POSSESSIVE BF

By Magdara_

55.4K 5K 546

Haruto bukan lemah dia hanya memiliki jiwa submisive dan bagaimana jika dirinya diperebutkan oleh dua sosok d... More

1. My Enemy
2. patah hati
3. sakit
4. gudang belakang.
5. banyak pawang
6. cemburu?
8. dream
9. kissing
10. submisive
11. Obsesi?
12. merebutkan
13. Unboxing?🔞
14. after🔞
Unboxing (2)🔞

7. satu kosong

2.9K 352 19
By Magdara_

Suara kelas begitu bising dengan teriakan dari para siswa yang sedang beradu pendapat- bukan pendapat mungkin lebih tepatnya beradu angka yang telah mereka hitung, jam pulang sekitar 15 menit lagi jadi guru matematika mengadakan kuis, siapa yang menebak dia bisa pulang lebih cepat, sang ketua kelas yang memang juara satu sedang berdebat dengan juara dua begitupun dengan juara tiga yang ikut memberikan jawabannya.

"Jawabannya 20 pak, saya sudah menghitung 3 kali!" Park Jisung selaku juara pertama tentu saja terus mempertahankan jawabannya, sedangkan itu di sampingnya- Jungwon sebagai juara kedua ikut bersuara

"21 pak, saya yakin jawabannya 21!"

Sang juara 3- Jay, ikut berbicara "Jawaban saya sama seperti Jisung, 20 pak!" Kata Jay memperlihatkan isi catatannya dimana jawaban yang memang 20.

Pak suga memijat kepalanya pusing, sungguh dari banyaknya siswa kenapa 3 orang itu selalu berdebat sedangkan yang lainnya hanya diam, ia tahu bahwa 3 siswa yang berdebat terus ngotot bukan karena mereka ingin pulang cepat melainkan ingin adu kepintaran.

Ketiganya terus berdebat, sehingga tatapan suga mengedar, melihat para siswa lain yang terlihat sibuk menghitung, sebagai guru Suga tahu mana yang sedang menghitung betul-betul mana yang hanya pura-pura.

"Haruto, jawaban kamu berapa?"

Deg!

Haruto menyembulkan kepalanya dari balik buku, pemuda itu menunjukkan cengiran bodoh,

Dalam hati Haruto merutuki, dari banyaknya siswa kenapa harus dia?

"78 pak"

"Pfttttt hahahahah!"

Haruto melirik sebal kearah Jeongwoo yang ada di sebrang sana, pemuda itu memberikan tatapan tajam namun Jeongwoo malah semakin gencar meledek nya,

"Jauh banget anying jawaban lo!" Jeongwoo bahkan sampai terpingkal pingkal karena mendengar jawaban Haruto yang sangat jauh dengan jawaban yang lainnya.

"Memang jawaban kamu berapa Jeongwoo?"

Seketika Jeongwoo menghentikan tawa, pemuda itu berdehem pelan kemudian menunjuk dirinya sendiri "Saya pak?"

Pak Suga mengangguk kecil,

"Ekhm! Jawaban saya -25 pak"

Bukan hanya Haruto tapi seisi kelas tertawa keras mendengar jawaban Jeongwoo, jawaban Jeongwoo bahkan jauh lebih parah,

"Bagaimana mungkin jawaban kamu bisa min?"

"Ya otaknya aja kurang pak!"

Tidak, itu bukan Jeongwoo melainkan Haruto yang menyahut dengan suara keras, Jeongwoo yang mendengar sahabatnya meledek nya tentu saja tak terima, Jeongwoo melempari Haruto kertas hingga terkena wajah pemuda itu.

"WAH ANJING LO NGAJAK RIBUT!"

"SINI LO MAJU DASAR CABE-CABEAN!"

Keduanya malah melemparkan kertas satu sama lain, bahkan buku tebal pun sampai di lempar, semua anak kelas tiarap mereka takut terkena imbas, pak Suga memijit kepalanya pusing, sungguh mengatur dua cecunguk ini memang lebih melelahkan daripada mengurus 40 siswa lain.

BRAK!

"DIAM KALIAN SEMUA! DUDUK DENGAN BENAR DAN KAMU HARUTO JEONGWOO IKUT BAPAK KE RUANG GURU SEKARANG JUGA!"







*********




"GARA-GARA LO!"

"INI SEMUA GARA-GARA LO SIALAN!"

"LO YANG MULAI DULUAN!"

"LO YANG MULAI DULUAN ANJING!"

Sekolah sudah sepi namun mereka belum di perbolehkan pulang, keduanya sedang membersihkan toilet dan hanya pak Suga yang memantau mereka lewat kamera CCTV.

Jeongwoo terus mengacungkan sikat wc tinggi-tinggi sedangkan Haruto pun melakukan hal yang sama, suara keduanya mungkin menggema karena keadaan yang sangat sepi.

"Udah buruan lah anjing keburu gelap!"

Haruto terus mendumel, tubuhnya sudah bermandikan peluh, mereka bahkan melepas baju seragam jadi kini keduanya hanya memakai kaos polos dengan celana seragam yang sudah setengah basah.

"Lo udah makan belum?"

Haruto melemparkan sikat wc dengan sebal "Gak elit banget lo nanya udah makan belum di wc, jijik bego!"

