Jungkook datang ke apartemen Taehyung. Ia tau gadis itu sudah tidak kuliah beberapa bulan dan Jungkooklah yang berusaha mengerjakan tugasnya dan bahkan mengawasi makanan Taehyung. Ia bahkan menyuapi Taehyung tapi Taehyung menolak.
"Apa aku harus menamparmu dulu atau memaksamu makan dengan kasar dulu baru kau mau makan ?"
"Aku tidak mau kau disini brengsek !"
"Fine!" Jungkook membanting makanannya ke meja lalu pergi meninggalkan Taehyung.
Taehyung menangis, bukan karena sakit tapi karena hati dan fikiran bodohnya. Ia benci Jungkook tapi ia tak mau Jungkook pergi. Ia tak mau patuh ingin Jungkook memaksanya. Itu bodoh dan membuat dirinya frustasi sendiri.
"KENAPAAAA KENAPA KAU SEPERTI INI KIM TAEHYUNG !!!" Taehyung berteriak lalu membanting semua yang ada di meja. "AAAAAA!!!"
Jungkook yang masih di luar hanya bisa duduk bersandar pada pintu hunian Taehyung dan menutupi tetesan tangisnya.
"Sial aku harus bagaimana ?"
.
.
.
.
"Ada masalah apa ? Kau terlihat sangat kacau. Wajah paling kacau selama hidupmu."
"Taehyung."
"Dia lagi. Bukannya sudah putus."
"Ya, tapi sialnya aku mencintai dia lagi Hyung. Ck bagaimana caranya move on ?"
"Cari wanita lain."
"Siapa ? Aku hanya kenal Jimin dan Taehyung saja. Kalau tidak dengan Taehyung masa Jimin ?"
"Kubunuh kau."
"Tolong aku Hyung. Hahh ... Aku gila dibuatnya."
"Ceritalah pelan. Apa yang membuatmu gila ?"
"Ckk aku tak mengerti Hyung. Dia ishhh punya kebiasaan liar dan menjajakan dirinya pada pria brengsek."
"Lalu sekarang bagaimana ?"
"Dia seperti depresi Hyung."
"Diapakan mantannya ?"
"Dia putus dari mantannya, diselingkuhi lalu kami sex dan sedikit... Dia jatuh sakit setelahnya. Lalu sampai sekarang dia tidak mau kuliah."
"Kau memperkosanya kan ?"
Jungkook memijat tengkuknya "ya."
"Apa dia masokis ?"
Jungkook menggeleng. Yoongi diam sejenak, menganalisa segala informasi yang ia ketahui tentang Taehyung sejak dulu.
"Dia memang agak liar. Sulit untuk dia setia kecuali mendapatkan pasangan yang sesuai kebutuhan dia."
"Apa ?"
"Abused her. Fisik maupun verbal."
"Hyung dia saja baru aku perkosa sudah jadi depresi seperti ini."
"Ya tapi setelah itu apa kau perhatian padanya ? Setiap hari datang mengurusi dia. Kau pasti seperti itu."
"Aku bertanggungjawab Hyung."
"Tinggalkan dia sejenak. Seminggu atau sebulan."
"What ?"
"Lakukan saja."
"Tapi kenapa hyung ?"
"Sudah kubilang tadi. Dia bukan butuh tanggung jawab atau perhatian. Semakin kau lunak, semakin dia tidak tertarik padamu."
"Hyung kalau harus toxic aku tidak bisa. Itu terkadang melelahkan."
"Kau harus tau permainan tarik ulur. Wanita menyukai itu. Dengar, jangan pernah selalu baik pada wanita dan mengabulkan semua kemauan mereka, sesekali mereka harus ditinggal agar mereka kehilangan. Karena dengan kehilangan mereka akan menyadari keberadaan mu selama ini. Setelah kau kembali hanya beri sedikit perhatian lalu tarik dirimu pergi darinya lagi."
"Rumit sekali."
"Ya memang begitulah wanita."
"Jadi sekarang aku harus bagaimana ?"
"Fokus dengan tugasmu Jeon Jungkook. Kau ada di semester akhir."
"Ckk arraseo."
"Nanti juga dia datang sendiri padamu."
"Benarkah ?"
"Lakukan saja. Nanti aku berikan tips lagi. Menjinakan gadis liar seperti dia butuh waktu lama. Semakin lama, semakin lama juga hubunganmu nanti."
"Okeeyy."
"Tugas akhirmu. Kau sudah memikirkannya ?"
"Yaa aku punya satu lagu dan aku ingin kolaborasi dengan Jimin juga."
