-
-
-
-
*Happy Reading*
*****
"Jisoo-yaaaaa"
Teriak menggema di Koridor sekolah. Jisoo yang mendengar itu tak berniat sama sekali menghentikan langkah nya.
"Yaissss, kimm jisoo. Shiball!!"
Sretttt...
Karena kesal jisoo yang mengabaikan nya, rose melemparkan pulpen yang ia pegang ditangannya dan tepat mengenai belakang jisoo.
Jisoo menghentikan langkah nya membalikan badan dan menatap rose yang terlihat hanya cengegesan disana.
"Park chaeyoung shiball-"Umpat jisoo.
"Shiball anyeong-"Rose mengangkat tangannya menyapa, sedangkan jisoo hanya memutar bola matanya malas.
Di belakang jisoo ada Galen yang tampak tersenyum melihat tingkah rose dan juga jisoo. Ada jennie juga yang berdiri disamping Galen, gadis itu hanya diam seraya tersenyum tipis saking tipisnya tak akan ada yang menyadari bahwa kini jennie tersenyum.
"Apa maumu?"Sentak jisoo menatap kesal rose.
"Woahhh kau berangkat ke sekolah bersama nya?"Tanya rose melirik jennie dengan tatapan tajam.
"Ahhhh..Didepan ada soohyun ahjussi, apa abboji mu yang mengantar kalian jisoo?"Tanya rose.
"Kenapa kau kepo sekali-"sinis jisoo.
"Aku tidak kepo.. Aku hanya ingin tau saja. Lagipula aku hanya heran saja, tumben kalian berangkat bersama? Pasti soohyun ahjussi yang memaksa kannn? Ahhh, abboji mu tidak gila kann?"Rose berucap ceplas-ceplos.
"Kurasa abboji ku memang gilaa."Ucap jisoo tanpa permisi langsung pergi.
"Ada apa dengan nya?"Rose bertanya pada jennie, dan jennie yang sadar akan rose bertanya padannya segera menatap gadis itu.
"Mwoo-yaaa? Kenapa aku bertanya padamu?"Rose membuang mukanya, dan setelah itu ia pergi. Tapi sebelum pergi ia menatap sinis jennie terlebih dahulu.
Jennie dan galen menatap anehh rose yang sudah semakin menjauh.
"Gwenchana?"Tanya galen karena melihat ekspresi jennie yang berubah. Gadis itu seakan terlihat merindukan sesuatu.
Jennie mengangguk menunjukkan senyuman manis nya.
"Kajjaaa."
Ajak galen setelah itu berjalan deluan.. Diikuti jennie dibelakang nya.
Brakkk...
"Yakk.. Apa kau buta?"Teriak galen saat seseorang tiba-tiba menabrak tubuhnya.
"Mianhae sunbae- Mianhae-"Gadis itu meminta maaf seraya menundukkan kepalanya.
Galen mendongak menatap gadis siapa yang menabrak nya.. Saat melihat orang yang menabrak nya, entah kenapa galen terasa emosi.
"Yakk apa kau jalan pake dengkul? Mengapa kau suka sekali menabrak orang lain?"Lagi-lagi galen membentak gadis itu.
"Jeongmal mianhae sunbae-"
"Hahhh gadis brengsek, sama saja seperti Abbojinya."Gumam galen yang masih dapat didengar gadis itu.
Seketika hatinya rasanya di hantam ribuan batu tajam.
"Sunbae mianhae- jeongmal mianhae-"
Ya dia lia, putri gongyoo dan yoona. Lia terlihat menahan air mata yang ingin jatuh, lia sudah tau bahwa galen kakak tirinya pasti sudah mengetahui identitas nya.
"YAKKK APA YANG KAU TUNGGU? MINGGIR DARI HADAPAN KU SEKARANG JUGA. GADIS SIALAN-"Bentak galen.
Tappp...
"Apa yang kau lakukan galen? Kenapa kau kasar sekali?"Jennie menarik pelan galen yang terlihat penuh dengan emosi sekarang. Jennie tidak mengerti ada apa dengan galen sebenarnya. Tidak biasanya Galen secepat itu tersulut, bahkan hanya karena seorang gadis menabrak nya.
"Hahhhh..Suruh gadis ini menyingkir dari hadapan ku. Aku benar-benar muak melihat wajahnya!"
"Wajah yang penuh dengan kemunafikan.. Aku sungguh malas melihat wajahnya itu!"Ucap Galen.
"Galen..
Bughhhh..
Galen menabrak bahu lia dengan kasar.. Tapi sebelum ia benar-benar pergi, ia berhenti tepat di samping lia menatap gadis itu dengan tatap benci.
