KAMONEGIX [Completed]

By FizzlingSoda

7.6K 822 270

1st Season of Super Idol Series Zee, seorang street dancer di Ibu Kota yang terkenal di antara mereka. Tiada... More

Intro
1.1 Let The Music Lead The Way
1.2 Let The Music Lead The Way
1.3 Let The Music Lead The Way
2.1 When Will You Come Back?
2.2 When Will You Come Back?
2.3 When Will You Come Back?
3.1 Arcadia Arcade
3.2 Arcadia Arcade
3.3 Arcadia Arcade
4.1 Kerensa's Journey
4.2 Kerensa's Journey
4.3 Kerensa's Journey
5.1 Arcane
5.2 Arcane
5.3 Arcane
6.1 Ameliorate
6.2 Ameliorate
6.3 Ameliorate
7.1 Pâtisserie Party
7.2 Pâtisserie Party
7.3 Pâtisserie Party
[i] Spin-off Story Announcement
8.1 Eye of The Storm
8.2 Eye of The Storm
8.3 Eye of The Storm
9.0 Rythm Divergence
9.1 Rythm Divergence
9.2 Rythm Divergence
9.3 Rythm Divergence
10.0 If All Else Fail
10.1 If All Else Fail
10.2 If All Else Fail
10.3 If All Else Fail
11.1 Aftermath
11.2 Aftermath
11.3 Aftermath
12.1 Unfolding the Truth
12.2 Unfolding The Truth
12.3 Unfolding The Truth
13.1 Perfect Storm
13.2 Perfect Storm
13.3 Perfect Storm
14.1 Fire In the Sky
14.2 Fire In The Sky
14.3 Fire in The Sky
15.1 Boundless Huntswoman
15.2 Boundless Huntswoman
15.3 Boundless Huntswoman
New Art Update
16.0 The Virtuoso
16.1 The Virtuoso
16.2 The Virtuoso
16.3 The Virtuoso
17.1 Must Be Now
17.2 Must Be Now
17.3 Must Be Now
18.1 Ad Astra Per Aspera
18.2 Ad Astra Per Aspera
18.3 Ad Astra Per Aspera
19.1 Gate
19.2 Gate
19.3 Gate
20.2 Final Blow
20.3 Final Blow
21.1 Now or Never
21.2 Now or Never
21.3 Now or Never
About
Announcement!

20.1 Final Blow

64 9 0
By FizzlingSoda

Freya yang saat itu baru berenang ke permukaan. Sedikit ia mengintip melihat sosok yang menghempaskan mereka ternyata adalah Vendrax. Ia berdiri melayang diatas permukaan tanah. Tangannya terbuka lebar seperti sayap ikan pari yang membantunya sedikit terangkat dari tanah.

Shani, Gracia, dan Feni berdiri membentuk formasi segitiga. Zee terlihat masih belum sadar akibat terhempas dan sekarang berada disamping Freya yang menariknya dari kanal. Freya masih takut dengan apa yang terjadi, saat ini ia hanya mengintip dari sela-sela pagar kayu kanal dengan plaza dimana terdapat Vendrax disana.

Freya memandang dengan ngeri saat Vendrax melancarkan serangan ke Marsha yang baru saja mencoba berdiri akibat hempasan tersebut. Marsha mencoba melawan dengan kekuatannya sebagai technopath, mencoba mengendalikan teknologi di sekitarnya untuk melawan Vendrax. Namun, serangannya dengan mudah ditepis oleh kekuatan yang lebih besar dari Vendrax.

Untuk melindungi Marsha, Shani segera membuat semacam perisai berlian di depannya dan menghalangi langkah Vendrax. Berlian ditumbuhkan dari tanah dengan cepat membentuk sebuah labirin raksasa dan mengurung Vendrax di dalam sana.

Dengan bantuan Feni, ia memberikan beban tambahan dengan kekuatan telekinesisnya serta memanipulasi ruangan dalam labirin tersebut agar serasa menjadi labirin tanpa ujung sementara Gracia membuat sebuah kubah untuk memperlambat waktu di dalam labirin tersebut dan memberikan mereka ruang untuk bersiap-siap.

