C: Kau sudah tidur?
Baekhyun masih kesal perihal keinginannya yang tak terwujud. "Jangan harap aku akan membalas pesanmu!" ponsel tak bersalah itu dilempar ke atas kasur. Baekhyun tak meperdulikan notifikasi pesan masuk yang berbunyi lagi.
Ninging tanpa permisi masuk ke dalam kamar Baekhyun. Wanita cantik itu merebahkan tubuhnya disebelah Baekhyun. "Oppa aku sedih." Curhat Ningning membuat Baekhyun menggerutkan kening.
"Kau sedih kenapa? Apa ada yang membullymu di sekolah?" walaupun adiknya menyebalkan, Baekhyun sangat menyayangi Ningning. Ia tak akan membiarkan siapapun menyakiti adiknya.
"aku sedang patah hati, orang yang kusukai tenyata diam-diam sudah punya pacar. Dia selama ini berbohong padaku." Ungkap Ninging dengan wajah muram.
"Kurang ajar! Berani sekali dia meyakitimu. Mana orangnya, aku akan datangi sekolahmu untuk menghajar lelaki brengsek itu!" Sembur Baekhyun tak terima adiknya disakiti.
"Dia bukan murid sekolahku." Ninging memainkan jari-jarinya.
"Jadi kalian beda sekolah? Atau kau berhubungan dengan anak kuliahan?" Tebak Baekhyun.
Ninging menggeleng. "Dia juga bukan anak kuliahan."
"jadi dia sudah bekerja? Berani-beraninya dia menipu gadis di bawah umur. Dimana dia bekerja? Ayo kita datangi dia!" Bentak Baekhyun semakin tersulut emosi.
Adiknya sedikit menjaga jarak, Ninging menatap harap-harap cemas. "Oppa sebenarnya kau tak harus melakukan itu."
"Kenapa? Kau takut aku kalah? Kau lupa jika aku bisa bela diri?"
Bukan itu masalahanya, Ninging menggigit bibir takut. "Dia seoarang idol terkenal."
Seperti ada yang salah, Baekhyun menatap Ninging tajam. "kau tak mungkin punya hubungan dengan seorang idol kan?"
Ningning tertawa canggung. "memangnya salah jika aku merasa patah hati jika idolaku ternyata sudah punya kekasih? Aku sangat menyukai Park Chanyeol. Kenapa dia selama ini membohongiku? Dia selalu bilang sedang tak menjalin hubungan dengan siapapun, tapi apa sekarang? Dia ketahuan berkencan dengan idol wanita. Aku merasa terkhianati."
Seharusnya ia tak usah mendengarkan racauan gila adiknya sejak tadi. Baekhyun menarik nafas dalam, berusaha bersabar sekuat mungkin. "Kurasa kau butuh penangangan dari dokter jiwa." Saran Baekhyun sudah angkat tangan dengan kehaluan adiknya yang diluar nalar.
"oppa kenapa kau berbicara seperti itu? harusnya kau mendukungku, siapa tau suatu saat nanti kau punya adik ipar seorang idol terkenal. Kau bisa bayangkan bagaimana untungnya mempunyai ipar seorang Park Chanyeol." Papar Yeri seperti meminta permen pada kakaknya.
"sadarlah wahai makhluk tuhan yang terkutuk! Kau dan dia berbeda dunia! Sampai Kim Jong Un jadi member boyband harapanmu itu tidak akan jadi kenyataan." Ucapan Baekhyun berhasil menyentil hati mungil Ninging. Namun Ninging tetap tidak bergeming, menggoda Baekhyun adalah hobinya.
"Yasudah kalau tidak mungkin semoga kau saja yang berjodoh dengan Park Chanyeol." Kata-kata Ningning semakin diluar akal sehat. Baekhyun berniat mengajak Ningning ke gereja terdekat setelah ini, mungkin adiknya harus didoakan secara langsung oleh pastor agar waras sedikit.
"denganmu saja tidak mungkin apalagi denganku." Sembur Baekhyun, sepertinya menjual adiknya ke club malam adalah pilihan terbaik karena tidak ada gunanya punya adik yang bodoh dan sekarang juga tidak waras.
"Siapa tau dia diam-diam gay sepertimu. Perlihatkan pantat semokmu oppa, mungkin dia akan tertarik padamu." Celetukan Ninging semakin membuat asap menggepul diatas kepala Baekhyun.
