PENGHIANATAN JADI KARMA

By Paijo0307

167K 6.8K 811

Suara desahan dua orang itu terhenti seketika, aku lanjut mengetuk pintu makin keras, emosiku semakin memunca... More

BAB 1. KEPERGOK
BAB 2. PERMINTAAN MAAF
BAB 3. FIRASAT IBU
BAB 4. WANITA TANGGUH
BAB 5. MAKIN GILA
BAB 6. KARMA DI MULAI
BAB 7. TAK PEDULI
BAB 8. GUGATAN CERAI
BAB 9. TERTUTUP SUDAH
BAB 10. KARMA SELANJUTNYA
BAB 11. BERTEMU CINTA LAMA
BAB 12. BEBAN ORANG TUA
BAB 13. TRAUMA
BAB 14. CLBK
BAB 15. SALAH ASUHAN
BAB 16. DENDAM PELAKOR
BAB 17. PENYESALAN YANG SIA-SIA
BAB 18. GUNJINGAN TETANGGA
BAB 19. DIBANDING-BANDINGKAN
BAB 20. MERENDA HARI ESOK
BAB 21. KASMARAN
BAB 22. MENJELANG HARI BAHAGIA
BAB 23. AKAD NIKAH
BAB 24. BAGAI DI SAMBAR PETIR
BAB 25. MALAM PERTAMA
BAB 26. MISTERI LELAKI TUA
BAB 27. KEPANIKAN
BAB 28. AMNESIA
BAB 29. HANYA SATU NAMA
BAB 30. CEMBURU
BAB 31. MAKIN RUNYAM
BAB 32. MEMBUKA LUKA LAMA
BAB 33. TERPAKSA BERBOHONG
BAB 35. PULANG
BAB 36. MULAI LULUH
BAB 37. IRI DENGKI
BAB 38. TETAP ALMA DI HATI ANTON
BAB 39. TAK ADA SIMPATI
BAB 40. SESAL BU HALIMAH
BAB 41. SESAL PAK RUDI
BAB 42. PENOLAKAN TIARA
BAB 43. ADA APA DENGAN AYAH?
BAB 44. TENGAH MALAM
BAB 45. JATUH MEMBAWA BERKAH
BAB 46. PULIH KEMBALI
BAB 47. BEKERJA LAGI
BAB 48. WANITA BARU
BAB 49. TAMU
BAB 50. DILEMA
BAB 51. TANTANGAN
BAB 52. PERTANDINGAN DI MULAI
BAB 53. WASPADA
BAB 54. GAGAL LAGI
BAB 55. GADUH
BAB 56. BEBAN MERTUA
BAB 57. TEMAN BAIK
BAB 58. JANJI
BAB 59. TARGET SELANJUTNYA
BAB 60. SEMAKIN PARAH
BAB 61. TERCAPAI
BAB 62. TERLALU MENGALAH
BAB 63. AMARAH
BAB 64. MIMPI
BAB 65. ALTERNATIF
BAB 66. ADA HARAPAN
BAB 67. ADA AJA ULAHNYA
BAB 68. KENA BATUNYA
BAB 69. CALON ISTRI
BAB 70. PULANG
BAB 71. SAMPAI PAGI
BAB 72. NAMA BAIK