"Ya lakukanlah yang terbaik. Akan aku modali berapapun itu. Tapi dapatkan nilai terbaik."
.
..
.
Kangmin masih di California serumah dengan Jimin. Setelah lulus, Kangmin mendapatkan tawaran kerja dan masuk ke dalam perusahaan yang bergerak di bidang pameran seni yang cukup besar. Ia bertugas sebagai EO disana, bawahan dari salah satu kolektor seni rupa yang terkenal dunia.
Jimin kini memasuki semester akhir, segala kegiatan tari diluar kuliah ia kurangi untuk fokus dengan tugas akhirnya. Dengan kerja kerasnya selama ini, pentas tugas akhirnya akan lebih mudah karena dia memiliki banyak link dan juga sponsor dari sugar Daddynya. Jimin seketika terkekeh
"hmmm hihi lucky me~"
Ucapnya bangga begitu proposal penciptaannya langsung di acc profesornya. Rencananya dia juga akan collab dengan Jungkook, berbarengan dengan tugas akhir Jungkook. Satu kali pentas Jimin dan Jungkook bisa lulus bersamaan.
"Kenapa ini terasa sangat mudah... Ahhh aku memang jenius."
Jimin lalu menelfon Jungkook.
"Sudahh acc~" ucapnya bangga memamerkan proposalnya.
Jungkook langsung mengepalkan tangan dan tersenyum lebar.
"Finally!"
"Disini sangat sulit untuk urusan copyright. Apalagi kolaborasi dengan mahasiswa luar kampus, itu mustahil. Tapi beruntung kolaborasi ini bisa diterima dengan mudah."
"Aku yakin sponsor disana yang bisa membuat profesormu yakin."
"Tentu saja~ " ucapnya penuh kebanggaan memeluk proposalnya.
Bukan hanya sponsor dari Yoongi tapi kakaknya juga berhasil membantu. Jimin dapat sponsor dari gallery seni yang kakaknya naungi dan juga Kim Namjoon juga bukan hanya memberi sponsor tapi juga membuka link untuk anak penderita kanker yang akan datang. Itu akan menjadi pentas yang sempurna.
"Yaahhh kita harus berlatih sampai keringat kita mengering."
"Tentu saja, bahkan jika harus keluar keringat darah kita harus melakukannya. Eh soal Kim Taehyung apa kau menghubunginya ?"
"Ya tadi. Dia bilang ada kuliah."
"Bantu aku chim."
"Iya~ aku bantu."
"Lalu kapan kita buat koreo dan demonya ?"
.
...
.....
Konsep
Jhope menggeleng begitu selesai membaca proposal pentas mereka.
"Apa buruk ?"
"Kalian ini, apa kalian tau harmony tempo ?"
Jimin dan Jungkook mengangguk "lagu dan korenya bisa harmoniskan ?"
"Ya bagus tapi kalau itu disatukan dalam satu pentas bagaimana rasanya ?"
Jungkook dan Jimin saling tatap tapi tidak bisa menjawab.
"Akan bagus Hyung." Celetuk Jungkook asal
Tak
Jhope memukul kepala Jungkook dengan proposalnya.
"Ini akan seperti pedas bertemu dengan rasa pahit. Kalian akan mempertontonkan itu pada penonton ? Siapa yang mau lihat pentas seperti itu ?"
"Lalu harus bagaimana ?"
Jhope membalik proposal mereka di bagian belakang kertas.
"Pertama satukan Tema kalian, kedua tentukan susunan acara, lalu satukan konsep kalian di dalam susunan acara seharmonis mungkin. Soal tempo buat penonton merasakan emosi kalian dengan membawanya naik lalu turun lalu baik lagi jangan bang bang bang dengan susunan konsep yang berantakan."
"Buatkan kami Oppa contohnya."
"Hahh~ Jungkook kau mau menampilan 3 penampilan kan. Lalu Jimin ada dua. Lalu kalian sepakat ingin ada aku, Wings Studio dan Lana Del Rey kan ?"
Jimin dan Jungkook mengangguk bersama. Lalu Jhope mulai mencoret - coret diatas kertas lagi.
"Jungkook kau jadi pembuka."
"Jimin penutup. Lalu ditengah harusnya bintang tamu, lalu kedua dan keempat kita tukar posisi. Konsep milik Jimin no 2 dan Jungkook nomor 4. Lihat ini."
Susunan Acara
1. Jungkook Euphoria
2. Jimin dan Wings Projects Koreografi
3. Jhope
4. Duo Jungkook dan Jimin cari lagu yang halus.
5. Jungkook Save me
6. Jimin Lana Del Rey.
"Eyyyy Hyung kau mau mencuri center huh ? Kan pokoknya Lana Del Rey hyung. Dia harusnya di puncak acara."
