuanya.
Gimana sekolahnya? "tanya Hilman
Aman Pah "jawab Gunawan
Ii mau ambil jurusan apa? "tanya Hilman lagi
Fyi : Ii adalah panggilan kesayangan dari orangtua Gunawan
Ii mau masuk IPA pah. Tapi harus test dulu, testnya nanti sebelum UAS. Doain ya Pah "ucap Gunawan
Papah selalu doain yang terbaik untuk anak-anak papah "sahut Hilman
Mamah juga pastinya "timpal Dini yang baru kembali dari dapur
Makasih ya mah pah "ucap Gunawan
Sama-sama sayang. Maafin papah mamah yang jarang ada waktu sama Ii "Hilman merangkul anak bungsunya
Ii ngerti pah, yang terpenting adalah kesehatan papah dan mamah. Kenapa papah gak mempercayakan sama Om Agus aja, biar papah istirahat "ucap Gunawan
Sebenernya bisa aja papah mempercayakan sama Om Agus, tapi papah pengennya anak-anak papah yang meneruskan "ucap Hilman penuh harap
InsyaAllah A Deni kan siap pah "sahut Gunawan
Emang Ii kuliahnya mau ambil jurusan apa? "tanya Dini
Masih belum pasti sih mah, tapi Ii punya pilihan antara IT sama Farmasi "jawab Gunawan
Farmasi? Kok bisa kepikiran kesana? "Dini mengerutkan dahinya
Waktu Binar dirawat, kebetulan Ii yang tebus obatnya, cukup lama disana, lumayan bikin Ii tertarik sama pekerjaannya mah. Walaupun resepnya yang nulis dokter, tapi ditangan mereka ketepatan pengobatan ditentukan, kalo saja mereka salah kasih obat mungkin pasien gak sembuh "jelas Gunawan panjang lebar
Anak bungsu papah memang sipemerhati ya "Hilman mengacak rambut Gunawan
Gapapa kan pah kalo Ii nanti memilih farmasi? "tanya Gunawan was-was
Papah gak pernah melarang kalian menentukan jalan hidup kalian. Karena papah tahu sesuatu yang dipaksakan hasilnya juga kurang baik. A Deni pun memilih fakultas ekonomi atas keinginannya "sahut Hilman
Makasih ya pah "Gunawan memeluk papahnya
Mamah sama papah cuma pesen, setelah kamu menentukan pilihan, mulai saat itu pula kamu harus bertanggungjawab atas pilihan kamu. Jangan pernah berkeluh kesah dan menyesalinya, karena kesulitan pasti akan ada dijalan yang kita sedang lewati "timpal Dini sambil mengelus punggung Gunawan yang berada dalam dekapan Hilman
Fyi : orangtua Gunawan memiliki perusahan di Bandung yang kini sudah memiliki cabang di Bogor dan Tanggerang. Dari ketiga anaknya yang sudag berkeluarga, tidak ada yang mengikuti jejak papahnya menjadi pengusaha. Dendi anak tertuanya adalah seorang dosen dan kini menetap di Medan bersama keluarga kecilnya. Sandi anak keduanya adalah seorang dokter yang kini tinggal di Jakarta bersama keluarga kecilnya juga. Tedy anak ketiganya yang baru saja menikah kini menetap di Semarang. Tedy adalah seorang pilot.
Ditengah obrolan hangat ketiganya, ada suara teriakan yang mengejutkan mereka.
AA..... II.... DIMANA MANEH? "teriak Meli dari arah garasi yang langsung terhubung dengan dapur
GANDENG JENONG "balas Gunawan dengan teriakan juga
Meli yang tahu betul dari mana asal suara Gunawan, tanpa basa-basi langsung menghampirinya.
