buas; iksan boys [end]

By ashaiyest

168K 16.9K 8.4K

"makin kelakuan lo kaya anjing, makin gua gangguin ya Junghwan." "alah kelakuan lo sama hewan sendiri aja ga... More

tetangga baru
titik awal
mulai
konyol
bantuan
berubah
salah paham
resmi
penyatuan
terkuak
kejutan
jaehyuk
terikat resmi
first day
salah paham 0.1
salah paham 0.2
bonus

syarat

6.9K 991 390
By ashaiyest

hshshHHshsHSHS SENENG BANGET WOIIII SEKARANG NEMU BANYAK AKUN TIKTOK WOOHWAN SHIPPER, MANA ISI KOMENNYA "WOOHWAN JAYA JAYA JAYA!!"

KALIAN SEMUA TELAH TERKENA RACUN ASHA DAN AUTHOR WOOHWAN LAINNYAAA 😭 AKU SANGAT BANGGAAA SINI AKU CIUM SATU SATU 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

thank you for being woohwanist andDDD THANK YOU UDAH KERACUNAN WOOHWAN!! ❤️❤️❤️❤️ I LOVE YOU SO MUCH SAYANG SAYANGKUU 😩😩😭😭😭😭😭

tw// harsh words, mature content, nsfw, ⚠️

—buas—

"halo, anak pak rt?"

deg!

tunggu.... ini...

"....."

"duduk duduk, santai aja interviewnya."

seorang pria berbahu lebar itu mengulas senyum miringnya, wajahnya menampilkan ekspresi kepuasan melihat bagaimana calon anggota itu mematung di ambang pintu hanya dengan melihat eksistensinya.

Junghwan tak merespon sama sekali, manik indahnya masih setia memandangi tetangga baru menyebalkan yang dengan santai duduk di kursi interview. bajingan sialan itu... yang tadi sore Junghwan masukkan ayam ke pekarangan rumahnya untuk membalas dendam.

dengan wajah tengil menyebalkan, sosok senior itu kembali membuka suaranya, bahkan nada bicaranya pun terdengar sangat mengejek si calon anggota baru.

"kenapa ga duduk? pantatnya abis dipatok ayam?"

ahh sialan. mata tajam bak serigala itu memandang Junghwan dengan sangat intens dari tempat duduknya, membuat yang ditatap kelimpungan salah tingkah. Junghwan tak tahu dirinya harus bersikap bagaimana--- karena demi apapun, ia sudah tak memiliki wajah lagi disini.

masalahnya adalah---

"kok bisa?"

"hah?"

"kok bisa lo disini?" tanya Junghwan sembari menyipitkan matanya, ia sedang berusaha untuk menatap sinis pada pria di hadapannya saat ini.

meski ada banyak sekali tanda tanya bermunculan di kepalanya, namun si manis coba untuk telan semua pertanyaannya sementara, ini bukan waktu yang tepat untuk terlihat semakin bodoh di depan si tetangga baru. ia harus meninggikan harga dirinya.

Jeongwoo terkekeh mendengar pernyataan Junghwan yang tak masuk akal, pria itu menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan apa yang dilontarkan oleh mulut pemuda manis tersebut.

"kok bisa apanya? victoracer kan punya bokap gua."

nah lho, kena.

Junghwan membulatkan matanya tak percaya, rahangnya pun terjatuh saking terkejutnya mendengar jawaban konyol dari orang asing yang sialnya ada disini.

"kaget ya? sama, gua juga."

"....."

"gua juga kaget anaknya pak rt yang kemaren ceramahin orang ternyata di belakang mah bisa busuk, sama aja dong kaya gua? sama sama penikmat dosa."

ah... kaki Junghwan mendadak lemas sekarang. mentalnya sedikit terguncang sebab Jeongwoo terus menyudutkannya. setidaknya, jika pria jahat itu sudah dewasa, ia pasti bisa bersikap profesional disini. secara interview keanggotaan ini merupakan bagian dari SOP victoracer--- dan lagi Junghwan rasa ini bukan waktu yang tepat bagi Jeongwoo untuk bertingkah jahil terhadap dirinya.

"baru gua omong gitu loh, masa langsung ciut?" sang senior menyandarkan punggungnya pada kursi, ia bersekap dada sembari menatap lurus pada yang lebih muda.

"......"

"denger ga tadi gua suruh duduk?"

"denger, bang." begitu cicit Junghwan pelan, kakinya melangkah dengan ragu menuju kursi di hadapan Jeongwoo. si manis terus menundukkan kepala, enggan menatap mata tajam bak serigala yang kini memandangnya dingin.

atmosfir diantara keduanya semakin canggung bagi Junghwan, jika tahu siapa yang akan menginterviewnya malam ini, mungkin pemuda So itu akan berpikir seribu kali lagi untuk datang.

Jeongwoo menghembuskan nafasnya kasar, tangan kirinya memainkan pena yang ia pegang. entah apa yang ada dalam benak pria tampan tersebut melihat sirat kekecewaan yang terpampang jelas pada wajahnya.