"Aniooo pukul jantung penonton di akhir. Aku akan jadi pemanas saja."
Jungkook mengangguk sedangkan Jimin mulai berhayal.
"Aku sudah ada bayangan."
"Aku juga."
"Oke. Jungkook penampilan pertamamu. Buat itu lain."
"Aku mau ada semacam alat untuk menggantungku Hyung. Biar aku bisa bernyanyi keliling diatas penonton."
"Great idea." Jhope langsung check list milik Jungkook.
"Jimin ?"
"Aku dan Wings Project. Lagunya i had nothing."
"Anio too powerful. Lagu yang halus tapi sedikit lebih kuat dari Jungkook."
"Lana del rey lust for life?"
"Kau mau nari striptis lagi ? Hahaha "
"Aku masih mau hidup."
"Lana del Rey Young and beautiful lagi tidak apa apa. Hanya dibuat versi lain sebagai tangga naik acara. Nanti yang terakhir baru kau buat intensitasnya lebih keluarkan semuanya."
"Jimin mengangguk oke. Aku sudah ada bayangan."
"Aku nomor tiga ini akan membawakan Boy meet evil dan fake love remix. Yang ke empat kalau bisa jangan Driver license. Lagu yang lebih halus ada ?"
"Los in a dream ?"
Tanya Jungkook pada Jimin. Dijawab anggukan kepala.
"Kontemporer dance dan ballet." Jimin menambahkan
"Joaa" Ucap mereka bersamaan.
"Oke." Jhope checklist.
"Save me dengan properti media air ya? Oke good pastikan kostummu yang bisa membuat air terciprat lebih estetik di bawah lampu. Lalu Jimin ?"
"Aku akan menari kontemporer dengan akrobatik sambil tutup mata dengan lana del rey menyanyi live."
"Daebakkkk lebih bagus lagi ada air sesuatu yang bergelantungan disini. Untuk mengharmonisasikan Jungkook."
Jimin mengangguk "oke."
.
...
.
Improvisasi _
Jungkook menyelesaikan koreonya di Korea selama merefisi dan menyelesaikan proposalnya.
"Oke good, untuk konsep semuanya bagus. Sangat rinci tidak ada yang perlu direvisi lagi. Kau hanya perlu menambahkan demo saja."
"Terimakasih profesor."
Jungkook melihat proyek demo temannya dimana Taehyung rupanya kolaborasi dengan anak musik disana. Ia melihat dari jauh dan Jungkook hanya diam saja. Tapi Jungkook tau kalau Taehyung diam-diam memperhatikannya.
Selesai penampilan temannya, Jungkook ke backstage. Ruangan sepi dan ketika Taehyung dan temannya masuk, Taehyung terlihat lebih diam tapi karena jelas tak nyaman dengan Jungkook, Dia pergi.
Namun hal tak disangka, teman-teman vocalnya membicarakan soal Taehyung dibelakang. Mereka mengatakan soal bagaimana Taehyung cuti tapi masih bisa dapat Nilai dan dicurigai membayar dosen atau sejenisnya.
"Aku dengar dia masuk vocal juga karena uang dari orang tuanya, ditambah kudengar ayahnya itu kenal dengan ketua jurusan."
"Pantas saja dengan kualitas vocal seperti itu rasanya aneh dia bisa masuk kesini."
"Suaranya sama sekali tidak berkembang. Itu benar-benar menganggu."
"Sttt ada temannya." Bisik salah satu dari mereka menunjuk Jungkook cukup keras.
Jungkook menaikan alis "Santai saja, itu bukan urusanku."
"Bukankah kau berteman dengannya ?"
"Anio."
Mereka semua terdiam dan Taehyung ikut terdiam ketika dia baru saja muncul dan mendengar apa yang Jungkook katakan. Taehyung jelas tidak terima Jungkook mengatakan bukan temannya di depan banyak orang. Walaupun sebenarnya memang sudah tidak berteman lagi.
Jungkook melirik Taehyung dan hanya terdiam. Mencoba tidak berekpresi sambil memainkan ponsel.
______Yoongi Hyung____
Hyung bagaimana ini ? Aku keceplosan mengatakan Taehyung bukan temanku di depan banyak orang dan dia melihatnya.
Bagaimana reaksinya?