BAB 73. KERAS KEPALA
BAB 74. KETAHUAN
BAB 75. SEMUA MAKIN JELAS
BAB 76. PENGECUT
BAB 77. BAGAI TERSAMBAR PETIR
BAB 78. KARMA DI MULAI
BAB 79. NASIB... NASIB
BAB 80. KABAR GEMBIRA
BAB 81. MAKIN MESRA
BAB 82. MASALAH BERTUBI-TUBI
BAB 83. PUTUS ASA
BAB 84. TAK PERNAH MENYANGKA
BAB 85. MULAI TERKUAK
BAB 86. TANDA-TANDA
BAB 87. KALANG KABUT
BAB 88. KETEMU CAMER
BAB 89. BERBUNGA-BUNGA
BAB 90. AKAN REUNI
BAB 91. JATUH CINTA LAGI
BAB 92. CINTA LAMA BELUM KELAR
BAB 93. MALAM YANG RUMIT
BAB 94. BAGAI DI SAMBAR PETIR
BAB 95. BERANJAK DEWASA
BAB 96. TERKADANG KEJUJURAN ITU PAHIT
BAB 97. APALAH DAYA
BAB 98. SYOK BERAT
BAB 99. TANDA-TANDA
BAB 100. TAK TERKENDALI
BAB 101. FIRASAT
BAB 102. KEMALANGAN
BAB 103. MUNGKIN SALAH LIHAT
BAB 104. SETRAGIS ITU
BAB 105. BELUM ADA KABAR
BAB 106. TAK TEGA
BAB 107. DEPRESI
BAB 108. PERHATIAN SEORANG AYAH
BAB 109. TITIK TERANG
BAB 110. SEMOGA
BAB 111. BERTEMU PAPA
BAB 112. POSITIF
BAB 113. MULAI BERUBAH
BAB 114. SEMAKIN BERANI
BAB 115. BABY BORN
BAB 116. PEMBAWA SIAL
BAB 117. CUCU BARU
BAB 118. PEDASNYA UCAPAN YUANITA
BAB 119. TAK KUNJUNG PULANG
BAB 120. PRADUGA
BAB 121. SALING DIAM
BAB 122. KELAINAN JANTUNG
BAB 123. SALAH PAHAM
BAB 124. USAHA ANTON
BAB 125. BELUM BERHASIL
BAB 126. RUMIT
BAB 127. BIANG GOSIP
BAB 128. BUAH BIBIR
BAB 129. SAKIT KEPALA
BAB 130. ARKA KECEWA
BAB 131. HAMPIR PINGSAN
BAB 132. KEMBALI KERJA
BAB 133. TANIA
BAB 134. TAK PUNYA HATI
BAB 135. CINTA PERTAMA
BAB 136
BAB 137
BAB 138
BAB 139
BAB 140
BAB 141. TAK KUAT LAGI
BAB 142
BAB 143
BAB 144
BAB 145
BAB 146
BAB 147
BAB 148
BAB 149
BAB 150
BAB 151
BAB 152
BAB 153
BAB 154. DI TEPI JURANG
BAB 155. TAK ADA DI KANTOR
BAB 156
BAB 157. DI GOSOK MAKIN SIP
BAB 158. MASIH TANDA TANYA