"kenapa join ginian?" tanya sang senior dengan nada malas malasan.

Junghwan belum berani menjawab, dirinya masih terlalu ragu untuk sekedar membuka suara. kepalanya setia menunduk dengan matanya yang melirik ke atas--- untuk mencuri curi pandang pada wajah Jeongwoo.

"lo mau join ginian tapi mentalnya tempe tuh gimana maksudnya? nunduk mulu emang lo lagi ngobrol sama semut?"

ah... Junghwan benci ini.

sepertinya Jeongwoo menginterviewnya dengan penuh dendam.

tuk tuk tuk!

wajah pemuda itu sontak terangkat karena sang empunya terkejut dengan suara pena yang diketuk ketukkan ke meja secara keras oleh si senior.

"Victoracer ga nerima orang bisu, keluar."

mata indah Junghwan dan mata tajam Jeongwoo saling bertukar pandangan, Junghwan terus merutuki dirinya sendiri saat ini sebab lidahnya kelu dan suara suara itu tercekat di pangkal tenggorokannya. ia tak bisa berbuat apa apa, otaknya blank memproses kejadian ini--- karena pemuda manis itu tak bisa berpikir jernih setelah hatinya tergores akibat terus menerus disudutkan.

tidak, Junghwan tidak takut tetangganya itu akan melaporkannya pada ayah. sebab Junghwan dapat melihat bahwa Jeongwoo bukanlah tipikal orang yang mau repot-repot mencampuri urusan orang lain. namun masalahnya disini adalah soal bagaimana kepribadian mengejutkan dari sosok pria berbahu lebar itu ditampakkan.

"keluar, denger ga gua ngomong apa?"

"gue gamau."

akhirnya. Junghwan mampu membuka suara.

titik keberanian mulai terlihat di matanya, alisnya sedikit menukik-- pertanda bahwa ia protes pada yang lebih tua.

"gue mau join Victoracer karena gue udah idam idamin geng ini dari jaman gue SMA. gue punya motor gede dan gue seneng ngadu balap sama temen temen. gue harap dengan bergabungnya gue disini, gue bisa lebih difasilitasi dan saling sharing keuntungan sama Victoracer gang."

Jeongwoo terkekeh, ia membetulkan posisi duduknya dan menatap Junghwan penuh ketertarikan kali ini.

"saling sharing keuntungan? okelah lo dapet keuntungan dari Victoracer kalo misal menang balapan. tapi apa kelebihan lo sampe kita harus nerima lo gabung, bocah sok jagoan?"

"gue ganteng."

"pfft."

Jeongwoo tak dapat menahan tawanya, pria tampan dengan kaos dan jaket kulit serba hitam itu hanya tertawa kecil sembari menulis sesuatu pada secarik kertas disana.

"sejujurnya gua agak kecewa lo gabung ginian karena lo adeknya sohib gua." ujar Jeongwoo tanpa mengalihkan fokusnya dari kegiatan menulis.

"...."

"lo tau sendiri segede apa popularitas Victoracer, ga gampang buat join disini. ada banyak tahapan setelah interview buat liat seberapa pantesnya lo jadi anggota kita,  bahkan lo juga harus bayar biaya daftar yang harganya ga murah."

"iya.." si manis mengangguk paham.

"tapi gua punya tawaran buat lo."

kali ini Jeongwoo menyudahi kegiatan menulisnya, atensinya ia pusatkan pada pemuda di hadapannya sekarang.

"apa?"

yang lebih tua menyodorkan kertas tersebut pada si pemuda. membiarkan Junghwan membacanya dengan wajah yang tak dapat diartikan.

tawaran spesial, perdana dan limited.

1. lo harus buka block gua dan janji ga bakal ngeblock gua lagi
2. lo harus selalu angkat semua telpon dari gua, dan bales chat gua kapanpun dimanapun
3. lo harus minta izin dari gua sebelum join event balapan manapun

informasi, keuntungan dan konsekuensi:

1. gua lolosin lo tanpa harus ngelakuin tahap penyeleksian
2. khusus buat lo, free biaya daftar
3. kalo lo ketauan join event balapan tanpa izin gua, gua blacklist lo dari victoracer saat itu juga
4. gua ga akan cepu ke pak rt
5. temen lo yang tadi, harusnya gagal lolos interview soalnya pendek
6. tapi kalo lo setuju sama ini, gua bakal lolosin dia + (free biaya daftar & skip seleksi)
7. kalo lo ga angkat telpon, ga bales chat gua dengan alesan sibuk atau ketiduran, bakal gua samperin. gua ga peduli lo lagi tidur, mandi atau ngampus. pokoknya apapun yang lagi lo lakuin, angkat kalo gua nelpon

"gimana?"

"....."

