VOTE AND COMMENT
"Tidur, baru sampe rumah mau ngerusuh" Chanyeol benar-benar geram, pasalnya anak itu langsung berlari menaiki tangga dan memeluk para bodyguard satu persatu. Katanya melepas rindu dengan para bawahannya.
"Nanti lagian aku udah sembuh" Jawab Renjun.
Chanyeol menjewer telinga renjun hingga renjun memekik kesal. Tangan mungil itu memukul wajah Chanyeol.
"Tidur atau ayah balikin kamu ke rumah sakit" Mendengar ancaman Ayahnya Renjun langsung berbaring di ranjang kamarnya menutup semua tubuhnya dengan selimut.
"Jangan kaya gini dong sesak nanti" Chanyeol membenarkan posisi tidur Renjun dan menyelimuti hingga sebatas dada.
Cup
"Tidur yang nyenyak nanti siang ayah bangunkan" Renjun mengangguk dan lanjut tidur. Setelah memastikan anaknya tidur Chanyeol turun ke lantai bawah untuk menemui teman temannya.
"Adek udah tidur" Suho menatap Chanyeol, pasti temannya ini kelelahan.
"Udah, istri Lo pada belum balik" Chanyeol duduk di samping kai memakan pizza yang mereka order tadi.
"Udah, lagi pada di dapur sama Wendy" Chanyeol mengangguk mendengar perkataan kai.
"Gue mau cola nya dong" Xiumin memberi satu botol cola pada Baekhyun.
"Gue udah dapet rumah sekitar sini, lumayan gede" Sehun memberikan selembar brosur pada mereka.
"Ya udah pesen sama" Ucap suho.
"Yol anak Lo ternyata nakal banget ya, masa para bodyguard di ajak duel. Mana katanya dia udah sabuk item" Chen
"Emang sabuk item, dia di ajarin anaknya lay" Lay hanya bisa meringis menatap Chanyeol.
"Ya Lo tau lah si Lucas mana tau kalau Renjun anak Lo" Bela lay.
Mereka semua berbincang bincang santai dengan semua makanan yang mereka pesan.
Gubrakk
Suara barang jatuh terdengar di lantai atas. Chanyeol langsung berlari ke arah sumber suara. Setelah sampai betapa terkejutnya dia melihat sang anak sedang duduk di atas lemari sambil mengaduk-aduk kotak mainan masa kecilnya.
"Park Renjun ngapain di situ hm, mau jatuh" Chanyeol menatap tajam Renjun.
"Turun" Renjun masih diam di atas lemari, jujur dia tidak bisa turun dia hanya tau cara memanjat tapi tidak bisa turun.
"Tidak" Renjun duduk di atas lemari memelas minta di turunkan.
"PARK RENJUN" Renjun menggeleng mendengar teriakkan ayahnya.
"Turun atau ayah robohkan lemari ini" Chanyeol ancang ancang mendorong lemari itu.
"HUWE TIDAK BISA TURUN, BANTUIN AYAH HIKS" Chanyeol sungguh frustasi melihat tingkah Renjun.
"Lompat, ayah akan tangkap kamu" Renjun melompat hingga menubruk tubuh sang ayah. Badan Chanyeol tertindih badan renjun.
"Maaf ayah" Renjun tersenyum ke arah Chanyeol. Tubuh Chanyeol terasa pegal seketika tertimpa badan gembul Renjun.
"Hah suda ayo kita mandi badan kamu lengket" Chanyeol menggendong renjun ke kamar mandi.
"Mandi nya nanti aja, belum sore kok. Ayah aku gak mau mandi sekarang, mau main dulu" Renjun terus merengek di gendongan Chanyeol.
Plakk
bokong renjun di pukul pelan, agar Renjun diam.
"Sekali lagi pake aku kamu, ayah gelindingin kamu ke tangga. Panggil adek bukan aku, ayah gak suka ya" Renjun cemberut dia kan sudah besar masa pake nama adek.
"Gak bad boy lagi dong, masa udah keren gini di panggil adek" Renjun terus berceloteh bahkan sampai di kamar mandi.
"Mau mandi sendiri ayah sana pergi" Sebelum pergi Chanyeol dengan cepat mencium pipi renjun hingga sang empu berteriak geli.
Setelah acara mandi tadi, Renjun di paksa berbaring di atas kasur. Chanyeol mengambil perlengkapan bayi, dan mulai mengoleskan minyak telon pada perut anaknya.
"Ihhh gak keren loh kalo pake ini, ayah gimana sih" Renjun terus memberontak hingga semua barang terpental entah kemana.
"DIAM" Renjun meringkuk di kasur ketakutan, ayahnya jadi menyeramkan saat marah.
Melihat anaknya ketakutan Chanyeol menggendong renjun dan di pangku di sofa tv di dalam kamarnya.
"Hiks ayah marah" Renjun menangis sesenggukan di gendongan ayahnya.
"Makanya adek anteng jangan banyak ngelawan, ayah tau yang terbaik buat kamu" Chanyeol mengelus punggung Renjun hingga anak itu tenang.
Setelah tenang Chanyeol langsung menyuapi renjun makan siang yang sudah di siapkan Wendy tadi.
"Makan yang banyak, kalau tidak habis ayah hukum kamu" Renjun mengangguk lemah di pangkuannya.
"Adek sekarang jadi nakal, ayah capek jagain kamu yang gak bisa di atur" Chanyeol menyuapi renjun telaten sesekali mencubit pipi renjun di saat anak itu terlalu lama mengemut nasinya.
Setelah makan selesai Chanyeol membawa Renjun ke ruang keluarga di sana sudah ada Siwon Kakak Wendy sedang duduk santai. Untuk Suho dan temannya yang lain mereka masih sibuk mengurusi kepindahan mereka, rencana mereka akan pindah untuk menemani anak-anak mereka di sini.
"Duduk yang anteng ayah ada urusan, sama papih dulu ya" Chanyeol meninggalkan Renjun.
"Keponakan tersayang ku sini" Siwon mendekati Renjun karena anak itu seperti enggan mendekatinya.
"papih kangen loh dek" Siwon mencium pipi renjun brutal hingga renjun kegelian terkena kumisnya yang sedikit tajam.
"Minggir" Renjun menghalangi mulut Siwon dari wajahnya.
"Main yuk, papi beli PS baru loh" Mata renjun berbinar senang tau saja dia sedang ingin bermain.
"Ayoo" Siwon tertawa melihat keponakannya senang.
Mereka berdua bermain PS hingga sore hari, melewatkan jadwal tidur siang Renjun. Pasti Renjun akan rewel nanti malam.
"papih masak ramen yuk" Siwon mengangguk dan membawa renjun ke dapur, tenang Siwon sudah menyiapkan mie sehat untuk keponakannya khusus di buat dari pabrik miliknya.
"Tambah telur ya" Renjun mengangguk, setelah makan ramen mereka duduk di ruang bermain renjun hingga semua anggota keluarga sudah pulang.
"hah pasti Renjun nanti malam rewelnya minta ampun, siap-siap begadang nih" Chanyeol menghela nafas kasar melihat semua kegiatan mereka berdua lewat cctv.
thanks everyone for reading my story
(all pictures taken from pinterest)