Eh ada papah sama mamah "ucap Meli cengengesan
Apasih Neng siang-siang udah teriak aja "ucap Dini
Tadi Neng ditinggal mah disekolah "jawab Meli sambil menyalimi Dini dan Hilman bergantian
Dih Aa kan gak tahu Neng mau pulang bareng "elak Gunawan
Neng panggil-panggil tapi Aanya conge "ketus Meli
Masa perempuan ngomongnya gitu ah "Dini mencubit hidung Meli pelan
Terus kamu pulang sama siapa? "tanya Hilman
Terpaksa Neng minta tolong gebetan baru Neng "ucap Meli tanpa dosa
Uuuh emang dasar modus itu "umpat Gunawan
Kamu tuh kecil-kecil banyak gebetannya ya "ucap Dini
Gapapalah mah, Neng lagi menikmati masa remaja, iya kan pah? "Meli meminta pembelaan dari Hilman
Iya, yang penting belajar tetap no 1, pacarannya juga harus tahu batasan. Ii punya gebetan gak Neng? "tanya Hilman
Mana ada Ii punya gebetan, sama yang dulu aja gak kelar-kelar. Lieur Neng mah, maju henteu, tapi ka nu lain embung, karunya si Rara "oceh Meli
Rara? Siapa? Bukannya cinta pertamanya Ii namanya Dhea ya "Dini mengerutkan dahinya
Yaitu Rara teh Dhea mah, panggilannya Rara tapi Ii sok romantis sok punya panggilan kesayangan "umpat Meli
Biarin atuh Neng, dianya juga seneng Aa panggil Dhe, yeeee "Gunawan menjulurkan lidahnya
Daripada kamu punya gebetan om-om "tambah Gunawan
Enak aja Kak Randa dibilang om-om "sela Meli tak terima
Beneran Neng kamu pacaran sama om-om? "panik Dini
Enggak kok mah, Kak Randa itu coach neng di voly, dia seumuran A Deni kok "jelas Meli
Oh kirain "ucap Gunawan dengan polosnya
Makanya jangan asal nuduh "Meli mendorong lengan Gunawan
Udah ah jangan berantem. Ii, kapan-kapan dikenalin atuh ke papah sama mamah Dheanya kamu teh "ucap Hilman
Nanti ya pah, Ii mau usaha dulu nih. Doain ya besok semuanya kelar "ucap Gunawan
Mau kemana? "tanya Meli
Kan kita mau nobar "jawab Gunawan
Aa mau bawa Rara? Yakin dia mau? "cibir Meli
Yakinlah, Aa udah bilang kok sama dia, tinggal nunggu ijin dari orangtuanya "sahut Gunawan
Nanti dia shock lagi lihat aku "ucap Meli
Memangnya kenapa? "tanya Dini
Neng dikira pacarnya Aa mah "jawab Meli terkekeh
Masa? Dia gak tahu kalian saudaraan? "kali ini Hilman yang bertanya
Dia tahunya Neng aja pah, gak tahu nama asli si jenong, Ii lupa belum pernah kasih tahu "sahut Gunawan
Ada-ada aja kalian tuh "Hilman dan Dini menggelengkan kepalanya
Nobar dimana? "tanya Dini
Biasa di cafe Mang Pardi, kan cuma disana yang bisa bikin viking sama the jack akur "jawab Meli
Disini aja atuh, biasanya juga ngumpul disini "ucap Dini
Iya tuh betul, biar Dhea juga tahu rumah calon mertuanya "goda Hilman
Tapi kan papah sama mamahnya gak ada, mau apa juga dia kesini "Gunawan cemberut
Ya gapapa, kamu bisa kasih tahu fotonya dulu "usul Hilman
Udah nanti aja pah kalau udah resmi "ucap Gunawan
Yah kepedean, berani aja kagak tuh mulut ngomong "ejek Meli
Beranilah, daripada dia diambil orang "sahut Gunawan
Masa? Gak percaya "cibir Meli
Gunawan dan Meli terus saling ejek, begitulah mereka berdua kalau sudah beradu argumen, tidak ada yang mau kalah.