"Ya kan gue cuma nanya!" Jawab Jeongwoo tak kalah sewot, pemuda itu menyimpan sikat wc keduanya di tempat penyimpanan alat,

"Lo tunggu didepan, gue mau ke ruang guru ngasih tau pak Suga kalau kita udah selesai"

Haruto hanya mengangguk singkat, pemuda itu berjalan lunglai setelah membersihkan tangannya, Haruto duduk di kursi yang ada di Koridor kelas.

Angin berhembus semakin kencang, langit jingga mulai menyorot mungkin sebentar lagi malam, Haruto menatap ponselnya dengan gelisah, ia harus sampai di rumah sebelum malam tiba.

"Lama banget sih!" Gerutu Haruto yang merasa kesal karena Jeongwoo yang tak kunjung muncul, apa Jeongwoo meninggalkan nya lagi seperti waktu itu?

Hingga suara langkah kaki yang menggema membuat Haruto seketika menoleh, ia bernafas lega saat Jeongwoo berjalan kearahnya.

Namun wajah Haruto kembali tampak datar ketika melihat satu gadis yang ada di belakang sahabatnya, itu Minji.

"Lama banget!" Ketus Haruto berjalan lebih dulu, pemuda itu sudah berdiri di depan mobil Jeongwoo

"Buka buruan gue mau duduk, kaki gue pegel!" Kesalnya menatap Jeongwoo galak, Minji yang ada dibelakang Jeongwoo tentu saja memberikan tatapan sinis pada Haruto.

"Jeo aku duduk di samping kam-"

"Gak, gue didepan lo di belakang!" Sela Haruto dengan cepat,

Wajah Minji terlihat sendu namun Haruto tahu itu hanyalah sandiwara, gadis itu ingin membuat Jeongwoo iba padanya.

"Ru!" Tegur Jeongwoo yang membuat Haruto semakin cemberut,

Jeongwoo menghela nafas panjang, ribet sekali urusannya jika sudah seperti ini, Jeongwoo tidak bisa memilih salah satunya, ia tak enak hati dengan Minji karena memang beberapa hari ini mereka sudah dekat ditambah dengan Minji seorang perempuan yang dalam artian sebagai pria sejati Jeongwoo harus mengutamakan perempuan.

"Ru ngalah dulu ya?" Bujuk Jeongwoo pada sahabatnya itu, namun Haruto tetaplah Haruto yang keras kepala dan tak mau dibantah, Haruto malah dengan dongkol mengambil kunci mobil Jeongwoo dan masuk kedalam mobil sahabatnya itu.

"Gak! Gak ada ngalah ngalah, ini tempat gue!"

BRAK!

"Buruan anjing keburu gelap!" Sentak Haruto yang membuat Jeongwoo dengan tak enak hati harus menyuruh Minji duduk dibelakang.

Dalam hati Minji terus mengomel, ia sungguh kesal melihat sikap Haruto yang seenaknya.

Didalam mobil ketiganya tak ada yang bersuara, keadaan sungguh hening hingga suara notifikasi dari ponsel Haruto memecah keheningan.

Haruto berdecak sebal "Terus gue di rumah sama siapa anjing?!"

Haruto sungguh kesal, sangat kesal, bagaimana mungkin ia ditinggalkan seorang diri sedangkan orangtua dan kakaknya pergi ke rumah nenek karena urusan mendadak, katanya menunggu Haruto akan lama, lagian mereka akan menginap mungkin hanya dua hari.

"Kenapa Ru?"

"Gue di rumah sendiri, ortu sama kak Mashi pergi ke rumah nenek nginep 2 hari"

Jeongwoo melirik sekilas kearah Haruto yang kini tampak menatap jalanan.

"Ya udah nanti gue temenin, cuma 2 hari kan?"

Dibelakang Minji tentu saja melotot tajam mendengar nya, enteng sekali Jeongwoo mengatakan kalau ia akan menginap di rumah Haruto dan hanya ada mereka berdua.

Haruto hanya berdehem pelan, namun dalam hati ia sungguh senang mengingat beberapa hari ini mereka bertengkar, Haruto melihat kearah kaca spion dalam melihat bagaimana wajah Minji yang begitu masang, keduanya saling menatap kemudian Haruto menyeringai tipis.

"Satu - kosong"

Kata Haruto tanpa suara, namun gerakan bibirnya dapat dimengerti oleh Minji, sehingga kini kedua tangan gadis itu terkepal kuat

"Tunggu waktu yang tepat dan setelah itu Jeongwoo akan jadi milik gue. Gue harap lo gak akan nangis darah Haruto"

********

Tbc







Continue Reading

You'll Also Like

192K 17K 48
Jika dirinya Bintang, Dia adalah Bulan. Jika dirinya Kakak, Dia adalah Adik. Lantas, kenapa sosok adiknya sangat berkuasa? ** Tara, begitulah orang m...
221K 16.8K 28
Ratu Azzura, anak ketua mafia pecinta kedamaian yang hobinya menolong orang-orang dengan cara membully nya balik. Protagonis atau Antagonis? Entahlah...
1.5M 50.9K 55
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
931K 3.8K 24
21+ Demi membayar biaya perawatan kekasihnya yang sedang Koma akibat kecelakaan, Bianca terjebak menjadi Maid di Rumah mewah milik keluarga Richard A...