Chapter 5 : Memulai Perubahan
°°°
----o0o----
Sheila, ia sedari tadi mondar-mandir tak jelas di dalam kamarnya, sembari menggigit kuku jarinya seperti sedang memikirkan sesuatu.
Ia gelisah, khawatir, juga cemas menjadi satu-kesatuan. Akibat, perubahan signifikan yang di berikan Syerea, mampu membuatnya seperti ini.
"Arghh!" Sheila menggeram frustasi, ia mengacak rambutnya kasar, dengan rahang yang mengeras.
"Kenapa jadi, begini?!" tanya Sheila frustasi. Bagaimana bisa, Rea yang dulunya tunduk patuh di bawahnya kini secara terang-terangan berani melawannya.
Bukan hanya itu, mengapa gadis itu menjadi berani dan menakutkan?!.
Rea berani mencekik Clara se-brutal itu. Bahkan, membuat ia tak bisa berkutik. Yang dulunya bahkan, Syerea tak berani sama sekali tak berani melawan Clara apalagi dirinya.
Dan kini?, Syerea bahkan mampu melawan keduanya.
"Sialan Syerea. Gak mungkin dia berubah secepat itu," hardik Sheila sembari bergumam. "Gak mungkin, 'kan?" ia mencoba meyakinkan dirinya.
"Iya, gak mungkin. Dia cuma berlagak sok kuat, 'kok!"
"Iya Pasti. Mungkin aja dia memang berani sama Clara tapi, gak sama gue." ujar Sheila percaya diri. Namun, masih ada sirat khawatir di wajahnya.
"Syerea, lo masih terlihat rendahan dari gue. Lo pasti masih takut sama ancaman gue, dan lo---"
Ia menggantugkan kalimatnya, "Lo cuma berpura-pura untuk gentar, Hh.. Memang dasarnya murahan!." Sinis Sheila sembari mendengus geli dengan sinis.
----o0o----
Syeara telah sampai di tempat di mana ia ingin kunjungi. Yaitu, toko kosmetik. Ia membeli skincare yang memiliki kualitas tinggi---- tentunya juga sangat mahal.
Setelah sekian lama mencari skincare yang--- ia inginkan. Akhirnya, ia mendapatkannya. Skincare yang sama dengan miliknya di kehidupan dulu.
Jangan tanyakan mengapa ia memilih skincare itu untuk wajah milik Syerea. Karena skincare tersebut cocok untuk kulit jenis apapun--- Jadi ia yakin skincare kali ini cocok dengan wajah Syerea.
Bukan hanya skincare, ia juga membeli beberapa kebutuhan wanita lainnya. Setelah ia membayar menggunakan card, lantas saja, ia langsung keluar dari toko tersebut dan menuju taksi yang ia pesan sedari tadi.
Sekarang tujuannya ialah---- ke salon. Ia ingin mengubah penampilan dirinya dari atas sampai bawah. Dengan gaya rambut juga style baru.
Tak sampai di situ--- ia juga membeli barang-barang seperti Tas, Make Up, Sepatu---- menjadi barang branded semua.
Dari Gucci, Chanel, Dior, YSL, bahkan Louis Vuitton---- sekalipun akan ia beli. Tapi, tak semua. Hanya beberapa.
Tapi ia yakini, dalam waktu dekat ia akan memborong seluruh branded mewah yang ada.
Tapi tak sekarang. Uangnya bahkan tak cukup karena hanya tertinggal 20 juta. Dan 20 juta itu ia memboros hingga tinggal ratusan ribu saja sisanya.
Tetapi, dalam waktu dekat, ia akan membobol rekening atmnya di kehidupan dulu. Di sana terdapat uang yang terlampau banyak. Dan bisa ia pakai untuk berfoya-foya.
Namun, sepertinya tak sekarang dulu, sebab--- waktunya kurang pas. Tunggu jika ia sudah bersedia. Akan ia sapu bersih uang yang ada di sana.
Kembali lagi dengan Syerea sekarang. Ia kini telah duduk di kursi pengemudi, yang mana sang sopir lah yang mengemudi.
Ia termenung di tempat. Memikirkan flashback di rumah tadi. Yang mana, ia berhasil mengembalikan mood nya yang rusak dengan mendengar suara kesakitan Clara sebab, ia cekik.
Suara itu, sebagai hiburan tersendiri baginya. Ia terkekeh seram. Juga mengingat, betapa terkejutnya mereka tadi atas perubahan signifikan yang di berikan Syeara.
Syeara tersenyum tipis. Ia menjadi teringat, suara kesakitan, ketakutan orang-orang yang telah ia bunuh, di saat sebelum orang-orang tersebut terbunuh.
Namun, senyuman nya tersebut tak bertahan lama---- di gantikan oleh rahang yang mengeras, juga mata yang memancarkan kilat amarah.
Mengingat bagaimana, orang-orang yang hampir ia bunuh malah membunuh dirinya. Ia bersumpah akan membalas orang tersebut.