Akhirnya, Fiony dan Chika tiba dan ikut bertarung bersama mereka. Mereka lalu berdiri bersama Marsha untuk melindunginya sementara Shani dan lainnya mengelilingi Vendrax di sudut lain.

"Dimana, Zee?" tanya Fiony.

"Dia belum siuman!" ucap Shani sambi menatap Freya yang juga sedang menatapnya dari sela-sela pagar pembatas kayu yang berada di kanal.

Perlahan, dinding berlian Shani mulai terlihat ada retak kan. Dalam sebuah ledakan yang gerakannya diperlambat akibat medan perlambatan waktu milik Gracia, terlihat puing-puing berlian terhempas keseluruh arah. Namun Vendrax terlihat dapat bergerak normal di dalam kubah itu.

Shani yang menyadari terdapat aliran cahaya hijau seperti warna pada seifuku Gracia serta warna biru yang merepresentasikan kekuatan seseorang yang ia kenal. Ia menoleh ke Gracia kemudian berteriak, "GRE, MENUNDUK!" sambil berlari ke arahnya. "FEN, TAHAN PUING LEDAKAN ITU!" sambungnya.

Seketika, kubah itu menghilang. Marsha segera membuat dinding dari elektronik sisa-sisa puing kendaraan yang berada disekitarnya dilapisi perisai mana yang dibuat oleh Fiony. Shani di sisi lain membuat dinding pelindung untuk melindungi Feni dan Gracia.

Hujan serpihan berlian terjadi dan kondisinya sangat berbahaya bila terkena hujan berlian tersebut. Freya yang menundukkan kepalanya melihat serpihan berlian itu dengan mudah merobek papan kayu tebal yang menjadi pembatas kanal itu.

Shani tentu mulai merasakan energinya melemah dan tidak mampu untuk mengeluarkan berliannya lagi, walau ia memaksa, tubuhnya menolak dan memaksanya beristirahat.

"Aku telah menyerap Idol Aura kalian, tapi kenapa kalian masih dapat menggunakan kekuatan kalian?" ucapnya. Ia mengangkat tangan kirinya lalu terlihat cahaya hijau army mengalir ke ujung jemarinya. Lalu, sebuah akar tanaman keluar dari tanah dan segera mengikat semua kaki mereka yang berada disana.

Masing-masing dari mereka dapat melawan akar-akar itu yang tumbuh dengan cepat, namun tidak dengan Shani. Saat Gracia menoleh, ia melihat Shani berada di titik terendahnya pada saat itu. "Shan!" teriaknya melihat akar itu mulai menyelimuti tubuhnya.

"Sekarang matilah!" ucap Vendrax sambil merapatkan kepalan tangan kirinya.

"Fokus serang Vendrax!" ucap Shani sebelum dirinya benar-benar terselimuti akar-akar itu. Akar-akar itu lalu menghilang dan memperlihatkan kini ia seperti mannequin dengan tubuh seperti berlapiskan obsidian hitam dengan kedua matanya menjadi bercahaya ungu. retakan ungu terlihat mengalir dari jantungnya ke seluruh tubuh lalu ke tanah.

"Um, guys, coba lihat itu!" tunjuk Marsha ke arah punggung Vendrax yang kini terdapat semacam altar kecil dengan cairan terang benderang bewarna toska di dalamnya.

"Aku penasaran kenapa anak-anak buahku tak semudah ini melawan dia, sama seperti aku menghabisi Gwydion!" ucap Vendrax yang memulai membuat sebuah zirah dari berlian untuk melindungi dirinya. Sebuah palu godam berlian lalu dibuat olehnya sebagai senjata fisik.

Gracia menatap ketakutan saat Vendrax menghampirinya sementara akar-akar tanaman yang mengikat kakinya sudah berubah menjadi berlian. "Mampus gua!"

