✓AllxIsagi [oneshot] BLUE LOC...

By DeyRawwwww

97.6K 6.5K 636

Kumpulan cerita pendek tentang Isagi dan para haremnya. Judul satu dengan judul lainnya nggak berhubungan ya... More

Nyasar?? [Rnis]
Bayi Besar Demam [Ngis]
Hujan [Bcis]
Malam Setelah Pertandingan [Kiis]
Memories [Seis]
Flow🔞 [Kiis]
Otaome!! [Ngis]
Tentang Masa Depan [Rnis]
Belanja [Kiis]
Pejuang [Rois]
Merepotkan🔞 [Ngis]
Dongeng [Seis]
Ikan [Rnis]
Bocah Hiu [Kris]
Jamur [Kiis]
Semanggi Berdaun Empat [Kiis]
Pengganti [Ngis]
Pria sopan🔞 [Ykis]
Genggaman Tangan [Rnis]
Cry [Rois]
Aku Juga Bisa! [Cgis]
XXXX🔞 [Sdis]
Hari Ciuman Sedunia!! [AllxIsagi]
1. (-) Memories [Seis]
2. (-) Memories [Seis]
3. (-) Memories [Seis] END
Kalau Aku? [Hois]
Rokok [Otoya x Isagi]
Pacar Galak [Kiis]

Pengalaman Pertama [Akis]

2K 154 14
By DeyRawwwww

Kantin Fakultas Teknik yang biasanya memang ramai, hari ini terdengar lebih ramai lagi.

Aiku sendiri yang tujuannya ingin makan di kantin ikut melihat ada keributan yang terjadi di dalam kantin.

Melihat ekspresi orang-orang yang panik dan terburu-buru, membuatnya makin penasaran. Beberapa orang mengangkat ponsel ke udara untuk merekam apa yang sedang terjadi.

Aiku menyelip ke dalam kerumunan, karena dia termasuk senior yang lumayan dikenal, apalagi di kalangan anak teknik lainnya, banyak orang yang menyingkir untuk memberi jalan untuknya.

Saat sudah sampai di tengah-tengah hal yang daritadi jadi tontonan orang-orang, matanya membelalak terkejut.

Di sana ada orang yang terbaring dengan pisau di perutnya, darahnya mulai menggenang di lantai dan beberapa orang mengelilinginya untuk berusaha menolongnya.

Tapi tak ada dari mereka yang benar-benar melakukan pertolongan, antara mereka takut akan melakukan kesalahan karena ini menyangkut nyawa manusia, atau mungkin orang-orang itu hanya cari muka dengan sok peduli, padahal melakukan sesuatu juga tidak.

Aiku tanpa ragu mendekat ke arah orang yang tertusuk itu, dia ingin mendengar alasan kenapa keadaan bisa begini, tapi melihat banyak orang yang memegangi pria lain yang berlumuran darah seolah sedang menahannya, sepertinya dia sudah cukup mengerti.

Lagipula daripada kejelasan keadaan saat ini, kondisi korban lebih penting.

Dia mendorong orang yang mengelilingi korban dengan kesal, mereka lebih tidak berguna dari orang-orang yang hanya menonton dan merekam kejadian ini, lebih baik mereka habiskan saja waktu untuk sekedar menelpon ambulans atau polisi agar bisa menangani keadaan.

"Minggir kalian! Telpon polisi dan ambulans!" teriak Aiku, dia berjongkok di samping korban dan melihat keadaannya yang hampir kehilangan kesadaran karena terlalu banyak kehabisan darah.

Dia mendekat ke telinganya dan berbisik untuk mencoba menjaga kesadaran korban.

Aiku lalu kembali berdiri dan melihat ke sekeliling, dia menarik napas dalam dan berteriak lebih keras.

"ADA ANAK KEDOKTERAN DI SINI?!"

Suaranya keras dan tegas di saat bersamaan, hampir mengalahkan suara kerumunan orang-orang yang masih berkumpul dan mendekat karena penasaran saja.

Dia tidak lupa kalau ini adalah kantin Fakultas Teknik, hanya saja mungkin, dari kecil kemungkinan ada anak kedokteran atau mahasiswa dari prodi kesehatan yang ada di sini, mereka bisa menangani atau memberi instruksi yang lebih tepat untuk diberikan pada orang awam sepertinya.

Daripada dia asal-asalan melakukan sesuatu pada korban dan menghilangkan nyawa orang hanya karena rasa sok tau, lebih baik begitu.

