The Red Butterfly

By hynsok7

36K 3.6K 204

Kupu-kupu merah merupakan lambang gairah, kebahagiaan dan romansa yang tak terbatas. Namun dalam beberapa kep... More

1. Ojisan Birthday
2. Perjanjian
3. Marah
4. Pergi
6. Pria Mirip Anime
7. Winter Night Market
8. Penculikan
9. Go home
10. Rich Haruto
11. Home
12. Terpukul
13. Wedding?!
14. New home
15. Berkuda
16. Run
17. Maaf
18. Watanabe
19. Tattoo
20. Again
20.Penjara Rumah
21. Anjing Nakal

5. Other Side

1.5K 188 7
By hynsok7

Haruto melempar ponsel genggamnya, perasaan marah kini menguasai dirinya. Bagaimana tidak? Jeongwoo, seorang remaja yang bahkan belum lulus sekolah menengah atas itu bisa melarikan diri pergi entah kemana. Tadi haruto menerima telfon dari salah satu anak buahnya yang kebetulan datang menemui Kazuke-Kakek Jeongwoo- bahwa jeongwoo pergi melarikan diri entah kemana.

"Gua penasaran, sebenarnya apa sih yang lu suka dari bocah kayak gitu?" Tanya yoshi. Yoshi adalah salah satu bawahan haruto, dia sudah bekerja pada keluarga Watanabe pada saat usianya genap 20 tahun. Sekarang yoshi bertugas sebagai asisten pribadi haruto, kemanapun haruto pergi, apapun urusannya, pokoknya semua yang menyangkut Watanabe Haruto, maka yoshi lah yang bertanggung jawab. Lebih seperti baby sitter sebenarnya, mengingat harutopun lebih muda 4 tahun dari yoshi.

"Lu ngga akan ngerti yosh" ucap haruto seraya memijat pelipisnya. Sungguh rasanya dia ingin meledak, urusan bisnisnya tidak berjalan lancar dan sekarang ditambah dengan pasangan yang akan menikah dengannya kabur entah kemana.

"Mangkannya kasih tau kita" ucap pria lain bernama jaehyuk. Jaehyuk ini juga merupakan salah satu bawahan haruto sekaligus tunangan Asahi-Sodara Ipar Haruto-

"Pokoknya dia berharga banget buat gua" ucap haruto dengan nada frustasi. Dia tidak bisa dan tidak boleh lagi kehilangan jeongwoo. Dia harus menemukan jeongwoo hidup atau mati. Dimanapun jeongwoo sekarang,  haruto pastikan akan menemukannya.

🦋🐺🦋🐺🦋

Mobil mewah berwarna hitam terpakir, menunggu seseorang keluar dari balik pintu megah disana. Siapa lagi kalau bukan tuan Watanabe Haruto, kali ini haruto akan pergi menemui calon kakek mertuanya yakni Kazuke. Dia harus membicarakan banyak hal, apalagi yang menyangkut soal jeongwoo.

Mobil hitam itu melaju melewati pekarangan rumah kasuke, hingga akhirnya berhenti ketika sang pemeran utama turun dari mobil dengan angkuhnya. Haruto berjalan menuju ruangan yang biasa digunakan untuk mereka bertemu, ternyata disini cukup banyak orang. Haruto kira hanya akan ada dirinya dan tua bangka itu yang menunggu di dalam ruangan. Nyatanya ketika haruto membuka pintu ruangan, terdapat beberapa orang selain kasuke, bahkan ada si cantik sakura.

Haruto tidak akan berbohong, sakura memanglah cantik dan sexy. Lihatlah lekuk tubuh putih yang di balut dengan busana ketat tersebut, sangat menggoda. Haruto membungkuk sebagai tanda hormat. Berjalan menuju kursi kosong yang memang disediakan untuknya, semua mata tidak pernah lepas dari gerakan yang dilakukan haruto.

"Bagaimana jika kita makan malam terlebih dahulu sebelum membicarakan mengenai pernikahan itu" ucap kakek jeongwoo setelah haruto duduk dikursinya.

"Saya sudah makan, juga tidak punya banyak waktu disini. Jadi langsung ke intinya saja Kazuke-san" ucap haruro to the point.

"Dimana calon pasangan saya?" Tanya haruto, berpura-pura tidak tahu mengenai kepergian jeongwoo. Dia ingin mendengar konfirmasi langsung bahwa yang dikatakan bawahannya mengenai jeongwoo itu benar, jeongwoo telah melarikan diri.

Suasana berubah menjadi tegang, haruto dengan mata tajam dan suara dinginnya membuat semua orang disana terdiam karena pertanyaan tadi. Mereka merasa bahwa kepalanya akan bocor apabila salah berbicara.

"Dia sudah pulang ke Korea" ucap paman jeongwoo yakni ayah dari sakura.

"Anak itu memang brandalan, pulang ke negara asalnya sendirian dan tidak mau menuruti permintaan kakeknya untuk menikah. Sungguh tidak tahu diuntung memang, masih baik keluarganya diterima disini" lanjutnya dengan nada sinis yang ketara bahwa dia tidak suka dengan kehadiran jeongwoo dan keluarganya.

