SEPERTIGA MALAM (TAMAT)

By mimin_cewe

595 94 43

Cerita ini aku ambil dari kutipan lagu yang berjudul 'SEPERTIGA MALAM' yang dinyanyikan oleh qhutbus shaka. C... More

Prolog
1. In a relationship
2. New master
3. Regular visitor
4. Matched?
5. Rice box
6. Say 'yes or 'no
7. Incident
8. The start of a problem
9. Problem
10. knowledge
11. Back problem
12. dad know
13. Detective comic
14. Guest?
15. Shaka worried?
16. Gus Shaka putra athalla BIN kyai Arsha athalla
17. Did not expect more
18. Prospective son-in-law?
19. New case?
20. who?
21. Who is Gibran?
22. Nayla? is lost?
23. Who are you?
24. Tha(Lia)Nia ... who are you?
25. Morning plays
26. Graduation
28. what's the answer?
29. Now 'Yes or 'No?
30. Clarification?
31. A little nervous?
33. Marry
34. They are nervous
35. One room
36. Beach
37. finished

27. Life of Thania and thalia?

8 1 0
By mimin_cewe


-HAPPY READING-

“You can either experience the pain of discipline or the pain of regret. The choice is yours”

-Kamu bisa memilih merasakan rasa sakit dari kedisiplinan atau rasa sakit karena penyesalan. Pilihan ada padamu.

Tips: Dalam mencapai kesuksesan baik dalam berkarir atau pendidikan tidak ada yang namanya jalan yang mudah dan mulus, pasti kamu akan mengalami kegagalan ditengah proses dalam meraihnya. Namun, daripada menjadikannya sebagai alasan untuk menyerah kamu bisa memilih untuk menjadikannya alasan untuk terus maju dan semakin berani untuk mencoba kembali.

•••

Mereka semua berkumpul di sebuah restoran bintang lima. Semua para lulusan kemarin ikut hadir memeriah kan, mereka sudah lama membooking restoran nya.

Nayla dan Nayra terpisah oleh meja bar yang berbeda, layak nya kelas mereka yang tidak sama. Semua nya ikut ketawa ketiwi, walau pun begitu tetap saja, perempuan dan laki-laki akan memisahkan diri agar tidak berdekatan.

Peran Nayla di dalam kelas nya, terbilang ansos (anti sosial). Tapi, mereka mengerti, Nayla bukan ingin menjual mahal, tapi diri nya takut jika nanti nya terjadi berkhalwat.

Dan semua nya mengerti.

•••

"Kak!"

Dia berhenti saat panggilan itu menggema satu rumah, tidak menoleh pun dia tau pemilik suara siapa itu?. "Apaan?" Jawab nya malas tanpa menoleh.

"Kamu mau kemana?"

"Bukan urusan Lo, dan urus aja urusan Lo sendiri."

Dia pergi meninggalkan nya sendiri di rumah itu. Orang tua nya ... Ah, dia bahkan sudah lupa jika masih mempunyai orang tua, kemana orang tua nya? Jawaban nya adalah dia tidak peduli.

Lain hal nya yang terjadi pada adik nya yang ditinggal, ia tidak bisa membawa motor seperti sang kakak. Mobil? Apalagi itu, mereka tidak mempunyai nya. Hidup mereka pas Pasan, itu pun atas bantuan dari salah satu orang baik yang mereka kenal.

Ia berniat untuk menjenguk ... Kekasih nya, walau hanya dia yang menganggap nya. Tapi tak apa! Kekasih nya itu pasti sendirian disana, dia pasti tidak terbiasa seperti itu.

Angkutan umum tidak lewat, dan diri nya harus memutuskan untuk menghabiskan uang nya hanya untuk menaiki taksi.

"Ke kantor polisi, pak."

Taksi itu menancap gas mobil nya, meninggal kan pekarangan rumah kecil minimalis itu. Satu-satunya keluarga yang ia punya adalah ... Sang kakak, jadi walau kakak nya tidak menyukai nya, ia akan tetap sayang.

Taksi nya sudah sampai di kantor polisi, tujuan nya hanya satu ... Ingin membesuk, jika kehadiran nya tidak diterima, maka diri nya akan pulang.

"Maaf, cari siapa?" Tanya bapak polisi ramah.

"Pak? Bisa saya membesuk kalray aghes Saputra?"

Polisi itu mengangguk menyetujui, lalu thalia di arahkan oleh sang polisi untuk duduk di kursi khusus tamu yang membesuk.

