ALYNE

By plantsfav

1.7K 68 2

"Selesai nangis nya, hm?" "....." "Asal kamu tahu, aku disini bukan untuk lihat kamu kayak gini," Rangga mena... More

ALYNE - 1
ALYNE - 3
ALYNE - 4
ALYNE - 5
ALYNE - 6
ALYNE - 7
ALYNE - 8
ALYNE - 9
ALYNE - 10
ALYNE - 11
ALYNE - 12
ALYNE - 13
ALYNE - 14
ALYNE - 15
ALYNE - 16
ALYNE - 17
ALYNE - 18

ALYNE - 2

170 4 0
By plantsfav


Happy reading!!











Alyne menghempaskan tasnya kasar ke atas meja lalu menenggelamkan kepala diatas lipatan tangan. Ini masih pagi dan moodnya sudah sangat buruk, untung saja ia tidak terlambat datang ke sekolah hari ini.

"Heh lo udah lihat filmnya?"

"Gila parah keren banget!"

"Tuh kan apa gue bilang, dari dulu gue kasih rekomendasi malah nggak cepet-cepet lo tonton."

Aletta menyikut pelan lengan Keyza, mengodekan matanya kearah Alyne yang baru saja datang.

"Nggak biasanya tuh anak, bangunin gih upacara udah mau dimulai bentar lagi," titah Aletta pada Keyza.

"Sstt ... Alyne bangun."

Alyne bergumam pelan, mengangkat kepalanya dengan ogah-ogahan seraya menguap lebar.

"Buset nih anak. Tutup mulut lo yaampun ... "

"Apaan? Gue masih ngantuk ah."

"Ngantuknya dipending nanti ulu, para babu sekolah udah pada koar-koar kita disuruh baris." Keyza menarik paksa lengan Alyne untuk berdiri lalu merangkul pundaknya keluar kelas.

Suara teriakan serta gaduh adalah rutinitas wajib yang ada di SMA PEGANGSAAN lantaran banyak murid yang terlambat hingga berlarian akibat di kejar osis dan guru piket.

Alyne dan kedua temannya memilih berdiri di barisan paling belakang dari deretan kelasnya. Seperti biasa, Keyza sudah menyiapkan satu kresek penuh berisi snack yang akan menemani pagi mereka yang membosankan.

"Sstt ... "

"Psstt Peng Openg."

"Gue tau lo denger ya Peng."

Baik Keyza maupun Aletta melirik sinis Dion–teman sekelas mereka yang berdiri tepat di belakang, menatap kearah snack yang baru saja dibuka.

"Mau apa lo?" Aletta bertanya yang dengan senang hati di jawab oleh tunjukkan jari cowok itu. "Bagi dong gue lapar belum sarapan."

"Enak aja minta-minta. Sana beli sendiri, punya uang kan?"

"Enggak."

Keyza mencebik, namun tak urung ia mengulurkan satu snack miliknya kepada Dion.

"Makasih cantik ..."

"Najis!

"Eh lihat, itu adek kelas yang kemarin gangguin pacar lo bukan?" Aletta menunjuk kearah barisan murid kelas 10, tepatnya pada seorang gadis berkucir kuda dengan tampilan yang sedikit lebih mencolok dari teman-temannya.

"Menor banget kayak tante-tante, bibirnya kenapa besar banget." Aletta menyahut.

"Biarin aja."

"Weshh temen gue, tumben lo nggak ngereog?"

Alyne memutar bola mata malas, "Selagi dia nggak buat masalah, gue nggak peduli."

"BAGI SISWA MAUPUN SISWI YANG ATRIBUT NYA TIDAK LENGKAP DIMOHON UNTUK MAJU MEMBENTUK BARISAN DI DEPAN!"

"Mana Calista?"

Baik Aletta maupun Keyza mengangkat bahu tanda tak tahu, "Telat lagi mungkin."

Alyne mengedarkan pandangannya kearah barisan siswa laki-laki kelas 11, tapi tidak juga menemukan sosok Rangga dan teman-temannya disana.

