Happy Reading
Typo⚠⚠
*****
Edgar dan Raffa kini telah berjalan dikoridor sekolah sambil bergandengan tangan menuju ke kelas Raffa berada.
Sesampainya didepan kelas Edgar mencium kening Raffa singkat membuat beberapa siswa yang melihatnya memekik histeris.
" aku akan menghampiri mu saat istirahat nanti " ucap Edgar
Raffa tersenyum sambil mengaggukan kepalanya membuat rambutnya ikut bergerak. Raffa masuk ke kelas nya dan disusul kepergian Edgar.
Raffa duduk dikursinya yang sudah dikerumuni oleh teman-temannya yang menunggunya sejak tadi.
" orang datar kalo udah bucin bikin meleleh ya " celetuk Gana
" luluh nya sama yang imut-imut " sahut Zero
" gue jadi pengen punya pacar " ucap Nendra
" makanya cari pacar lo, jangan jadi orang yang gak laku " balas Satria
" dih sesama jomblo kok ngatain " julid Nendra
" gue pengen deh jadi pacarnya kak Reno " lanjut Nendra
" kayak nya udah punya pacar ga sih " balas Gana
" lohh udah punya pacar Raf? " tanya Nendra ke Raffa yang sama tadi hanya mendengarkan
" kurang tau juga gue, Edgar aja gak yakin kalo kak Reno punya pacar "
" lo beneran suka sama kak Reno? " tanya Raffa
" siapa juga yang gak suka Raf, udah ganteng, tajir, baik, mana orang nya keliatan soft gitu "
" eleh kak Reno juga belum tentu mau sama lo " sahut Satria
" sirik aja lo "
" Zer, kok lo bisa sih luluhin hatinya kak Raja? " tanya Nendra
" bener tuh gue juga penasaran, ceritalah gimana pdkt kalian "
" gak ah, males cerita gue " jawaban Zero dihadiahi geplakan sayang dari Gana
" gak asik lo " Obrolan mereka pun berhenti ketika guru masuk kedalam kelas dan memulai pembelajaran.
Jam istirahat pun tiba Raffa membereskan bukunya terlebih dahulu sebelum pergi kekantin. Tak lama Edgar datang dan menunggu didepan kelas.
Raffa beserta yang lainnya pun keluar lalu pergi ke kantin bersama. Sesampainya dikantin mereka langsung duduk di meja makan kantin yang sudah diisi oleh Reno, Bara dan Raja.
" lo pesen gih, Ja " suruh Reno kepada Raja
" main nyuruh aja lo " balas Raja namun kemudian dia tetap menanyakan semua pesanan mereka.
Raffa menyandarkan kepalanya dipundak Edgar yang mendapat usapan lembut dikepalanya oleh sang empu.
" lemes banget, kenapa? " tanya Edgar pelan
Raffa menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Tangan mereka saling menggenggam dibawah meja.
" pusing dikit " jawab Raffa
" mau ke uks? "
" gausah, cuma pusing dikit doang kok "
" kalo ada apa-apa bilang "
" siap "
Raffa melihat kearah Nendra yang sedang curi-curi pandang pada Reno sedangkan Reno hanya acuh.
" kayaknya Nendra beneran suka deh sama kak Reno" ucap Raffa yang hanya bisa didengar oleh Edgar
" Kalo mau luluhin Reno susah, orangnya agak cuek kalo soal cinta-cintaan "
" nendra harus lebih berusaha "
*****
Edgar berbaring diranjang dengan paha Raffa sebagai bantal. Raffa sesekali menyuapi nya dengan salad buah yang dibuatnya sendiri.
" ada sesuatu yang menganggu pikiran mu? " tanya Raffa menyadari jika sejak beberapa hari ini Edgar terlihat sedikit tertekan
Edgar tersenyum sambil menerima suapan dari Raffa
" hm, hanya ada sedikit masalah "
" kerjaan? " Edgar hanya mengangguk ragu
" jangan terlalu sering berkutat dengan dokumen mu, Edgar. Kamu juga sesekali harus meninggalkan pekerjaan mu "
" lihat.. kamu rada kurusan "
" kau harus makan lebih banyak mukai besok dan aku yang akan memasak sendiri untukmu. Aku akan mengembalikan tubuh besar mu "
Edgar terkekeh mendengar ucapan kekasihnya
" tapi aku masih seksi kan? " Edgar menaikkan satu alisnya menggoda
Raffa memalingkan wajahnya yang merona. Dirimu tidak mengelak jika Edgar masih terlihat begitu seksi dan tampan. Sangat tampan.
" kenapa kamu tidak menjawabku hm " Edgar menarik tekuk Raffa dari bawah agar sang empu menatapnya
Edgar mengecup bibir Raffa cukup lama sebelum melumatnya dengan lembut.
" kau sangat cantik "
" aku tampan, Edgar "
" ya kamu sangat tampan hingga terlihat begitu cantik "
Edgar bangkit dari posisi rebahnya dan mengungkung Raffa dibawahnya.
" ingin menghabiskan malam panas dengan ku? " tanya Edgar
" eghh aku harus kekamar mandi " Raffa mendorong Edgar agar menjauh
Dirinya turun keranjang namun sebelum melangkah kan kakinya menuju kamar mandi tangannya sudah ditarik hingga membuatnya kembali jatuh keranjang.
