HONEY FOR BABY - JENLISA

By greyvitacy

663K 86.2K 14.6K

Lisa terlalu manis untuk seorang bayi seperti Jennie! JENLISA STORY GXG ID🇮🇩 🏆🥇 #jenlisa rank #1 on April... More

1 - A Broken Heart
2 - No Doctor Again
3 - Day One
4 - Sweet Cake, Sweet Smile
5 - Snake And Ladder
6 - Nini Bear
7 - With Chaesoo
8 - Lunch
9 - A Phone
10 - Ice Cream And Melted
11 - Mad
12 - Calm Down
13 - Don't Smile At Me
14 - Heart Rate
15 - Baby
16 - Jennie's Parents
18 - Cutest Dog
19 - Mature
20 - Cry
21 - Misunderstand
22 - Unconscious
23 - Blaming Self
24 - Apologize
25 - Ex-Girlfriend
26 - Kissing
27 - Our Dad
28 - Dinner
29 - Breakfast
30 - Shopping
31 - Reunion
32 - Don't Cry
33 - Japan
34 - Not Fine
35 - Disneyland
36 - Random Talk
37 - Cranky
38 - Healer
39 - Grow Up
40 - Again
41 - Don't Know What To Do
42 - Promise
43 - The Truth
44 - She Does
45 - Revenge
46 - Be Happy
47 - She's The Cutest
48 - Cooking Something
49 - Mine Forever
50 - Baby Said Yes!
51 - Baby Wants A Baby
52 - The Day
53 - Wedding Party
54 - Addicted (M)
55 - Honeymoon
56 - Hawaii (M)
57 - Don't Cry, Baby
58 - Agreement
59 - Paris
60 - Shock
61 - Once Again
62 - Back Home
63 - Almost Gave Up
64 - Tragedy
65 - Finally
66 - My Babies
67 - Sick
68 - Perfect Ending
EPILOG
IKLAN SEBENTAR

17 - Underestimed

10K 1.3K 160
By greyvitacy

AUTHOR POV

"Untuk apa kau menggunakan kacamata hitam seperti itu?" Lisa sejak tadi ingin membicarakan kacamata yang Jennie gunakan namun dia merasa tidak enak pada Eomma Kim. Jadi setelah mereka berdua masuk ke dalam mobil, Lisa baru mengungkapkan pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada bayinya ini.

Sekarang Jennie mengenakan topi Chanel yang menjadi hadiah dari Eommanya beberapa hari yang lalu. Dan saat dia akan pergi dia melihat kacamata hitam milik Eommanya lalu tanpa alasan khusus Jennie mengambil kacamata hitam itu dan menggunakannya.

"Apa kacamata ini bagus, Lisa? Jennie menyukainya." dia tidak menjawab pertanyaan Lisa melainkan bertanya balik pada kekasihnya itu. Lisa terkekeh karena keluguan kekasihnya itu menjadi hal yang bisa menghangatkan hatinya setiap saat.

"Hmm, itu sangat bagus. Pakailah jika kau menyukainya." Lisa lupa bahwa kekasihnya ini begitu polos jadi dia tidak memerlukan jawaban lagi mengenai kacamatanya. Melihat Jennie sebahagia hari ini Lisa hanya akan mengikuti kemauan dari kekasihnya.

Pagi ini Lisa menjemput Jennie karena tepat hari ini jadwal Jennie kembali berkonsultasi. Dan tidak ada salahnya sebelum Lisa berangkat dia menjemput dulu kekasihnya itu meskipun Appa Kim mengatakan tidak perlu tapi Lisa bersikukuh membawa Jennie bersamanya.

Semenjak beberapa hari yang lalu orangtua Jennie merestui hubungan mereka, Lisa setiap hari pergi ke rumah Jennie, hanya untuk menemani gadis itu sarapan, menonton film, bermain, tidur siang dan hal-hal lainnya. Lisa tidak keberatan sama sekali, dia malah menyukai beberapa harinya ini. Meskipun terkadang dia hanya bisa mengunjungi Jennie beberapa jam saja dalam sehari.

Eomma Kim juga sangat terbuka dengan Lisa. Perlakuannya sangat lembut dan hangat membuat Lisa tidak sungkan saat berkunjung ke rumah kekasihnya itu.

