Trapped Heart (Yizhan) PDF Re...

By Black_Rosevelt

2.9K 372 136

Trigger Warning: Angst!!! Cinta bukan hanya sebuah perasaan semata, melainkan pada sejenis komitmen dan juga... More

2. The Ring
3. First Time 🔞
4. Don't St🔞p
5. Night Market
6. Company Problem
7. Everything is Fake
8. True Fact
9. Eyes for Yunxi
10. Deep Pain
Promo Besar-besaran 🎉

1. Brithday

611 58 20
By Black_Rosevelt

Senja menyapa ketika piringan cahaya jingga mulai mewarnai langit-langit semesta, sesaat sebelum sang surya benar-benar tenggelam ditelan bumi---merubah langit biru menjadi lautan kemerahan---melukis angkasa dengan warna oranye yang begitu elok dipandang mata.

Di balik kemudi, Wang Yibo nampak menunggu dengan tidak sabaran. Steering gear diketuk berkali-kali guna melampiaskan rasa gelisah di dalam hati. Sesekali, manik tajam itu bergulir ke samping---melirik apple watch yang melingkar indah di tangan kiri yang nyatanya telah menunjukkan pukul 19:40 waktu setempat.

"Sial, kenapa pake acara macet segala, sih? Aku bisa terlambat kalau begini terus."

Sebenarnya macet merupakan fenomena biasa di China. Mengingat jalur kendaraan di negeri tirai bambu itu merupakan yang tersibuk, terutama di kota-kota besar seperti Beijing yang memiliki populasi hingga 20 juta orang.

Namun yang menjadi masalah sekarang adalah kenapa macetnya harus terjadi sekarang? Kenapa tidak nanti saja?

Wang Yibo benar-benar memiliki agenda penting malam ini. Ia tidak boleh terlambat atau sang pujaan hati akan tenggelam dalam lautan kecewa.

Drttt ... Drttt ... Drtt ...

Ponsel di dashboard berdering nyaring, menampilkan nama 'Baobei' yang merupakan kontak milik Xiao Zhan. Dengan cekatan jempol jari kanan bergerak, menggeser ikon hijau di layar hingga panggilan itu langsung terhubung ke seberang sana.

"Halo ... Kamu di mana, Bo?"

"I'm sorry, Baobei. I'm so sorry ... aku benar-benar terjebak macet sekarang. Bisakah kamu menunggu sedikit lebih lama?"

Hening sejenak sebelum suara lembut Xiao Zhan kembali terdengar. Ada kekecewaan yang coba diredam di balik suaranya yang merdu.

"Baiklah. Take care, Bo."

"I'm sorry. I love you, Baobei.”

Panggilan berakhir dan saat itu pula Wang Yibo memutuskan untuk segera turun dari mobil mewahnya. Ia tak bisa menunggu lebih lama lagi. Hatinya seakan tercubit kala nada kecewa itu sampai di telinga.

Selama merajut kasih bersama Xiao Zhan selama satu tahun, tak pernah sekalipun Wang Yibo mengecewakan pria cantik tersebut. Kekasih tercinta, akan selalu menjadi prioritas utama dalam segi apa pun.

Bahkan di saat-saat penting sekalipun, Wang Yibo rela meninggalkan rapat pemegang saham dan berakhir menjadi samsak tinju kekesalan ayahnya ketika kabar Xiao Zhan jatuh sakit sampai kepadanya.

Sebesar itu cinta yang dimiliki untuk sosok yang bernama Xiao Zhan. Bagi Yibo, Xiao Zhan merupakan poros dunianya. Pria itu telah menjelma menjadi nadi yang menyatu di dalam tubuhnya.

Terlepas dari bagaimana rencana Tuhan ke depan, Yibo hanya berharap takdir tak akan pernah membawa mereka terperosok jauh ke dalam lubang neraka yang disebut ‘perpisahan.’ Sebab, jika itu sampai terjadi maka sudah pasti, Wang Yibolah yang akan menjadi pihak paling hancur.

"Sial, aku harus bergegas."

Dengan mengandalkan kedua kakinya, Wang Yibo berlari melewati deretan mobil yang mengantre panjang. Mengabaikan banyak pasang mata yang menatap heran atas tindakan gila yang ia lakukan.

Siapa yang tak mengenal Wang Yibo? Pewaris tunggal dari Wang Group yang merupakan perusahaan raksasa penghasil profil terbanyak di China itu, telah wara-wiri di televisi, majalah dan juga jagat dunia maya.

Ketampanan luar biasa yang menyerupai pengeran di negeri dongeng, serta prestasi yang begitu membanggakan membuat nama Wang Yibo begitu populer di kalangan khalayak ramai.

Diintip dari akun weibo pribadi miliknya, Yibo bahkan memiliki 38 juta lebih followers. Di mana hal tersebut sukses mengalahkan sederet artis papan atas yang tengah naik daun saat ini.

Luar bisa sekali bukan? Dan sosok luar biasa itu adalah milik Xiao Zhan seorang.

"Ya Tuhan, sampai kapan aku harus berlari seperti ini?"

Yibo lelah? Tentu saja. Nafasnya terengah karena berlari terus-menerus. Tak ada lagi penampilan rapi nan berkharisma ala-ala CEO yang terhormat, yang tersisa hanyalah tubuh berpeluh dengan helaian rambut yang mencuat ke sana-kemari---acak-acakan.