Di tambah, dengan dendam Syerea yang sama sekali ia tak tahu. Tetapi, Ia entah mengapa ia merasa, dendam Syerea ini bukan dendam biasa, melainkan ada sesuatu yang tak bisa di anggap remeh.
Entah, apapun itu tetapi ia bersumpah akan menyapu bersih dendam dirinya dan juga dendam Syerea selama ini.
Ia akan bersumpah dan perkataanya itu benar-benar mutlak. Ia akan membalaskan sepuluh kali lipat dari yang mereka bayangkan. Lihat saja, permainannya sebentar lagi akan di mulai.
----o0o----
Kini, Syeara---- gadis itu sedang tersenyum sumringah, menatap pantulan dirinya sendiri di cermin.
Hasilnya cukup puas. Benar saja, ia sampai takjub dengan penampilan dengan gaya rambutnya ini.
Dengan perpaduan hitam lalu di ombre dengan coklat coffee juga sedikit di berikan gelombang yang menambah kesan elegan dari rambut Syeara sekarang
Ia tersenyum sumringah, "Anjir, cantik banget gue. Kalo kek gini, siapa sih yang gak demen, ye, 'kan." monolognya sembari geleng-geleng kepala.
"Auto jadi primadona di sekolah, Geser jabatan si nenek lampir itu tuh. Masih cantikan gue juga. Masih kalah jauh lah sama Clara apalagi Sheila." tuturnya percaya diri.
Tapi memang, di lihat-lihat tak ada apa-apanya mereka di bandingkan dengan penampilan Syerea sekarang.
Oke, cukup. Ia memang mengakui aura yang tak biasa dari diri Syerea ini. Aura nya terkesan kuat, membuat siapa saja pasti tertarik dengan gadis ini.
Sayangnya, dulu Syerea tidak pernah menampakkan aura menarik dalam dirinya. Jadilah, seperti ini. Jiwa Syerea musnah begitu saja menyatu dengan alam.
Di bandingkan dengan dirinya dulu. Memang di kehidupannya dulu, ia memiliki aura yang tak kalah menarik daripada Syerea ini. Namun, ia tak menampakkan aura menarik atau semacamnya, yang ada ia malah menampakkan aura menyeramkan membuat siapa saja enggan berdekatan dengan dirinya.
Sungguh malang nasib Syeara dulu!.
Tapi sekarang, ia akan menggunakan dua aura sekaligus yang mana, aura menyeramkan akan ia tampakkan di tubuh Syerea untuk orang-orang yang sudah terlampau kurang ajar kepada Syerea di masa lalu.
Dan aura menarik ini akan ia tampakkan untuk cogan-cogan di luar sana. Karena, sekarang sepertinya ia membutuhkan cogan spek wattpad yang sempurna nya di luar nurul manusia.
ಥ⌣ಥ
Setelah, ia membayar---- Lantas saja, Syeara keluar dari salon tersebut untuk menghampiri taksi yang memang ia suruh tunggu.
Namun, sebelum ia memasuki mobil tersebut. Ia mendengar suara gesekkan aspal yang saling menyahut. Suara riuh menghiasi jalan tersebut yang di kuasai oleh si pengendara motor sport dengan jaket yang membalut tubuh mereka juga helm full face yang menutupi wajah mereka.
Suara riuh di sana terdengar dengan berbagai sorakan. Mungkin, mereka semua ialah geng motor dengan banyak nya anggota di belakang yang menggunakan atribut yang sama juga.
"Dasar, si pembuat onar, menghalangi jalan saja!. Eh, sok atuh neng langsung masuk aja." Sopir tersebut membuyarkan atensi Syeara yang tertuju dengan sekumpulan geng motor tadi.
Lantas saja, ia langsung masuk ke mobil lalu duduk di kursi pengemudi. Ia termenung sebentar---- setelah berkontak mata dengan salah satu yang memimpin jalannya anggota geng motor tersebut---- yang ia yakini ialah leader nya.
Walaupun lelaki itu, menggunakan helm full face tapi ia tahu, mata lelaki itu tertuju kepadanya, dan begitu pun sebaliknya.
°
°
°
°
°
Hai, Hai ☺👋🏻. Akhirnya update juga hehe :D
Maaf banget up nya lamaaa ╥﹏╥
Aku lupa guys kalo ada cerita yang mau aku buat 😥🙏🏻. Kehidupan di real life akunya sibuk banget. Jadi ga sempet update 🙂🙌🏻
Di kehidupan real life udah sibuk banget.. Eh, di sini juga...
Hadeuhh (╯︵╰,)
Sekali lagi maap yaa..
Aku lagi di suasana genting nih huhu..😭🥀.
Cape banget...
Tapi aku bakal bagi waktu kok tenang aja..🙂 Walau agak setres dikit tpi gpp ntar lagi gila :D 🙂😭🙏🏻
[ Saya bilek : ]
[ Nih kalo mau liat, gaya rambut Syeara sekarang 😍🤥 ]
THANK YOU 💐💗