Seperti dimudahkan dalam segala urusan, Lisa sangat bahagia sudah mengantongi restu dari kedua orangtua Jennie yang mungkin sejak awal dia takuti karena hubungan seperti ini tidak lazim bagi orang Korea. Tapi ternyata Lisa adalah yang paling beruntung karena orangtua Jennie malah berterimakasih padanya.

Lisa terus melirik Jennie beberapa kali ketika gadis itu bersenandung kecil sambil memainkan Nini yang hari ini berada dipelukannya. Lisa sama sekali tidak terganggu dengan sikap gadis yang dia jadikan kekasihnya seperti itu. Bagi sebagian orang mungkin Jennie terlihat tidak normal, namun di mata Lisa, Jennie hanyalah seseorang yang membutuhkan kasih sayang dan Lisa akan sangat dengan senang hati melimpahkan semua rasa sayangnya pada Jennie.

Mereka sudah tiba di rumah sakit tempat Lisa bekerja. Lisa turun terlebih dahulu untuk membukakan pintu mobil Jennie. Mereka parkir di tempat parkir khusus dokter-dokter dan saat bersamaan Chaeyoung juga turun dari mobilnya. Jangan tanya kenapa dia bisa parkir juga di parkiran dokter, Jisoo memberikan satu akses itu untuk kekasihnya, walaupun mungkin jika dokter Nam selaku direktur rumah sakit ini melihat, dia akan menegur Jisoo.

"Selamat pagi, Chaeyoung!" sapa Jennie dengan riang saat mereka bertiga bertemu.

"Oh hai! Pagi, Jennie." Chaeyoung kemudian menatap Lisa, dia merasa heran mengapa Jennie tiba di rumah sakit bersama Lisa.

"Lisa, apa Jennie sakit mata?" tanya Chaeyoung saat melihat Jennie mengenakan kacamata hitam itu.

Lisa terkekeh dan menggeleng, "Dia baik-baik saja. Dia bilang sedang ingin menggunakan kacamata itu."

Chaeyoung lalu tersenyum karena dia juga menyadari bahwa pasien dari sahabatnya ini memang seperti anak-anak. Ketahuilah bahwa Chaeyoung menjadi lebih dekat dengan Jennie. Meski kesan pertemuan pertama mereka buruk, tapi Chaeyoung yang rendah hati selalu bisa memahami orang-orang yang emosional seperti Jennie.

"Lisa, kenapa kau datang bersama Jennie? Apa dia kembali tantrum?" tanya Chaeyoung dengan suara lebih pelan namun Jennie jelas bisa mendengarnya.

"Chaeyoung.. Tidak baik membicarakan Jennie. Chaeyoung sebaiknya tanyakan langsung pada Jennie, bukan pada Lisa." ucapnya dengan nada aegyo yang tidak pernah dibuat-buat oleh Jennie.

Lisa mengatupkan kedua bibirnya untuk menahan tawanya yang bisa saja meledak saat ini juga. Dia benar-benar ingin menertawakan kekasih sahabatnya itu.

Model terkenal itu menjadi canggung sekarang. Bagaimana bisa Jennie yang dia kenal berbicara seperti itu. Tapi Chaeyoung senang bahwa sahabatnya ini bisa membuat seseorang yang mudah marah berubah menjadi orang yang menggemaskan. Chaeyoung rasa Lisa sudah berhasil menjadi dokter psikater terbaik di dunia. Tidak semua orang bisa sesabar Lisa dalam menghadapi kasus-kasus seperti yang dialami Jennie. Dan Lisa merubah Jennie dengan perlahan tapi pasti.

Ponsel Lisa berbunyi menandakan sebuah pesan masuk. Lisa membacanya dan membalasnya. Kemudian dia menatap Chaeyoung.

"Chipmunk, apa aku bisa menitipkan Jennie sebentar? Dokter Nam memanggilku, ada dokumen yang harus aku ambil di ruangannya." pinta Lisa.

Sebenarnya Chaeyoung mampir hanya untuk memberikan sarapan untuk kekasihnya ini karena semalam mereka bertengkar. Dan mungkin dengan kehadiran Jennie setidaknya bisa membuat Jisoo tidak marah-marah padanya.

"Baiklah. Karena dia pasienmu jadi aku tidak keberatan. Ayo, Jennie, kita bertemu dengan Jisoo Unnie. Dia mengatakan padaku bahwa dia merindukanmu." percayalah setiap Chaeyoung berbicara dengan Jennie dia selalu memposisikan dirinya seperti Jennie. Dengan suara anak-anak yang dibuat-buat.