"lebih baik kau keluar dari kamarku, sebelum aku membunuhmu dan mincincangmu lalu dagingnya akan kuberikan pada anjing tetangga."
Ninging menganbil langkah seribu banyangan. Tanpa babibu ia langsung berlari keluar dari kamar kakaknya. "Uke kalau sedang datang bulan memang mengerikan." Cibir Ninging masih bisa didengar oleh Baekhyun. Alhasil bantal melayang, untung saja Ningning berhasil kabur dan menghindar.
.....
Kyungsoo sedikit terganggu ketika Kai dan Chanyeol datang. Acara masak memasaknya akan jadi lebih lama karena dua ceceguk itu pasti membuat ulah. "Do Kyungsoo gerakkan pantatmu sayang." Kai dengan wajah mesum bersiul melihat pemadangan menyegarkan didepan matanya.
"berhenti berbicara menjijikan sebelum teflon panas ini menampar pipimu." Desis Kyungsoo terdengar mengerikan namun tetap terdengar sexy di telinga Kai.
Chanyeol terbahak melihat kelakuan teman-teman satu groupnya. Kai dan Kyungsoo adalah sepasang kekasih di dalam group. Entah kenapa dua manusia berbeda karakter itu bisa menjadi pasangan. Awalnya Chanyeol juga terkejut ketika tau teman groupnya ternyata gay dan lebih mengejutkanlagi mereka juga menjalin hubungan. "Kyung kenapa kau mau dengan si hitam ini? Bukannya kau pernah mendapatkan pengakuan cinta dari Cha Eunwoo? Kudengar dia masih mengejarmu."
Telinga Kai otomatis selalu panas mendengar nama member dari group sebelah. "Park Chanyeol kau ingin mati muda?" desis Kai.
"aku hanya bertanya pada Kyungsoo. Cha Eunwoo jelas lebih populer dan keren darimu." Chanyeol semakin tertawa senang melihat Kai yang mendadak pundung.
"sayang kau janji akan setia padaku kan? Kau tak akan tergoda dengan lelaki wajah datar itu?" Kai memeluk Kyungsoo dari belakang.
"Kenapa kau harus selalu khawatir tentang hal itu, kalau aku mau aku akan memilih Eunwoo, tetapi aku terlalu mencintaimu. " Kyungsso mengelus lengan Kai yang memeluk perutnya. Seperti tak ada orang disana, Kai mencium bibir Kyungsoo.
Chanyeol mendadak mual, menyesal tadi menyeret nama Eunwoo ke dalam pembicaraan mereka. "Ingin sekali rasanya aku menghubungi dispacht biar kalian berdua hancur dan jatuh ke dasar neraka."
Pergi darisana lebih baik, karena Chanyeol tau Kai bisa menyerang Kyungsoo dimanapun termasuk di dapur. Chanyeol tak ingin mata sucinya mendadak bintitan karena melihat dua pria bergumul di siang hari bolong.
.....
C: Kau marah padaku?
Masih belum ada balasan. Sudah terhitung dua puluh empat jam username ByunBaekhyun belum membalas pesannya. Lelaki berponi coklat terang itu sudah terlanjur menarik perhatiannya. Meski belum bertemu secara langsung, Chanyeol sudah yakin jika Byun Baekhyun imut sama seperti di foto.
B: Tidak. Kenapa aku harus marah.
Seperti dapat kupon undian, Chanyeol tersenyum lebar membaca pesan baru dari Byun Baekhyun.
C: Lalu kenapa kau tak membalas pesanku?
B: Apa kau benar-benar seorang pria?
Chanyeol dibuat bingung dengan pesan Byun Baekhyun.
C: Tentu saja, untuk apa seorang wanita menggunakan aplikasi kencan gay
B: bisa saja, lagipula aku tak pernah melihat fotomu
Chanyeol memutar otak, bagaimana caranya agar Baekhyun percaya jika dia benar seorang lelaki. Tak mungkin mengirimkan foto selfie. Sebuah ide terlintas, Chanyeol mengirimkan foto yang membuat Baekhyun tak mengirimkan pesan balik selama beberapa jam ke depan.
.....
