"Jadi aku akan terus melajang jika dia tidak ditemukan?" Ucap seseorang dengan balutan pakaian seorang raja.
"Iya tuan, dia adalah jodoh pilihan yang sudah ditakdirkan untukmu", jawab pria yang berada disamping sang raja tersebut.
"Sampai sekarang dia masih belum ditemukan, apa mungkin aku akan melajang selamanya", ucap raja tersebut kepada orang kepercayaannya, Lee Jeno.
"Percaya padaku bahwa dia akan ditemukan, hyuck" Balas Jeno. Mereka berdua sekarang berada pada area taman kerajaan.
Negara ini memiliki sistem kekerajaan, jadi negara ini pastinya dipimpin oleh seorang raja. Seo donghyuck putra dari seo Johnny, keturunan ke 5 di Kerajaan tersebut, ialah sang pewaris kerajaan archilles
Biasanya anggota Kerajaan yang akan menjadi pewaris sudah memiliki jodohnya dari awal dia lahir, begitu juga dengan donghyuck. Donghyuck sudah ditakdirkan akan sehidup semati dengan seseorang pria.
Namun sayangnya pria yang dijodohkan dengan donghyuck menghilang bak ditelan bumi, banyak orang yang dikerahkan untuk mencari jodoh sang raja namun nihil dia tak ditemukan.
Konon katanya jodoh dari seorang pewaris adalah kunci dari kemakmuran negara, donghyuck selalu di pusing akan ketakutan bahwa dia adalah adalah raja yang akan menghancurkan negara ini.
Donghyuck tidak tau ingin menyalahkan siapa dalam hilangnya jodohnya, jodohnya itu sudah menghilang saat umurnya 5 tahun dan sekarang sudah 20 tahun sejak menghilangnya na renjun.
"Hyuck, apakah kau masih mencoba mencarinya? Tanya Jeno kepada teman semasa kecilnya tersebut.
" Aku akan terus mencari jen, dia adalah kunci kemakmuran kerajaan ini" Balas donghyuck. "Mungkin sekarang dia sudah dewasa, terakhir kali aku melihatnya saat kami masih berumur 5 tahun, dulu dia cengeng dan aku tidak suka ada di dekatnya", ucap donghyuck sekali lagi.
" Aku tidak pernah mengira bahwa dia adalah jodohku pada saat itu, aku pikir dia hanyalah seorang putra prajurit biasa. Aku tidak menyangka kalau kedua orang tua kami mengenalkan kami berdua dengan tujuan agar lebih dekat", ucap donghyuck melanjutkan perkataannya.
"Apa kau merindukannya, hyuck? cie donghyuck kangen" Ucap Jeno mengejek donghyuck.
Dug
"Jaga bicara mu bodoh! Kita sekarang masih berada di kerajaan", balas haechan setelah berhasil memukul kepala donghyuck "Lee bodoh Jeno, bagaimana aku bisa merindukannya" Sambung donghyuck.
"Akhh sial, kepala ku sangat sakit, kau ini tak bisa ya tidak pakai kekerasan!! Kepala ku sangat sakit, tanganmu itu sangat keras rajakuuuu", ucap Jeno sambil berjalan meninggalkan donghyuck.
Donghyuck memijat kepalanya, bagaimana dia bisa memiliki tangan kanan yang sangat tidak sopan seperti Jeno.
Dua hari setelahnya...
Renjun bangun dari tidurnya dengan badan yang sangat sakit, dia tidur dia kantor polisi selama dua hari, dia bahkan tak diizinkan untuk pulang kerumahnya sama sekali.
"Akh masih disini, badanku sangat sakit entah kapan aku bisa pulang kerumah. Polisi membuat masalah kecil jadi sangat besar, dan apaan mereka berpikir bahwa aku adalah warna negara asing yang masuk tanpa izin" Keluh renjun dengan suara yang hanya dia dengar sendiri.
Renjun berjalan kearah ruangan lab, sekarang kantor polisi ini bagai rumahnya, bahkan beberapa polisi sudah akrab dengan dirinya, lumayan dapat teman baru.
Ah iya hari ini hasil uji lab akan keluar, katanya negara ini canggih tapi uji lab saja butuh dua hari. "Pak apa hasilnya sudah keluar, tak mungkin kan belum keluar" Ucap renjun kepada kedua polisi yang ada didepannya.
Salah satu polisi tersebut menatap renjun dengan seksama, lalu berjalan keluar ruangan meninggalkan renjun dengan satu polisi diruangan tersebut.
"Pak? Oyy pak, kenapa saya ditinggal", renjun berjalan mengikuti polisi tersebut keruangan dimana kepala Polisi dan polisi lainnya berkumpul.
Polisi tersebut terlihat seperti sedang menjelaskan sesuatu kepada polisi lainnya dan ayo tebak apa yang terjadi setelah polisi tersebut berbicara dengan polisi lain.
Semua mata mulai melihat renjun dari atas sampai bawah, seakan melihat seorang patung saja. Iya renjun tau bahwa dia tampan tapi apakah harus melihat dengan cara begitu?