Dia berteriak sekali lagi, tapi tidak ada yang menjawab, semua orang hanya berbisik-bisik sambil mengobrol dengan wajah panik karena korban mulai bernapas dengan cepat dan terlihat berat.

Aiku berteriak sekali lagi, sebelum berdecak kesal karena merasa perbuatannya sia-sia.

Tapi tiba-tiba ada yang berjongkok di sampingnya dan melepas jaketnya untuk dia jadikan sandaran untuk korban.

Aiku tentu saja terkejut, dia langsung bertanya, "Lo dari kedokteran?"

Orang itu, Isagi, mengangguk dan menoleh ke arah Aiku.

Aiku yang awalnya lega karena ada juga yang menjawab panggilannya, langsung berubah makin panik, wajah anak ini sama sekali tidak meyakinkan!

Dia berkeringat dingin bahkan lebih banyak darinya! Wajahnya pucat dan tangannya gemetaran memegang jaketnya yang entah Aiku tidak tau mau dia apakan.

"Semester berapa lo?!"

Isagi menjawab dengan gugup karena Aiku menaikkan nada suara, "S-semester tiga, Kak."

Aiku langsung menepuk keningnya dan mendengus keras, dia tidak percaya ini! Ada anak ayam yang tahun lalu baru lulus SMA mau melakukan pertolongan pertama pada korban di saat genting begini?!

Lihat! Kakinya saja gemetaran seperti rusa yang baru saja lahir, bagaimana bisa dia menyelamatkan nyawa orang lain?!

Aiku melambaikan tangannya dan mengusir anak itu, dia bahkan tidak bisa diandalkan dan dipercaya, lebih baik dia menunggu ambulans datang saja.

"Kak, ambulans-nya kejebak macet!"

Seruan itu membuat sekitar jadi lebih panik, Aiku meringis dan menatap korban dengan prihatin, apa sudah tidak ada yang bisa mereka lakukan?

Pria ini sudah bernapas makin berat, mungkin dia sudah tidak bisa—

"B-bisa Kakak pegang sisi yang ini? Kita harus angkat posisi luka t-tusuknya agar lebih tinggi dari dada."

Ucapan itu seperti udara segar di paru-paru Aiku setelah dia merasa sesak karena baru saja berpikir harus membiarkan nyawa orang lain melayang di hadapannya.

Dia menoleh ke arah Isagi dan melihat anak itu sedang memegangi salah satu sisi korban sambil memegangi jaket yang tadi dia lepas.

Ternyata dia tidak pergi saat Aiku mengusirnya, dia malah berpindah posisi ke seberangnya.

Wajahnya tetap pucat, nada bicaranya masih bergetar, tapi saat dia memegang tubuh korban, tangannya tegap dan bergerak tanpa ragu.

Aiku langsung merasa, ... dia bisa dipercaya.

Dia langsung menuruti apa yang dikatakan Isagi dan membantunya mengangkat sisi lain dari korban, Isagi langsung menyelipkan jaket yang dia gulung di bawah pinggang korban dan menaikkan posisi luka tusuknya lebih tinggi dari dada.

"Apa lagi?" tanya Aiku, dia menatap pisau yang masih menancap di perut korban. "Kita cabut aja pisaunya?"

Isagi langsung menggeleng cepat, ucapan Aiku yang tanpa ragu itu membuatnya jadi takut.

"Kalau gitu nanti darahnya muncrat! K-kita butuh handuk!" ucap Isagi, dia menoleh ke sekitar dan berharap seseorang memberikan mereka handuk atau hal semacam itu.

"Handuk?"

Aiku meraba lehernya dan mengeluarkan handuk kecil yang biasa dia gunakan untuk menghapus keringat, dia biasa menyelipkannya di dalam kerah pakaian.

"Ini gapapa?" tanyanya sambil menyodorkan handuk itu pada Isagi.

"I-iya!"

Isagi langsung mengambil handuk itu dan melilitkannya di sekitar luka tusuk korban, dia membungkus pisau yang berlumuran darah dan menekannya lukanya pelan.

"Kak, tolong bantu tekan lukanya sampai pendarahannya berhenti," ucap Isagi sambil masih fokus menekan luka korban.

Aiku mengangguk, dia memegang tangan Isagi dan ikut menekan luka korban.

Beberapa waktu setelah mereka melakukan pertolongan pertama itu, suara sirine polisi dan ambulans terdengar, helaan napas dapat terdengar dari semua orang.