Sementara itu, Freya masih tersembunyi di balik pagar kayu kanal, memandangi pertarungan yang tak seimbang tersebut. Ia merasa takut dan bimbang. Sebagai pengendali cahaya, kekuatannya tak sebanding dengan kekuatan mematikan Vendrax. "Zee, sadarlah!"

***

Kembali ke pertarungan, tinggal Marsha seorang yang dibiarkan oleh Vendrax, sementara yang lain sudah terlihat terperangkap menjadi semacam sumber kekuatan untuknya. "Jujur, aku tidak paham dengan kekuatanmu, mungkin aku akan membiarkanmu hidup. Dari tadi aku lihat kamu yang paling tidak berguna disini!"

Dengan mudah, Vendrax mencekiknya lalu mengangkatnya tinggi-tinggi sambil bertanya, "Dimana gadis air yang selalu disebut Gwydion itu?"

Marsha menggelengkan kepalanya dan tidak mau menjawab. "Gua gak tahu!"

Vendrax lalu melempar tubuhnya ke kanal samping dan terdengar suara seperti batu terjatuh disana. Untuk memastikannya, ia mendekati kanal dengan suara kepakan sayapnya saat ia bergerak.

Namun, ketika Vendrax mulai mendekati kanal, Freya merasakan ketakutan yang lebih besar daripada rasa takutnya terhadap Vendrax. Ia merasakan bahaya yang mengintai, menyadari bahwa jika Vendrax menemukannya di sana, akan ada konsekuensi yang mengerikan.

Dalam momen ketakutan dan keputusasaan itu, Freya tahu ia tak punya pilihan lain. Freya, dalam momen ketakutan dan keputusasaan, membuat keputusan berani. Dalam keadaan yang gelap dan kacau, ia memilih membawa Zee dan Marsha menjauhi Vendrax yang kuat. Namun, ia tidak dapat membawa keduanya, dengan hati yang berat, Freya menggendong Zee yang masih tidak sadarkan diri, berusaha menyelamatkannya dari bahaya yang mengancam.

Dengan langkah yang cepat dan hati-hati, Freya menyelinap keluar dari tempat persembunyiannya. Ia merasa detak jantungnya berdegup kencang, takut ketahuan oleh Vendrax.

Freya melintasi kanal dengan hati-hati, menjaga agar tidak membuat suara yang mencurigakan. Setiap langkah yang diambilnya penuh dengan kehati-hatian dan ketegangan. Ia tahu bahwa jika Vendrax menemukan mereka, takdir mereka bisa berakhir tragis.

Setelah melewati beberapa gang sempit dan belokan yang tak terhitung, Freya akhirnya menemukan tempat yang aman untuk berlindung. Sebuah ruangan tersembunyi di sudut jauh kota yang sepi. Tanpa membuang waktu, Freya meletakkan Zee dengan lembut di tempat yang nyaman dan mengamankan posisi.

Freya duduk di samping Zee, memandanginya dengan penuh kekhawatiran. Wajahnya penuh dengan luka dan tanda-tanda kelelahan, tetapi tekadnya untuk melindungi seperti kakaknya kini mulai memudar. Ia menyadari bahwa saat ini, menghindar dan menyelamatkan diri adalah keputusan yang terbaik.

****

Vendrax melihat ke Kanal dan hanya melihat Febi disana dan tidak ada tanda-tanda jejak Zee disana. Ia berbalik kepada para Idol yang kini telah menjadi miliknya. Sementara di salah satu bangunan tua terbengkalai, Christy memperhatikan dengan rasa takut dari celah-celah jendela.

Continue Reading

You'll Also Like

2.8M 10.2K 10
Saya Hanya Memperlakukan Orang Lain Sebagaimana Orang Lain Memperlakukakan Saya. Sederhananya,Saya Ditendang Yah Saya tendang balik. Nyawa Dibayar...
11.9K 687 26
First love is amazing, but the last love a perfect
2.4M 94.9K 51
Kenandra Arion Alditama, anak pengusaha sukses dengan cabang perusahaan dimana mana. walaupun bukan besar di keluarga yang broken home tetapi dia mem...