Rangga tidak menjemputnya tadi pagi, alhasil ia harus berangkat sendiri naik taxi karena malas membawa mobil. Biasanya pagi-pagi sekali cowok itu sudah ada di apartement untuk menjemputnya, namun entah kenapa ia tidak menghubungi atau sekedar mengirim pesan pagi ini.

Bahkan Alyne sudah mencoba menelepon cowok itu menggunakan telepon apart dan tidak mendapat balasan.

Sampai upacara selesai pun Rangga belum juga terlihat. Anehnya semua teman-teman cowok itu juga tidak ada.

Alyne berjalan menuju kelas bersama Calista, sedangkan yang dua lagi entah pergi kemana.

"Kok lo nggak gabung disana sama anak-anak yang telat?"

Calista menatap Alyne tak terima, "Enak aja! Gue nggak telat."

"Terus lo dari mana kalo nggak telat?"

"Di barisan kelas 10."

"Ngapain?"

"Biasa, tau kan? tau dong."

Alyne menjitak kepala belakang gadis itu, "Dasar gila!"

"SAKIT ALYNE! WOY!"

.♡ 🦋☁️

"PAK AZAM NGGAK MASUK!!"

Aletta memasuki kelas dengan napas terengah, disusul Keyza di belakangnya dengan tangan yang penuh membawa makanan ringan.

"Serius lo?!" Tanya Dion, teman sekelas mereka yang paling sengklek.

"Dua rius malah."

"ASEEKK JAM KOS UHUYY!!"

Keyza meletakkan semua jajanannya diatas meja Alyne kemudian membalikkan kursi miliknya dan Aletta menghadap belakang.

"Dari mana lo berdua?" Tanya Calista.

"Menurut lo gue bawa semua ini dari mana?"

"WC."

Aletta mendengus kesal, "Gila emang."

Suasana kelas mulai ricuh. Sebagian anak laki-laki menggelar konser dadakan di depan, sisanya lagi bermain game online di pojokan sambil berteriak misuh-misuh. Belum lagi para ciwi-ciwi yang sedang nobar drakor di tengah kelas.

"You Look as beautiful as ever and i swear that everyday you'll get better you make me feel this way somehowwuu~~"

"I'AM SO IN LOVE WITH YOU AND I HOPE YOU ~~"

"OH DARLING ALL OF THE CITY LIGHTS NEVER SHINE AS BRIGHT AS YOUR EYES~~"

" ... "

"BEDA LAGU OPENG!!"

"SALAH SERVER HUUU."

"NGGAK KUAT GUE NGGAK KUAT."

"PENONTON KECEWA!"

Seluruh kelas terbahak mendengarnya, bahkan Calista sudah terpingkal-pingkal di belakang sambil memegangi perutnya, "Kocak lo Yon!"

"Sshtt ... Calista diem deh," Keyza menautkan kedua alisnya serius, menyuruh ketiga temannya untuk merapat mendekat.

"Ke kantin yuk gue laper."

Sontak Alyne melempar kacang ke muka Keyza, Aletta memasang muka datar dan Calista berpura-pura meregangkan otot bersiap untuk menghajar.

"Sana pergi sendiri lo," Keyza mengacungkan jari tengahnya kesal, pasalnya teman-temannya ini sangat tidak bisa diajak bekerja sama. Padahal perutnya sudah meronta-ronta sejak tadi.

"Pliss temenin gue ... " Menyatukan kedua tangannya memohon, namun yang ia dapat hanya lirikan tak minat dari ketiga temannya.

"Ishh kalian ini nggak asik."

Sekali lagi Alyne melempar kulit kacang kearah Keyza, "Lo nggak asik!"

"Woy Aletta!"

Aletta menoleh, "Apa?"

"Pak Azam sampai jam ke berapa?"

"Nggak tau gue, tanya ketua kelas sana."

"Ck, gimana sih kan lo yang ngasih tau kalo pak Azam nggak masuk!" Dion ngegas.

"Lo pikir gue apaan? Asisten guru?"

"Iya! Lo kan murid kesayangannya Pak Azam!"