"Lisa, apa Jennie boleh ikut dengan Chaeyoung sebelum Jennie belajar dengan Lisa?" tanya Jennie. Lisa mengangguk.

Jennie juga mengatakan belajar karena itu yang diperkenalkan oleh Lisa. Semua terapi-terapi dan konsultasinya Lisa ganti menjadi kata belajar.

"Tentu, sayang. Aku akan kembali dengan cepat. Jangan membuat Jisoo Unnie atau Chaeyoung kesal, okay?" ucap Lisa lembut. Chaeyoung otomatis membuka mulutnya ketika mendengar kata sayang terucap dari bibir Lisa untuk Jennie. Dan dokter itu tidak menyadari sama sekali jika sahabatnya ini terkejut karena belum mengetahui tentang hubungannya dengan Jennie.

Jennie mengangguk lucu, dia memeluk Lisa sebentar dan Lisa memeluk Jennie tak kalah nyaman.

Pelukannya dengan Jennie terlepas dan senyum Lisa luntur saat melihat wajah terkejut Chaeyoung. Lisa menelan salivanya bahwa dia lupa jika para sahabatnya itu belum mengetahui hubungannya sama sekali. Lisa tidak bermaksud menyembunyikan hanya saja belum ada waktu yang tepat untuk Lisa berbagi cerita.

Sekarang dia takut pada Chaeyoung lalu dia lebih memilih untuk segera menyelesaikan urusannya dulu dengan direktur rumah sakit ini sebelum dia benar-benar akan ditelan hidup-hidup di parkiran ini.

"Aku naik dulu. Dokter Nam menungguku." ucap Lisa hanya mendapat tatapan tajam dari Chaeyoung. Lisa melanjutkan, "Aku akan menjelaskannya setelah bertemu dokter Nam, Chaeyoungie."

"Kau memang harus menjelaskannya, Manoban."

Lisa mengangguk kemudian dia berlari lebih dulu meninggalkan sahabat dan kekasihnya itu di parkiran. Dia harus segera menjelaskan semua pada kedua sahabatnya itu sebelum terjadi perang dunia kedua. Jisoo pasti tidak akan suka jika Lisa menyembunyikan apapun darinya.



•••



"Lalisa Manoban!" teriak Jisoo saat dia membuka pintu ruang praktek Lisa. Setelah Lisa turun dari kantor dokter Nam dia langsung pergi ke ruangannya sendiri dan mengirim pesan pada Chaeyoung jika Chaeyoung bisa membawa Jennie ke ruangannya.

Tapi bukannya dia melihat Chaeyoung dan Jennie, dia malah mendapati Jisoo menbuka pintunya lebar-lebar. Kebiasaan buruk Unnienya itu, dia akan seenaknya membuka pintu ruangan Lisa tanpa mengetuknya sama sekali.

"Kau ingin bermain rahasia-rahasiaan denganku?!" ucap Jisoo dengan marah. Lisa tahu jika Jisoo tidak marah sungguhan, Jisoo memang suka bertingkah berlebihan.

"Dimana Jennie?" bukannya menjawab pertanyaan Jisoo dan menjelaskan apapun yang harus dijelaskan, Lisa malah bertanya dimana kekasihnya yang menyebabkan Jisoo bertambah kesal.

"Aku akan menyekap kekasihmu jika kau tidak mau menceritakan padaku!" Jisoo sekarang duduk di kursi di depan meja Lisa.

Lisa malah terkekeh, "Itu ilegal. Kau akan dikenakan pasal penculikan bayi." jawab Lisa santai.

"Ck! Jangan memutar-mutar pembicaraan, Lisa!"

Merasa sahabatnya itu bertambah kesal Lisa berhenti untuk menggodanya. "Apa yang ingin kau ketahui?" tanya Lisa.

"Tentu saja tentangmu dan Jennie! Aku dan Chaeyoung sudah menginterogasi Jennie. Dia mengatakan kau dan dia sekarang sepasang kekasih? Oh my Gosh! Yang benar saja? Bagaimana bisa?" Jisoo terus berceloteh. Namun kalimatnya agak sedikit menyinggung Lisa.

"Apa maksudmu yang benar saja?" tanya Lisa.

Jisoo menghela nafasnya, kali ini dia ingin lebih tenang. "Kau adalah dokternya. Kau tidak akan fokus mengobati Jennie jika ada hubungan diantara kalian."