Thalia duduk dengan jantung tak karuan. Bagaimana jika dia diusir nanti nya? Bodoh sekali diri nya ini, pikir nya.

Kehadiran sang polisi membuat thalia mendongak, lalu di belakang nya nampak Ray yang sedang memandang nya rumit.

"Waktu nya hanya ... Tiga puluh menit."

Ray mengangguk ke arah sang polisi, lalu mata jeli nya langsung mengarah ke thalia yang langsung menunduk. "Ngapain?" Tanya nya malas.

"A—aku ... Mau ngejelasin, semua nya." Jawab thalia sedikit gugup.

Ray tersenyum sinis. "Jelasin semuanya?" Ray mengangguk beberapa kali. "Jelasin!" Pinta nya kasar.

"A—aku ... Thalia Annora grisam dan—"

"—Gue tau." Potong Ray cepat.

Thalia menelan ludah kasar, penyakit nya lagi lagi kambuh. "Aku punya kembaran."

Jawaban cepat itu membuat Ray sedikit mengerutkan keningnya. "Sejak kapan Lo punya kembaran?" Tanya nya sinis.

"Sejak lahir?" Cicit thalia.

Bego!

Ray menghela nafas sabar, dia akan membohongi gadis di depan nya ini dengan memercayai nya. "Siapa nama kembaran, Lo?"

"Thania Amora grisam." Jawab Thania cepat sekali lagi. "Aku adik nya, dan thalia ... Kakak aku. Keluarga satu satu nya yang aku punya."

Ray menaikkan alisnya sebelah, nampak ingin memercayai namun masih enggan. "Kenapa gue ngak tau?"

"Salah satu diantara kita ... Harus sama sama ngejaga ini, kalau misal nya aku keluar dan a—aku ketemu, temen nya thalia ... Aku harus pura pura jadi thalia, dan begitupun sebalik nya, jadi waktu itu—"

"—Waktu itu bukan, Lo?"

Thalia mengangguk cepat. "Iya! Bukan, waktu itu kamu lagi liat ... Thalia, kamu salah paham."

Ray memperhatikan wajah menunduk thalia. "Potongan rambut nya, sama?"

"Kita harus semirip, mungkin."

"Kenapa?"

Thalia sedikit mendongak, lalu kembali menunduk saat melihat tatapan Ray Begitu menakutkan. "Maafin ... Aku,"

Kedua nya terdiam lama, Ray tidak tau sekarang. Ingin memercayai nya namun masih ada kata enggan. Dan thalia sendiri jelas seperti Sangat merasa bersalah.

Apa apa itu, mereka berdua sama sama salah.

Ray segera bangkit dari duduk nya, menghampiri thalia yang sudah bergetar bahu nya. Ray memeluk tubuh thalia, tubuh yang dulu nya selalu Ray peluk disaat dia lelah. Bukan hanya kehidupan thalia yang sulit, kehidupan Ray pun sama hal nya rumit.

Kedua nya saling berpelukan.

"Waktu habis."

•••

"Ngapain, Lo?"

Gibran masih tak mendengar kan penuturan sang cewek bringas itu, dia sendiri saja tidak tau mau pulang kemana. Orang tua nya tak menginginkan nya lagi. Gibran sakit, kata itu sangat menyelekit di hati Gibran. Gibran ingin sembuh, dan sakit nya itu bisa sembuh.

Hanya saja Gibran malu untuk pulang ke rumah, Gibran malu bertemu kedua orang tua nya, Gibran malu bertemu sang adik. Ah, adik nya ... Dia bahkan tidak menginginkan adik nya, tapi berani berani nya menjebak sang adik.

"Gue ... Ngak ada rumah,"

Lawan nya itu berdecak sinis. Apa kata nya tadi? Tidak rumah? Bahkan rumah nya yang dia tinggal bersama sang adik nya ... Adalah pemberian dari ayah dia, dan Thania menganggap Gibran bego akan hal ini.

Mereka sedang berada di sebuah warung makan kecil, warung makan itu adalah spot favorit Thania. Dia sudah seperti karyawan disini, walau tidak berkerja dan tidak digaji. Maksud nya, sangking sering nya dia datang, bahkan karyawan saja keduluan datang dari pada nya.

Gibran nampak kucel, sudah seperti gembel kaki lima yang tidak mempunyai tujuan. "Gue punya rencana."