.♡ 🦋☁️


*Kringg Kringg ...

Bel tanda istirahat terdengar diseluruh penjuru sekolah. Semua murid bersorak senang dan berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut masing-masing.

Tak sedikit juga anak-anak kutu buku lebih memilih untuk menyendiri di perpustakaan ditemani tumpukan buku atau hanya sekedar untuk mengistirahatkan pikiran dan tidur disana.

Alyne berjalan berdampingan dengan Calista yang memeluk lengannya, di belakang mereka ada Aletta dan Keyza yang mengikuti.

"Chat gue semalam kenapa nggak lo balas, Lyn?"

Gadis dengan rambut silver pada bagian bawah itu mengedikkan bahu acuh. "Hp gue rusak."

"Lagi?!"

"Nggak usah teriak-teriak."

"Lo baru ganti Minggu lalu dan sekarang udah rusak lagi?"

"Stres emang Alyne," Aletta menyahut.

Alyne hanya memutar bola mata malas mendengar cacian Aletta. Itu kan ponsel miliknya, kenapa mereka yang heboh?

*Brakk

Tiba-tiba saja dari arah depan seorang siswi menabrak Alyne, menyebabkan minuman yang dibawanya tumpah mengenai sepatu Alyne.

Mengepalkan tangannya marah, Alyne berjalan mendekati siswi itu lalu mencengkeram erat kerah seragamnya.

"Nggak punya mata lo hah?!"

"M-maaf kak aku ng-nggak sengaja."

Alyne mendorong siswi itu hingga menabrak tembok di lorong, menimbulkan suara ringisan kesakitan darinya.

"Nggak sengaja lo bilang? Lo pikir gue buta?!"

"Angkat kepala lo, anj*ng!" Siswi itu menurut dengan tubuh gemetar ketakutan, seharusnya ia bisa jalan lebih hati-hati tadi, dan sekarang ia menyesal.

"Udah Lyn biarin, anak orang itu kecekek," Calista berusaha memisahkan hingga tangan Alyne terlepas dari kerah siswi itu lalu membawanya pergi menjauh dari sana.

"Awas lo!" Alyne menatap nyalang siswi tersebut.

Menyingkirkan tangan Calista kasar lalu berjalan meninggalkan ketiga temannya menuju kamar mandi untuk membersihkan sepatunya.

"Samperin, biar gue sama Keyza cari tempat duduk," Titah Aletta yang dibalas anggukan oleh Calista.

"Untung gue pisahin kalo nggak habis tuh anak," Calista bergumam tak jelas sepanjang jalan menuju kamar mandi, menghiraukan tatapan-tatapan aneh yang di tujukan kearahnya.

"Alyne, udah belum?"

"Bentar lagi."

Calista menunggu didepan pintu kamar mandi, menatap Alyne yang sibuk dengan sepatunya. Sialnya lagi gadis itu memakai sepatu berwarna putih hari ini, noda dari minumannya jadi sulit di hilangkan.

"Atas lo Lyn ada pasta gigi."

Alyne mendongak, benar saja disana ada pasta gigi. Ia meraihnya lalu mengoleskannya pada permukaan sepatu dan sedikit menggosoknya menggunakan jari. Tanpa peduli siapa yang membawa pasta gigi ke sekolah.


.♡ 🦋☁️

Alyne bersama ketiga temannya sedang menikmati makan siang di kantin setelah insiden yang membuat Alyne marah sekaligus kesal.

Alyne menambahkan banyak sambal pada bakso miliknya, dengan semangat ia melahapnya perlahan. Jika saja Rangga tahu pasti cowok itu akan memarahinya habis-habisan, mengingat perutnya yang sedikit sensitif dengan makanan pedas.

"Pulang sekolah kalian free?Jalan-jalan ke mall yuk! Udah lama kita nggak keluar bareng."

Aletta menyentil dahi Keyza gemas, "Lama pala lo, kita baru main tiga hari yang lalu."

"Yaudah sih pokoknya kalian harus bisa!"

