HEHEHEHEE HAI CUMIEEE💕♥️✨♥️💐
SAYA BALIK LAGI DENGAN UWON YANG SUPER UCULLLL GAK ADA OBATT
Makasih yang udah stay di CYJ [Childish Yang Jungwon] semoga bisa nemenin terus sampai akhir ya guys!
and jangan lupa buat follow, vote dan komen nya bro!
HAPPY READING CUMIE!
-
"Jay?" ucap Heeseung.
Jay berdiri di pintu masuk UKS tapi wajahnya seperti sedang kesal akan sesuatu. Bukan hanya Jay tapi Sunoo, Jo, Fuma dan Niki juga ada bersama Jay.
"Apaan nih rame-rame di UKS kek mau tahlilan aja," ceplos Sunoo.
"Matamu," jawab Niki sambil mengetuk kepala Sunoo.
"SAKIT GOB— hmpphh!!!"
Belum sempat Sunoo mengatakan itu, tangan Fuma langsung menutup mulutnya dan langsung di acungi jempol oleh Niki.
"Ye lo gak boleh ngomong kasar cok," ucap Niki.
"Hahhhh.... kenapa gue gak boleh sedangkan lo boleh hah?" tanya Sunoo saat berhasil melepaskan tangan Fuma dari mulutnya.
"Nurut aja napa sih, Noo," jawab Fuma.
"Tapi kan—"
"Bisa diem gak lo pada?!" seru Jay.
Semua orang terdiam saat mendengar kata-kata Jay. Begitu juga dengan Jungwon, ia melepaskan bantal dari wajahnya saat mendengar suara Jay.
"Lo ngapain Hoon?" tanya Jay pada Sunghoon.
"Gue cuman mau lepasin bantal ini dari Jungwon."
"Lo sendiri ngapain kesini?" tanya Heeseung.
"Ya ke elo lah yakali ke bocah itu," jawab Jay side eye pada Jungwon.
Jungwon diam, ia menatap Jay dengan tatapan kesal.
"Uwon diem juga masih aja dipanggil bocah, emang bener-bener tuh Babon," batin Jungwon.
"Hai!"
Tiba-tiba seseorang berbicara didekat Jungwon yang membuat Jungwon terkejut sambil menoleh kearah sumber suara. Itu Sunoo.
"Hai!" jawab Jungwon dengan senyum manisnya.
"Gue Sunoo, salam kenal," bisik Sunoo, sungguh senyum Sunoo membuat Jungwon merasa tenang.
"Salam kenal juga kak Sunoo, gue Jungwon."
"Btw bisa-bisanya lo berurusan sama mereka," bisik Sunoo lagi.
Mata Sunoo menunjuk ke arah dimana Heeseung, Jay, Sunghoon dan Niki berada. Jungwon sedikit bingung dengan apa yang Sunoo katakan, memangnya ada apa dengan mereka. Mereka memang menyebalkan.
"Emang kenapa? Uwon gak ngerti," jawab Jungwon.
"Mereka Six Glory, Kalau gak tau sisanya lo cari tau aja sendiri," ucap Sunoo.
BRAKKK
Suara gebrakan pintu membuat semua orang terkejut, begitu juga dengan Jungwon. Dan dalang dari semua itu adalah Nicholas dan Key tentu nya.
"WONNIEEE!!!!!"
"WONNIE WONNIE GAPAPA KAN? MANA YANG SAKIT?"
Teriak Nicholas pada Jungwon yang terduduk manis diatas tempat tidur UKS. Nicholas berlari mendekati Jungwon lalu memeluknya erat, Jungwon itu seperti adiknya sendiri.
Semua orang kembali terkejut dengan apa yang Nicholas lakukan, setau mereka Nicholas adalah bada keuangan Univ Glorifly bisa-bisanya Jungwon berteman akrab dengan Nicholas.
"Nichochoo, Uwon g-gak bisa ... napas~"
Nicholas melepas pelukannya, "Duh sorry, aku kelepasan. Uwon gapapa kan?"
"Cakit," jawab Jungwon dengan wajah seperti hendak menangis.
"Mana yang sakit?" sela Key.
Jungwon menunjuk area wajahnya yang terkena bola yang cukup keras oleh Sunghoon tadi.
"Cakit kena bwlaa," jawab Jungwon.
"Sama siapa?" tanya Nicholas.
"Tuh," jawab Jungwon sambil menunjuk kearah sang pelaku.
Disisi lain sang pelaku hanya terdiam mendengar kan apa yang mereka bertiga bicarakan.
"Mampus lo Hoon, bakal kena bogem Nicholas," bisik Niki pada Sunghoon.
"Diem deh lo," jawab Sunghoon sambil berbisik.
"Ihh serem," bisik Niki.