Malu ? Kesal ? Entahlah yang jelas dia akan semakin membenciku
Apa ketika tugas akhir kau akan memberikan dia penampilanmu ? Ceritakan perasaanmu lewat koreo buat dia berfikir dan tau perasaanmu lewat hal lain seperti tarian.
Hyung kata-kata saja dia tidak mengerti, bahasa manusia saja tidak faham apalagi bahasa seni.
Kalian seniman, walaupun berbeda kepala beda selera tapi untuk rasa aku rasa kalian punya otak yang sama, coba saja.
Alright. Boleh aku pinjam Jimin ?
Untuk ?
Membantu menyampaikan pesanku pada Taehyung lewat tarian.
Asalkan itu tidak
menggangu nilainya.
Tenang Hyung itu akan jadi lebih baik. percayalah
________________________
Jungkook langsung terbang ke California untuk latihan koreografi selama beberapa bulan dan mungkin sampai acara hari H. Ia datang ke Jhope dan Jimin lalu menyampaikan ide barunya.
"Hyung , Jimina, aku ada ide improvisasi pada Young and Beautiful."
"Bisakah aku lebih abusive ? Jimin itu menggunakan blindfold kan ? Bisakah aku ada adegan Jimin membuka blindfoldnya lalu aku tutup kembali dengan gerakan yang lebih abusive."
"No~ ini karyaku. Ini tentang cintaku."
"Ayolah,,, sedikit saja improvisasi."
"Nonono~"
"Pleaseeee."
"Sedikit improvisasi darimu bisa mengubah semua konsep yang aku buat "
"Ayolah ~ coba saja ya. Kalau kau tidak suka kau bisa tidak memakainya."
"Coba saja perlihatkan." Jhope meminta.
Jungkook lalu mengajari Jimin adegan awal dimana Jimin menangis dan setelah itu Jungkook mencoba mendekati Jimin tapi Jimin seperti takut dan menghindar. Lalu Jungkook memeluk Jimin dan membaringkannya. Disana Jimin membuka Blindfoldnya lalu Jungkook mengajaknya menari dengan penghayatan dan gerakan tegas penuh emosional. Sampai Jungkook menutup matanya lagi lalu mendorong Jimin dan Jungkook pergi setelah menciprati Jimin dengan air melalui gerakan tari.
"Woaahhh Joaaa." Jhope bertepuk tangan.
Jimin membuka blindfoldnya "aahhh shiro ini bukan lagi soal insurance dan cinta buta tapi jadi toxic relationship. Tidak mauuu."
"Ayo bicara berdua. Ada sesuatu yang ingin aku katakan."
"Tidak mau."
Jungkook langsung mengangkat Jimin dan membawanya keluar.
"Yackkk lepaskan aku."
Jungkook menurunkan Jimin di tempat yang lebih sepi lalu bersimpuh di depan Jimin.
"Ini soal aku dan Taehyung."
"Itu bukan urusanku, ini tugas akhirku karyaku."
"Hanya kau yang bisa membantuku Park Jimin. Aku tidak akan segila ini jika bisa mudah mendapatkan dia. Yoongi Hyung yang meminta tapi aku butuh bantuanmu mengisi koreo itu karena koreo itu sangat pas diterapkan di gerakan tarianmu. Aku mohon, untuk kali pertamanya Park Jimin. Kali ini saja."
"Kan bisa aku menari di partmu bukan kau merusak Koreografiku."
Jungkook menghela nafas dan menunduk. "Kau tetap pakai blindfoldnya. Itu tetap terlihat jadi partmu."
Jimin cemberut meninggalkan Jungkook.
"Heishh aku sudah berlutut tapi tidak mempan sialan. Masa iya aku harus memohon dan menangis juga ?"
Jungkook menelfon Yoongi dan menceritakan semuanya. Ketika Jungkook kembali, ia melihat Jimin kesal tapi terlihat pasrah sambil menelfon seseorang.
"Tapi ini karyaku untuk oppa~ ..."
"Cobalah, demi kesembuhan sahabatmu. Kalau bukan kau siapa lagi yang bisa membantu. Kau satu-satunya orang yang Taehyung percaya dan cintai juga. Dia akan lebih mengerti jika lewat dirimu."
"Hahh~ baiklah."
"Good girl."
Jimin mematikan ponselnya dan menatap Jungkook.
"Oke aku mau tambahan improvisasimu."
"Yeaas aaaa" Jungkook berlari hendak memeluk Jimin tapi langsung didorong Jimin sampai Jungkook jatuh.
"Tapi kau yang harus mengganti bagian laporan proposalku. Aku tidak mau mengetik lagi."