Calista mengangguk setuju, "Gue bisa-bisa aja, lo Lyn?"

"Bisa gue, tapi bayarin."

"Yee anak orang kaya tapi miskin," tukas Aletta mengejek.

Alyne mendengus kesal.

"Gampang ada gue," Calista menepuk dadanya sombong.

"Temen gue ini," Ujar Alyne bangga.

Baru saja hendak memasukkan bakso kecil ke dalam mulut, seseorang dengan kasarnya menarik mangkok Alyne menjauh.

Bergegas Alyne melahapnya dan tersenyum manis saat menyadari orang itu adalah Rangga, "Hai."

Tidak hanya Rangga, tapi ada keempat temannya juga disana. Berpenampilan jauh dari kata rapi, kemeja sengaja dikeluarkan dan tidak menggunakan dasi, belum lagi kancing yang tidak terpasang menampilkan kaos polos mereka.

"Neng Alyne kalo dibilangin susah ya. Nanti perutnya sakit nangis," Celetuk Arda, salah satu teman Rangga yang terkenal playboy.

Alyne meliriknya tajam, berusaha meraih mangkok miliknya dari tangan Rangga, "Siniin mangkoknya, aku belum selesai makan."

"Pesenin nasi," Perintah Rangga pada Arda. Ia mengambil duduk di samping Alyne dan mulai menghabiskan bakso milik kekasihnya, mengabaikan teriakan kesal gadis itu.

"Rangga!"

"Hm?"

Calista sedikit bergeser saat Albar duduk di sampingnya diikuti yang lain. Menyisir rambutnya kebelakang merasa gerah, "Kalian ngapain disini?masih banyak meja kosong tuh!"

"Tau nih sempit banget," Keyza menimpali.

Mereka tidak menanggapi, fokus pada makanan masing-masing yang baru datang dibawakan Arda dan Varo.

"Enak bener hidup lo pada tinggal capluk-capluk gitu," Sinis Arda kesal.

Beralih pada Alyne. Rangga mengulurkan air mineral untuk sedikit menghilangkan rasa pedasnya, "Minum dulu."

Meneguk sedikit dan mengembalikannya, Alyne mengalihkan wajahnya kesamping untuk menghindari kontak mata dengan Rangga.

"Perut lo nggak kuat sama cabai, kenapa susah banget di bilangin?" Tuh kan apa kata Arda.

"......."

"Makan ini ya? nanti gue beliin es krim," Rangga berusaha membujuk.

"Deal!"

Tentu saja Alyne tidak bisa menolak jika sudah di iming-iming dengan es krim yang hakikat nya adalah camilan favoritnya.

Rangga mengelus lembut rambut gadis itu, "Tadi berangkat naik apa?"

"Taxi."

"Maaf ya, tadi gue bangun kesiangan."

Benar saja, ia semalaman begadang bersama teman-temannya memainkam game online sampai dini hari. Mereka bahkan harus memanjat pagar dinding dibelakang sekolah untuk menghindari hukuman dari guru BK.




SEE YOU NEXT CHAPTER ♥♥

Hai teman-teman mohon dukungannya untuk cerita ini dengan menekan tombol bintang yaa..

Nggak lama kok cuma tis aja.

You guys can also follow my instagram for another updates
@plantsfavpages

Continue Reading

You'll Also Like

5.3M 408K 54
[COMPLETED] [FOLLOW AKUN TERLEBIH DAHULU] [JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA]❤ Menjadi kekasih seorang Rangga Lumindo bukanlah yang Zea ingi...
115K 3.6K 32
[ONGOING 🔞] #8 insanity :- Wed, May 15, 2024. #2 yanderefanfic :- Sat, May 18, 2024. After y/n became an orphan, she had to do everything by herself...
19.4K 430 7
What is the feeling of being replaced? One day, you find out you are replaced with Tzuyu by your best friends of 7 years (BTS). You are very hurt so...
1.1M 62.7K 40
Millie Ripley has only ever known one player next door. Luke Dawson. But with only a couple months left before he graduates and a blackmailer on th...