" kamu tidak bisa kabur sayang " setelah mengatakan itu Edgar melumat bibi Raffa.
*****
" jemput teman mu, dia mabuk berat " Raja mematikan sambungan telpon dari seorang pemilik bar yang sering dikunjungi oleh dirinya dan sahabatnya.
Raja langsung pergi ke kamar mandi dan membasuh wajahnya dengan air setelah itu meraih jaket, dompet, dan kunci mobil.
Dengan langkah tergesa-gesa dirinya menuju ke arah garasi dan segera pergi menggunakan mobil mewah dengan kecepatan tinggi menuju kesebuah bar yang terkenal dikota.
Jalanan yang sepi karena sudah tengah malam membuat Raja dengan berani menerobos lampu lalu lintas.
Tak butuh waktu lama dirinya sampai ketempat yang dia tuju. Sebuah bar yang tampak begitu ramai walau sudah tengah malam. Banyak wanita bepakaian terbuka merayu seorang pria yang sudah berumur hingga yang masih muda.
" hei tampan, mau bermain dengan ku " seorang wanita datang menghadang langkah Raja bahkan wanita itu mengelus dada bidang Raja
Tanpa perasaan sedikitpun Raja mendorong wanita itu hingga terjatuh, dirinya segera melanjutkan langkahnya.
" menjijikkan " gumamnya
Pandangannya tertuju pada seorang pemuda yang tengah mabuk dengan wanita penggoda dipangkuannya.
Raja mempercepat langkahnya dan menarik wanita itu dengan kasar hingga terjatuh mengenai ujung meja.
" menjauh dari temanku sialan " desis nya tajam
" sialan!! siapa kau berani nya mengganggu kesenangan ku! " teriak Reno yang mengalihkan perhatian Raja
Tak mengisahkan bentakan Reno, dirinya langsung menarik sang empu agar berdiri dan memapahnya berjalan.
" lepas brengsek, gue masih mau disini! " Reno memberontak dengan keras hingga tanpa sengaja tangannya meninju pipi Raja.
" shit! "
Habis sudah kesabaran Raja. Dirinya langsung marik kerah sahabatnya dan menyeretnya keluar dari bar.
" lepas anjing! "
" DIEM! "
Raja membuka pintu mobil, memaksa Reno untuk duduk dikursi samping kemudi. Setelah selesai dirimu ikut masuk kedalam dan langsung menjalankan mobil nya.
Kali ini dirinya berkendara dengan kecepatan sedang berbeda saat dirinya berangkat tadi.
" hik hoek " Reno memuntahkan seluruh isi perutnya di hingga mangotori baju dan mobil Raja.
Sedangkan sang pemilik mobil hanya melirik sambil memijit keningnya.
" berapa botol kau minum sialan! "
Reno memang sering mabuk hingga Raja lah yang harus turun tangan untuk mengurusnya tapi ini adalah pertama kalinya Reno hingga muntah seperti ini.
" selalu seperti ini! jika ada apa-apa setidaknya berbagilah dengan dan yang lain bukan justru mabuk-mabukka seperti itu! "
" aku lelah sialan! setiap malam aku selalu mendapat telpon jika dirimu mabuk dan berakhir aku lah yang menjemput mu "
" bisakah kau berhenti dengan kebiasaan buruk mu itu?! "
Reno dan kebiasaan buruknya membuat nya cukup muak.
Reno tidak mengisahkan perkataan Raja. Dirinya terus malantur tak jelas.
" aku merindukan nya " hanya itu yang bisa Raja tangkap di pendengaran nya dari lanturan Reno
Raja memilih mambawa Reno ke rumahnya, tidak mungkin ia membawa pemuda itu kerumahnya dalam keadaan seperti ini.
Dirinya membawa Reno kekamarnya dengan susah payah karena pemuda itu terus memberontak. Sesampainya dikamar dirinya langsung menjatuhkan sahabatnya ke ranjang.
Raja melepas jaketnya lalu pergi kekamar mandi tak kama keluar dengan baskom ditangannya. Ia membuka baju Reno yang sudah dikotori dengan muntahan sang empu.
Tanpa rasa jijik dirinya mengelapnya dengan air hangat yang tadi ia bawa. Dengan hati-hati mengelap seluruh tubuh sahabatnya.
" hoek " Reno kembali muntah mengotori lantai sedangkan Raja mengelus tekuk pemuda itu.
Walau menyebalkan Raja tetap mengurusnya dengan baik.
setelah muntah Reno langsung tertidur. Raja memakaikan piyama miliknya setelah itu beralih membersihkan muntahan Reni barusan.
Setelah selesai dengan semuanya, dirinya berbaring disamping sang sahabat yang sudah tertidur pulas.
" sekali lagi kau melakukan hal ini lagi. Aku tidak akan memperdulikannya " lain ucapan lain juga hatinya.
Raja selalu mengatakan hal itu setiap Reno mabuk namun dirinya seakan lupa dengan ucapan nya. Setiap mendapat telpon dari pemilik bar dirinya pasti langsung menuju kesana.
Raja yang tsunder
Lalu
Reno dengan kebiasaan buruknya.
Pertemanan yang sangat cocok dan serasi.
Bersambung
_________________________________________
Jangan lupa vote :)