Gibran sedikit menoleh ke arah Thania, Thania yang kini sedang tersenyum miring dan menaikkan alisnya sebelah. "Apaan? Gue mau tobat,"

"Pfftt ... HAHAHA ... "

Tawa Thania pecah saat perkataan Gibran keluar dari mulut nya itu, Thania meredakan sedikit tawa nya dan berdehem kencang saat para pengunjung lain terganggu akan tawa nya yang begitu kencang nya. "Baru aja mulai," ucap nya dengan kekehan kecil diujung.

"Gue mau tobat, than ... " Melas Gibran nampak serius.

Thania tersenyum sinis mendengar nya. "Kemana Gibran, gue? Gibran gue yang cool? Sakit, Lo?"

"Gue emang sakit, kan?"

Thania sedikit tertohok akan pernyataan dari—Teman kecil nya itu. Sudah sekian lama nya mereka bersahabat, kemana pun Gibran pergi pasti akan ada Thania di samping, kemana pun Gibran akan beristirahat ... Thania akan siap menjadi rumah untuk nya.

Namun, Gibran buta akan hal itu.

Gibran hanya menganggap mereka berdua sekedar tetangga yang bersahabat, sekedar orang lain yang dibantu oleh ayah nya untuk bangkit kembali.

Orang tua Thania dan thalia sudah tidak perduli dengan hidup mereka. Mereka kabur dari rumah, meninggal kan anak anak nya yang masih kecil kala itu. Mereka di boyong kerumah aghas dan Dea kala itu, sebagai tetangga dekat rumah mereka tak tega melihat kedua bocah remaja kembar yang ditinggal pergi oleh orang tua nya.

Ray?

Ray adalah anak kedua dari aghas dan dea, kehadiran mereka berdua tidak Ray ketahui. Ray hanya tau ... Bahwa yang tinggal bersama keluarga nya dirumah ... Adalah thalia saja. Dan sebulan dari tinggal nya mereka, Ray berangkat ke Swiss, melanjutkan kuliah nya disana.

Thalia dan Thania ... Merubah diri semirip mungkin, kedua nya dulu sangat dekat. Mereka tidak pernah keluar rumah hanya sekedar bertemu teman teman nya, kehadiran mereka di rumah itu seperti layak nya disembunyikan.

Mereka hoomscooling, lulus SMA kedua nya dipindahkan kerumah minimalis yang mereka tinggal sekarang. Walau setiap bulan nya Aghas akan mengirimkan uang bulanan untuk mereka, mereka tetap mencari pekerjaan sampingan. Namun, hanya thalia saja yang mendapat kan.

Lambat laun, Thania berubah. Thania sudah tidak memikirkan kembaran nya lagi, Thania sudah berani keluar, Thania bisa membawa motor ... Dan thalia tidak.

Dan soal keracunan salah satu mahasiswi itu adalah rekayasa. Thania ingin menjebak kembaran nya di caffe itu. Namun ... Ray—Ray pikir itu thalia, dan Ray berinisiatif untuk menhack cctv-nya. Ray mengedit rekaman itu, merekayasa nya menjadi diri nya.

Namun, kejadian nya diluar dugaan perkiraan Thania. Thania marah, dan ... Gibran yang menjadi sasaran nya. Thania memberi tau aghas, jika Gibran lah dalang dari semua ini.

Dan bodoh nya Aghas percaya.

Namun, sekarang Thania menyesali akan hal itu. Gibran mengalami penyakit ini karena ... Diri nya


-TO BE CONTINUED-

Jan lupa klik 🌟🌟🌟🌟🌟 yahhh, sekali ajahhh kok

Dan ini nama Instagram aku @hellomenaila okeee

Coba tebak siapa? Yang jahat disini?

Spam next 👉
Spam Allahu Akbar 👉
Spam istighfar dulu 👉
Spam Masya Allah 👉

Seee you next part

Don't forget to comend and vote

Bye bye

Aceh, 13 Juni 2023

Continue Reading

You'll Also Like

516K 33.3K 39
Ratu Azzura, anak ketua mafia pecinta kedamaian yang hobinya menolong orang-orang dengan cara membully nya balik. Protagonis atau Antagonis? Entahlah...
366K 29.5K 44
ERLAN PANDU WINATA , anak kedua dari ZIDAN WINATA. Terlahir dari keluarga berada, hidup penuh dengan kemewahan ia tak pernah kekurangan dalam segala...
2M 11.1K 32
21+ Demi membayar biaya perawatan kekasihnya yang sedang Koma akibat kecelakaan, Bianca terjebak menjadi Maid di Rumah mewah milik keluarga Richard A...
9.8M 406K 65
On Going (Segera terbit) Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di ke...