"Sunghoon Park!" teriak Nicholas membuat sang pemilik nama tertegun sementara Niki hanya tertawa sambil menutupi mulutnya.
"Lo apain Jungwon gue!"
"Gue gak sengaja asli, Nic. Gak ada yang tau kalau tuh bola bakal kena muka dia."
"Lo harus di hukum sih," kata Nicholas.
Sunghoon mengerutkan keningnya, "Hukum?"
"Yoi, lo sama antek-antek lo harus jagain Jungwon gue sampai gue balik dari Amerika!" seru Nicholas.
"Gue sih fine fine aja," jawab Sunghoon santai.
Bukannya merasa terbebani karena mendapat hukuman, Sunghoon justru merasa senang karena hukuman itu. Sementara jungwon, ia terkejut dengan mulut yang sedikit terbuka membuat nya semakin imut.
"Nichochoo mau apa ke Amerika?!" kaget Jungwon.
"Aku mau urus bisnis ayah sama urus keuangan sekolah, cuman 2 bulan kok Wonnie," ucap Nicholas.
"Aaaa Uwon gak mau ditinggal Nichochoo!"
"Dua bulan aja, nanti aku balik lagi oke. Sementara bareng mereka dulu soalnya kak Key juga ada urusan sama dosennya ke Jepang," jelas Nicholas.
Jungwon tidak menjawab, ia hanya diam sambil meremas-remas bantal, kesal.
"Jadi, kalian yang harus jagain Jungwon gue sampai gue dan Key balik ke sini," lanjut Nicholas.
"Wait wait maksud lo, gue harus jagain tuh bocah? dua bulan? anjir matamu Nic! yang punya masalah sama bocah itu cuman Sunghoon ya kenapa gue juga harus kena batunya!" seru Jay sambil memijat dahinya.
"Heh lo juga suka ribut kalau ada Jungwon, emang itu bukan masalah? gak usah lari Jay," ucap Nicholas.
"Berarti kita juga ikutan gitu? kenal dia aja kaga gue mah," kata Niki.
Memang benar, Niki memang tidak mengenal Jungwon. Dia hanya tau kalau itu adalah anak yang sering membuat Jay kesal.
"Iya lah kalian kan six glory, satu kena semuanya ikut kena dong," jawab Key sambil menaik turunkan alisnya.
"Anjing emang, gue tonjok juga lo!" teriak Niki dan Key hanya membalas juluran lidah, mengejek Niki.
"Gini aja deh, kalau kalian mau jagain Jungwon gue nanti gue kasih duit," ucap Nicholas membuat pemuda itu menatap Nicholas tajam.
"Gue juga punya uang kali—"
"Motor sport satu orang satu?"
Perkataan Heeseung dipotong oleh Nicholas yang seenaknya mengatakan itu. Motor sport? siapa juga yang mau menolak itu? bahkan sekelas Heeseung pun tidak bisa menolak.
"Deal bro, you are the best friend in the universe!" jawab Niki.
"Okey nice choice Niki!" ucap Key.
"Heh goblok main deal aja lagi!" teriak Jay.
Sungguh Jay memang ingin motor sport tapi dia tidak mau kalau harus menjaga Jungwon selama 2 bulan.
"Sabar Jay, lo harus terima ini," ucap Sunoo sambil menepuk-nepuk pundak Jay. Tentu saja Sunoo setuju dengan Niki, dia juga mau motor sport.
"Kita pasti tahan Jay, cuman 2 bulan," ucap Heeseung yang sama-sama setuju dengan Niki.
"Terima aja kali Jay, lumayan motor gratis," kata Jo.
"Yoi, lumayan mana motor sport lagi. Kesempatan gak datang 2 kali," ucap Fuma.
"Ah terserah kalian deh, cape gue!"
Nicholas yang senang karena mereka menyetujuinya pun berbalik menatap Jungwon.
"Jungwon baik-baik disini ya, kalau ada apa-apa telepon aku," ucap Nicholas sambil menepuk pelan kepala Jungwon.
"Nichochoo, Uwon gak usah dijagain. Nichochoo gak usah hamburin uang Nichochoo buat Uwon," jelas Jungwon tanpa menatap Nicholas.
Jungwon merasa tidak enak karena Nicholas selalu memanjakan dirinya bahkan mengeluarkan uang yang banyak hanya untuk Jungwon.
"Kamu itu adik aku, aku gak mau kalau adik aku satu-satunya kenapa-napa pas aku lagi diluar negeri."
Meski Nicholas sudah menganggap Jungwon sebagai adik, tetap saja rasa tidak enak itu masih ada.
"Jangan nangis ya," ucap Nicholas.
"Eum, Uwon gak akan nangis," jawab Jungwon sambil menutup wajahnya.
***
To Be Continued...