BAB 34. BELUM BISA MEMAAFKAN

1K 37 2
By Paijo0307

Seperti biasa dua wanita Heni dan Adel sedang duduk si sofa ruang tengah. Mereka fokus membicarakan tentang kesehatan Anton.

"Del, nanti sore biar aku saja yang menjenguk Mas Anton. Tolong titip anak embak ya, Del. Aku pengen ketemu Mas Anton. Apa sudah siap semua barang yang akan di bawa ke sana?" tanya Heni.

"Lho... biar aku saja yang ke rumah sakit. Kamu baru saja melahirkan. Ibu pasti marah lihat kamu yang ke sana. Apa kamu sudah sembuh benar?" kata Adel kaget mendengar permintaan Heni.

"Aku ingin lihat Mas Anton langsung, Del. Aku akan naik gojek saja kalo ke sana. Pasti Mas Anton senang, kalo aku yang datang." Pinta Heni masih bersikukuh dengan usulannya.

"Hen, kamu pernah nggak denger istilah selapan. Itu lho... ibu dan bayi nggak boleh keluar rumah sebelum 35 hari." Jawab Adel untuk meyakinkan Heni agar mengurungkan niatnya menemui Anton di rumah sakit.

"Oh iya. Aku pernah dengar istilah itu. Ya... sudahlah, aku di rumah aja kalo gitu. Mudah-mudahan Mas Anton cepet sembuh dan bisa pulang dalam waktu dekat." ucap Heni penuh harap.

Oek... Oek..

Terdengar suara tangisan bayi di dalam kamar. Heni segera beranjak dari duduknya. Ia tak mau membiarkan bayi mungilnya itu menangis karena kehausan atau karena popoknya yang basah waktunya di ganti.

'Hmm... Jangan sampai Heni ke rumah sakit untuk saat ini. Ingatan Mas Anton kan belum pulih. Aku yakin, Heni akan syok jika tahu yang sebenarnya. Kenapa ya??? Aku berpikir, kalo ini salah satu dari karma atas pengkhianatan Mas Anton dan Heni. Mungkin juga??? Mbak Alma kan orangnya sabar, ia tak membalas perbuatan Mas Anton dan Heni. Justru pembalasan itu langsung dari jalur langit.'

Adel masih duduk di sofa. Wanita yang masih single itu juga punya pikiran yang sama dengan bu Halimah.

***

"Mas... aku kemarin ketemu sama ayah ku." kata Alma dengan wajah murung sambil menghela napas panjang.

"Oh ya. Ketemu dimana, Sayang?" tanya Yunan penasaran.

Yunan menatap wajah istrinya dengan lembut, lelaki tampan itu siap mendengarkan cerita dari wanita yang disayanginya.

"Aku ketemu ayah di depan rumah ku. Kemarin setelah aku ngajar, ku sempatkan mampir ke rumah karena sudah janji dengan bu Ratna tetanggaku. Aku juga penasaran dengan lelaki tua yang selalu duduk di depan pagar rumah. Tapi... setelah aku tahu, aku merasa menyesal datang ke sana." Ucap Alma dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa, Sayang? Apa yang terjadi???" ucap Yunan sambil memegang tangan Alma untuk memberinya kekuatan.

"Karena lelaki tua itu ternyata ayah ku. Ayah yang dulu meninggalkan aku dan ibu ku. Seperti seonggok sampah tak berguna. Demi wanita lain, ibu ku hampir tiap hari mengalami kekerasan fisik. Sejak itu aku tak lagi menganggapnya ayah. Aku sangat membencinya sampai kapan pun!!!" Suara Alma bergetar mengucapkan kata benci.

Linangan air mata kembali mengalir dari kedua matanya. Ia tak kuat menahan luka batin masa remajanya itu. Padahal ia yakin akan kuat bercerita pada Yunan tentang hal itu, tapi nyatanya rasa sakit yang teramat sangat, membuatnya lemah dan kembali meluapkan emosinya dengan menangis.

"Sayang... aku bisa merasakan kepedihan mu. Kalo belum bisa memaafkan ayah mu, jangan di paksa. Karena proses memaafkan itu ada fasenya. Tapi memaafkan itu lebih baik daripada memendam rasa benci. Bagaimanapun juga, anak tetaplah anak, ayah tetaplah ayah. Ikatan darah ini tak bisa dilenyapkan begitu saja." Wejangan Yunan membuat hati Alma sedikit luluh.

Tapi wanita yang berusaha tegar ini, belum sepenuhnya bisa menerima ayahnya. Penderitaan yang di alami dengan ibunya begitu berat. Memaafkan ayahnya??? Tak pernah terbersit si pikiran Alma.

Andai ada pilihan dalam hidupnya. Ia memilih tak punya Ayah. Daripada punya ayah tapi tak di anggap. Luka batin yang teramat mendalam membuat trauma dan histeris ketika dipertemukan kembali dengan sosok ayah, lelaki yang paling di benci di dunia ini.

Ada setitik rasa iba di hatinya, melihat ayahnya yang kurus dan kotor. Duduk di bawah terik matahari yang menyengat di depan pagar rumahnya. Tapi buru-buru ia ingat tamparan, hinaan, serta pengusiran oleh ayahnya tanpa perasaan kala itu.