"JANGAN PERNAH MEMPERLIHATKAN WAJAHMU ITU DIHADAPAN KU LAGI! JANGAN PERNAH DEKATI AKU, ATAUPUN JISOO!"
"DENGARKAN AKU? JANGAN PERNAH BERHARAP BAHWA AKU AKAN MENERIMA MU DENGAN BAIK. JIKA TIDAK INGIN TERSIKSA LEBIH JAUH LAGI, LEBIH BAIK MENJAUHLAH- BILA PERLU PINDAH SAJA DARI SEKOLAH INI-"Galen berucap membisik tepat ditelinga lia. Setelah itu ia
Benar-benar pergi.
Sedangkan jennie gadis itu hanya menatap penasaran kepergian Galen..Jennie tidak tau apa yang galen bisikan pada lia, tapi dilihat dari wajah lia dengan mata yang mulai mengeluarkan airmata, jennie bisa menebak, bahwa galen mengucapkan kata-kata yang cukup menyakiti lia adik kelasnya itu.
Entahlah tapi jennie tidak begitu peduli sebenarnya.. Tanpa mau bertanya jennie segera pergi meninggalkan lia yang terdiam membatu.
*****
"Nona jadi apa tujuan mu?"Jin merasa aneh saat joohyun jam sepuluh pagi seperti ini sudah ada di kantor nya.
"Jin aku bosan-"Ucap joohyun.
"Lalu apa peduliku?"
"Shiball."Umpat joohyun menatap kesal jin.
"Baiklahh..Nona kau bilang kau sibuk rebahan kan? Jadi Kenapa nona malah kekantor ku?"Tanya jin.
"Jin..Abboji bilang kau yang mengurus semua hal mengenai pesta perusahaan nanti kan? Apa itu benar?"Tanya joohyun.
"Hmmm-"Jin hanya berdehem masih fokus pada map-mapan yang ada di meja kerja nya.
"Arghhhh bagus kalau begitu. Bagaimana dengan undangan? Apa kau sudah membagikan undangan?"Tanya joohyun.
"Belum nonaaa..Aku sedang fokus pada berkas-berkas sialan ini, setelah berkas ini selesai baru aku akan membagi undangan nya-"Jawab jin tanpa menatap joohyun.
Joohyun tersenyum tipis..
"Baiklah..Kebetulan nona tidak sibuk, berikan undangan nya padaku, nona yang akan membaginya-"Tawar joohyun.
Jin mendongak menatap joohyun tak percaya... Apa ia tak salah dengar? Joohyun kann pemalas.
"Cepat bodohh! Sebelum aku kembali malas nanti."
"Berikan, Aku akan membaginya bersama jisoo-"Ucap joohyun.
"Ada dimeja sana, Ambil saja yang sudah ada tertulis namanya."
"Yang belum Tertulis biarkan saja dimeja-"Ucap jin. Setelah itu kembali fokus pada berkasnya.
"Okeyyyyy."
Joohyun berjalan ke arah meja untuk mengambil undangan yang jin letakan.
Joohyun tersenyum julid, ia mengambil semua undangan itu bahkan undangan yang belum tertulis.
"Ini akan sangat menyenangkan-" Gumam joohyun tersenyum. Ada banyak ide yang tiba-tiba muncul di kepala nya, sekarang ia terlihat sangat bersemangat dan tidak sabar untuk acara pesta perusahaan nanti.
*****
"Tidak apakan aku menjemput siwo dan jisung dulu."Ucap soohyun.
Yoona hanya menggangguk saja.
Ya dua mantan suami istri itu sedang bersama.. Entahlah Soohyun tanpa sengaja mengajak yoona untuk makan siang bersama, dan soohyun pikir yoona akan menolak namun ternyata ia salah, yoona malah menerima nya.
Dan kini dua manusia itu dalam satu mobil.. Soohyun menyuruh yoona untuk meletakkan mobil nya disekolah anak-anak nya saja, dan mengunakan satu mobil yang merupakan mobil soohyun.
Hening...
"Bagaimana kabar Jisung?"
"Mwooo?"Seketika soohyun menoleh sebentar pada yoona.
"Ahhh- Maksud ku tadi aku mau bertanya, jisung dan siwo kelas berapa sekarang?"Yoona dengan gugup berucap, dan mengalihkan pandangan nya ke arah depan tanpa menatap soohyun.
"Jisung baik-baik saja.. Dan sekarang dia sudah memasuki kelas 3 SD. Dia anak yang sangat cerdas-"Jawab soohyun.
Yoona menoleh tersenyum tipis. Mata wanita itu tampak terasa memanas sekarang.