You Are My Best Man (Chikara)

By Altdensss_

14.1K 2K 61

Perjalanan hidup seorang anak laki-laki yang bernama Taran Tanumihardja More

1-
2-
4-
5-
6-
7-
Sabar ya πŸ˜„
8 -
9 -
10 -
11 -
12 -
13-

3-

1K 173 5
By Altdensss_

Selamat Membaca

~

Ashel mendorong tubuh rava hingga terjatuh kelantai

"Aduh mama sakit" Pekik rava memegang bokongnya

"Ashel!" Panggil chika dengan tatapan yang mengerikan

"Chika gu gue bisa jelasin chik" Ucap ashel gugup

"Gue udah lihat semuanya ashel dan lo rav bangun lo banci" Chika menarik kerah rava membuatnya berdiri sempurna

"Lo udah berani sentuh sahabat gue! Dan lo harus tanggungjawab!"

"Oke" Ucap rava dengan santainya

"Rav lo gila ya, lo masih sekolah bege" Ucap bian

"Emang kenapa kalau masih sekolah?" Tanya rava membenarkan celananya

"Lo bisa dikeluarin dari sekolah rav" Ucap bian

"Lo lupa gue anak siapa?" Tanya rava dengan sombongnya

"Iya deh si paling anak holang kaya" Ucap bian malas

"Ashel ikut gue!" Chika menarik tangan ashel

"Urusan kita belum selesai!" Ucap chika pada rava

"Gue tunggu" Ucap rava tersenyum

Chika menyeret ashel keluar dari kelas aran dan membawanya menuju ruang osis

"Rav lo?" Tanya aran menggantung

"Iya gue udah sentuh dia dan itu atas kemauan kita berdua, gue gak akan lakuin itu kalau ashel nolak ran" Jawab rava yang tahu kemana arah pertanyaan aran

"Dan lo?"

"Gue akan tanggungjawab"

"Gimana dengan om andy dan tante ellie?"

"Yah paling ditonjok dikit sama bokap dan diomelin sama nyokap" Ucap rava dengan santainya lalu duduk kembali di kursinya

Aran dan bian saling pandang, aran hanya mengangkat kedua bahunya lalu ikut duduk disamping rava

~

Ruangan Osis

Chika menyeret ashel seperti menyeret seorang penjahat

"Chika ini ada apa?" Tanya shani melihat sepupunya begitu marah dan penampilan ashel yang acak-acakan

Chika dan shani sepupuan, mama shani dan papa chika sodaraan

"Tanya dia aja ci, apa yang dia udah lakuin sama rava dikelas rava" Jawab chika mendorong pelan tubuh ashel ke arah shani

Untung saja keadaan ruang osis saat ini sepi, hanya ada mereka bertiga didalam sana

Shani menuju pintu lalu menguncinya, sepertinya ini masalah serius makanya shani menutup pintu agar tak ada orang lain yang masuk

"Duduk dulu shel" Ucap shani diangguki ashel

Ashelpun duduk, shani berjalan mengambilkan ashel air lalu memberikannya

"Minum dulu" Lagi-lagi ashel hanya mengangguk lalu meminumnya

"Kamu gak mau duduk?" Tanya shani pada chika

Chika hanya menatap shani lalu ikut duduk disamping shani

"Coba jelasin sama cici, kamu kenapa dan penampilan kamu kenapa acak-acakan gini?"

"Maaf ci" Ucap ashel menunduk

"Lo kalau ditanya itu dijawab bukan malah minta maaf!" Bentak chika

"Chika diem dulu" Ucap shani

"Bego sih dia" Ucap chika menatap tajam ashel sedangkan yang ditatap hanya menunduk

"Kamu diem dulu makanya, kasih dia kesempatan bicara" Ucap shani

"Shel ayo jelasin" Ucap shani lembut

"Aku sama rava udah lakuin itu ci" Ucap ashel menunduk

"Lakuin apa?" Tanya shani

"Mereka ngew* dikelas ci" Jawab chika

"Chika jaga bicara kamu!"

"Emang benar kok, kalau gak percaya tanya aja sama dia"

"Shel"

"Iya ci yang chika bilang itu benar kok"

"Kamu gak bercanda shel?" Ashel menggelengkan kepalanya lemah

"Kenapa kamu lakukan itu?" Tanya shani

"Aku udah lama nyimpen perasaan sama rava ci dan tadi rava nembak aku"

"Wow gila baru jadian udah kasih harga diri, murah bener lo jadi cewek" Ucap chika dengan nada menghina

"Chika!"

"Apalagi ci? Aku salah? Dimana kesalahan aku? Emang benerkan dia cewek murahan" Ucap chika lagi membuat ashel menangis mendengar hinaan chika

Brak (pintu osis didobrak dengan kencang ternyata pelakunya adalah rava)

"Jaga mulut lo chika!" Bentak rava

"Oh mau sok jadi pahlawan lo sekarang? Padahal baru berapa menit yang lalu lo jadi seorang brengsek yang udah ngerusak temen gue!" Ucap chika berdiri dari duduknya

"Bian kunci pintunya" Titah shani

Bian mengangguk lalu segera menutup kembali pintu dan menguncinya

"Lo fikir lo udah sempurna hah! Lo sadar gak? Lo jauh gak punya harga diri dibandingkan sama ashel!"