Junghwan tak menjawab, diletakkannya kertas itu di atas meja tanpa mengatakan sepatah kata pun. matanya menyiratkan kekhawatiran, si manis menggigit bibir bawahnya dengan gelisah.

tawarannya sangat menggiurkan, ia tertarik. terlebih lagi disana tertulis bahwa Mashiho hampir tak lolos--- dan akan diloloskan jika ia mau membantunya. membuat Junghwan berpikir seribu kali soal apakah ia harus menyetujui persyaratan aneh yang diberikan oleh sang senior.

anggota Victoracer mencakup dari para staff hingga para ridernya. biaya pendaftarannya berkisar sekitar 10-15 juta rupiah tergantung posisi apa yang ia pilih, harganya memang akan lebih murah jika memilih untuk mendaftar di posisi staff, namun semua itu sebanding dengan segala yang akan didapatkan setelah menjadi anggota resmi. dan jika calon anggota gagal lolos, maka uang pendaftarannya hangus.

"coba gua tanya, emang lo sama temen lo sanggup bayar 15 juta? itupun ada kemungkinan hangus dan lo berdua rugi."

ah.. benar..

Junghwan tak tahu bahwa setelah menyelesaikan biaya registrasi, masih ada banyak tahapan seleksi yang memungkinkan uangnya hangus. seharusnya ia tak lupa bahwa Victoracer jauh lebih besar dan liar dari dugaannya, ini bukan tempat untuk mencoba menjadi sok jagoan.

bocah kecil sepertinya yang harus menabung bertahun tahun dan masih bersembunyi dari orang tua soal hal seperti ini bukanlah level Victoracer.

si manis tak masalah untuk membatalkan pendaftarannya, namun masalahnya--- Mashiho sangat memimpikan ini.

keputusan Victoracer untuk meloloskan Mashiho atau tidak-- ada pada jawaban Junghwan.

dan Junghwan masih sibuk bergelut dengan pikirannya sendiri, pertanyaannya apakah ia sanggup untuk memenuhi tiga persyaratan yang diajukan Jeongwoo?

"tapi kenapa?"

"apanya?"

"kenapa tiga persyaratannya begitu semua? emang lo siapanya gue sampe gua harus nurut kaya anjing?" tanya Junghwan tak sopan.

lagi dan lagi, pria berbahu lebar itu terkekeh melihat betapa konyolnya pemuda di hadapannya ini.

"kalo gasuka ya gausah setuju, ga ada yang maksa lo."

"gua berubah pikiran buat batalin pendaftaran ini, tapi lo seenaknya gantungin Mashiho di keputusan gua. ya ga bisa lah?"

Jeongwoo mengambil kertas tersebut, kemudian ia gumpal dengan satu tangannya.

tuk!

bajingan itu membuang kertas tawarannya sembarang.

"udah gua bilang lo bisa nolak tawaran ini dan berarti temen lo gagal lolos. ga usah banyak bacot disini, mending lo keluar terus tenangin temen lo yang bakal nangis keilangan uang 15 juta."

haaaaah, sialan.

"sadar ga tiga syarat yang lo ajuin tuh diluar nalar semua? kesannya lo obsesi sama gua, bikin risih, gatau privasi--"

"gua udah bilang gua ga maksa, kalo mau ya terima, kalo ogah ya tolak. mulut lo bacot bener belum aja gua cium."

bajingan bajingan bajingan bajingan bajingan. demi apapun tetangga baru yang merangkap sebagai seniornya ini adalah bajingan. siapa pula dia sampai sesombong itu? posisinya kan hanya sebagai peng-interview Junghwan, mengapa berlagak sekali mengajukan persyaratan dengan iming iming luar biasa.

oh ayolah, Victoracer hanyalah milik orangtua Jeongwoo, seharusnya pria berkulit tan tersebut tak punya hak banyak atas pengelolaan tempat ini bukan?

"apa... apa ga ada cara lain buat dapetin semua itu? lo ga punya syarat lain yang bisa gue lakuin selain tiga itu?" tanya Junghwan, menatap seniornya dengan tatapan penuh memohon.

Jeongwoo terlihat berpikir sebentar, mata tajamnya menatap lurus kedua manik indah Junghwan. pria usia dua puluh lima tahun itu dapat menemukan titik keseriusan disana, nampaknya si pemuda benar benar tertekan dan bertekad untuk melakukan apapun agar sahabatnya lolos meski ia harus mengorbankan diri.

"lo yakin mau dikasih tau syarat lain yang lebih simple?"

"mau." kepapa itu mengangguk tegas, Junghwan merasa bahwa ia menemukan secercah harapan melalui permintaan Jeongwoo yang kali ini. ia rasa ia mungkin bersedia menyanggupinya.

"lo.. tidur sama gua malem ini."

tbc.

ini si adek enaknya pilih mana ya? pilih tiga syarat di kertas atau pilih satu syarat yang simple aja? 🤔

Continue Reading

You'll Also Like

80K 8.1K 35
FIKSI
4.5K 865 6
Bagaimana jika kisah klasik Belle dan Buruk Rupa menjadi kisah yang dialami oleh dua orang yang berbeda?
402K 29.5K 39
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
3.9K 397 7
"emang kakak ga ada kerjaan lain lagi ya.. selain liatin aku terus??" "Ga ada, mangkanya kakak liatin kamu terus.." di elusnya Surai sang pujaan hati...