بسم الله الرحمن الرحيم
Takdir adalah kehendak Allah, sedangkan do'a adalah kehendak kita, kadangkala Allah mengubah kehendaknya hanya untuk mengabulkan kehendak kita
don't get tired of praying
....
Atharazka nizama Al bizar
"Za"
Izza menoleh mendengar suara Azam yang mulai menghampirinya
"Kamu kok udah ada disini, kan ini masih jam ngajar kamu". tanya Izza
"Aku nggak bisa tinggalin istri yang sakit, sayang".
Izza terkekeh pelan lalu mencium punggung tangan Azam
"Gimana kamu sekarang, masih sakit?".
Izza menggeleng, "cuma agak sakit dikit aja, tapi udah lebih baik".
Izza memeluk Azam dan menyandarkan kepalanya didada azam. "Azam, kalau aku hamil gimana?". tanya Izza
"Alhamdulillah".
"Tapi kan Iyan baru aja berusia satu tahun, nggak papa kalau udah punya adik".
"Nggak papa za, emang apa masalahnya?".
Izza menggeleng. "Kalau aku nggak hamil gimana?". tanya Izza
"Kita harus berikhtiar, berusaha terus sampai dapet 27 baby".
Izza melemparkan bantal pada wajah Azam. "Kok dilempar, za?".
" 27 anak itu banyak, Azam?". ucap Izza penuh penekanan
"Itu cuma 27 aja, sayang, sesuai dengan tanggal lahir aku, kamu mau kan". paksa Azam
"Azam, itu kebanyakan, gimana kalau 3 aja".
"Kalau 33, gimana?". sahut Azam yang semakin membuat Izza kesal. Suaminya terus memaksa Izza, jika ia ingin a maka harus a, nggak ada yang bisa ubah
"Yaudah, 27 aja". jawab Izza pasrah
***
Izza yang terlalu sibuk dengan rayyan tidak menyadari jika Azam sudah berada di kamarnya, setelah mengajar dipesantren
"Abang Iyan, ganteng banget, doain umma ya, biar bisa hamil lagi, kamu nggak jadi kesepian". ucap Izza yang menggendong rayyan dipangkuannya
"Anaknya umma ganteng banget".lanjutnya membuat Azam hanya duduk di sofa
Azam membulatkan matanya saat rayyan mencium pipi Izza
"Humairah". panggil Azam membuat Izza menoleh padanya
"E-sayang, kenapa nggak bilang kalau kamu udah pulang".
Azam menghela nafasnya lalu menghampiri mereka. "kenapa kamu lancang cium umma, sayang". ucap Azam kepada rayyan
Izza terkekeh. "Emang salah kalau Iyan cium ummanya sendiri".
"Nggak salah, tapi aku kan nggak mau berbagi".
Izza memukul dada Azam. "Modus".
"Biarin, modus sama istri sendiri nggak boleh". jawab Azam
Izza terkekeh, begitu pula Azam. "Za".
"Iya, Azam, kenapa?".
"Besok kamu mau kan pergi keruma ustadz Ali sama aku".
"Ngapain".
"Aku mau kamu minta maaf sama dia, ucapan kamu waktu itu kasar za, kamu mau kan".
Izza yang terdiam dengan menatap mata teduh Azam, mulai mengangguk
"Kamu harus bisa ikhlas dengan semuanya za, kamu nggak boleh punya dendam, termasuk sama Adzana, Ning fhia, Reyhan, dan ustadz Ali".
Izza mengangguk, dalam hatinya ia bertanya, sebenarnya hati suaminya terbuat dari apa, banyak orang yang ingin menghancurkan rumah tangga mereka, namu Azam masih bisa memaafkan mereka tanpa adanya perasaan dendam
****
S
aat rayyan sudah tidur sedangkan Azam masih berada didalam kamar mandi . Izza memilih untuk melihat grupnya
Izza semakin penasaran dengan siapa yang Lola maksud
Izza terkagum sendiri saat melihat foto seorang pria yang dikirim oleh Lola
Diakhir percakapan mereka Izza terkekeh saat berhasil membuat mereka kesal dengannya
"Kamu kenapa senyum- senyum sendiri za". tanya Azam yang baru saja keluar dari kamar mandi
Izza hanya menunjukkan foto pria itu hingga membuat Azam mengernyitkan satu alisnya
"Siapa?".
"Cha Eun woo". jawab Izza membuat Azam tak mengerti
"Dia tampan kan". tanya Izza dan Azam mengangguk
"Kalau aku nikah sama dia, boleh nggak, kan seru kalau punya suami dua, tampan semua". tanya Izza sengaja ingin membuat Azam marah
Azam berfikir sembari melirik pada foto itu. "Boleh".