"Rava!" Bentak aran

"Emang benerkan ran? Dia ngatain ashel gak punya harga diri karena udah ngasih keperawanannya sama guekan? Lantas gimana dengan dia yang digilir sama dua preman?" Tanya rava membuka kembali luka dan trauma chika

Bug Bug (aran memukul wajah rava membuat rava tersungkur)

Chika menunduk kedua kakinya gemetar, bayang bayang masa lalunya kembali terputar dikepalanya

"Ampun jangan sentuh aku, tolong jangan hiks hiks jangan hiks hiks" Ucap chika dalam tangisnya

Shani memeluk chika dan membisikkan kata-kata menenangkan ditelinga chika namun chika masih saja mengucapkan kata tolong

Ashel ikut memeluk chika, dia ikut membisikkan kata-kata untuk menenangkan chika

Aran terus saja menghajar rava yang mulai kehilangan kesadarannya, bian coba menghentikannya namun nihil aran masih tetap menghajar rava dengan brutal

"Ran udah, lo bisa bunuh rava ran udah!" Bentak bian dan menarik kasar aran

Aran terhempas dan terjatuh, bian menghampirinya lalu memberikannya bogeman membuat sudut bibir aran pecah

"Sadar TARAN!" Bentak bian

"Sorry" Ucap aran lalu keluar dari ruang osis

Bian menghembuskan nafas kasar lalu mendekati rava

"Ci aku pamit bawa rava ke UKS dulu" Ucap bian membopong tubuh rava

"Ashel ikut bian" Titah shani

"Tapi ci, chika-"

"Chika biar nanti sama cici kamu temenin rava aja"

"Baik ci"

Ashel membantu bian memapah rava menuju UKS

Shani melepaskan pelukannya lalu menutup pintu dan kembali memeluk chika

"Chika hey ini cici" Ucap shani

Chika mengangkat wajahnya melihat shani tersenyum padanya, chika memeluk shani dengan erat

"Chika takut ci hiks hiks chika takut hiks jangan tinggalin chika ci hiks"

"Cici disini chik, cici gak akan ninggalin kamu, kamu tenang ya" Ucap shani mengelus lembut kepala shani

~

Di UKS

Ashel menggenggam tangan rava yang saat ini terbaring lemah ditempat tidur

Bian duduk disofa memperhatikan wajah rava yang memar akibat pukulan aran

"Lo bangunin singa tidur rav" Gumamnya pelan

Kring (ponsel bian berbunyi tanda notif masuk)

"Awshhh" Ringis rava merasakan perih di sekitar wajahnya

"Apanya yang sakit rav?" Tanya ashel khawatir

Rava tersenyum lalu menggenggam tangan ashel dan menciumnya

"Sakit aku hilang kalau ada kamu" Ucapnya

"Udah mau mati masih aja lo gombal jamet jamet" Ucap bian

Rava melihat ke sumber suara

"Sirik aja lo jomblo" Ucap rava

"Tau gitu gue biarin aja si aran bunuh lo" Ucap bian

"Kemana tuh anak? Gak tanggungjawab banget" Tanya rava tak melihat aran

"Pulang duluan"

"Kebiasan" Ucap rava

"Lo sih bangunin singa tidur"

"Ya siapa suruh gebetannya, hina pacar gue"

"Ya tapi gak gitu juga dong rav"

"Belain aja mereka gak usah belain gue"

"Hadeh salah lagikan gue, emang paling bener lo diem aja bian" Ucap bian monolog

"Ngomong sama gue lo?" Tanya rava

"Kagak sama cicak" Jawab bian membuat rava terkekeh

"Rav"

"No rava rava, sayang" Ucap rava pada ashel membuat pipi ashel kembali memerah

"Ya Tuhaaaaaan Tolong hilangkan aku dari dua manusia bucin ini" Ucap bian mendramatis

"Udah gak usah dengerin, anggep aja nyamuk" Ucap rava pada ashel

"Nyesel gue disini" Ucap bian hendak pergi

"Berani pergi, gak ada traktiran tiap hari lagi" Ancam rava

"Anak setan, iya gue gak pergi ngancemnya buat gue jadi miskin" Keluh bian dan kembali duduk membuat rava tersenyum

"Sayang"

"Iya sayangku ada apa?" Tanya rava menatap mata ashel

"Aku tau kamu belain aku, tapi cara kamu salah sayang"

"Salah gimana? Dia ngatain kamu cewek murahan"

"Dia kayak gitu karena gak mau ada korban lagi dengan kejadian yang dia alamin dulu yang, gak mudah buat dia bangkit dari traumanya itu yang"

"Oke aku salah aku minta maaf" Ucap rava

"Minta maaf sama chika ya" Rava menganggukkan kepalanya

"Jangan lupa minta sama aran juga lo" Ucap bian

"Iya iya gue tau, nanti gue minta maaf sama mereka" Ucap rava

"Itu baru bro gue, balik yok laper gue" Ucap bian

"Kamu udah mau pulang?" Tanya rava pada ashel

"Iya, badan aku pegel" Jawab ashel

"Pegel tapi enakkan?" Tanya rava menggoda

"Ishh jangan gitu yang malu" Ucap ashel menutup wajahnya membuat rava tertawa

"Udah dong bucinnya, hati kecil gue sakit melihat keuwuan kalian" Ucap bian

"Haha udah ah ayo balik"

Bian dan ashel kembali memapah rava menuju parkiran

"Rav lo yakin bisa bawa motor?" Tanya bian yang sudah duduk diatas motornya

"Yakinlah, lo ikutin gue" Ucap rava yang juga sudah duduk dimotornya dan ashel di belakangnya

"Siap bos" Ucap bian

Motor keduanya keluar dari area sekolah menuju rumah ashel

Tbc..

Selamat bermalam minggu..

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

2.3M 126K 44
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
6.2M 410K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

4.2M 266K 41
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapu...
7.4M 314K 60
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...