"Kenapa dia pergi sendiri?" Tanya haruto berpura-pura, masih dengan nada dingin seperti biasa.

"Sudah saya bilang, memang dia anak tidak tahu diri. Lebih baik kamu menikahi sakura saja yang jelas-jelas lebih baik dari anak bran-" Ucapan ayah sakura yang terpotong akibat desisan orang lain. Yaa, itu kakak jeongwoo yang sudah merasa geram karena adiknya terus saja diumpati oleh sang paman.

"Berhenti memanggil adik saya begitu paman, dia bukan orang seperti itu" ucap kakak jeongwoo. Sang paman yang tidak mau mengalah ini malah semakin menyumpahi jeongwoo, hingga pada akhirnya suara sang tertua atau kazuke mengintrupsi.

"Cukup kalian berdua. Maaf kan mereka haruto" ucap kazuke dan hanya diangguki oleh haruto.

"Jadi yang terjadi sebenarnya adalah jeongwoo kabur entah kemana" Ucap kazuke dengan nada yang ketara khawatir. Entahlah, beliau khawatir dengan keadaan jeongwoo atau bisnis dan dirinya sendiri. Kazuke merasa bahwa haruto pasti sudah mengetahui mengenai kepergian jeongwoo tetapi tetap berpura-pura tidak tahu, hingga akhirnya beliau memilih untuk berkata jujur karna tidak mau urusannya semakin rumit jika berbohong pada pria Watanabe dihadapannya ini.

Haruto menaikan satu alisnya, cukup terkejut dengan kejujuran kazuke. Haruto kira keluarga ini akan berbohong padanya, padahal dia sudah menyiapkan sebuah pistol untuk hadiah apabila mereka berbohong.

"Temukan dia" ucap haruto tegas seraya bangkit dari kursinya dan berjalan menuju keluar ruangan. Dia pikir tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, jika soal bisnis mungkin lain waktu mereka bisa bertemu secara private tidak seperti sekarang dimana malah seperti acara dinner keluarga.

"Oh iya, temukan juga orang yang membantunya. Saya yakin salah satu dari kalian, karna dia tidak mungkin pergi sendirian tanpa bantuan orang lain. Benar begitu nona Sakura" lanjutnya dengan memberi kedipan sebelah mata kepada sakura. Sakura nampak terkejut dalam duduknya, tersenyum kaku seperti ketakutan.

🦋🐺🦋🐺🦋

"Kenapa tidak langsung bilang saja bahwa yang membantu jeongwoo pergi adalah sakura dan tomo adiknya" ucap yoshi. Benar, haruto sudah tahu bahwa jeongwoo pergi dibantu oleh tomo adik dari sakura atas permintaan sakura sendiri, namun dia hanya ingin sedikit bermain-main. Membiarkan mereka memecahkan permasalahan ini sendiri, lagi pula haruto belum tahu pasti keberadaan jeongwoo sekarang. Seluruh petunjuk yang berhubungan dengan jeongwoo seperti smartphone, laptop, kartu atm, dan lainnya berhenti di Bandara Internasional Jepang.

"Biarkan saja mereka mengurus masalah ini, lagi pula kita mempunyai banyak pekerjaan sekarang. Waktu 6 bulan seharusnya cukup untuk menemukan serigala kecilku" ucap Haruto.

Haruto memberikan waktu 6 bulan bagi keluarga kazuke untuk menemukan dan membawa jeongwoo kepadanya. Sebenarnya haruto ingin mencarinya sendiri tetapi saat ini seluruh bawahannya sedang sibuk mengurus keperluan bisnis yang memang sedang diperluas ke beberapa negara di dunia. Tidak ada salahnya juga mempergunakan tenaga kazuke untuk menemukan jeongwoo, lagi pula mereka keluarganya pasti tidak akan menyakiti jeongwoonya kan?.

Tapi tunggu, sebenarnya bisnis apa yang dijalankan Haruto hingga seluruh bawahannya sibuk?

🦋🦋🦋
🐺🐺🐺

Haii temen-temen, fyi aku baru selesai kolokium. Terus-terus aku udah janji sama diriku kalau kolokium aku lancar aku bakalan update hehe. Semoga kalian suka yaa.

Next part kayaknya kita bakalan ketemu dedek jeongwoo lagi deh. Dedek jeongwoo nyuruh klik bintangnya tauk.

Continue Reading

You'll Also Like

3.2M 106K 34
This is the sequel to Light as a Feather, Stiff as a Board, the first book in the Weeping Willow High School series.
6.8M 222K 43
"He said he is scared of commitment, but he has tattoos all over his skin." The day Hazel Stevens moves from Maine to a small beach town in Florida c...
348K 19.3K 30
"Society wants to believe it can identify evil people, bad people, or harmful people. But, it's not practical. Sometimes, there are no stereotypes...
5.5M 289K 95
Louis Tomlinson has tried so hard to not be who he really is. He has worked for years to not be a person that people don't accept. The walls he built...