Izza membulatkan matanya, tak percaya dengan jawaban Azam. "Hah, serius".
Azam mengangguk dan semakin membuatnya tak percaya. "Kenapa kamu nggak marah kalau aku mau nikah sama dia". tanya Izza polos
"Karena kamu nggak akan pernah bisa menikahinya didunia nyata, kamu cuma bisa menikahinya didalam mimpi aja, karena kalian itu beda agama".
"Dan nama kamu itu udah tertulis dilauhul Mahfudzku za, jadi nggak akan ada cowok yang bakal gantiin posisi aku".
Azam terkekeh pelan lalu menggendong rayyan untuk ia tidurkan ditempatnya, sedangkan Azam memeluk Izza dan menidurkannya dikasur
"Tidur, sayang". bisik Azam
"Kamu nggak bakal aneh aneh kan".
"Emang kalau aku aneh aneh, boleh".
"Kalau kamu aneh aneh, aku nggak mau tidur satu kasur sama kamu lagi".
""Iya sayang, nggak bakal aneh aneh, aku pengen tidur sambil peluk kamu aja, siapa tau kamu bisa mimpi ketemu oppa Korea". jawab Azam dengan kekehan kecilnya
Azam membacakan surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali seakan sudah mengkhatamkan Al-Qur'an ditelinga Izza dengan mata yang sudah terpejam,
Dilanjutkan dengan membaca sholawat nabi, agar kelak akan diberi syafaat dihari kiamat
Ia juga beristigfar pada para mukmin agar mereka meridhoinya. Dilanjut dengan memperbanyak membaca tasbih, tahlil dan takbir seakan melakukan haji dan umrah
****
Izza menggeliat saat tersadar jika ia sudah bangun, namun ia tidak ingin membuka matanya karena mimpinya yang indah
"Kamu udah bangun, za". tanya Azam dan Izza hanya berdehem
"Aku mimpi indah, aku ketemu sama oppa Korea". ucap Izza dengan mata yang masih terpejam
"Kalau gitu, jangan buka mata dulu, biar oppa koreanya nggak pergi".
Izza tak mendengarkan perkataan Azam, ia membuka matanya, ia dikejutkan dengan wajah pria kulit putih, hidung mancung, alis tebal dan bibir merah muda didepan wajahnya
"Oppa koreanya itu kamu". Gumam Izza yang mengusap lembut pipi Azam
"Za, jantung aku kamu buat nggak normal". gugup Azam karena salting
Izza tak meresponnya, ia memeluk erat tubuh Azam, lalu menyembunyikan wajahnya di dada Azam
Huwek....
Izza segera berlari kekamar mandi karena ia mual setelah bangun tidur, Azam membantu Izza agar bisa muntah dengan lebih mudah
"Kamu nggak papa". Tanya Azam khawatir
"Aku baik baik aja, cuma agak pusing". jawab Izza yang dibantu Azam untuk duduk
Azam memberikan minya kayu putih pada kepala Izza dengan teliti, sembari memikirkan keadaan istrinya
"Atau jangan jangan kamu hamil". ucap Azam
"Tapi kan dokter bilang kalau aku nggak bisa hamil"
"Yang bilang kayak gitu kan dokter bukan Allah".
Izza terdiam dengan ucapan dari Azam, suaminya itu memang benar, jadi apakah ada harapan jika Izza akan bisa hamil lagi
"Serang kita sholat subuh berjamaah aja, setelah itu sarapan dan pergi kerumah sakit, sekalian kerumah ustadz Ali".
Selesai sarapan, Izza mengoleskan pelembab bibir dimulutnya
"Benda apa ini". Tanya Azam yang merebut benda tersebut
"Itu namanya pelembab bibir, biar bibir aku nggak kering".
"Siapa yang ngizinin benda itu buat nyentuh bibir kamu, yang boleh nyentuh bibir kamu itu aku". sarkas Azam
"Itu cuma pelembab bibir aja, Azam". Protes Izza
Azam berniat menjahili istrinya yang sangat polos
"Aku punya pelembab bibir yang bisa tahan 24 jam".bisik Azam
"Emang apa, boleh aku coba".
"Kamu yakin?".
Izza mengangguk
Bukannya memberikan sebuah benda, Azam justru meletakkan bibirnya pada bibir memar muda Izza hingga membuat istrinya kehabisan nafas
_________________________________________
Lanjut part
Gus Azam
Cha Eun woo
Kalian dukung yang mana
Jangan lupa tinggalkan jejak
Klik komen and vote
See you