"Mas... Apakah kamu mau menemani ku menemui ayah suatu saat nanti?" pinta Alma.

"Iya, Sayang. Aku akan menemani mu kapan pun kamu mau. Kejahatan jangan di balas dengan kejahatan ya, Sayang. Tapi mari kita berusaha membalasnya dengan kebaikan semampu kita. Semoga dengan bertemunya kembali dengan ayah mu, akan membawa kebaikan pada kita semua." Ucap Yunan dengan sangat bijak.

Alma memeluk tubuh Yunan dengan rasa sayang dan bersyukur. Ada lelaki yang sangat baik telah mendampinginya menjalani ujian di dunia ini. Wanita yang tadinya rapuh, kini mulai tersenyum kembali.

***

"Anton udah beberapa hari ini nggak masuk kerja. Kenapa ya???" tanya Bondan.

"Iya, ya. Aku sdh kirim pesan nggak di balas. Nelpon juga nggak di angkat. Apa ia sudah resign?" tanya Dahlia.

"Hmm... Dahlia aja dicuekin, apalagi pesan dariku? Nih... aku udah kirim pesan ke Anton 2 hari lalu, nggak di tanggepin," sahut Kamila.

Kring... kring....

Ada panggilan masuk di telpon kantor. Bondan segera mengangkat telpon, biasanya dari pak Ruben, kepala staf operasional.

(Ya... Pak Ruben, ada apa?) tanya Bondan.

(Pak Bondan, untuk beberapa hari ini pak Anton nggak masuk kerja, karena kemarin kecelakaan. Jadi butuh perawatan secara intensif di rumah sakit. Untuk itu, tolong koordinasikan seluruh staf operasional agar bisa menghandle pekerjaan sesuai rencana. Untuk tugas yang biasa dijalankan, nanti akan di bagi menjadi 4, sesuai dengan jumlah personil. Ok, Pak Bondan. Sudah paham ya?!) uraian pak Ruben membuat Bondan tahu, apa yang sebenarnya terjadi pada Anton.

(Ok, Pak. Saya paham) jawab Bondan dengan tegas.

Bondan meletakkan gagang telpon kembali ke tempatnya.

"Ada apa, Ndan? Pak Ruben kasih tugas tambahan apa nih?" tanya Kamila.

"Kata Pak Ruben, Anton di rawat di rumah sakit karena kecelakaan. Jadi butuh beberapa waktu masa penyembuhan. Untuk itu kita bagi tugas yang biasanya dikerjakan oleh Anton. Biar selesai tepat waktu, oke!" Jawab Bondan dengan gamblang.

"Ya Tuhan, ternyata Anton sedang sakit. Makanya nggak bisa dibuhungi. Apa pak Ruben nggak cerita, apanya yang cedera. Dan dimana Anton di rawat?" tanya Dahlia agak panik.

"Nggak tuh, nanti aku cari tahu. Sekarang kita kerja dulu. Jangan sampai kena semprot Pak Ruben lagi kayak kemarin." kata Bondan.

Selanjutnya mereka saling bagi tugas untuk menyelesaikan agenda yang secepatnya harus segera tuntas sesuai deadline.

***

BERSAMBUNG... 

Continue Reading

You'll Also Like

114K 9K 48
Alvin Febian, seorang bocah SMA yang memiliki kejeniusan didalam pelajaran, namun memiliki sifat nakal dan suka bolos kelas. berakhir ia meninggal se...
1M 33.9K 40
"Kau tidak akan hamil," Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara...
1M 18.4K 16
Cerita ini mengisahkan tentang seorang pria keras kepala yang bertemu dengan pengusaha kaya, apakah hidup mereka akan berubah? -bxb -21+ -fujodanshi...
3.1M 299K 67
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...