"Baek, coba kau tebak kenapa hari ini aku sangat sangat dan sangat bahagia?" Yeri datang dengan muka cerah. Ia langsung menarik kedua tangan Baekhyun dan menganyun-ngayunkannya pelan seperti anak kecil.
Baekhyun yang baru saja menginjak lantai kelas langsung heran. "mana aku tau, kau dapat warisan?" tebak Baekhyun. Apa lagi yang membuat Yeri bahagia kalau bukan masalah uang.
"salah, ayo tebak lagi."
"Kau dilamar oleh pria kaya?" tebak Baekhyun lagi, walaupun sedikit tak mungkin. Pria kaya mana yang mau meminang teman anehnya.
"salah, aku dapat tiket gratis." Sorak Yeri.
Baekhyun mengeryit. "Apa bagusnya? Apa kau dapat tiket bioskop gratis?"
"kalau tiket bioskop kenapa aku harus sebahagia itu. Ini tiket fanmeeting bertemu dengan artis Baek."
Ternyata hanya itu, Baekhyun pikir Yeri mungkin menang undian atau lotre jutaan won. "darimana spesialnya." Baekhyun tak peduli ia meletakkan tasnya di atas meja.
Yeri kembali menarik tangan Baekhyun. "Baek ini tiket fanmeeting EXO! EXO!" suara kuat Yeri membuat telinga Baekhyun berdengung.
"lalu aku harus apa?"
Yeri cemberut, Baekhyun sama sekali tidak seru. "aku bisa bertemu dengan Park Chanyeol."
Akhir-akhir ini Baekhyun terlalu sering mendengar nama itu. adiknya juga sangat mengidolakan Park Chanyeol dan sekarang Yeri juga tergila-gila. "Aku tak mengerti kenapa kalian sangat menganguminya."
"bukannya aku sduah bilang padamu, dia adalah idol paling populer saat ini. Tak ada wanita yang tak akan jatuh dalam pesonanya. Dia tidak hanya tampan, dia juga kaya raya dan ketika kau mendengarnya bernyanyi hatimu akan meleleh." Ucapan Yeri sudah seperti staff marketing.
Baekhyun sama sekali tak berminat untuk mencaritahu lebih jauh siapa Park Chanyeol. "Aku tak tertarik, ada hal penting yang ingin aku katakan padamu." Pipi Baekhyun mengeluarkan semburat merah, sesuatu yang asing bagi Yeri.
"Tunggu! Kenapa wajahmu tiba-tiba memerah? Kau sedang jatuh cinta?" Yeri menyipitkan matanya menatap Baekhyun fokus.
"Siapa yang sedang jatuh cinta! Aku hanya sedang bingung dengan diriku sendiri. Sejak semalam aku susah tidur karena melihat sesuatu." Ungkap Baekhyun.
Melihat wajah malu-malu temannya tak mungkin Baekhyun susah tidur karena melihat penampakan makhluk seram. "Apa kalu melihat setan tampan?"
Baekhyun menyentil kening Yeri. "Bukan setan!"
"lalu apa yang membuat tak bisa tidur? Kau bilang melihat sesuatu."
Baekhyun mengeluarkan ponsel dari tas dan membuka sesuatu dari sana. "Kau lihat ini, bagaimana menurutmu?" wajah Baekhyun malah semakin merah.
Yeri langsung merampas ponsel Baekhyun, ia sangat penasaran apa yang membuat Baekhyun seperti kucing betina malu-malu minta kawin. Mata Yeri melotot syok. "otot perutnya sangat kencang Baek. Ini foto siapa?."
Baekhyun menceritakan kenapa foto perut kotak-kotak itu sampai ada di ponselnya. Hingga Yeri menyimpulkan jika Baekhyun sepertinya sedang kasmaran. "kau harus segara bertemu dengannya! Jangan sampai dia diambil orang lain!" desak Yeri. Ia tak ingin Baekhyun kehilangan kesempatan emas untuk mendapatkan jodoh yang berbobot. Yeri kembali menarik perkataannya tempo hari. "Kalau perutnya seperti ini, tak mungkin mukanya seperti kadal. Aku jadi penasaran bagaimana tampangnya."
Sama dengan Yeri, Baekhyun juga sangat penasaran bagaimana wujud Dobi. "Aku juga penasaran."
Bersambung