Sebuah pesta hantu tak sengaja tertangkap kamera 👻💀👀
Luham menggeleng heran melihat postingan terbaru dari lambe turah SHS, menurutnya kali ini postingannya sedikit nyeleneh.
"ck, ck makin nggak bener deh ni berita lambe turah SHS," decak luham tak habis fikir.
"Iya, kemaren beritanya soal viola. Lah sekarang? Mbak Kun pun nangis melihatnya," imbuh Samuel.
Mbak Kunti yang kebetulan ada di samping Samuel menoleh, ikut melihat postingan lambe turah SHS.
Matanya melotot, mulutnya menganga tak percaya. Ada dirinya di sana!
"Itu beneran gue?" Gumam Mbk Kunti tak percaya, rasanya seperti mimpi..
"Huaaaaaaa mamak .... Anakmu di posting orang walau yang kelihatan cuma matanya .."
Mbak Kunti menghapus darah yang keluar dari matanya menggunakan gaun putih lusuh yang di pakainya. Saat ini dia bener bener terharu, dan ia mau pamer ke temen temen persetananya.
"Habis ini gue mau pamer ke temen temen gue ah .." dan, Mbak Kunti pun menghilang.
"Sam," panggil luham.
Samuel mendongak. "apa?"
"Sekarang, elu gimana?" Tanya luham pelan.
Samuel mengernyit. "gimana apanya?" Bingung Samuel, sedikit tidak paham arah pembicaraan Luham.
"Itu lho, tentang ..."
"Nggak ada perkembangan," potong Samuel sebelum Luhan menyelesaikan ucapannya.
Luham memaksakan senyum, ia turut prihatin atas nasib sahabat seperjuangan nya itu.
"Yang sabar aja," hibur luham sambil menepuk pundak sahabatnya ini.
"Sabar mulu tapi nggak dapet apa apa," cibir Samuel jengkel.
Luham terkekeh. "semua butuh proses Sam .."
"Simii bitih prisis sim," ucap samuel menirukan ucapan luham.
"Ada ada aja lo."
Samuel tersenyum kecil, hingga ia melihat Nathan memasuki kelas.
"Hai Nathan!" sapa Samuel.
"Hm."
Samuel melirik kesekeliling. "sendirian Nat?" Tanyanya.
Nathan mendaratkan pantatnya ke kursi, ia menatap Samuel sebentar lalu mengangguk.
"Lah Alice mana?" Tanya Samuel, netra matanya mencari cari keberadaan Alice.
"Pergi."
"Pergi kemana?"
Nathan mengangkat bahunya tak tau, lalu ia mulai memainkan hpnya.
Sementara itu Luham dan Samuel refleks saling menoleh satu sama lain lalu mengangguk.
"Sesuai dugaan gue .." lirih luham yang di pahami oleh Samuel.
*****
Alice berjalan riang menyusuri gang, hari ini tiba tiba aja ia pengen ketemu Ning Kunti nggak tau kenapa.
Tapi langkah Alice terhenti saat melihat sebuah bendera putih, ia juga melihat miyem dkk tengah menangis sambil membawa bungkusan kain berwarna hitam.
"Mereka ngapain ya?" Gumam Alice bingung sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal
Alice pun berjalan menghampiri mereka, ia menepuk pundak vreya yang tengah nangis darah:)
"Vre," panggil Alice.
Vreya menoleh, membuat jantung Alice hampir turun ke usus saat melihat penampilan vreya.
Bayangin aja, vreya yang mulutnya sobek nyampe ke telinga aja nyeremin apalagi ini di tambah nangis darah...
"G-gimana Al ..." tanya vreya sambil menarik lagi ingusnya masuk ke hidung.
"Ini ada apa?" Tanya Alice.
Vreya menghapus darah di matanya. "n-ning Kunti ..."
"Kenapa?"
"D-dia koid huaaaaaaaaaaaa ... Bestod gue koid ..." tangis vreya pecah.
"eh, gue nggak tau vre. Yang sabar ya .." hibur Alice sambil mengelus kepala vreya.
Sementara yang lain menatap vreya iba, mereka tau gimana Deketnya Ning Kunti dan vreya.
Mereka itu bagaikan upil dan hidung yang saling melengkapi satu sama lain dan tidak bisa di pisahkan.
Alice menatap vreya iba, hingga ia teringat sesuatu.
"Lah, bukanya Ning Kunti emang udah koid ya?" Gumamnya bingung.
******
"Hay Nathan, ke kantin bareng yuk!" ucap viola yang sudah berdiri di ambang pintu, menghentikan langkah Nathan dkk.
"Ck, kutu kampret! Ngapain lo kesini? Ganggu orang aja!" Kesal Samuel.
Viola memanyunkan bibirnya. "aku kan ngomong sama Nathan, kok kamu yang sewot sih Sam!" ucap viola ikutan kesal.
"Ck, minggir"
Nathan menepis viola yang menghalangi jalannya, lalu ia berlalu di ikuti kedua sohibnya.
Viola menghela nafas. "kok aku di tinggal sih," kesalnya sambil mencak mencak nggak jelas.
"Nathan tungguin viola ihh ..." Viola pun berlari menghampiri Nathan dkk menuju kantin.
Sementara Alice yang berdiri tak jauh dari sana mengernyitkan keningnya bingung, kenapa sikap viola agak aneh?
"Perasaan kemarin kemarin nggak gini deh .." gumam Alice heran.
"Bodo ah, mending gue nakut nakutin orang aja!" lanjut alice terkekeh geli lalu menghilang.
****
Kring .... (Bel pulang) ...
Nathan dkk berjalan menuju parkiran, di belakang nya ada viola yang tengah berlari menyusul mereka.
"Nathan ... Tungguin akyu ihh..." teriak viola memenuhi koridor.
Nathan dkk terus berjalan, membuat viola merengut kesal karena merasa di acuhkan.
"Ish, kok aku di acuhin sih? Nggak like deh!" kesal viola, kakinya terus melangkah agar bisa menyusul Nathan dkk.
Tapi langkahnya terhenti saat ada sebuah tangan menahan lengannya.
"Ish, siapa sih?!"
Viola membalikan badannya, menatap cowo berhodie merah itu malas.
"Apa?!" ketus viola.
Cowo itu terkekeh sinis. "udah mulai berani hm?" Ucapnya sambil menatap viola nyalang.
"Ya beranilah, kan sama sama makan nasi!" Balas viola sambil melotot ke arah cowo di depannya.
Cowo itu mendatarkan wajahnya. "ikut aku!"
"Enggak!"
"Ikut!"
"Enggak!"
"Ikut viola!"
"Gue bilang enggak ya ENGGAK SIALAN!!"
Plak!
Kepala viola tertoleh ke samping akibat tamparan dari cowo di depannya, ia terkekeh sinis.
"Katanya Sayang sama aku, kok nampar aku sih .." ucap viola sambil menaik turunkan alisnya.
Cowo itu menghela nafas, raut wajahnya berubah menghangat.
"Ayo pulang," ajaknya.
Viola tersenyum lalu mengangguk. "tapi nanti ke mall dulu ya!"
"Hm."
Viola melebarkan senyumnya, lalu ia menggandeng lengan cowo itu.
"Yaudah ayo"
Akhirnya mereka berdua pun pergi ...
Bersambung ....
Kudus, 15 Agustus 2023.
900 kata.
Revisi: 29 September 2024.