Tidak masalah! Semua itu bukanlah perkara besar. Lelah yang dirasa tentu saja tak akan sebanding dengan kebahagiaan yang menanti di depan mata. Dapat ikut serta dalam merayakan hari spesial sang kekasih adalah salah satu momen yang paling dinantikan Yibo di setiap pergantian tahun.

Rasanya begitu berbunga, ketika kejutan-kejutan kecil darinya berhasil menorehkan binar bahagia di wajah cantik nan memukau milik Xiao Zhan.

Ya, begitulah defenisi bahagia versi Wang Yibo. Bahagia yang begitu sederhana, sesederhana melihat orang yang dicintai bahagia.

Setelah berlari selama kurang lebih sepuluh menit, Yibo berhasil menghentikan sebuah taksi di perempatan jalan yang tak lagi macet. Tanpa menetralkan deru napas yang memburu, ia lekas masuk ke dalam. Menyeka sedikit peluh yang menghiasi wajah tampannya dan berucap, "The Sandalwood Apartments, Pak."

"Baik, Tuan."

Sementara itu, di tempat yang berbeda, Xiao Zhan tengah berdiri di balkon kamarnya. Memandang lurus ke depan pada pemandangan malam kota Beijing yang begitu berkilau.

Gemerlap bintang di atas sana nampak berduet dengan purnama. Menciptakan konstelasi yang indah di langit-langit malam yang cerah.

Namun, keindahan itu tak pelak menghibur hati yang sedang dirundung lara. Keheningan yang tercipta berhasil menghantarkan gemuruh pedih di dada.

Kerinduan pada sosok di masa lalu begitu nyata, laksana bara api yang berhasil membakar seluruh tubuh hingga hancur menjadi abu.

Jujur saja, Xiao Zhan nyaris gila dibuatnya. Pernah berpikir untuk menyerah pada takdir dengan mengakhiri hidup tapi, ketika mengingat alasan prianya pergi, keinginan itu segera ditepis jauh-jauh demi sebuah tujuan.

"Yunxi, aku merindukanmu," lirihnya penuh kepedihan.

Xiao Zhan memejamkan mata. Memeluk diri sendiri yang terlihat begitu menyedihkan hingga genangan air asin yang mengganggu penglihatan berhasil lolos membasahi pipi.

Hari ini pun tiba lagi, hari di mana ia harus kehilangan sosok yang begitu dicintai. Dan pada akhirnya, hari spesial yang seharusnya di sambut dengan penuh suka cita, kini berubah menjadi hari yang begitu dibenci seumur hidup.

Luo Yunxi adalah pria yang menjadi cinta pertamanya. Satu-satunya sosok yang begitu berarti di dalam hidup Xiao Zhan bahkan hingga saat ini.

Lalu, bagaimana dengan Wang Yibo? Bukankah pria itu juga kekasih Xiao Zhan?

Pada nyatanya, terlalu banyak misteri yang tersembunyi di dalam diri pria cantik itu. Xiao Zhan seakan-akan memiliki ribuan rahasia yang akan sangat sulit untuk dikupas satu per satu. Intinya, ia tidaklah sesederhana penampilan luarnya.

"Maaf, aku terlambat, Baobei."

Sepasang lengan kokoh merengkuh pinggang rampingnya. Xiao Zhan tahu itu Wang Yibo. Karena, hanya pria itulah yang mengetahui sandi apartemennya. Lagi pula mereka memang telah memiliki janji temu malam ini. Mengingat, Wang Yibo tak akan pernah mau melewatkan hari spesial di mana usianya tengah bertambah satu tahun lagi.

Bibir bawah digigit. Ada luka yang terselip di hati setiap kali Wang Yibo berada di dekatnya. Namun, Xiao Zhan harus pandai mengendalikan diri agar pria itu tak menaruh curiga.

Dengan senyum yang dipaksakan, Xiao Zhan menyelus lengan kokoh itu dengan lembut. "Tidak masalah, Bo. Selama kamu datang, terlambat pun tidak apa-apa.”

Manis sekali bukan?

Sisi itulah yang berhasil melelehkan hati beku Wang Yibo hingga menjadi budak cinta seperti sekarang. Yibo yang malang tak tahu, bahwa sosok yang tengah direngkuh dengan penuh kasih sayang merupakan sebuah bencana besar yang akan menghancurkan segalanya di masa depan.

--- To Be Continued ---

Continue Reading

You'll Also Like

354K 1.8K 18
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) "Ughh..." Marina melenguh sambil mencengkram pergelangan tangan Willem. "Sakit, Will." "Kamu mendesah barusa...
1.5M 16K 35
GUYSSS VOTE DONGG 😭😭😭 cerita ini versi cool boy yang panjang ya guysss Be wise lapak 21+ Gavin Wijaya adalah seseorang yang sangat tertutup, ora...
226K 6K 41
Salma gadis cantik ber umur 20 tahun yang sehari- harinya hanya menjaga toko kelontong milik ayahnya sendiri. Tiba-tiba di lamar oleh ayah dari sahab...
3.4M 144K 50
⚠️ Jangan menormalisasi kekerasan di kehidupan nyata. _______ Luna Nanda Bintang. Gadis itu harus mendapatkan tekanan dari seniornya di kampus. Xavie...