"Siap akan aku lakukan apapun itu demi kau." Jungkook bersimpuh dengan kalimat gombalannya.
Jimin mencibir dan pura-pura mau muntah "Hoek"
.
..
.
Wing's Studios _
Taehyung mengunjungi Jimin latihan untuk melihat susunan acara dan briving acara nanti. Dia diminta menjadi MC di acara tersebut dan Taehyung tentu menerimanya.
"Thank Tae, You're the best. Muah muah."
"Anytime Chim."
"Ini pertama kali kau lihat kan ? Perhatikan oke ?"
Jungkook tak banyak bicara dan mulai bernyanyi di performance awal. Kemudian di bagian mereka berdua, Taehyung melihat tarian Jimin dan Jungkook yang Sangat baik.
Mereka menjiwai dan indah. Tapi di bagian akhir, dimatanya itu terlalu intim dan berhasil membuat Taehyung cemburu.
Jimin mendekati Taehyung "Bagaimana koreoku bagus kan ?"
"Ya tapi ... Apa Yoongi Seosangnim tidak cemburu melihat koreo akhir ?"
"Dia tidak pernah cemburu kalau aku dengan Jungkook menari. Kecuali kalau partnerku bukan Jungkook lain ceritanya."
"Oke aku mau tau konsep masing-masing tarian kalian. Apa kalian ada semacam katalog ?"
"Ada tentu saja. Nanti aku kirim file punyaku. Untuk konsepnya Jungkook ... Ee mana dia ?" Jimin mencari Jungkook lalu memanggilnya "Jungkook."
"Wae?"
"Taehyung minta file konsepmu."
"Oke. Mau kirim lewat apa ?"
"Terserah." Jawab Taehyung jutek
"Email saja kalau begitu."
Selesai latihan mereka makan bersama. Taehyung disini menjadi lebih pendiam. Bahkan ketika Jimin memberikan ayamnya Taehyung hanya mengangguk. Biasanya dia akan memamerkan senyum kotaknya dan aegyo. Tapi sekarang dia jelas diam bahkan sampai di rumah, Taehyung tidur membelakangi Jimin.
"Tae kau mendiami aku sepanjang acara."
"Itu hanya perasaanmu."
Jimin mengingat ingat lagi ia ada salah kata atau apa. Sebelum datang Taehyung masih ceria tapi setelah penampilan terakhir, dia mulai berubah.
'apa mungkin ?'
"Kau masih ada perasaan dengan Jungkook ?"
Taehyung membeku diam untuk beberapa saat. Ia heran kenapa Jimin tau, tapi ia sadar kalau Jimin adalah sahabatnya. Dia akan bisa menebak apapun yang ada dipikirannya.
"Apa itu terlihat jelas ?"
"Kau cemburu karena koreo terakhirku dengan Jungkook ? Ayolah itu hanya tarian oke ? Itu improvisasi dari Jungkook."
"Tetap saja. Kenapa dia harus menciptakan koreo seperti itu ? Untuk membuatku cemburu ? Untuk bisa memanfaatkan supaya bisa memeluk dan memegangmu ?"
"Heisshhh jangan berfikir negatif padaku dan Jungkook. Kau pasti belum membaca konsep Jungkook kan ?"
"Aku tidak mau membacanya."
"Heyy kau MC kau harus bisa meruntut konsep kita."
"Nanti kalau sudah dekat acara."
"Okeyyy... Setelah membacanya kita lihat apa kau akan cemburu lagi atau tidak."
"Dia menyentuh sahabatku. Mana bisa aku terima."
Jimin tersenyum lalu mencium dan memeluk Taehyung gemas. "Kau sangat lucu, pantas Jungkook tidak bisa move-on darimu."
"Hah ? Apa ?"
"Apa ?"
"Kau bilang Jungkook tidak bisa move-on dariku ?"
"Bukankah itu terlihat jelas ?"
"Mana ada, dia bahkan menghilang dan tidak lagi bicara denganku."
"Kalau begitu kaulah yang ajak dia bicara."
"Tidak sudi." Taehyung langsung menutup selimut.
Jimin tersenyum menatap Taehyung. 'Kau akan tau kalau Jungkook selama ini sangat mencintaimu Tae. Sampai kapan kau akan terus jadi wanita bodoh ?'
.
.
.
.
✨✨✨🌌✨✨✨
ni adalah bagian berat dimana part ini sempat hilang dan menyisakan dua kalimat. Otak rasanya keperes inget2 naskah lama.
Btw makasih ya bintang dan komen kalian 😁👍 kalau ada typo atau kalimat aneh tolong bantu koreksi ya di komen.