Lisa menyandarkan punggungnya di kursinya yang duduk di depan Jisoo, "Tenang saja, Unnie. Itu sama sekali tidak akan mengganggu pengobatan Jennie." terang Lisa.

"Bagaimana jika orang menganggap kau tidak profesional?" Jisoo melontarkan pertanyaan yang justru membuat Lisa semakin merasa tersinggung.

"Sorry? Tidak profesional? Tidak ada undang-undang yang berkaitan dengan larangan terjalinnya hubungan antara pasien dan dokternya. Aku tidak melanggar apapun, Unnie. Aku tetap bekerja profesional sesuai dengan kemampuan yang aku punya." kali ini Lisa menjawab dengan sedikit serius. Dia sudah tidak menganggap Jisoo bercanda lagi.

"Okay. Katakanlah kau tetap profesional. Anggap itu tidak melanggar apapun. Tapi bukankah kau hanya akan menyakiti Jennie?"

Lisa semakin mengerutkan keningnya, "Apa yang kau katakan?" ujar Lisa dengan penekanan.

"Lisa, aku tidak pernah melarangmu untuk menjalin hubungan dengan siapapun. Hanya saja.. apakah kau memikirkan ini semua dengan matang? Come on, semua orang tahu kau sangat mencintai Diana. Tidak akan semudah itu melupakannya, bukan? Jangan menjadikan Jennie pelampiasanmu saja."

Lisa menyipitkan matanya dan menggeleng pelan. Dia tidak menyangka sahabatnya berpikiran buruk padanya seperti itu. "Dokter Kim Jisoo, kau tidak bisa menjugde asal seperti itu. Semua orang bisa berubah." ucap Lisa dengan suara dalamnya. Jisoo melihat dari sorot mata Lisa bahwa sahabatnya ini tengah marah.

"Aku mencintai Jennie. Aku tidak menjadikannya pelampiasan atau apapun yang kau pikirkan yang ada di otak sempitmu itu." Lisa semakin tersulut emosi. Pasalnya dia tidak suka dinilai buruk, apalagi oleh sahabatnya.

Dan Lisa juga tidak akan pernah mungkin menyakiti seseorang. Jika dia memang tidak mencintai Jennie, dia tidak mungkin sampai meminta izin pada tuan dan nyonya Kim untuk menjadikan putri semawa wayang mereka kekasihnya.

"Aku tidak ingin kita semakin berdebat. Silahkan keluar dan tolong minta Chaeyoung membawa Jennie kemari. Dia harus mulai sesi konsulnya sekarang." Lisa berbicara tanpa menatap Jisoo. Dia tidak ingin semakin marah pada sahabatnya itu.

Sebelum Jisoo bangkit yang ditunggu-tunggu kemudian datang. Chaeyoung berjalan masuk dengan Jennie yang tersenyum manis pada Jisoo dan Lisa.

"Jisoo Unnie, terimakasih susunya." ucap Jennie diangguki oleh Jisoo. Chaeyoung membawa sarapan dan satu kotak susu kemasan untuk Jisoo. Saat Jennie melihat itu tanpa menunggu untuk diminta Jisoo langsung memberikan Jennie satu kotak susu kemasannya dengan syarat harus menjawab beberapa pertanyaan dari mereka. Dan benar, pertanyaan-pertanyaan itu seputar hubungan Jennie dengan dokternya.

Jisoo melirik Lisa, "Maaf, Lisa. Aku sama sekali tidak berniat untuk menuduhmu yang bukan-bukan. Aku hanya tidak ingin ada yang terluka lagi. Tapi jika kau benar-benar melupakan mantanmu dan mulai membuka hati, aku sebagai sahabatmu pasti akan mendukungmu." ucap Jisoo meskipun Lisa sama sekali tidak mau melihatnya lagi melainkan memalingkan wajahnya ke lain arah.

Jisoo berdiri di hadapan Jennie, "Hei, anak kecil. Aku dan Chaeyoung harus kembali. Kau disini bersama pacarmu, okay?" ujar Jisoo sambil menatap Lisa. Jennie mengangguk sambil tersenyum.

"Lisa, kami kembali." ucap Jisoo namun Lisa masih tidak mau menjawab sahabatnya itu. Jisoo paham jika Lisa marah padanya, lalu dia menarik Chaeyoung yang tidak tahu apa yang terjadi kemudian meninggalkan ruangan Lisa.