Korban segera ditangani oleh pasukan medis dan dilarikan ke rumah sakit, pelaku yang tadi berusaha ditahan oleh mahasiswa lain juga sudah diamankan oleh polisi.

Saat korban dimasukkan ke dalam mobil ambulans, Isagi melihatnya sambil memegang tangannya yang berlumuran darah, jantungnya masih berdegup kencang dan dia tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menyampir di bahunya dan membuat Isagi terlonjak pelan.

"Lo udah berusaha yang terbaik," ucap Aiku.

Isagi tidak bisa menahan air matanya, dia benar-benar takut saat tadi melakukan sesuatu pada korban, dia sangat takut apabila dia salah dalam melakukan sesuatu dan membuat orang lain kehilangan nyawanya.

Saat Isagi sedang mencoba menghapus air matanya, ada seorang dokter berjalan mendekati mereka yang bertanya.

"Saya tanya ke anak lainnya, katanya yang melakukan pertolongan pertama ke korban itu kalian ya?"

Aiku dan Isagi kali ini terlonjak secara bersamaan, ada apa? Kenapa dokter ini sampai mendatangi mereka? Apa ada yang salah?

"Yang anak Fakultas Kedokteran siapa?" tanya dokter itu lagi saat melihat Aiku dan Isagi hanya diam dengan wajah pucat.

Isagi makin pucat, dia mengangkat tangannya sedikit rendah tapi tidak berani bicara.

Dia takut sudah melakukan kesalahan, apa jangan-jangan korban tidak berhasil diselamatkan? Apa ini salahnya?

Saat pikiran buruk bertubi-tubi menghampiri isi kepalanya, tepukan ringan di bahunya membuyarkan itu semua.

"Kamu bisa jadi dokter yang hebat di masa depan."

Hanya ucapan singkat, ucapan singkat yang membuat jantung Isagi yang hampir berhenti berdetak karena takut sekarang berdetak kencang karena bahagia.

Ini artinya ... dia berhasil 'kan?

"Lo berhasil!! Kita nyelametin korban!!"

Isagi terkejut saat tiba-tiba Aiku memeluknya setelah dokter itu berlalu, dia tertawa sambil menangis dan membalas pelukan Aiku.

"A-aku berhasil! Kita berhasil, Kak!"

Aiku yang refleks memeluk Isagi karena merasakan euforia kebahagiaan langsung melepas pelukannya, wajahnya merona tipis, dia menatap Isagi yang sekarang sedang menghapus sisa-sisa air matanya.

Dia memegangi pipi Isagi dan membantunya menghapus air matanya, Isagi yang diseperti-itukan mendongak dan menatap bingung Aiku.

Aiku sendiri tersenyum, dia benar-benar sempat salah paham pada anak ini.

Dia pikir Isagi hanya anak pengecut yang mencoba berani karena didorong keadaan, tapi ternyata dia adalah pemberani yang sesungguhnya, dia berani karena tidak takut menantang rasa takut itu sendiri.

Aiku melepaskan jaketnya dan memakaikannya di bahu Isagi, dia mengusap pucuk kepala Isagi dan tersenyum lebih lebar.

"Kerja bagus, lo seriusan keren."

.

.

.

Fin.




A/n:
Untuk masalah pertolongan pertama korban tertusuk itu, itu aku udah riset dan sesuai dengan instruksi dokter langsung ya. Cuman kalau mau dipraktekkan di dunia nyata sebaiknya jangan, kecuali kalau keadaan lagi darurat banget dan gaada pihak medis yang menangani.

Btw!!!
Maaf kalau ceritanya lebih ke bromance daripada BL. :(
Soalnya aku lebih perspektif liat interaksi Aiku x Isagi sebagai kakak adek, hehe, Aiku kena brotherzone, lucu.


Continue Reading

You'll Also Like

15.8K 1.3K 18
Toman ku tersayang menginginkanku untuk mati~ bisa-bisanya #1 izana PLEASE!!
184K 18.1K 36
Kagak tau gimana awalnya, tiba-tiba udah suka aja. #1 OsaAtsu '8 September 2021 #1 Atsumumiya '25 Oktober 2021 #1 Ship '1 Januari 2022 Start : 31...
13.9K 1K 23
Kepo ma alurnya? Gas lah baca bro! #alurawalberantakan
13.6K 1K 13
WARNING BL (Boys Love) Mengandung sho-ai/yaoi/bxb/bl/malexmale. DLDR Perjuangan Dylan yang selalu berkelahi dengan perasaannya sendiri, berada dalam...