Jennie duduk di hadapan Lisa, "Jisoo Unnie tadi memberikan susu strawberry untuk Jennie." ujar gadis berpipi mandu itu pada kekasih di hadapannya.

Lisa yang masih memasang wajah kesalnya kemudian memaksakan senyumannya pada Jennie, "Oh ya? Apakah enak?" tanya Lisa.

Jennie yang melihat raut wajah Lisa tidak seperti biasa kemudian menghilangkan senyumannya. Dia bertanya-tanya apakah Lisa marah padanya karena wajah Lisa terlihat memerah.

"Apa Lisa marah pada Jennie?" tanyanya dengan takut-takut.

"Hm? Tidak, kenapa aku harus marah." jawab Lisa.

Namun Jennie yang belum pernah melihat raut wajah Lisa seperti itu menjadi takut. Dia mulai menangis karena dia menyesal pergi dengan Chaeyoung. Lisa pasti marah karena dia tidak menemani kekasihnya, pikir Jennie.

"Hei.. Sayang.. Kenapa kau menangis.." ucap Lisa kemudian dia bangkit dari kursinya untuk duduk di sebelah Jennie.

"Lisa.. Maafkan Jennie.. Jennie hanya diminta Chaeyoung untuk menghabiskan susunya dulu baru Jennie kembali kesini. Maaf, Lisa.. Maaf.." Jennie mulai menangis dan terisak. Lisa yang kini mulai panik kemudian membawa Jennie ke dalam pelukannya.

"Sayang.. Ssssttt.. Aku tidak marah padamu. Jangan menangis." Lisa mencoba menenangkan Jennie yang kini menangis dalam pelukannya.

"Lisa pasti marah pada Jennie.. Lisa.. Lisa tidak pernah tersenyum seperti itu.. pada Jennie." Jennie menjelaskan sambil diiringi isakannya.

"Ck! Aku tidak marah. Tapi jika kau menganggap aku seperti itu, maka baiklah, aku minta maaf, okay? Aku tidak akan memasang wajahku seperti yang kau lihat lagi." Jennie tidak menjawab Lisa namun sekarang dia ikut melingkarkan tangannya pada tubuh Lisa.

Lisa sangat menyesal tidak bisa mengendalikan emosinya pada Jisoo sehingga kekasihnya kemudian merasa takut padanya. Lisa berjanji dia tidak akan melakukan itu lagi.

Jennie sudah mulai tenang, Lisa melepaskan pelukan mereka dan menghapus airmata yang tersisa di pipi Jennie.

Menyadari Jennie tidak menggunakan kacamatanya lagi Lisa bertanya, "Dimana kacamatamu?"

"Jennie meninggalkannya di meja Jisoo Unnie. Jisoo Unnie bilang Jennie lebih cantik tidak menggunakan kacamatanya." Lisa terkekeh, suasana hatinya perlahan membaik setelah melihat kekasihnya ini di depannya.

"Dipakai atau tidak menurutku kau tetap cantik." puji Lisa kemudian Jennie tersenyum.

"Sekarang ayo kita mulai belajar. Setelah itu aku akan mengambilkan kacamatamu nanti." Jennie mengangguk dan tersenyum gemas.

Lisa akan membuktikan pada siapapun jika perkiraan orang-orang salah. Dia mencintai Jennie dan tidak akan ada lagi yang akan mengatakan jika cintanya hanya sebagai pelarian terhadap Diana.

Diana bukan lagi bagian dari hatinya, itu hanya masa lalunya. Masa depannya adalah gadis di depannya ini, Jennie.








***

To be continued

Niat Jisoo baik guys jangan berburuk sangka yah🙏🏼

Semoga Lisa tulus sayang sama Jennie nya🥹

See you next chapter! Enjoy🖤

Continue Reading

You'll Also Like

2M 110K 28
Na Jaemin Harem Pair: Jeno x Jaemin Renjun x Jaemin Mark x Jaemin Jaehyun x Jaemin Johnny x Jaemin WARNING ❗❗ R🔞 Mpreg Rape
2.3M 136K 48
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
45.7K 5.2K 94
... Sudah satu tahun berlalu semenjak Jennie mencampakan aku. Struggle seorang diri. Sampai akhirnya aku mengambil banyak kesibukan. Selain kelas men...
150K 9.2K 31
Bercerita tentang kim sunoo si anak gemes dan cantik bersamaan dan para pawangnya yang posesif :).